Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gunung Sardjono Hadi
Abstrak :
Penulisan tesis ini mengkaji masalah keterlambatan pembangunan Block Station di Lapangan Cilamaya Utara PERTAMINA DO EP Karangampel yang dikerjakan oleh Pihak III (PT. Sendiko Dongbu Natindo Jo.) dengan sistem EPC (Engineering, Procurement, Construction). Proyek yang seharusnya dijadwalkan selesai dalam waktu 20 bulan, ternyata dalam pelaksanaannya mundur lebih dari 36 bulan (3 tahun). implikasinya adalah produksi migas dari Lapangan Cilamaya Utara menjadi lebih rendah dibandingkan dengan potensi reservoirnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab keterlambatan dan usulan penerapan Perancangan Ulang Proses Bisnis (PUPB). Dalam menganalisa permasalahan yang ada dilakukan dengan cara kuantitatif yaitu menggunakan Diagram Pareto, dan analisa kualitatif yang dipakai adalah Diagram Sebab Akibat atau Fishbone Diagram. Dari Diagram Pareto didapatkan faktor yang paling dominan penyebab keterlambatan proyek adalah jenis pekerjaan pembangunan unit CO2 removal dan bidang pekerjaannya adalah konstruksi (52%), kemudian disusul dengan engineering (26%) dan pengadaan & pembelian (22%). Sedangkan dari Fishbone Diagram dapat terlihat dengan jelas faktor-faktor penyebab keterlambatan proyek dikarenakan faktor internal yang meliputi masalah SDM (Manpower), pendanaan (Money), bahan baku (Material), teknik (Method), dan manajemen (Management), serta faktor eksternal yaitu adanya krisis moneter dan terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Perancangan ulang proses bisnis yang dilakukan meliputi dua tahap, yaitu pertama adalah proses operasional dengan cara mengoptimalkan mekanisme proses melalui penyederhanaan, menghilangkan, menggabungkan, dan membuat standard waktu setiap aktivitas dalam proses EPC, kedua adalah memperbaiki proses pendukung dalam bidang EPC meliputi peningkatan kualitas SDM, teknologi informasi (sistem komputerisasi), dan manajemen proyek. Hasil perancangan ulang proses bisnis didapatkan penghematan waktu dalam menyelesaikan proyek. Untuk bidang engineering penghematan waktu yang diperoleh sebesar 58,5%, bidang procurement (pengadaan dan pembelian) sebesar 12,2%, dan bidang construction (konstruksi) sebesar 42,8%.
This paper evaluate the latest of building block station at the Cilamaya Utara field DO EP Karangampel who has did by third party (PT. Sendiko Dongbu Natindo Jo) with EPC (Engineering, Procurement, Construction) system. This project should be scheduled will finish for 20 months, but actually was late until more than 36 months (3 years). The impact of that is the production of oil and gas from Cilamaya Utara field would be under reservoir potential. The objective of this paper is to identify of caused factors and to propose Implementation of Business Process Re-engineering (BPR). To analyze of this problem, there are two kind analyzes are Pareto Diagram (quantitative) and Fishbone Diagram (qualitative) will be used. According to the Diagram Pareto, the most caused factor of project, late is building of CO2 removal and the kind of job is construction (52%), engineering (26%), and procurement (22%). From the Fishbone Diagram could be identified as clearly that the latest project was caused by internal factor like manpower, money, materials, methods, management, and the external factor is monetary crisis and followed by dramatically decrease of rupiahs exchange rate. The BPR approach consists of two phases, first phase is to redesign the operational process by optimization of process mechanism through ESiA (eliminate, simplify, integrate, and automate) each activity in the EPC process and to determine its standard time. Second phase is to improve of supporting process like manpower, information technology, and project management. The result of BPR will be obtained reducing time in this project, i.e. 58.5% of engineering, 12.2% procurement, and 42.8% of construction.
