Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhreti Cesta Wijayanti
Abstrak :
Aglomerasi ekonomi di DKI Jakarta terus mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Kondisi ini membuat ibukota mengalami permintaan yang terus meningkat bagi ketersediaan ruang untuk melaksanakan aktivitas ekonomi. Bangunan tinggi merupakan solusi penyediaan ruang untuk mengakomodasi aglomerasi aktivitas ekonomi pada sektor tersier, di tengah keterbatasan lahan. Penelitian ini bertujuan untu menginvestigasi faktor-faktor ekonomi dan non ekonomi yang mempengaruhi perkembangan bangunan tinggi. Pada penelitian ini juga akan ditelusuri hubungan antara aglomerasi bangunan tinggi dengan PDRB sektor tersier sebagai sektor yang diakomodasi oleh bangunan tinggi. Estimasi dengan model ekonometrika pada data panel bangunan tinggi level kelurahan tahun 2007-2018 membuktikan bahwa di DKI Jakarta terjadi interaksi strategis dalam pembangunan bangunan tinggi, dimana peningkatan jumlah lantai serta ketinggian bangunan tinggi fungsi kantor-komersial dan residensial baru merupakan respon dari peningkatan jumlah lantai dan ketinggian bangunan tinggi yang telah ada. Terjadinya interaksi strategis  didorong oleh aglomerasi ekonomi wilayah dan faktor kestrategisan lokasi. Selain itu, hasil estimasi pada level kota membuktikan bahwa keberadaan bangunan tinggi fungsi kantor-komersial di DKI Jakarta berada dalam kepadatan yang efektif, dimana rata-rata jumlah lantai bangunan tinggi fungsi kantor-komersial dan kepadatan pekerja berkontribusi positif terhadap PDRB sektor tersier wilayah kotamadya. ......Increasing economic agglomeration in DKI Jakarta has triggered the rising demand for the space availability to carry out economic activities. Tall building development is a solution in providing spaces during the land scarcity issues. This study aims to investigate the economic and non-economic factors that affect the development of highrise buildings, as well as the relationship between agglomeration of highrise buildings and the tertiary sector GRDP. Econometrics model estimation in the 2007-2018 village level panel data proves that the strategic interaction occurs among the construction of high-rise building in DKI Jakarta. It is proved that the increase in the number of floors and the height of the new office-commercial and residential buildings appear as the response to the increase in the number of floors and  height of the existing buildings. The occurrence of strategic interactions is driven by regional economic agglomeration and locational factors. In addition, estimation result at the city level proves that the presence of office-commercial highrise buildings in DKI Jakarta is currently generating effective density, as the average floor numbers of office-commercial highrise buildings and the employment density contribute positively to the tertiary sector GRDP.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hinze, Jimmie W.
New Jersey: Pearson - Prentice Hall, 2008
691 HIN c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Frick, Heinz
Yogyakarta: Kanisius, 1989
690 FRI i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Frick, Heinz
Yogyakarta: Kanisius, 1991
690 FRI i I (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Frick, Heinz
Yogyakarta: Kanisius, 1985
690 FRI i I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Boca Raton: CRC Press, Taylor & Francis Group, 2009
R 658.92 CON
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Kurniawan
Abstrak :
Dalam proyek pembangunan konstruksi, perencanaan komunikasi proyek merupakan bagian yang tak dapat dilepaskan dari perencanaan proyek secara keseluruhan. Dengan adanya perencanaan komunikasi yang baik, maka keperluan data atau informasi yang dibutuhkan bagi stakeholder dapat dikumpulkan dan didistribusikan dengan baik. Hal ini menjadi penting karena dengan terhambatnya informasi kepada stakeholder dapat mengakibatkan penundaan pengambilan keputusan yang akhirnya akan menghambat terselesaikannya proyek tepat waktu dan atau terjadi kesalahan pengambilan keputusan. Keterlambatan penyelesaian proyek akan sangat merugikan terutama akan menambah dari segi biaya terhadap keseluruhan biaya yang telah diperhitungkan. Dengan menggunakan pengolahan data matematis AHP, statistik (SPSS), simulasi Monte Carlo, serta optimasi Lingo dan Optquest untuk memperoleh suatu pola hubungan antara faktor-faktor perencanaan komunikasi proyek sebagai variabel tetap dengan kinerja waktu proyek sebagai variabel bebas. Hasil pengolahan AHP adalah hubungan flow koordinasi dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek yang kurang baik antar pihak terkait (owner, konsultan, kontraktor), kurang sesuainya laporan-laporan (harian, mingguan, bulanan) terhadap realisasi karena format, bentuk dan isi kurang dapat dipahami, ketidakpastian waktu dan bentuk komunikasi internal (rapat-rapat mingguan, site records, memo-memo, dll). Hasil pengolahan analisa cluster dibagi menjadi tiga kualitas. Pertama, kualitas komunikasi rendah adalah penetapan jadwal proyek yang ketat oleh pemilik, hubungan flow koordinasi dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek yang kurang baik antar pihak terkait (owner, konsultan, kontraktor), dan pemahaman terhadap kontrak kerja proyek yang tidak sama/ ketidaksepahaman aturan pembuatan gambar kerja). Kedua, kualitas komunikasi sedang adalah pemahaman terhadap kontrak kerja proyek yang tidak sama/ ketidaksepahaman aturan pembuatan gambar kerja) dan tidak jelasnya pembagian tugas dalam pembuatan program pelaksanaan). Ketiga, kualitas komunikasi tinggi, penyampaian bentuk strategi tim proyek yang kurang jelas), tidak jelasnya pembagian tugas dalam pembuatan program pelaksanaan, dalam menunjuk manajer proyek tidak melalui seleksi yang benar, dan kurang jelasnya spesifikasi teknis yang tertulis dan kurang lengkapnya requirement yang diminta dalam kontrak. Faktor-faktor ini merupakan faktor-faktor dalam perencanaan komunikasi proyek yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja waktu dan biaya proyek. ......In construction project development, project communication planning is a part that can't be separated from the whole project planning. With the existence of good communication planning, so the necessity