Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raymond Bonakapvi S.
Abstrak :
Dengan semakin meningkatnya arus lalu lintas peti kemas setiap tahun di Indonesia, diperlukan suatu reaksi berupa peningkatan produktivitas dari terminal peti kemas. Penelitian ini membahas mengenai algoritma yang dapat digunakan dalam pembuatan rencana penempatan peti kemas di kapal peti kemas (stowage planning) yang sangat berpengaruh terhadap waktu bongkar dan muat dari dan ke atas suatu kapal peti kemas. Dengan pembuatan stowage plan (rencana penempatan peti kemas) yang baik maka kegiatan bongkar dan muat barang di terminal peti kemas dapat berjalan dengan lebih cepat dan efisien. Beberapa masalah yang sering dialami dalam pembuatan stowage plan adalah masalah mengenai keseimbangan kapal peti kemas serta masalah mengenai reshuffle akibat overstow yang merupakan waste dalam kegiatan operasi terminal peti kemas. Seorang perencana penempatan peti kemas harus memperhatikan aspek keseimbangan kapal dan juga mengusahakan agar kejadian reshuffle akibat overstow dapat dihindari. Hasil dari penelitian ini adalah suatu algoritma heuristik yang dapat diaplikasikan dengan sederhana dalam menyelesaikan permasalahan dari stowage planning sehingga didapat suatu stowage plan yang menjaga aspek stabilitas kapal dengan baik dan tanpa overstow. ......As the traffic flow of containers in Indonesia keep increasing each year, the container terminal need to react with the container terminal productivity improvement. This research study about algorithm that can be used to make a container ship stowage plan that affect the container loading and unloading time. With a good stowage planning, container loading and unloading process could be faster and more efficiently. Some problems on stowage planning include the ship's stability aspect and the container overstow related reshuffle which is a waste in container terminal operation. A stowage planner must consider the ship stability to ensure the ship safety and in the same time to avoid overstow. The result of this research is a heuristic algorithm that can be applied to solve the stowage planning problem by making a stowage plan with good stability aspect and without overstow.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakha Naufal Putra Dhaniwijaya
Abstrak :

Perhitungan stabilitas pada kapal memiliki peran yang penting dalam menjaga keselamatan operasional di laut. Saat ini, IMO telah mengembangkan Second Generation Intact Stability Criteria (SGISc) sebagai tambahan dari First Generation Intact Stability Criteria (IS Code 2008) dengan tiga tingkat pemeriksaan dalam lima mode kegagalan. Dalam pemenuhan kriteria Second Generation Intact Stability Criteria (SGISc) untuk mode kegagalan dead ship condition, area operasi diduga memiliki pengaruh terhadap parameter pemenuhan kriteria tersebut. Penelitian ini berhasil mengembangkan aplikasi dengan integrasi Maxsurf dan bahasa pemrograman Visual Basic untuk melakukan otomasi sehingga meningkatkan efisiensi perhitungan kriteria dead ship condition. Aplikasi yang sudah dirancang kemudian akan digunakan untuk analisis lanjutan terkait pengaruh area operasi terhadap pemenuhan kriteria ini pada kapal peti kemas berbendera Indonesia. Analisis area operasi dilakukan dengan variasi nilai tekanan angin berdasarkan notasi range of service pada Peraturan Teknik PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) untuk level 1 serta variasi wilayah perairan untuk data wave scatter pada level 2. Fungsi effective wave slope diestimasi menggunakan station simplified method. Nilai koefisien roll damping diperoleh melalui simplified Ikeda method. Kapal yang dianalisis tidak mengalami kegagalan di semua variasi yang diuji di level 1, namun mengalami kegagalan di semua variasi pada level 2. Variasi dari area operasi akan berpengaruh terhadap parameter pemenuhan kriteria level 1 dead ship