Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ferhat Rahadian
Abstrak :
ABSTRAK
PT. PPN saat ini rncrupakan salah satu peruasahaan kontraktor pertambangan batubara yang memegang market leader dalam dunia kontraktor pertambangan batubara di Indonesia. Sebagai market leader PT. PPN menghadapi persaingan yang sangat sengit dari para kompetitor kontraktor penambangan dalam negeri dan luar negeri. Berbagai langkah-Iangkah strategis dilakukan para kompetitor seperti mengusahakan kepemilikan saham pada perusahaan pemilik tambang (integrasi vertikal) termasuk memberikan level harga pada level yang sangat kompetitif.

Agar PT. PPN tetap dapat mempertahankan kepemimpinan pasarnya dan mengalahkan pesaing yang ada maka implementasi corporate strategy pada level operasional harus dapat dilaksanakan secara efektif. Dalam kurun waktu 3 tahun belakang ini PT. PPN menghadapi penurunan pangsa pasar dalam industri ini, sementara itu perusahaan pemegang tambang memberikan porsi yang lebih besar pertumbuhan produksi mereka kepada pesaing PT. PPN, sementara itu secara finansial kondisi keuangan PT. PPN belum dapat dikategorikan sebagai perusahaan yang sehat dengan beberapa parameter kinerja keuangan yang belum memuaskan sehingga upaya-upaya pengendalian biaya menjadi persoalan penting bagi kesehatan finansial dan juga kemampuan kompetitif terhadap persaingan dengan perusahaan kompetitor.

Cost leadershw saat ini menjadi satu-satunya pilihan strategi yang harus dimiliki PT. PPN disamping upaya menjamin pertumbuhan revenue dan profit sebagai persyaratan fundamental yang harus dipenuhi agar dapat memenangkan persaingan bisnis kontraktor pertambangan batubara. Proses operasional yang terkait dengan penciptaan biaya harus mendapatkan perhatian yang sangat khusus terlebih pada sumber / pos biaya terbesar. Fungsi kontrol dan improvement atas aktivitas produksi menjadi hal yang paling menentukan dalam keberhasilan implementasi strategi perusahaan.

Karya akhir ini berusaha melakukan identifikasi terhadap berbagai sumber biaya yang paling berpengaruh dalam struktur biaya operasional perusahaan untuk kemudian dipelajari akar masalah yang menyebabkan tingginya biaya operasional yang terjadi serta berbagai hal yang terkait dan saling berpengaruh terhadap sumber biaya tersebut. Studi atas alternatif-alternatif solusi atas masalah yang terjadi dilakukan dan merumuskan rekomendasi yang perlu untuk dilakukan.