2000
T2896
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwie Suksmono Hadhi
Abstrak :
The Influence of Improving Constructability during The Design Phase on the Performance of Construction Project Schedule in Indonesia Constructability as defined by Construction Industry Institute, Constructability Concepts File, The University of texas at Austin as; the optimum use of construction knowledge and experience during the phases of planning, designing, procurement and construction to achieve the project goal. Constructability involves the thought of how to build a project even before it is designed. Currently there are three issues which dominate constructability applications; design, layout, and construction method. In order to obtain deeper understanding of the potential application of Constructability for Construction Project implementation, the research focussed on the effect of its key characteristics introduced during the design phase on the performance of Construction Schedules in Indonesia. Data was obtained through questionnaires from project architects and structural engineers of Consultants in 24 Construction Projects executed during the last decade between 1985 - 1995. Correlation and multiple regression analysis were utilized to establish models on the relation between Constructability variables and Construction Schedule Performance. The degree of completing construction projects as measured by actual against planned time performance proved to be related to Constructability variables in a linear manner. From the analysis of 48 prospective explanatory Constructability variables during the design phase identified three determinants influencing Construction Schedule Performance. The three significant Constructability variables were; to confirm the filing system (x23), to describe the pre-fabrication system (x43), and to define clearly the contractor limit in design document (x12). Further research provided additional evidence of the existence of Constructability characteristics through dummy variables which were; to eliminated weather problem (x46).
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T2897
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryanto
Abstrak :
Dalam Manajemen Konstruksi faktor utama dalam mengendalikan suatu proses pelaksanaan proyek adalah perencanaan (planning), penjadwalan (scheduling) dan kontrol (controlling). Faktor-faktor tersebut diatas merupakan kunci dari proses pengendalian pelaksanaan konstruksi. Sedangkan perencanaan sendiri dalam hal ini meliputi penentuan faktor-faktor yang berperan dalam pelaksanaan , salah satu dari terobosan yang perlu dilakukan dalam melaksanakan suatu pekerjaan adalah penguasaan teknik metode pelaksanaan dengan baik. Penerapan faktor-faktor yang berperan dalam pelaksanaan memberikan konstribusi yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan suatu proyek. Oleh karena itu penerapan metode pelaksanaan yang tidak tepat dalam pekerjaan tanah akan mengakibatkan biaya dan waktu tidak sesuai dengan rencana. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasikan peran faktor-faktor dalam penerapan pelaksanaan yang mempengaruhi kinerja biaya proyek pada pekerjaan tanah. Studi/penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang sudah berpengalaman dalam mengerjakan pekerjaan tanah dan data yang diperoleh dianalisis dengan analisa statistik. Dari hasil analisa statistik terhadap sample data kuesioner, diperoleh 2 (dua) variabel bebas faktor yang berperan dalam pelaksanaan pekerjaan tanah/cut fill yang berpengaruh terhadap kinerja biaya proyek yaitu pelaksanaan survey awal dan urutan kerja pelaksanaan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T2899
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
NRS Vinny Gemilia Wahyu Muharam
Abstrak :
Kesuksesan seorang Manajer Proyek didalam sebuah perusahaan dapat diukur dari kemampuan dan keahlian yang dimilikinya. Kemampuan dan keablian yang dimiliki Manajer proyek akan bisa terlihat seorang Manajer Proyek sudah pernah menangani beberapa proyek dan berhasil salah satunya menurut penilaian atasan. Disamping itu seorang Manajer Proyek harus dapat memperlihatkan kompetensi yang dimilikinya, serta dapat pula memperlihatkan hasil karyanya dalam menangani dan melaksanakan proyek. Dalam penelitian ini kesuksesan seorang manajer proyek diukur dari 2 faktor. Kedua faktor kesuksesan tersebut adalah kompetensi yang dimilikinya dan faktor-faktor kunci yang menyebabkan kesuksesan Manajer Proyek dalam pelaksanaan proyek. Kompetensi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang baik itu berupa prilaku, keterampilan dan pengetahuan. Penelitian ini hanya meneliti kompetensi prilaku. Pada penilaian ada 11 variabel kompetensi prilaku yang digunakan. Untuk mengetahui kompetensi prilaku apa yang memang harus dimiliki seorang Manajer Proyek agar sukses dalam menangani proyek dan 10 faktor kunci sukses yang hares dilaksanakan Manajer Proyek agar menjadikan seorang Manajer Proyek sukses dalam menangani proyeknya. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data dari responder dalam bentuk kuesioner dan wawancara. Sebanyak 35 orang Manajer Proyek di PT.X. 35 Manajer proyek diambil karena hanya 35 orang Manajer Proyek di PT.X yang sudah pemah menangani lebih dari 3 proyek, sebagai persyaratan untuk dapat menjadikan data dalam penelitian ini. Data hasil kuesioner ditabulasikan dan dianalisa dengan menggemakan bantuan SPSS. Dan hasil analisis dengan bantuan SPSS didapatkan bahwa dari 11 variabel kompetensi prilaku yang menempati ranking 1 s/d 5 adalah kompetensi prilaku dorongan berprestasi, pemecahan masalah, kepemimpinan kelompok, inisiatif dan pengarahan. Sedangkan dari 10 faktor kunci sukses yang mempunyai ranking 1 s/d 5 adalah penempatan personil untuk tim proyek, misi proyek, pemantauan dan pengendalian umpan balik, kemampuan teknis, konsultasi dengan pemilik serta dukungan pimpinan. Pengaruh korelasi dari ke 2 variabel yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa, kesuksesan Manajer Proyek dipengaruhi oleh ketepatan dalam memilih personil untuk tim proyek, ketepatan perencanaan misi dan visi proyek, inisiatif dan kemampuan pengendalian umpan baik dalam setiap proyek. Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi prilaku Manajer Proyek terhadap kesuksesan proyek dilakukan analisis. Hash analisis dari 35 responden dengan kuesioner didapatkan: ada 13 orang Manajer Proyek yang dinilai tidak sukses. Ketidaksuksesan ini disebabkan ke 13 Manajer Proyek ini memperoleh score 2 (nilai rendah), terhadap kedua variabel yang memiliki ranking pengaruh 1-5, atau yang mempunyai score 2 (nilai rendah) pada salah satu variabelnya. Dari keseluruhan hasil analisis terbukti bahwa kompetensi prilaku memang merupakan salah satu penentu kesuksesan Manajer Proyek, sebab seorang Manajer Proyek bisa sukses jika dia memiliki kompetensi prilaku dan sudah melaksanakan faktor-faktor kunci sukses secara maksimal dalam setiap pelaksanaan proyeknya.
A success of Project manager in a company can be measure by the capability and the competencies that he has. The Capability and Competencies of a Project Manager could be seen if he had handle several project, and minimal one of his project was declared success by his supervisor. Besides that, Project Manager should always shows his competencies during handling and doing his project. In this research, a success of Project Manager is gain by measuring 2 factors, which are competencies and other key factors. Competencies are a capability of someone, and it includes an attitude, skill and knowledge. This paper will only discuss about the attitude. We will be using 11 variables of competencies during this research, for discovering what competencies are should have by a project manager in order to gain a success. We also use 10 key factors for success that should be done by Project Manager in order to become success in their project. The research was done by gathering data from interviewing and questioning the respondent. The respondents are 35 Project Manager in Company X. The writer use 35 Project manager because only 35 person from that company who have been handling 3 project. Data from questioner then tabulated and analyzed with SPSS. Based on the output of SPSS, from 11 variables of competencies that should have by a project manager, the 5 variables, which occupy 1s` rank to 5'h, are achievement, problem solving, leadership, initiative, and direction. From 10 key factors for success, 5 factors that have a higher rank are choosing a right team personnel, mission of a project, monitoring, controlling and feedback respond, technical skill, consultation with the owner and also support from Project Manager. The result from correlation between 2 variables which is use in this research are we could conclude that a success of Project Manager depend on accuracy in choosing a right team personnel, in arranging vision and mission of a project, initiative and capability of handling controlling and feedback respond in every project. We also analyzing how big does the competencies influence a success of Project Manager. There are 13 Project Managers from 35 respondents, which are not success. This failure is happen because they have a score 2 (a minimum value) in two of variables with rank 1st until 5th or have a score 2 (a minimum value) in one of the variables. From all the analyzing in this research, it could be proofed that competencies are one of the determining factor for a success of Project Manager. Project Managers could gain a success if they have good competencies and maximize the effort in implementing key factors of success in their project.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nonviani
