Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prayogo Triono
"Sebagai daerah multikultural, Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) sarat dengan keragaman budaya, dan nilai-nilai budaya tentu saja berbeda-beda, dan karena itu pentingnya sangat berakulturasi berfungsi untuk mempertahankan kehidupan sosial yang sehat.
Penelitian ini berfokus pada peran strategi akulturasi dengan politeness yang ada pada mahasiswa perantau Jawa di wilayah Jabodetabek. Terdapat asumsi bahwa setiap nilai budaya mempunyai patokan-patokan dalam berperilaku sopan, dalam budaya Jawa disebut sebagai unggah ungguh. Nilai-nilai seperti ini yang mungkin diterapkan oleh perantau untuk dapat beradaptasi dengan perilaku politeness pada lingkungan yang berbeda seperti pada lingkungan perkotaan di wilayah Jabodetabek yang tentunya memiliki perbedaan bentuk kesopanan.
Penelitian ini ingin membuktikan asumsi bahwa terdapat peran dari akulturasi dengan politeness. Penelitian ini memperoleh partisipan sebanyak 122 orang. Ditemukan bahwa terdapat hubungan positif signifikan serta peran besar antara strategi akulturasi integration, assimilation, dan separation dengan politeness civility pada masyarakat perantau Jawa di Jabodetabek sementara strategi akulturasi marginalization tidak menunjukkan hubungan meupun peranan yang positif dengan politeness.

As a multicultural area, Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) terms of cultural diversity, and cultural values of course vary, and therefore the importance of highly acculturated serves to maintain a healthy social life.
This study focuses on the role of acculturation strategies with a politeness of the student Javanese in the Greater Jakarta area. There is the assumption that every culture has value benchmarks in behaving politely, in Javanese culture is referred to as unggah ungguh. Values such as these may be applied by immigrants to adapt to the behavior of politeness in different environments such as in the urban environment in the Greater Jakarta area which certainly has a different form of politeness.
This study wants to prove the assumption that there is a role of acculturation with politeness. This study participants gained as much as 122 people. It was found that there is a significant positive relationship and big roles between acculturation strategy integration, assimilation, separation with politeness and civility in society Javanese immigrants in Jabodetabek while acculturation strategies marginalization showed no relationship nor big role with politeness.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Earvin P. Ramli
"Penelitian ini ingin melihat hubungan antara antara empati dengan civility dalam bentuk perilaku sopan pada remaja Jabodetabek. Empati adalah usaha untuk memahami dan berbagi perasaan atau keadaan emosional orang lain ke dirinya sendiri. Lalu civility itu sendiri adalah perilaku sopan yang dapat menjaga keharmonisan pada lingkup sosial atau perilaku yang mencerminkan rasa respect untuk tiap individu. Untuk mengukur empati digunakan Basic Empathy Scale dan untuk mengukur civility digunakan Politeness Scale. Kedua alat ukur ini sudah diadaptasi terlebih dahulu ke bahasa Indonesia. Partisipan pada penelitian ini adalah remaja berusia 11-24 tahun dan berdomisili di daerah Jabodetabek. Pada penelitian ini didapatkan jumlah partisipan sebanyak 116 orang. Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara empati dengan civility dalam bentuk perilaku sopan pada remaja ( r = 0,314, p < 0,01).

This research would like to know the relationship between empathy and civility in adolescence who lives in Jabodetabek Area. The civility in this research is operationalized as polite behavior. Empathy is the ability to understand and share another?s emotional state or context (Cohen & Strayer, 1996). Civility, defined as polite behaviors that maintain social harmony or demonstrate respect for the humanity of an individual, is important in maintaining a society (Wilkins et. Al, 2010). Empathy is measured using the Basic Empathy Scale, whereas civility is measured using the politeness scale. Both measuring tools have been adapted to Bahasa Indonesia. The participant in this research are adolescence age 11-24 and is currently living in the Jabodetabek area. The number of participants gathered were 116 people. The findings in this research showed that there is a significant positive correlation between empathy and civility in adolescence (r = 0,314, p < 0,01)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65550
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Thomas Raymond Pandapotan
"ABSTRAK
Civility atau keadaban dapat digambarkan sebagai perilaku seseorang di tempat publik, yang sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku di lingkungan tertentu. Penelitian ini bertujuan membuktikan efek negatif anonimitas kepada perilaku civil di internet dengan Trait kepribadian Conscientiousness diajukan sebagai moderator, apakah trait ini bisa menurunkan atau menaikkan pengaruh negatif anonimitas. Menggunakan metode penelitian eksperimental, penelitian dilakukan dengan mengukur perilaku civil seseorang saat berkomentar di situs berita internet dan membandingkan skor partisipan kelompok anonim dan kelompok tidak anonim, lalu kemudian tingkat trait Conscientiousness diukur menggunakan BFI-44. Penelitian dilakukan kepada partisipan rentang usia 18-27 di daerah Depok. Dengan partisipan berjumlah 71 orang tidak ditemukan dampak signifikan baik pengaruh anonimitas maupun trait Conscientiousness kepada perilaku civil seseorang (p = 0.481, p< 0.05), di mana peran moderasi kepribadian menjadi tidak bisa diketahui.

