Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hayfa Farhah
Abstrak :
Warna merupakan elemen yang digunakan oleh arsitek dan desainer interior dalam mendesain suatu ruang. Warna menjadi penting karena warna ditemukan dalam setiap objek termasuk pada permukaan ruang. Jika digunakan secara tepat, warna pada permukaan ruang tidak hanya memberikan nilai estetis tetapi juga dapat memberikan dampak bagi pencahayaan dan kondisi termal sebuah ruangan. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui performa warna permukaan ruang yang memenuhi standar kualitas ruang dalam berdasarkan Indoor Environmental Quality (IEQ). Penilaian IEQ dinilai berdasarkan kenyamanan visual, termal, dan kualitas udara. Metode yang digunakan dalam penulisan ini yaitu eksperimen dan pengolahan data. Eksperimen yang dilakukan dalam penulisan ini berupa suatu model ruang dalam berupa kotak. Warna permukaan di dalam kotak tersebut dapat divariasikan dengan intensitas cahaya yang terkontrol. Data nilai yang didapatkan dari eksperimen kemudian diolah berdasarkan poin-poin yang disesuaikan dengan parameter kenyamanan visual, termal, dan kualitas udara. Hasil eksperimen dan pengolahan data menunjukkan bahwa warna terbaik yang memenuhi standar IEQ tidaklah terdiri dari satu warna saja, tetapi performa suatu warna sangat bergantung pada kondisi kebutuhan ruang serta berdasarkan parameter apa warna tersebut dinilai. Warna permukaan ruang yang tepat dapat diketahui dengan melengkapi beberapa informasi pengguna seperti kegiatan yang dilakukan dalam ruang, jenis ruang, iklim ruangan tersebut berada, serta informasi mengenai keberadaan tanaman dalam ruangan tersebut.  ......Color is an element used by architects and interior designers in designing a space. Color is important because color is found in every object, including on the surface of a room. If used properly, the color on the surface of the room not only provides aesthetic value but can also have an impact on lighting and temperature of a room. This thesis aims to determine the performance of the surface color of a room that meets the quality standards based on Indoor Environmental Quality (IEQ). The IEQ assessment is based on visual comfort, thermal comfort, and air quality. The method used in this paper is experimentation and data processing. The experiment is in the form of a room model in the form of a box. The color of the surface inside the box can be varied with controlled light intensity. The value data obtained from the experiment was processed based on the points adjusted for the parameters of visual comfort, thermal comfort, and air quality. Experimental results and data processing show that the best color that meets IEQ standards does not consist of just one color, but the performance of a color is very dependent on the conditions of space requirements and based on what parameters the color is assessed. The exact color of the surface of the room can be known by completing some user information such as the activities in the room, the type of room, the climate the room is in, as well as information about the presence of plants in the room.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lancaster, Michael
London:: Academy Editions, 1996
720 LAN c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Damba Afnendar Arif
Abstrak :
Kekaguman akan keindahan karya arsitektural mungkin pernah dirasakan oleh setiap orang. Karya indah yang dikagumi tersebut tentunya tidak hadir begitu saja tanpa sebab. Di balik karya yang indah tersebut pasti memiliki proses atau tahapan yang cukup panjang hingga lahirlah karya seindah itu. Semua karya-karya bangunan yang berdiri di bumi ini pun pasti memiliki proses ?di atas kertas? sebelum keterbangunannya. Proses di atas kertas tersebut mungkin lebih akrab kita kenal dengan proses desain atau proses perancangan. Dalam proses mendesain ada beberapa aspek yang membuat karya rancangan kita memiliki nilai keindahan atau kenyamanan visual menjadi baik, yaitu bentuk dan warna. Aspek bentuk mungkin sudah tidak terasa asing lagi bagi para arsitek, karena pada tahap desain, keterlibatan aspek ini memiliki porsi yang cukup dominan. Namun untuk aspek warna, kebanyakan arsitek dalam proses merancang sebuah karya arsitektur tidak pernah menyertakan warna dalam gagasan awalnya. Apa yang lebih dipikirkan dan dipersepsikan oleh para arsitek dalam benaknya adalah benda-benda kasatmata imajiner hitam-putih. Warna baru muncul hanya setelah karyanya hampir selesai dibangun atau paling awal setelah proses desain telah mendekati tahap akhir. Apakah benar arsitek memperlakukan warna hanya sebagai finishing? Sebenarnya bagaimana proses pewarnaan yang dilakukan oleh para arsitek? Mereka mulai melibatkan warna pada fase kapan? Dan apakah warna yang dituangkan pada saat ?diatas kertas? merupakan warna yang akan direalisasikan nantinya ataukah hanya warna untuk menghias dan mempercantik penyajian atau presentasi saja? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut penulis melakukan beberapa kajian literatur dan menelusuri proses pewarnaan yang dilakukan oleh arsitek. Penelusuran dilakukan dengan mengamati dokumentasidokumentasi proses pewarnaan para arsitek dari dua periode yaitu periode black&white, ketika teknologi warna belum berkembang dan periode color. Dan dari pengamatan yang dilakukan memang pada umumnya arsitek melibatkan warna pada proses desain mendekati tahap akhir. Dan dari hasil rancangan arsitek yang telah terbangun, ternyata terlihat kesinambungan antara warna bangunan 'di atas kertas' dengan warna bangunan 'di lapangan'. ......Admiration upon architectural aesthetic might have been experienced by every human being. Without any doubt there are indispensable rationales behind its existence, fashioned through process or extensive phases. Every architectural works positioned within this earth has acknowledged courses of actions even before it was born. This on-paper process is what we regularly called as planning or design process. Design process has numerous aspects which persuade our design aesthetically, being visually contented. That concludes forms and colors. Form aspect might not sound odd to architectural society for its subsistence has quite dominant percentages within design process. Unlike form aspect, color aspect is dacommonly neglected in early stages of design process. What lies beneath architects? perceptions and ideas are typically delimited amid imaginary monochrome figures. Color mostly steps in after the completion of its construction or fortuitously discussed at the establishment of design process late stages. Is it verity that every architect treats color as merely finishing statement? How is it essentially the coloring procedures done by architects? On what period do they engage color towards their design? And is color?in which exposed hypothetically?truthfully functions during realization process or operates plainly as ornaments and presentational enrichments? To answer those questions, the author have done some analysis from several literature to trace the coloring process by architects. The tracing was commited by observing some documentation process of architect?s coloring in two different periode which is the black and white period where coloring technology has not yet been developed and the color period. From the observation, it was generally understood that architect will involve the coloring technique when the design process was almost reach their final phase. And it will clearly seen the connection between the color of 'the building on top of the paper' and of 'the building on the site.'
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48447
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adhifah Rahayu
Abstrak :
Tidak salah lagi, warna memang memegang peran penting dalam banyak bidang kehidupan, termasuk arsitektur. Arsitektur sendiri ada karena memegang peran tertentu bagi manusia. Warna, manusia, dan arsitektur, ketiga hal ini adalah topik yang menarik untuk dibahas. Warna memiliki pengaruhnya sendiri pada psikologi manusia yang mengalaminya. Namun selain itu ada hal nyata yang dapat disebabkan oleh penggunaan warna pada arsitektur yang berdampak pada keseharian manusia. Skripsi ini membahas tentang peran warna dalam arsitektur terutama agar arsitektur tersebut dapat memenuhi peran dan tujuannya. ......Without a doubt, color holds an important role in many aspect of human life, including architecture. Architecture itself exists because it holds specific role for human being. Color, human, and architecture are some of the interesting topic to discuss. Color has its own influence towards human psychology. Aside from that there are real things that can be caused by the using of color in architecture that can affects human?s daily life. This thesis discusses the role of color in architecture so that in particular, architecture can fulfill its role and purpose for humanity.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42011
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Widiawati
Abstrak :
Persepsi hadir sebagai pemberi makna atas ruang yang dapat diproses secara Piecemeal. Namun, persepsi akan ruang yang pemrosesannya terjadi secara Piecemeal tidak banyak dibahas. Persepsi akan suatu ruang yang diproses secara Piecemeal, dapat hadir dari pengaplikasian warna di ruang interior tersebut. Pemrosesan persepsi warna secara Piecemeal dapat dilihat menggunakan teori gestalt yang dikaitkan dengan beberapa faktor berupa elemen interior ruang. Studi pada skripsi ini dilakukan untuk melihat lebih jauh mengenai pemrosesan persepsi ruang secara Piecemeal dan seberapa jauh hal tersebut berperan dalam proses merancang. Studi yang diakukan pada akhirnya menunjukkan bahwa persepsi secara Piecemeal berguna untuk mendalami sebuah ruang interior secara lebih detail serta dapat membantu perancang untuk menata penempatan elemen secara baik, pada sebuah ruang interior. ......Perception comes as a giver of meaning for a space that can be processed Piecemeal. However, the perception of space that can be processed with Piecemeal is not widely discussed. Perception of a space that is processed Piecemeal can come from the application of color in the interior space. Piecemeal processing of color perception can be seen by using gestalt theory which is associated with several factors in the form of interior elements of space. This current study has been carried out to look further at the perception of space processing in a Piecemeal and how it plays a role in the design process. This study finds that the perception of Piecemeal is useful to explore an interior space more detail and can help designers to arrange placement of elements properly, in an interior space.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Rahadiyanto Sumitro
Abstrak :
ABSTRAK
Suatu objek dapat terlihat karena mata kita mempersepsikan objek tersebut secara visual. Kemampuan ini tidak terlepas faktor adanya cahaya. Keberadaan cahaya memungkinkan suatu objek terlihat lengkap karena proses tertentu. Proses tersebut bagi mata kita salah satunya dipersepsikan sebagai warna.