condition. Variasi wave scatter wilayah perairan pada level 2 tidak menghasilkan perbedaan nilai yang signifikan, baik itu secara pemenuhan kriteria maupun analisis dari tiap komponennya. ......Stability calculation of ships plays a crucial role in ensuring operational safety at sea. Currently, International Maritime Organization (IMO) has developed the Second Generation Intact Stability Criteria (SGISc) as an extension of the First Generation Intact Stability Criteria (IS Code 2008), incorporating three levels of examination across five failure modes. In fulfilling the Second Generation Intact Stability Criteria for the dead ship condition failure mode, it is hypothesized that the operational area influences the criteria compliance parameters. This research has successfully developed an application that integrates Maxsurf and Visual Basic programming language to automate and enhance the efficiency of dead ship condition criteria calculations. The designed application is then utilized for further analysis concerning the influence of operational area on the criteria compliance for Indonesian-flagged container ships. Operational area analysis is conducted by varying wind pressure values based on the range of service notation in the Technical Regulations of Indonesian Classification Bureau (BKI) for level 1, along with variations in waterway regions for wave scatter data at level 2. The effective wave slope function is estimated using the station simplified method. The coefficient of roll damping is obtained through the simplified Ikeda method. The analyzed vessel did not experience failures in all tested variations at level 1 but encountered failures in all variations at level 2. Variations in the operational area affect the criteria compliance parameters for level 1 dead ship conditions. Variations in wave scatter within waterway regions at level 2 did not result in significant differences in values, whether in terms of criteria compliance or the analysis of each component.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zhein Adhi Mahendra Setiawan
Abstrak :

Dalam 7 dekade terakhir, perkembangan dari dimensi dari kapal container berlangsung dengan sangat cepat. Agar dapat memfasilitasi kapal-kapal tersebut, Pelabuhan mengembangkan infrastruktur mereka dari memasang kran gantri sampai mengeruk dasar laut. Tesis ini menangkap fenomena tersebut dan melihat bagaimana Pelabuhan beradaptasi dari kemunculan kapal container Post Panamax, yaitu kapal container yang memiliki efisiensi tinggi. Penelitian ini menggunakan variabel eksogen, yakni, kedalaman awal Pelabuhan sebelum kemunculan kapal container Post Panamax di tahun 1988. Kami menemukan bahwa Pelabuhan yang memiliki kedalaman sama dengan atau lebih dari 13,716 meter memiliki pengaruh signifikan terhadap apakah Pelabuhan tersebut akan mengakomodasi kapal kontainer Post Panamax pada saat ini. Hal baru dari tesis ini bukan terletak pada hasilnya, tetapi pada potensi dari variabel eksogenus yang digunakan dimana hasilnya signifikan dan kuat sehingga dapat digunakan untuk menghitung hubungan sebab-akibat dari perdagangan yang tidak pernah dilakukan secara layak sebelumnya.


Rapid development of Container Ship Dimension in last 7 decades is shocking. To adapt with that change, Ports are developing their infrastructure from installing gantry crane to dredge their sea floor. This thesis is catching that phenomenon to see how Ports adapt to Post Panamax container ship that built for efficiency using exogenous variable of Ports original depth. We find that Ports that have original depth more or equal to 13.716 meters is significantly affected Port to accommodate Post Panamax container ship now. The novelty of this research is not the result, but the potential of using the exogenous variable, which is significant and robust to estimate the causality of trade that never has been done properly before.

