Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Theodorus Pandhu Bhaskoro Pradonoputro
"

Pilihan transportasi saat ini telah berkembang dan menjadi lebih bervariasi. Di antara berbagai moda transportasi, angkutan jalan raya merupakan salah satu moda transportasi yang paling umum karena kenyamanan dan kemudahan nya dalam melakukan perjalanan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika angkutan jalan raya telah menjadi pengguna energi utama, yang juga secara signifikan menyumbang tingkat polusi yang semakin mengkhawatirkan. Jakarta sebagai ibu kota Indonesia, tidak dapat disangkal lagi merupakan salah satu penyumbang polusi terbesar di dunia, dan dengan masalah transportasinya yang kompleks menyebabkan kota ini menduduki peringkat tertinggi dalam emisi CO2. Salah satu penyebab utama masalah transportasi di Jakarta adalah rendahnya persentase penggunaan angkutan umum. Oleh karena itu, tujuan utama dari studi ini adalah untuk mengetahui alasan di balik keputusan masyarakat komuter dalam memilih opsi perjalanan, khususnya adopsi perilaku green commuting seperti transportasi umum; analisis secara eksplisit diambil dari perjalanan sehari-hari. Hasil estimasi menunjukkan bahwa di Jabodetabek, baik tingkat pendidikan maupun kepadatan penduduk memiliki korelasi negatif dengan keputusan masyarakat untuk menggunakan transportasi umum, karena sistem transportasi saat ini yang tidak andal mengurangi manfaat penggunaan angkutan umum dibandingkan dengan kendaraan pribadi. Hasil studi ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pilihan perjalanan komuter yang menghasilkan informasi tentang faktor-faktor yang dapat membantu mempromosikan dan mempertahankan perilaku penggunaan angkutan umum.

 


The choice of travel is expanding and is therefore becoming more varied. Among the various modes of transportation, road transport is one of the most common modes of transport due to the comfortability and ease of commute. It is no wonder that road transport has become the primary energy consumer, which also significantly contributes dangerous levels to the ever-increasing pollution. Jakarta as of the capital city of Indonesia, is undeniably the most massive contributor to pollution in the world, and its complex transportation problems led to the city ranks highest in CO2 emission. One of the leading causes of transportation problems in Jakarta is the low percentage utilization of public transport. Therefore, the primary purpose of this study is to explore the reasons behind the people's decision in selecting travel options, especially the adoption of green commuting behavior like public transportation; the analysis of which was explicitly taken from daily commuting. The estimation results reveal that in Greater Jakarta, both educational attainment and population density have negative correlation with the people’s decision to utilize mass transportation, since the unreliability of the transportation system lessens the benefit of using public transport in comparison with that of private transport. The results of this study provide a better understanding of commuters’ travel options that produces insights on factors that can help promote and maintain public transit behaviours. 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gema Akbar Riyadi
"Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan perilaku berkomuter yang ditangkap dengan waktu tempuh terhadap kecendrungan terkena stres dengan menggunakan survei komuter Jabodetabek oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2014. Hasil estimasi menunjukkan bahwa setiap kenaikan waktu tempuh dalam berkomuter sebanyak 10 menit berasosiasi pada kencendrungan seseorang untuk terkena stres sebesar 0,7-1,7%, relatif sama dengan negara lainnya. Hasil estimasi ini konsisten terhadap subgrup sampel komuter berjenis kelamin perempuan, penduduk non-migran, pengguna motor dan para pekerja. Hasil estimasi ini juga mendorong pemerintah membuat kebijakan untuk mengurangi stres.

This study aims to analyze the relationship of commuting behaviour captured with travel time to a tendency to be stress. This study used Jabodetabek Commuter Survey conducted by Badan Pusat Statistik (BPS) in 2014. Estimation results show that each increase in commuting time by 10 minutes is associated with a person`s tendency to be stressed by 0.7-1.7%, relatively same as other countries. These estimation results are consistent with a subgroup samples of female, non-migrant peoples, motorbike users and workers. Our result also encourage the government to make policies to reduce stress.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54989
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Akmal Abdillah
"ABSTRAK
Desentralisasi populasi akibat keterbatasan lahan di wilayah Jabodetabek, didukung dengan disparitas pembangunan yang terjadi antar kota/kabupaten di Jabodetabek mendorong terjadinya fenomena komuter di Jabodetabek. Studi terdahulu menyebutkan, mobilitas pekerja dan karakter permukiman di wilayah tempat tinggal memengaruhi kondisi kesehatan pekerja khusunya komuter, sehingga mengindikasikan peran penting dari kehadiran dan jumlah fasilitas kesehatan untuk menunjang aktivitas komuter. Sementara itu literatur yang menyoroti pengaruh fasilitas kesehatan pada keputusan komuter masih jarang ditemui. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asosiasi dari fasilitas kesehatan dengan kemungkinan pekerja di Jabodetabek memilih untuk komuter dan preferensi lama waktu komuter yang ingin ditempuh. Dengan menggunakan data survey komuter Jabodetabek dan PODES tahun 2014 yang diestimasi dengan metode binary logistic model ditemukan hasil bahwa secara konsisten fasilitas kesehatan berupa jumlah tenaga kesehatan berkorelasi positif terhadap kemungkinan pekerja di Jabodetabek untuk memilih komuter meskipun dengan pengaruh yang kecil namun signifikan. Jumlah tenaga kesehatan juga berkorelasi positif dan signifikan dengan lama waktu tempuh komuter di Jabodetabek. Jumlah rumah sakit menunjukan asosiasi yang positif dengan preferensi lama waktu yang bersedia ditempuh oleh pekerja komuter Jabodetabek, mengindikasikan fasilitas kesehatan memberikan insentif bagi pekerja untuk menempuh waktu komuter lebih lama. Penelitian ini memungkinkan terjadi bias pada hasil penelitian terkait sorting behavior dari pekerja dalam memilih komuter, dan penulis berupaya mengatasi dengan menambahkan variabel kontrol, namun akibat keterbatasan data yang dimiliki masalah tersebut belum dapat diatasi secara sempurna.

ABSTRACT
Decentralization of population due to limited land in the Jabodetabek metropolitan area, supported by disparities in development that occur between cities/districts in Jabodetabek encourages the commuting phenomenon in Jabodetabek. Previous studies mention that the mobility of workers and the neighborhood characters in the area of ​​residence affecting the health conditions of workers especially commuters, thus indicating the important role of the presence and number of local health facilities to support commuter activities. Meanwhile, there is a lack of empirical studies that highlight the effect of local helath facilities on commuting decisions. This study aims to analyze the association between local health facilities and the likelihood that workers in Jabodetabek choose to commute and the length of time the commuter wants to pursue. Using the Jabodetabek commuter survey data and PODES in 2014 estimated using the binary logistic model, I found that consistently number of health workers were positively correlated to the likelihood of workers in Jabodetabek to choose commuting even with a small but significant association. The number of health workers is also positively and significantly correlated with the length of commuting time in Jabodetabek. Availability and number of hospital has positive correlation and significant with the length of commuting time in Jabodetabek, indicating healthcare facility give an incentive to worker to do a longer commuting time. This study allows a bias in the results of research related to the sorting behavior of workers commuting decision, and I attempt to overcome by adding control variables, but due to the limited data that the problem has not been completely solved."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library