Warna memiliki berbagai karakter yang mampu mendefinisikan objek ataupun ruang lewat berbagai cara. Karakter ini terutama berkaitan dengan perilaku warna terhadap cahaya. Perilaku ini bersifat objektif dan subjektif.

Makna ruang dalam khususnya bangunan religi sangat terkait dengan unsur cahaya. Keberadaan warna memperkuat makna yang tercipta pada ruang dalam. Bangunan gereja Katolik mempergunakan cahaya dan warna ini sebagai pemenuhan makna ruang dalamnya.
1999
S48948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathania Firullah Pandy
Abstrak :
ABSTRAK
Warna merupakan salah satu dari elemen fasad yang dirancang bukan hanya berdasarkan pertimbangan konsep arsitektur keseluruhan bangunan, tetapi juga ide utama dari branding dan konteks lingkungan yang ada di sekitarnya. Mengingat bahwa fasad merupakan bagian terluar bangunan yang berperan sebagai salah satu elemen arsitektural pertama yang terlihat dari sebuah bangunan. Warna fasad diharapkan mampu merepresentasikan sebuah komunikasi keseluruhan bangunan. Pemilihan dan penerapan warna menjadi beberapa faktor dalam usaha untuk sebuah mereperesentasikan sebuah brand melalui fasad, maka dari pada itu warna fasad dirancang sedemikan rupa sehingga mampu menjadi sebuah media yang mampu menyampaikan sebuah komunikasi dengan beberapa penekanan arsitektural khusus. Skripsi ini mencoba menelaah lebih lanjut lagi bagaimana warna fasad dirancang sehingga mampu merepresentasikan dan menyampaikan pesan branding. Apakah pesan dari branding tersebut dapat tersampaikan melalui warna fasad?
ABSTRACT
Color, being one of façade main elements, are designed not only based on consideration of whole architectural building concept, but also designed in order to represent the communication of branding and context within its surrounding environment. Facade Colors are designed in such a way to be a medium that is able to convey the branding message of a brand. This thesis is attempting to examine further, on how the role of the color of the facade would be able to represent and convey the brand message. Could branding messages be conveyed through the color of the facade? Warna merupakan salah satu dari elemen fasad yang mampu membentuk presepsi seseorang terhadap sebuah bangunan secara keseluruhan. Warna dipilih berdasarkan karakterisitiknya dan dipadukan agar membentuk suatu harmoni tertentu, dan diaplikasikan pada fasad dengan penekanan arsitektural tertentu Skripsi ini mencoba menelaah lebih lanjut lagi bagaimana warna dirancang bukan hanya berdasarkan pertimbangan konsep arsitektur keseluruhan bangunan, tetapi juga ide utama dari branding dan konteks lingkungan yang ada di sekitarnya.. Apakah pesan dari branding tersebut dapat tersampaikan melalui warna fasad?
2016
S65509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathania Firullah Pandy
Abstrak :
ABSTRACT
Warna fasad merupakan salah satu elemen bangunan yang mampu merepresentasikan branding sebuah bangunan. Pada perancangan desain warna fasad ini, hal ini menjadi penting untuk mengetahui bagaimana warna fasad diterapkan berdasarkan branding, konsep arsitektur, dan konteks lingkungan yang ada. Bentuk dan material fasad merupakan elemen yang paling berpengaruh pada perancangan warna fasad. Skripsi ini mencoba menelaah lebih lanjut lagi bagaimana penerapan warna fasad sehingga dapat merepresentasikan dan menyampaikan pesan branding. Apakah pesan dari branding tersebut dapat tersampaikan melalui warna fasad?
ABSTRACT
Color, being one of fa ade main elements, are designed not only based on consideration of context within its surrounding environment, but also designed in order to represent the communication of branding. Colors are designed in such a way to be a medium that is able to convey the branding message of a brand. This thesis is attempting to examine further, on how the role of the color of the facade would be able to represent and convey the brand message. Could branding messages be conveyed through the color of the facade
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linton, Harold
New York : McGraw-Hill, 1999
747.94 LIN c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>