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadel Ahmad Zaki
Abstrak :
Salah satu komponen terpenting dalam proses pengiriman impor adalah biaya. Beberapa pengiriman menggunakan multi moda seperti kapal dan truk, pesawat terbang dan kereta api dan lain-lain. Setiap tahun proses pengiriman impor berlangsung di wilayah Jabodetabek. Biaya yang murah merupakan terpenting dalam proses ini. Emisi juga tidak luput dari perhatian. Penelitian ini berfokus pada proses impor dimana pengembalian peti kemas pinjaman yang benar merupakan salah satu hal penting untuk mengurangi biaya tambahan. Pemilihan lokasi pelabuhan dan rute perjalanan darat menjadi hal yang harus diperhatikan karena kondisi wilayah Jabodetabek yang tidak dapat diprediksi dan banyaknya impor yang masuk melalui pelabuhan yang ada dan juga pengurangan emisi menjadi perhatian. Kemudian model optimasi menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan berbagai solusi dan hasil penelitian ini dapat digunakan bagi importir untuk pemilihan moda transportasi, lokasi pelabuhan dan biaya. ......One of the most important components in the import shipping process is cost. Some shipments use multi-mode such as ships and trucks, airplanes and trains and others. Every year the import delivery process takes place in the Jabodetabek area. Low cost is paramount in this process. Emissions have not gone unnoticed either. This study focuses on the import process where the correct return of loan containers is one of the important things to reduce additional costs. The choice of port location and road trip routes is something that must be considered because the condition of the Jabodetabek area is unpredictable and the large number of imports that enter through existing ports as well as reducing emissions are a concern. Then the optimization model becomes a solution to solve this problem with various solutions and the results of this study can be used for importers for the selection of transportation modes, port locations and costs
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Amalia
Abstrak :
Container loading menjadi inti permasalahan dari aktivitas logistik. Hal ini terjadi karena banyaknya ruang sisa pada kontainer yang tidak termanfaatkan akibat ketidaksesuaian perbandingan dimensi barang yang akan dimuat dengan dimensi kontainer. Kerugian yang ditimbulkan adalah cost untuk sewa kontainer akan bertambah juga kelelahan yang dialami helper. Oleh karena itu diperlukan suatu pengaturan yang baik agar penyusunan barang dalam kontainer dapat lebih optimal. Permasalahan ini dapat diselesaikan menggunakan metode algoritma genetika. Dimana prosesnya diawali dengan pembangkitan populasi awal, setelah itu dilakukan crossover dan mutasi, sebelum akhirnya dihitung nilai fitnessnya untuk kemudian dilakukan seleksi terhadap nilai fitness terbaik yang nantinya akan dijadikan sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Dari hasil pengujian didapat parameter nilai terbaik yang akan mempengaruhi solusi, yakni ukuran populasi sebesar 100, nilai crossover rate sebesar 0,7, nilai mutation rate sebesar 0,3, dan ukuran generasi sebesar 50. Dari parameter yang telah didapatkan diperoleh nilai fitness terbaik sebesar 48,82. Kemudian nilai fitness ini divisualisasikan kedalam pola susunan barang yang optimal untuk digunakan sebagai solusi dari penyusunan barang di dalam kontainer. ......The container loading is the major issues of logistics activity. This is because of the large amount of space left in the unused container as a result of the misalignment of the dimensions of goods that would be loaded with container dimensions. The loss are container rental cost will increase and fatigue experienced by helper. Therefore, a good arrangement is needed for more optimum. The matter can be solved using a genetic algorithm method. That process starts with initialization of the population, after it crossover and mutation, and then calculate the fitness value to use it for selection to get best fitness value that eventually becomes the solution for this problem. According to the tests, the best parameters, which will affect the solution, a population size is 100, a crossover rate is 0,7, a mutation rate is 0,3, and a generation size is 50. From the parameters obtained, the best fitness crose is 48,82. The final step, the value of this fitness is visualized into the optimal pattern arrangement of goods to be used as a solution for the container loading problem.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alpha Roissul
