Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eka Fajardini Anugrah Oktaviani
"Komik digital menjadi satu karya sastra yang sekarang ini mengalami permintaan yang cukup tinggi dari penikmat sastra siber. Keberadaan komik digital tidak lepas dari teknologi yang berkembang pesat sekarang ini. Keikutsertaan pengembangan sastra dari satu bentuk ke bentuk lainnya juga diminati oleh banyak penikmat kreatif, contohnya adaptasi film. Adaptasi film dilakukan sebagai bentuk memperluas dan meningkatkan eksistensi nilai sastra untuk perkembangan dan pelestarian sastra di era modern. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengkaji aspek ekranisasi dari komik digital Pasutri Gaje karya Annisa Nisfihani menjadi film Pasutri Gaje karya Fajar Bustomi. Fokus masalah dalam penelitian ini adalah proses, fungsi, dan dampak ekranisasi yang berfokus pada struktur naratif, yaitu peristiwa, karakter, dan latar. Penelitian akan menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bersumber dari aplikasi LINE Webtoon Pasutri Gaje karya Annisa Nisfihani dan film Pasutri Gaje karya Fajar Bustomi. Hasil penelitian ini menggambarkan fungsi dan dampak, serta fenomena proses ekranisasi yang meliputi penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi pada struktur naratif, yakni peristiwa, karakter (tokoh), dan latar.
Digital comics have become a literary work that is currently experiencing high demand from cyber literature enthusiasts. The existence of digital comics is inseparable from the rapidly developing technology nowadays. The participation of literature development from one form to another is also favored by many creative enthusiasts, such as film adaptations. Film adaptation is carried out as a form of expanding and enhancing the literary value's existence for the development and preservation of literature in this modern era. Therefore, this research will examine the ecranisation aspect of the digital comic "Pasutri Gaje" by Annisa Nisfihani into the film "Pasutri Gaje" by Fajar Bustomi. The focus of the problem in this research is the process, function, and impact of ecranisation focusing on narrative structure, namely events, characters, and settings. The research will use a qualitative descriptive method sourced from the LINE Webtoon application "Pasutri Gaje" by Annisa Nisfihani and the film "Pasutri Gaje" by Fajar Bustomi. The results of this research depict the function and impact, as well as the phenomenon of the ecranisation process, which includes compression, addition, and various changes to the narrative structure, namely events, characters (figures), and settings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Zeffry
"Penelitian ini dilandasi oleh keinginan untuk mendeskripsikan keragaman pada komik Indonesia yang diterbitkan sekitar tahun 1990-an dan sekaligus menganalisis berbagai tema yang muncul di dalamnya. Penelitian ini juga didasari oleh keinginan untuk memperlihatkan bahwa komik Indonesia masih bertahan di tahun 1990 bahkan mulai bangkit kembali. Pada pertengahan tahun 90-an komik lokal Indonesia. Kebangkitannya ini salah satunya dlipicu dan didorong oleh keinginan untuk bersaing dengan komik terjemanan yang asing yang masuk ke Indonesia. Tema yang menonjol dalam komik Indonesia selama ini, adalah pertempuran antara baik dan buruk yang biasanya selalu menampilkan tokoh pahlawan sebagai manusia super. Komik yang muncul pada tahun 90-an menampilkan beragam tema. Hal ini ini disebabkan komik yang terbit tahun 90-an terdiri atas berbagai jenis yang lebih bervariatif daripada dekade sebelumnya. Kecenderungan sepeni itu bisa jadi dipengaruhi oleh konteks sosial politik dan ekonomi pembacanya.
Pada tahun 90-an terdapat gejala kompetisi yang mendorong dan memunculkan berbagai ragam dan jenis komik, di antaranva komik laga dan kepahlawanan yang memunculkaln komik silat-super hero. komik cerita rakyat-legenda, komik wayang, humor-komedi, drama keluarga, roman remaja, horor-misteri dan komik dektektif-petualangan. Komik sebagai media ekspresi ini menjadi ajang media bagi komikus muda tahun 90-an yang digunakan untuk menumpahkan segala inspirasi dan imajinasi mereka. Berdasarkan adanya berbagai fenomena di atas, maka perlu kiranya disusun dan dikaji keragaman jenis dan tema yang terdapat pada komik Indonesia yang muncul pada tahun 90-an. Hal itu dirasa perlu untuk mendata dan menyusun sejarah perkembangan komik di Indonesia- Sebab sampai saat ini dirasakan masih sangat kurang informasi dan data mengenai keberadaan dan kondisi komik Indonesia. Beberapa masalah itulah yang juga melatarbelakangi penelitian ini.