of data or the necessary information to stakeholder can be collected and distributed well. This matter become important because when information is obstructed to stakeholder, it can cause the delayed of decision taking that finally can obstruct the completion of the project on time or wrong decision taking. The late project completion will cause the project to suffer loss, especially the increase of project financial aspect. With using mathematic data processing AHP, statistic (SPSS), Monte Carlo simulation. Lingo and Optquest optimization to gain a pattern or relation between project communication planning factors as dependent variables and time and cost performances as independent variables. Result of AHP data processing are bad flow coordination in planning and executing project among stakeholders, the reports are not appropriate to the realization (daily, weekly, and monthly) because the format can't be understood well, uncertainty time and form of internal communication (weekly meeting, site records, memo-memo). Results of Cluster Analysis data processing are divided into three quality. First, Low Quality Communication are determining of project schedule by owner that very strict, bad flow coordination in planning and executing project among stakeholders, deference understanding of working contract. Second, Medium Quality Communication are deference understanding of working contract and not clear in distribution task when making programs. Third, High Quality Communication are not clear of form strategic team project, when select the project manager not use the right selecting process, not clear in distribution task when making programs, not clear of written technical specification. These factors are factors that affect and dominate in communication planning phase to project time and cost performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Darmawansyah Aprianto
Abstrak :
The growth of construction in Indonesia is growing fast. Many of technology has been found to help the quality of construction or cost efficiency. The performance of project through the cost, is one of the key factor of a successful project. In Highrise building project sometimes have cost overrun within the project caused by cost contingency. This study is to develop a framework of planning and controlling cost contingency to minimize the cost overrun. This study conducted by identified risks related to cost so that the project can including the amount of cost contingency from beginning of the project to avoid the cost overrun. The research method with statictic analysis using monte carlo simulation and risk analysis approach based on method conducted by study of literature, interviewing, survey, and expert validation. This study determines the contingency cost estimation to determine the greatest risk that influence and relationship to the value of contingency in highrise building projects based on the risk register (a list that contains risks, mitigation of risks, impacts, and risk frequencies that may occur in highrise building projects. Cost contingency obtained is 5.85% a model for highrise building project through analysis of risk event in Highrise building. ......Pada saat ini pembangunan semakin berkembang, termasuk dalam bidang konstruksi bangunan. Berbagai macam teknologi telah ditemukan untuk membantu meningkatkan kualitas konstruksi bangunan maupun meminimalisasi biaya dan waktu. Efesiensi biaya adalah salah satu faktor kunci dari keberhasilan sebuah proyek. Di proyek konstruksi gedung tingkat tinggi biasanya terjadi pembengkakan biaya yang disebabkan oleh biaya kontingensi. Tesis ini membahas mengenai pengembangan framework dalam perencanaan dan pengendalian cost contingency pada proyek highrise building. Tesis ini dilakukan dengan mengidentifikasi risiko yang berkaitan dengan biaya sehingga sebuah proyek dapat memasukkan besar biaya kontingensi dari awal proyek untuk menghidari terjadinya pembengkakan biaya. Metode penelitian dengan analisa statistik menggunakan simulasi monte carlo dan anaisis risiko dengan pendekatan metode studi literatur, wawancara, survey, dan validasi pakar. Peneitian ini menentukan besaran estimasi biaya kontingensi terhadap risiko dominan yang memengaruhi dan berhubungan dengan biaya kontingensi pada proyek gedung bertingkat berdasarkan risk register ( sebuah daftar yang berisikan risiko, mitigasi risiko, dampak risiko, dan frekuensi terjadinya risiko yang mungkin ada pada proyek gedung bertingkat tinggi). besaran model biaya kontingensi diperoleh adalah 5.85% dari hasil Analisa risiko yang terjadi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Nanjaya
Abstrak :
Penggunaan jembatan busur (arch bridge) sebagai sarana transportasi sudah banyak berkembang dewasa ini. Hal ini karena bentang yang dapat dicapai oleh jembatan ini cukup besar dan bentuknya yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Komponen busur (arch rib) merupakan salah satu bagian struktur yang cukup penting karena beban jembatan hampir seluruhnya dipikul oleh busur tersebut. Dalam perancangan suatu struktur, sering kali terdapat proses yang membutuhkan pengulangan - pengulangan (repetitif) sehingga untuk melakukan perhitungan secara manual membutuhkan waktu dan ketelitian tinggi. Penggunaan software akan mempercepat perhitungan yang bersifat pengulangan tersebut sehingga waktu yang dibutuhkan akan lebih sedikit dan hasil yang diperoleh akan lebih akurat. Dalam skripsi ini, penulis membuat program yang dapat digunakan untuk menentukan memadai atau tidaknya suatu penampang box dan sambungan pada arch rib terhadap gaya dalam yang terjadi. Dalam hal ini jembatan yang akan dianalisis yaitu tied arch bridge dengan bentang 150 m dan high/span ratio 0.25 dimana pembebanan yang dilakukan berdasarkan peraturan BMS (Bridge Management System). Dengan dibuatnya program ini diharapkan akan diperoleh ukuran dari penampang rib yang efektif dan efisien dan dapat dengan mudah dilakukan pengecekan terhadap ukuran dan jumlah baut yang digunakan pada sambungan rib.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S35218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Goel, R.K.
London: Elsevier, 2012
624.19 GOE u (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library