Abstrak :
Tol Laut adalah program pemerintah yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, dengan cara meningkatkan kapasitas ekonomi nasional dan menurunkan disparitas ekonomi antar daerah. Mulai 2021 pembuatan jaringan berdasarkan hub and spoke mulai dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan mengurangi biaya total dengan memanfaatkan economies of scale. Penelitian ini dilakukan untuk membuat design jaringan yang optimal dalam segi total biaya pengiriman dengan memanfaatkan genetika algoritma, pada penilitian ini terdapat dua kasus yang dinyatakan dalam bentuk model hub and spoke yaitu model tipe single allocation model dan model dengan hub tier satu dan hub tier dua. Pada kedua model tersebut dilakukan perhitungan dimana dipertimbangkan faktor diskon dengan yang tidak, kemudian perbandingan hasil biaya pelayaran dari kedua kasus tersebut dilakukan. Hasil penelitian ini memberikan desain jaringan dengan biaya pengiriman terminimum pada kedua kasus. ......The Sea Highway is a government program that aims to make Indonesia the world's maritime axis, by increasing national economic capacity and reducing economic disparities between regions. Starting in 2021, the government will start making networks based on hub and spokes with the aim of reducing total costs by taking advantage of economies of scale. This research was conducted to create an optimal network design in terms of total shipping costs by utilizing genetic algorithms, in this study there are two cases expressed in the form of a hub and spoke model, namely the single allocation model and the model with tier one hub and tier two hub. In both models, a calculation is carried out with and without the discount factor, then the results of the shipping costs from the two cases are compared. The results of this study provide a network design with the minimum shipping cost for both cases.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gafero Priapalla Rahim
Abstrak :
Dalam penelitian ini menjelaskan mengenai faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kapal peti kemas karena muatan kontainer di atas dek, dan rekomendasi untuk meminimalkan faktor-faktor tersebut. Kapal peti kemas memiliki peranan penting dalam sistem logistik baik dalam lingkup domestik maupun internasional, karena kapal peti kemas adalah salah satu transportasi paling efisien untuk mengangkut kargo dalam jumlah yang besar. Selain itu jumlah, kapasitas, dan kecepatan kapal peti kemas mengalami kenaikan signifikan dalam decade terakhir. Walau demikian, ada juga kecenderungan menumpuk lebih banyak kontainer di atas dek untuk meningkatkan kapasitas kapal dan mengurangi biaya transportasi. Fenomena ini membuat jumlah kecelakaan kapal peti kemas juga terus meningkat, terutama kecelakaan jatuhnya muatan kontainer dan kebakaran pada kapal. Meskipun setiap kapal harus mematuhi peraturan klasifikasi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk keamanan kapal dan kargo, namun berdasarkan data kecelakaan, jumlah kecelakaan masih tinggi secara signifikan. Kecelakaan biasanya menyebabkan kerugian besar pada muatan yang diangkut dan merusak seluruh sistem logistik. Sumber kecelakaan kapal kontainer karena muatan kontainer di atas dek dapat dikategorikan menjadi: sistem kapal, lingkungan, faktor manusia, dan manajemen. Dalam penelitian ini data kecelakaan dan informasi terkait, dikumpulkan melalui studi literatur, pengamatan langsung, dan wawancara langsung dengan pihak terkait. Penyebab kecelakaan kemudian diidentifikasi dengan menganalisis setiap kemungkinan yang dapat memicu kecelakaan dengan menggunakan cause and effect analysis atau dikenal juga dengan fishbone diagram analysis dan fault tree analysis. Berdasarkan analisis yang dihasilkan, faktor penyebab kecelakaan diantaranya karena kontainer, stowage plan, lashing system, stabilitas kapal, hatch cover, tidak melakukan pengecekan, cargo securing manual, plugging reefer container, dan DG Container. Selain itu dibuatkan juga rekomendasi yang bertujuan untuk meminimalkan kecelakaan dan meningkatkan keselamatan kapal peti kemas.