Abstrak :
Kebutuhan akan tenaga ahli konsultan pengawasan teknis dibidang jalan yang berkualitas adalah mutlak bagi pclaksanaan proyek-proyek pembangunan jalan dan jembatan dalam rangka menjaga mutu hasil pcmbangunan. Pengamatan dilapangan menunjukan bahwa pelaksanaan proyek fisik akan berhasil apabila dikerjakan oleh kontraktor yang handal dan diawasi oleh konsultan pengawas yang berkualitas. Sebaliknya jika dilaksanakan oleh kontraktor yang berepulasi tidak baik dan diawasi pula oleh konsultan yang kurang profesional maka hasilnya juga tidak akan memuaskan. Meskipun kontraktor yang ada kurang baik, jika diawasi oleh konsultan yang baik maka konsultan tersebut akan berusaha sedemikian rupa agar kontraklor dapar memenuhi sasaran proyek yaitu tcpat waktu, mutu, dan biaya, Evaluasi terhadap dokumcn penawaran konsullan yang dilakukan melalui pengadaan jasa konsulransi adalah dimaksudkan untuk mcndapalkan konsultan pengawas yang berkualitas dalam rangka melaksanakan pengawasan tcknis tcrhadap konstruksijalan. _ _ _ _ - - Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat adanya hubungan secara kuanlilatif pengaruh kualitas dokumen penawaran konsultan terhadap kinerja pelaksanaan jasa konsulzansi pengawasan leknis proyek konstruksi jalan dan dilaksanakan dengan menganalisa data yang diperoleh dark kuesioner yang discbar kepada Proyek Perencanaan dun Pengawasan Teknis Jalan Nasional di seluruh Indonesia yang kcmudian diolah dcngan analisa statislik menggunakan program SPSS. Hasil dari penclitian ini memperlihatkan bahwa variabel-variabel seperti pengalamun bekezja quaiify engineer dnlam melaksanalcan pekerjaan / proyek-proye/r sqanis, tingkar kepemiiikan ser/Q/ikusi tenaga inri konsultan supervisi (TIK5), dan ra1a~ram Iamanya janglca wa/clu renaga ahli be/:edu diperusahaan serm linglcar keakuraran dala dan informasi yang lerlulix didalum dafar hidup renaga ahli berpengaruh positif terhadap kinerja pelaksanaan jasa konsultansi pcngawasan teknis proyek konstruksi jalan
2001
T5256
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinung Nugroho
Abstrak :
Sampai sekarang, metode probabilistik masih dipakai secara luas dalam dunia teknik konstxuksi. Namun pada saat sualu parameter diekspresikan dengan bahasa bukannya dengan terminologi matemalika, teori probabilitas klasik gagal untuk menerima dan menyampaikan informasi tersebut. Variabcl - variabel bahasa yang kebanyakan bersifat kualitatif, dapat diterjemahkan kc dalam ukuran matematika secara baik mcnggunakan leori logika dan himpunan iinzzy. Problem dalam manajemen konstruksi, salah satunya adalah perkiraan produktivitas suatu aktivitas, dapat dipecahkan menggunakan teori himpunan fuzzy. Agar metode ini dapat diimplcntasikan dengan baik, beberapa fungsi keanggotaan perlu diestimasi dengan pertimbangan-pertirnbangan tertentu atau dengan masukan dari para pakar di bidang manajemen konslruksi. Pada penelitian ini keanggotaan himpunan fuzzy diasumsikan sebagai fungsi distribusi trapesium, dengan pcrtimbangan fungsi ini sederhana. namun cukup relevan untuk membantu penyelesaian masalah. Dalam proscs perhitungan ada dua model matematik yang diterapkan yaitu model Mamdani dan model Zadeh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Mamdani memberi aproksimasi yang baik untuk perkiraan produktivitas. Untuk model Zadeh aproksimasi yang baik hanya cocok apabila input sudah terangkum dalam knowledge base, sehingga perlu tambahan trik trik dalam perhitungan agar model Zadch dapat diterapkan secara lebih luas.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T5237
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jupri Bandang
Abstrak :
BACKGROUND
Construction service, as translation of construction industry, is part of the effort of development that aim to achieve realization of welfare?s nation. Construction service shall produce a contribution of effort to produce other product, however construction service as well shall receive influence the same feed back.

