Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Salsabilla Ramadhani
"Program pendidikan alternatif atau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) masih memerlukan evaluasi lebih lanjut dari mulai pengorganisasian program, sumber daya, kurikulum, proses pembelajaran, serta hasil dan dampak yang didapatkan oleh penerima. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi formatif terhadap program Sanggar Anak Alam (SALAM) dalam mewujudkan capacity building dalam level organisasional sebagai manajemen pengelola program, level individu sebagai penerima program, serta partisipasi dari berbagai pemangku kepentingan. Dalam hal tersebut, evaluasi ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui teknik wawancara mendalam dengan menggunakan kerangka model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) dan kerangka analisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa capacity building dalam level organisasional terlihat dari tahap perencanaan, implementasi, dan monitoring evaluasi. Selain itu, capacity building organisasional juga terlihat dalam komitmen bersama, sumber daya manusia, dan kemimpinan. Namun, capacity building organisasional masih perlu ditingkatkan dalam struktur kelembagaan. Dalam level individu, capacity building terlihat dari peningkatan skill, minat, pengetahuan, dan kemandirian peserta didik dalam menjalankan proses pembelajaran di SALAM. Partisipasi pemangku kepentingan juga terlihat tinggi dalam perencanaan kegiatan dan pengambilan keputusan. Hal tersebut berimplikasi pada tingginya capacity building.

The alternative education program still requires further evaluation in many aspects, including organization, resources, curriculum, learning process, results, and its impacts to the beneficiaries. This study aims to conduct a formative evaluation of the Sanggar Anak Alam (SALAM) program in creating capacity building at the organizational level and individual level, and also participation from various stakeholders. This evaluation is carried out with a qualitative approach through in-depth interviews using the CIPP (Context, Input, Process, Product) evaluation model framework and the SWOT analysis framework. The results of this study indicate that capacity building at the organizational level can be seen from the planning, implementation, and evaluation monitoring stages. In addition, organizational capacity building is also seen in organization’s commitment, human resources, and leadership. However, increasing organizational capacity still needs to be improved in the institutional structure. At the individual level, capacity building can be seen from the increase in skills, interests, knowledge, and independence of students in carrying out the learning process at SALAM. Stakeholder participation is also seen as high in activity planning and decision making. This has implications for high development capacity."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rafi Ichsan Firdaus Radjab
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi formatif yang komprehensif terhadap pelaksanaan Program Pendidikan Nonformal Komunitas Jendela Jakarta dalam proses capacity building dalam level organisasional sebagai manajemen pengelola program, level individu sebagai penerima program dengan menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, and Product). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan model evaluasi CIPP, baik dari aspek konteks, input, proses, maupun produk menunjukan hasil yang kurang baik. Pada aspek konteks temuan menunjukan tidak adanya data referensi yang mendukung latar belakang dan tujuan program. Pada aspek input ditemukan bahwa kompetensi pengajar yang kurang merata dan sarana fasilitas yang belum mencukupi. Pada aspek proses terdapat hambatan dalam pembelajaran dikarenakan komitmen pengajar dan antusiasme peserta, serta kurikulum yang tidak terstruktur dengan baik. Sedangkan pada aspek produk terdapat manfaat yang dirasakan oleh peserta, namun dampak jangka Panjang belum optimal dan tidak terukur dengan baik. Lebih lanjut, proses capacity building menunjukan hasil yang kurang baik, program ini belum berhasil mengembangkan kapasitas pada tahapan perencanaan, implementasi serta tahapan monitoring evaluasi.

This study aims to conduct a comprehensive formative evaluation of the implementation of the Komunitas Jendela Jakarta Nonformal Education Program in the process of capacity building at the organizational level as program management and at the individual level as program recipients using the CIPP (Context, Input, Process, and Product) model. The results showed that based on the CIPP evaluation model, both in terms of context, input, process, and product, the results were poorly. In the context aspect, the findings show that there is no reference data that supports the background and objectives of the program. In the input aspect, it was found that the competence of teachers was not evenly distributed and the facilities were not sufficient. In the process aspect, there are obstacles in learning due to the commitment of the teacher and the enthusiasm of the participants, as well as the curriculum that is not well structured. While in the product aspect there are benefits that are felt by participants, but the long-term impact is not optimal and not well measured. Furthermore, the process of capacity building shows poor results, this program has not succeeded in developing capacity at the planning, implementation, and monitoring evaluation stages."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library