This paper analyses factors that might cause accidents to the container ships due to loading conditions of containers stacked on deck, and propose recommendations on how to minimize these factors. As container ships play important role in the domestic and international maritime logistic system as one of the most efficient ways of transporting general cargo in a bulk quantity. The number, capacity, and speed of container ships worldwide have increased significantly in the latest decade. There is also trend of stacking more containers on deck in order to increase the capacity of the ships and reduce the transport costs. This phenomenon makes the number of container ship accidents also increasing continuously, especially accidents that caused loss of cargo and fire. Even though every merchant ship has to comply with the applicable classification and statutory rules and regulations for the safety of the ship and its cargo, but based on the accident data have been recorded, the number of accidents still significantly high. The accidents usually cause great loses to the cargo being transported and damage the over all logistic system. The sources of container ship accidents due to container stacked on deck can be categorized into the ship its system, the environment, human factor, and management. In this study accidents data and related information were gathered through literature study, on the spot observation, and direct interviews with relevant parties. Causes of accidents were then identified by analyzing every possible source that might trigger the accident using cause and effect analysis or known also as Fishbone Diagram Analysis and fault tree analysis. Based on the findings of the analysis, factors causing accidents such as container, stowage plan, lashing system, ship stability, hatch cover, not checking, cargo securing manual, plugging reefer container and dangerous goods container. Futhermore also made recommendations that will minimize accidents and improve the safety of container ship.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzi Pohan
Abstrak :
Kondisi dampak Covid-19 menyebabkan ketidak seimbangan perdagangan dunia yang menyebabkan kontainer menumpuk di Pelabuhan. Akibat hal tersebut menyebabkan sulitnya mendapatkan kontainer kosong sehingga harga pengiriman kontainer juga menjadi mahal. Dikarenakan saat ini sedang giatnya pembangunan konstruksi di daerah Indonesia bagian timur khususnya Papua maka kebutuhan material – material konstruksi yang pusatnya berada di Pulau Jawa sangat banyak. Untuk mengirimkan material – material konstruksi tersebut dibutuhkan strategi metode pengiriman yang efektif ditinjau dari ketersediaan, lamanya waktu pengiriman dan biaya pengiriman. Metode pengiriman material konstruksi tersebut dapat menggunakan kapal kontainer maupun kapal kargo, dari kedua metode pengiriman material tersebut nanti dipilih metode yang paling efektif dan optimal. ......The impact of Covid-19 has caused an imbalance in world trade which has caused containers to pile up in ports. As a result, getting empty containers is challenging, so the price of shipping containers is also high. Due to the active development of construction in the eastern part of Indonesia, especially Papua, the need for construction materials, whose center is located on the island of Java, is huge. An effective delivery method strategy is needed in terms of availability, length of delivery time, and shipping costs to deliver these construction materials. The method of delivery of construction materials can use container ships or cargo ships; from the two forms of material delivery, the most effective and optimal way will be chosen.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Susanto
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang pengembangan kapabilitas yang dibutuhkan pada perusahaan container shipping line di Indonesia Objektif pengembangan ini diperoleh dengan menggunakan kerangka yang diperkenalkan oleh Dittmann. Langkah pengembangan yang dilakukan dimulai dengan penelitian kualitatif dengan melakukan analisis dari enam perspektif utama. Berdasarkan hasil yang diperoleh, peneliti kemudian melanjutkan dengan penelitian kuantitatif untuk melakukan analisis kapabilitas alokasi slot dan slow steaming pada perusahaan untuk dapat mencapai objektif tersebut. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengembangan kapabilitas ini dapat memberikan potensi manfaat bagi perusahaan. Oleh karena itu, penulis merekomendasikan agar perusahaan dapat mengembangkan kapabilitas ini di masa depan.
ABSTRACT
This thesis discusses the capability development needed by a container shipping line company in Indonesia. Objectives of the development are obtained by using the framework introduced by Dittmann. The step of the development is initiated with qualitative research by analyzing six main perspectives. Based on the results, researcher then continue with quantitative research by analyzing slot allocation and slow steaming capabilities development for the company to achieve the objectives. The results show that the capabilities are able to provide potential benefits for the company. Therefore, researcher recommends the company to develop these capabilities in the future.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library