In the developing countries, the role of construction service of gross domestic product is average reach 3%-8% and value above 50 % of establishment for permanent capital in every years, and according to the world Bank report more than 40 %, since 1980, loan invested for construction work?s.

Growth for construction service in Indonesia, of any study ever been carried out by LPEM-UI, for the first Pelita I and II (Five year development Plan I and II) only, have achieved average 20 % per year and on Pelita III average of 15 % per year.

Value added/output of Indonesia from the list of construction service is the highest second number after Thailand, when compared to Malaysia, Philipine, India, and Republic of Korea.

And also the role of this construction service for the future, still shall very dominant in Indonesian development, however management for construction service still very relevant to get the most larger attention, so that it need to be seek a strategy points which may cause its successful in handling any projects and may become a very useful guidance for activators of project management.

METHODOLOGY OF THE STUDY

The research method of this thesis shall use a combination of three methods, namely first shall use a library research, and next shall use a field study by 2 (two) stages.

A conclusion founded from library research deptly shall be assumtion as a temporer conclusion and may function asa hipothesis which reality of its application shall be proved and perfected by conforming of experts and practioners who take part in the field in practising of the strategic concepts.

Field study for the first stage shall be executed by interview/questionary appointed to experts and practioners of contruction management consist of foreign and domestic consultants which viewed sufficient experienced and have business scale measurement and reputable name in their field, and also natioanal contractors,for construction service (state owned company and private company) and foreign contractor , that have qualification calculated similar, meant to confirm and improve of the key success factors appllication in the field. In addition, after it is got any conclusion of library research which matched by field study for first stage all at once confirm and improve strategic concepts/hypothesis for key success factors, shall be followed to the second field study by case studyof any apartment project in Central Jakarta handled by a foreign company.

CONCLUSION AND SUGESTION From this final thesis expected shall be founded any conclusion on key success factors that have operational value/the highest application on the project management handling in Indone sia which is very beneficial for whoever handling a construction service. It also can be given suggestion for apartment project handling that being exist in work in processin order that its handling become more effective and efficient without too many deviation experience in the time problem of its implementation.
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muntu, Dennis
Abstrak :
Penerapan manajemen konstruksi profesional sudah mendapat tempat dalam bisnis konstruksi di Indonesia. Hasil kerja dari layanan jasa tersebut diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan proyek secara umum. Dari sisi perusahaan, diperlukan penelitian untuk pengembangan pada tingkat perspektif learn/growth dalam rencana strategis. Mengingat regulasi dan referensi yang ada saat ini mengukur keberhasilan proyek dari sisi biaya, mutu, dan waktu, sebagai pendekatan tradisional, dalam studi ini diusulkan suatu "pengukuran kinerja" yang berbasis balanced scorecard yang diselaraskan dengan PMBOK untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap mengenai pencapaian kinerja baik dari sudut pandang finansial dan non finansial. Keberhasilan tim proyek dalam menjalankan tugasnya sesuai kontrak dipengaruhi oleh sistem kerja yang didalamnya termasuk manajemen sumberdaya manusia dan perkembangan teknologi dalam perspektif proses bisnis internal. Metode penelitian secara umum merupakan survey dengan responden para team leader proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen SDM yang diwakili oleh kompetensi, peran project manager, penghargaan, fasilitas kerja, dan pembelajaran memberikan pengaruh kepada kinerja layanan jasa konsultan MK. Demikian pula halnya dengan perkembangan teknologi yang diwakili oleh teknologi-ICT, BIM, metode konstruksi modern, dan teknik manajemen baru. Analisa yang dilakukan diharapkan dapat menjadi dasar bagi strategi pengembangan selanjutnya untuk meningkatkan kinerja dari layanan jasa suatu perusahaan konsultan manajemen konstruksi.