Tujuan penelitian ini adalah melanjutkan dua penelitian sebelumnya, yaitu Komik Indonesia Menjelang Kemerdekaan. Kajian tema dan bahasa (199311994) serta Komik Indonesia 1950-1970-an: Analisis Kebahasan dan Sosiologi (1997/1998). Menginventarisasi dan mendokumentasikan komik-komik yang terbit selama tahun 1990-an. Mengkaji keberagaman jenis kemunculannya dan menganalisis aspek tematiknya baik pada komik strip maupun buku komik. Kontribusi penelitian. Penelitian ini akan menghasilkan perian jenis dan tema yang terkandung dalam komik Indonesia tahun 90-an. Hasil perian ini dapat dijadikan bahan perbandingan untuk melihat perkembangan komik Indonesia sebelum maupun sesudahnya. Dengan demikian penelitian akan memberikan sumbangan yang berarti, khususnya bagi wacana social, budaya, politik dan ekonomi dalam melihat perkembangan dan perubahan masyarakat lewat media komik. Di samping itu data yang terkumpul akan dapat digunakan untuk penelitian sejenis yang memperhatikan aspek lain yang terkandung di dalamnya. seperti aspek gratis, aspek estetika, aspek ideologis dan aspek pendidikan."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Faza Nadila
"ABSTRAK
Jurnal ini menjelaskan penggambaran salah satu budaya Jepang yaitu hubungan Senpai-Kouhai dalam manga Hataraku Saibou. Hataraku Saibou bercerita mengenai bagaimana sel antropomorfisme bekerja untuk menghidupi tubuh yang mereka diami. Hubungan senpai-kouhai yang ada di dalam manga tersebut ditampilkan oleh beberapa karakter di dalam manga. Chie Nakane dalam bukunya Japanese Society, dan Davies & Ikeno dalam teori senpai-kouhai menjelaskan bahwa hubungan tersebut dapat terlihat dalam bentuk gramatikal tertentu dalam bahasa Jepang. Teori tokoh dan penokohan milik Nurgiyantoro digunakan untuk mendukung data. Hubungan Senpai dan Kouhai dalam manga Hataraku Saibou terbentuk oleh rentang waktu pekerjaan sel dalam divisinya masing-masing. Dalam hubungannya dengan senpai, bila kouhai ingin mengutarakan opininya, mereka harus menggunakan bahasa sopan kepada senpai. Hubungan tersebut membuat mereka menjadi sosok yang lebih baik dalam
karakter dan pekerjaannya.

ABSTRACT
The journal explains the depiction of one of the Japanese cultures, namely the relationship between Senpai-Kouhai in the Hataraku Saibou manga. Hataraku Saibou tells about how anthropomorphic cells work to support the body they live in. The relationship between senpai-kouhai in the manga is displayed by several characters in the manga. Chie Nakane in her book Japanese Society, and Davies & Ikeno in senpai-kouhai s theory explain that the relationship can be seen in certain grammatical forms in Japanese. The theory of characters and characterizations belonging to Nurgiyantoro is used to support data. The relationship between Senpai and Kouhai in the Hataraku Saibou manga was formed by the time span of cell has worked in their respective divisions. In the relationship with Senpai, if kouhai wants to state their opinion, they must use polite language to Senpai. This relationship make them better
in their character and their work."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lee, Hee Jae
Seoul: Gelnongerimbat, 2008
KOR 741.5 LEE g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hyen, Jin Gen
Seoul: Leegaseo, 2004
KOR 741.5 HYE b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Michelia Febiandyta KS
"[ABSTRAK
Makalah ini membahas tentang pelanggaran maksim dan jenis lelucon yang sering muncul dalam komik Het
Afzien van 2005 Fokke & Sukke. Komik yang ditulis oleh Jean-Marc van Tol, John Reid dan Bastiaan Geleijnse
ini memberikan kritikan terhadap situasi politik atau sosial yang terjadi pada tahun 2005 melalui sindiran dengan cara yang humoris. Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis pelanggaran maksim dan jenis lelucon yang sering muncul
pada komik Het Afzien van 2005 Fokke & Sukke. Sebagai korpus, penulis mengambil 11 karikatur yang di
dalamnya memuat dialog dan 7 tema tertentu yang diambil secara acak yang kemudian dianalisis dengan
menggunakan teori maksim dan teori humor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa maksim cara lebih sering
dilanggar dan ironie adalah jenis lelucon yang sering muncul dalam komik tersebut.

ABSTRACT
This article discusses about the types of violation of the four maximes and the types of jokes that often appear in the comic Het Afzien van 2005 Fokke & Sukke. This comic, drawn and written by Jean-Marc van Tol, John Reid and Bastiaan Geleijnse criticizes the current political and social phenomenon or issuses through the usage of
humor. Using the qualitative and the quantitative methods, 11 dialogues of caricatures taken from 7 themes of the comic Het Afzien van 2005 Fokke & Sukke were chosen randomly and then analysed. Besides the two
methods, this paper uses also the Theory of Maxims and Humor. The result shows that Maxim of Manner and
the type of joke, namely Ironie are mostly found in the comic Het Afzien van 2005 Fokke & Sukke. , This article discusses about the types of violation of the four maximes and the types of jokes that often appear in the comic Het Afzien van 2005 Fokke & Sukke. This comic, drawn and written by Jean-Marc van Tol, John Reid and Bastiaan Geleijnse criticizes the current political and social phenomenon or issuses through the usage of
humor. Using the qualitative and the quantitative methods, 11 dialogues of caricatures taken from 7 themes of the comic Het Afzien van 2005 Fokke & Sukke were chosen randomly and then analysed. Besides the two
methods, this paper uses also the Theory of Maxims and Humor. The result shows that Maxim of Manner and
the type of joke, namely Ironie are mostly found in the comic Het Afzien van 2005 Fokke & Sukke. ]"
2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Seok, Dong-yeon
Goyang: Scola, 2009
KOR 741.5 SEO m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dwun, Yong-sol
Gyongai-do: Ihanga, 2010
KOR 741.5 DWU m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Seok, Dong-yeon
Kyonggi-do : Wisdom House, 2008
KOR 741.5 SEO m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gwon, Wook
Seoul: Scola, 2007
KOR 741.5 GWO m II (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>