ABSTRACT
Civility can be described when observing people?s behavior in public place, according to norms and laws applied in certain environment. This research purpose is to show the negatife effect of anonymity on civil internet behavior using Conscientiousness trait as the moderating variable, whether the trait has a role in the effects. Using experimental design, this research measured civil behavior when commenting in an online news site and compared the scores between anonymous and non-anonymous group, and then measured the participant?s Conscientiousness level using BFI-44. This research was done to participant aged between 18-27 years-old in Depok, Indonesia. With total number of participant 71, it is not found significant effect both anonymity and Conscientiousness on civil behavior (p = 0.481, p< 0.05), where the moderating effect could not be found.;"
2016
S64862
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riskia Ramadhina Sukriananda
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara regulasi emosi dengan civility di konteks media sosial pada 278 remaja. Regulasi emosi diukur dengan difficulties of emotion regulation scale (DERS) yang disusun oleh Gratz & Roemer (2004), dan telah diadaptasi oleh Listyani (2014). Sedangkan civility diukur dengan Incivility in Online Learning Environment Scale (IOLES) yang disusun oleh Clark, Wreth & Ahten (2012) yang telah diadaptasi. Data diolah dengan teknik statistik Pearson Product Moment. Temuan penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara regulasi emosi dengan civility di konteks media sosial pada remaja (r = 0,306; p<0,01). Dapat disimpulkan bahwa semakin meningkat kemampuan regulasi emosi seseorang maka semakin meningkat pula tingkah laku civil. Implikasi dan saran penelitian didiskusikan lebih lanjut.

ABSTRACT
This study examined the relationship between emotion regulation and civility in social media context among 278 adolescences. Emotion Regulation is measured by Difficulties of Emotion Regulation Scale (DERS) which is developed by Gratz & Roemer (2004) and adapted by Listyani (2014). In this research, civility is measured by Incivility in Online Learning Environment Scale (IOLES) which is developed by Clark, Wreth & Ahten (2012) and has been adapted. Data was processed using Pearson Product Moment method. The result revealed the positive and significant correlation between emotion regulation and civility in social media context among adolescence (r = 0,306; p<0,01). The conclusion is higher level of emotion regulation predicts higher level of civility. Research implications and suggestions are discussed."
2016
S63522
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adami Chazawi
Jakarta: Radja Grafindo Persada, 2005
345 ADA t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraini Dwi Juliani Putri
"Skripsi ini membahas mengenai pematuhan dan pelanggaran dalam Prinsip Kerja Sama (Grice, 1975) dan Prinsip Sopan Santun (Leech, 1993) di dalam komik berbahasa Rusia. Kedua prinsip tersebut melihat bahwa manusia membutuhkan kerja sama dan kesantunan dalam komunikasi. Analisis dibantu dengan teori Perspektif Kalimat Fungsional (PKF) oleh Vilem Mathesius (1928) dan Krylova dan Khavronina (1988).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pematuhan Prinsip Kerja Sama lebih banyak terjadi dibandingkan pelanggaran sedangkan pematuhan dan pelanggaran Prinsip Sopan Santun memiliki kedudukan yang sama. Seluruh pematuhan dan pelanggaran lebih banyak terletak di rema.

This thesis discusses about compliances and violations of Cooperative Principles (Grice, 1975) and Politeness Principles (Leech, 1993) in Russian Comics. Those two principles show that people needs cooperation and modesty in communication. The analysis is assisted with the theory of Functional Sentence Perspective (FSP) by Vilem Mathesius (1928) and Krylova and Khavronina (1988).
The results of this thesis show that compliances of Cooperative Principle are more common than violations whereas compliances and violation of Politeness Principle has balance positions. All position of compliances and violations are more located at rheme.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56289
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Kusumanegara Gusnawan
"Di era perkembangan media, pembaca berita dihadapkan pada pilihan konten berita yang luas serta keterlibatan pengguna yang semakin meningkat. Namun, sejauh ini, penelitian tentang pengaruh keterlibatan pembaca berita telah memfokuskan penelitian mereka pada jenis berita berat sambil mengesampingkan berita ringan. Padahal, light news telah menjadi salah satu jenis konten berita yang banyak diakses oleh masyarakat. Pada penelitian ini dilakukan eksperimen dengan desain penelitian 2 (sopan vs. tidak sopan) x 2 (berbobot vs. tidak berbobot) x 2 (berat vs. ringan) untuk mengetahui pengaruh komentar pembaca terhadap persepsi kualitas berita. Jumlah partisipan dalam penelitian ini (n = 282) dengan rentang usia 18-34 tahun. Analisis data yang dilakukan dengan teknik analisis ANOVA menemukan bahwa kesantunan dan bobot komentar memiliki pengaruh yang berbeda terhadap persepsi kualitas artikel pada jenis berita berat dan ringan. Kesopanan secara signifikan meningkatkan persepsi kualitas artikel pada berita berat, tetapi sebenarnya menurunkan kualitas artikel yang dipersepsikan untuk artikel berita ringan. Hasil penelitian ini menyarankan pers atau media berita untuk memonitor komentar pembaca terhadap artikel beritanya sehingga dapat menciptakan ruang diskusi online sipil untuk menghindari pengaruh negatif yang dapat muncul dari komentar tidak sopan.

In this era of of media development, news readers are faced with a wide choice of news content as well as increasing user interaction. So far, however, research on the impact of newsreader interactions has focused on their research on heavy news types while leaving light news aside. In fact, light news has become one type of news that is widely accessed by the public. In this study, an experiment was conducted with a research design of 2 (polite vs. impolite) x 2 (weighted vs. unweighted) x 2 (heavy vs. light) to see the effect of comments on the perception of news quality. The number of participants in this study (n = 282) ranged in age from 18-34 years. Data analysis using ANOVA analysis technique found that politeness and weight of comments had different effects on the perception of the quality of articles on heavy and light news types. Politeness significantly increases the perceived quality of articles on heavy headlines, but actually decreases the quality of articles that are considered light news articles. The results of this study suggest the press or news media to monitor comments on their news articles so that they can create a civic online discussion space to avoid the negative influence that can arise from rude comments."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adami Chazawi
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007
345 ADA t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Adami Chazawi
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007
345 ADA t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library