The existence of professional construction management agency has already accepted in construction business in Indonesia. A study is required for assurance, where the outcome of the services is expected to improve overall project success, beside the necessity to develop learn/growth perpective in the corporate strategic plan. Regulations have recently measure the project success in the aspect of schedule, cost and quality, as a traditional approach, therefore, in the aim to obtain more comprehensive figure of performances both in financial and non financial point of view, a balanced scorecard based performance measurement is proposed to be synchronized with PMBOK knowledge area. Project team achievement in their assignment will be affected by work system which includes human resource management and advances within internal business process perspective, where such relations will be analyzed in this research. Research methodology shall be based on a survey which includes group of project team leaders as contributors. The outcome of the study shows that human resource management which comprise of competence, the role of project manager, recognition and reward, facility, and lesson learned has an effect towards performance, as well as advances which include technology, building information modeling, modern method of construction, and emerging management technique. Result of the case study can be used for the services performance improvement and the agency development strategy.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudo Satrio
Abstrak :
Proyek merupakan sekumpulan kegiatan yang kompleks dan dinamis serta banyak mengandung unsur ketidakpastian baik dari faktor luar maupun dari dalam proyek yang dapat berkembang menjadi resiko-resiko di luar harapan, khususnya resiko yang timbul pada tahap pelaksanaan proyek. Proyek konstruksi memiliki banyak resiko, kontraktor mengatasi resiko tersebut dan pemilik membayar resiko tersebut. Sedangkan di era globalisasi sekarang ini pihak yang terlibat dalam proyek khususnya kontraktor sebagai pihak yang akan melaksanakan jalannya suatu proyek harus mengantisipasi dan memperkecil faktor resiko yang ada sehingga dapat memperoleh tingkat kinerja proyek yang bersaing dengan kontraktor lain, terutama kontraktor asing. Penelitian ini difokuskan pada identifikasi resiko pada pelaksanaan teknis di lapangan dari 3 metode pelaksanaan konstruksi dermaga. Ketiga metode tersebut adalah metode deck on piles dengan L shape, metode deck on piles dengan dinding penahan tanah, dan metode dinding penahan disisi laut. Dari data-data yang didapat berdasarkan hasil kuisioner yang disebar ke Departemen Perhubungan Laut dan Pelabuhan Indonesia II dioleh secara kualitatif dengan melihat persentase resiko yang terjadi di lapangan dari proyek yang telah dilaksanakan. Kemudian resiko pelaksanaan teknis dari tiap metode diurutkan berdasarkan kriteria frekuensi dan kriteria dampak. Hasil penelitian ini berdasarkan identifikasi pelaksanaan teknis di lapangan menunjukkan bahwa metode dinding penahan tanah sisi laut memiliki tingkat resiko kesulitas terkecil dalam pelaksanaan di lapangan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ario Wiriandhi
Abstrak :
Perkembangan dunia konstruksi yang semakin maju tidak hanya terfokus pada bidang teknologi pada peralatan dan perlengkapan, akan tetapi juga merambah pada bidang manajemen. Hal ini mengingat peran manajemen sangat besar dalam mengelola suatu proyek agar tingkat keberhasilan suatu pelaksanaan proyek menjadi lebih baik. Banyak Sekali metode pengelolaan proyek yang digunakan, mulai dari metode konvensional hingga metode manajemen konstruksi. Di dalam manajeman konstruksi, suatu proyek diwujudkan melalui beberapa tahapan penting mulai dari tahap konseptual hingga tahap pemeliharaan. Salah satu tahap yang penting adalah tahap pelelangan. Pada tahap ini dilakukan pemilihan jasa kontraktor yang mampu menawarkan jasa yang lebih baik dlbandingkan kompetitor lalnnya. Adapun peran manajemen konstruksi pada tahap ini adalah untuk membantu memperoleh suatu kontrak proyek dengan blaya relatif rendah, dengan waktu penyelesaian yang lebih singkat dan memperoleh jasa yang berkualifikasi terbaik. Didalam skripsi ini akan dibahas mengenai peran manajemen konstruksi pada tahap pelelangan dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinenja pelelangan proyek dalam hal waktu pelaksanaannya. Analisa yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan pengolahan data-data yang diperoleh di lapangan yang akan diolah secara statistik guna mencari suatu kesimpulan yang mewakili keadaan sebenamya di lapangan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S34759
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>