Sumber biaya terbesar datang dari konsumsi bahan bakar, biaya perawatan dan perbaikan unit, biaya subkontraktor dan biaya depresiasi. Berbagai sumber biaya tersebut saling terkait dan dipengaruhi oleh aktivitas operasional penambangan serta kondisi tambang yang ada.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan biaya operasional diantaranya meningkatkan fungsi kontrol dalam pengelolaan bahan baker dan penerapan teknologi autornasi dalam pendistribusian dan pencatatan dalam data base, standarisasi parameter operasi yang telah teruji efektif dalam menurunkan konsumsi bahan bakar, kontrol atas inetisiensi berupa delay dalam aktivitas produksi serta upaya-upaya komprehensif dalam pengelolaan perawatan unit produksi.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T21245
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risky Eka Putra
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai isu penerapan pertama kali PSAK 10 (Revisi 2010), yang berlaku efektif per 1 Januari 2012, atas pencabutan PSAK 52, yaitu terkait penentuan mata uang fungsional dan mata uang pengukuran dengan melakukan studi kasus pada suatu entitas pertambangan batubara di Indonesia (PT XYZ). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum melakukan kegiatan produksi, pada umumnya entitas pertambangan batubara di Indonesia menggunakan mata uang Rupiah untuk membayar biaya pada tahapan eksplorasi dan evaluasi serta pada tahapan pengembangan dan konstruksi. Tetapi setelah entitas berproduksi, semua transaksi terkait penjualan batubara, serta sebagian besar biaya yang terjadi menggunakan Dolar Amerika Serikat, sehingga berdasarkan indikator penentuan mata uang fungsional disimpulkan bahwa mata uang fungsional entitas pertambangan batubara di Indonesia adalah Dolar Amerika Serikat. Selanjutnya, akibat perubahan mata uang pengukuran yang sebelumnya Rupiah menjadi Dolar Amerika Serikat, perlu dilakukan prosedur pengukuran kembali (remeasurement) atas semua unsur laporan keuangan, dan selisih kurs yang timbul akibat prosedur tersebut dicatat pada saldo laba.
ABSTRACT
This thesis discusses the issue on the initial implementation of PSAK 10 (Revised 2010), which is effective per 1 January 2012, on the revocation PSAK 52, which is related to the determination of the functional currency and the measurement currency by performing a case study on a coal mining entity in Indonesia (PT XYZ). The results of this research show that prior to the production stage, most of the coal mining entities in Indonesia use Rupiah to pay the cost of exploration and evaluation stage, and also the development and construction stage. But at the production stage, all transactions related to the sale of coal, as well as most of the costs incurred are using the U.S. Dollar, so that based on the functional currency indicators, it is concluded that the functional currency of the coal mining entity in Indonesia is U.S. Dollar. Furthermore, due to changes in measurement currency, which is previously Rupiah, into U.S. Dollar, it is required to do remeasurement of all financial statement items, and foreign exchange differences arising from the procedure is recorded in retained earnings.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T33633
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Bayu Prajnanta
Abstrak :
Kestabilan lereng merupakan aspek yang perlu diperhatikan dalam tambang batubara terbuka Asam Asam untuk mencegah terjadinya kelongsoran. Kestabilan dari sebuah lereng dipengaruhi oleh sifat dari batuan dan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi sebuah lereng. Kestabilan lereng dapat dipelajari menggunakan analisis kesetimbangan batas yang didasarkan dari teori Mohr-Coulomb Failure Criterion untuk mengetahui respons dari material batuan terhadap suatu gaya yang diberikan. Dari analisa tersebut tingkat kestabilan di lereng pertambangan dapat dikuantifikasi dengan mengukur nilai faktor keamanan (FK) dari sebuah lereng. Pada penelitian ini, penulis melakukan analisis kestabilan lereng pada tiga desain lereng highwall tambang batu Bara terbuka Asam Asam di Pit "X" yang dioperasikan oleh PT. Arutmin Indonesia, dengan bantuan perangkat lunak Geostudio SLOPE/W dan metode perhitungan nilai kesetimbangan batas Morgenstern-Price. Analisis pada ketiga lereng menunjukkan bahwa faktor keamanan dari desain lereng masih relatif tinggi dibanding standar perusahaan, sehingga penulis dapat memberi rekomendasi berupa optimasi. Optimasi adalah perubahan desain lereng tambang untuk mengurangi jumlah material yang tidak diinginkan namun masih memperhatikan nilai standar faktor keamanan dari tiap lereng. Penulis menemukan bahwa memungkinkan dilakukan optimasi dari ketiga lereng dengan mengurangi lebar bench tiap lereng dari 10 meter menjadi 7 meter, sehingga pengurangan lebar bench membuat sudut keseluruhan masing-masing lereng menjadi semakin tegak dengan kenaikan sudut sebesar 4o. Dengan dilakukannya optimasi, maka pihak perusahaan dapat mengurangi jumlah material yang tidak diinginkan dalam proses pengupasan, sehingga dapat mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan ekstraksi batu bara. ...... Slope stability is an important aspect that need to be understood to avoid the possibility of a slope failure in Asam Asam open-pit coal mine. Stability of a slope is affected by the properties of the rock within the slope, and external factors that are affecting the slope. Slope stability could be studied by using the limit equilibrium method which uses the Mohr-Coulomb Failure Criterion to understand the reaction of rock under external forces and pressure. By using the limit equilibrium analysis, the safety of a slope could be quantified into a value called the factor of safety (FoS). In this research, the slope stability of three highwall slope from Pit "X" of Asam Asam open-pit mining area operated by PT. Arutmin Indonesia are analyzed with the help of Geostudio SLOPE/W software, using Morgenstern-Price limit equilibrium calculation method. Analysis of the slopes shows that the factor of safety of the three slopes still far exceeded the standard that are set by PT. Arutmin Indonesia. The writer recommends that the three slopes are to be optimized further. The purpose of this optimization is to modify the slope design so the amount of unwanted material or overburden could be further reduced with respect to the safety standards of the slope. By reducing the length of the slope bench from 10 meters to 7 meters, the slope overall angle rose by 4o becoming more upright. This new optimized design will have less amount of unwanted material that are included during the coal extraction process; therefore, the extraction time and operating cost would be reduced.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Sulfate reducing bacteria utilize sulfate as their terminal electron acceptor and reduce it to sulphide. Acid mine drainage, by-products of mining activities, is an acidic sulfate-rich wastewater suitable habitat for sulfate reducing bacteria. Isolation and identification of sulfate reducing bacteria collected from Muara Enim coal mining, South Sumatera was carried out at Laboratory of Environmental Biotechnology, Indonesian Center for Biodiversity and Biotechnology (ICBB), Bogor, and Laboratory of Microbiology, Faculty of Veterinary, Bogor Agricultural University. Postage B liquid media was used for isolation and purification via serial dilution. Physiological and biochemical characterization was done based on Bergey's Manual of Determinative Bacteriology. Fifteen pure isolates have been isolated with diverse characteristics. Eight isolated can sustain at pH 3, while the rest sustain at 4 pH 4 or above. Sulfate reduction efficiency of each isolated were different, but increased as the pH increased. The bacteria are classified as Desulfovibrio sp., which is characterized straight rods, motile, non spore-forming and able to grow in simple organic carbon
502 JMSTUT 10:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Adiwibowo
Abstrak :

Fluktuasi harga batubara yang sangat tinggi telah membuat ketidakpastian tentang keberlanjutan bisnis, terutama perusahaan di sektor pertambangan batubara. Dari kondisi tidak stabilnya harga batubara Indonesia dapat memberikan dampak negative kepada perusahaan yang pada akhirnya perusahaan masuk kedalam kondisi kesulitan keuangan bahkan kebangkrutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prediksi kebangkrutan perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014 hingga tahun 2018. Perhitungan dilakukan menggunakan empat model prediksi lalu dibandingkan dengan analisa kredit menggunakan analisa trend. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 15 perusahaan sampel yang berada pada sector pertambangan batubara, empat diantaranya masuk kedalam zona kesulitan keuangan (financial distress).

 


Fluctuations in coal prices are very high has created uncertainty about business sustainability, especially companies in the coal mining sector. From the unstable condition of Indonesian coal prices can have a negative impact on the company, which in the end the company entered into a condition of financial difficulties and even bankruptcy. This study aims to analyze the bankruptcy predictions of coal mining companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2014 to 2018. Calculations were performed using four prediction models and compared with credit analysis using trend analysis. The results of this study indicate that of the 15 sample companies in the coal mining sector, four of them entered the zone of financial distress.

 

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Anggito
Abstrak :
ABSTRAK Penerapan manajemen risiko di banyak perusahaan tambang belum banyak menititikberatkan kepada efektivitas pengendalian melainkan terbatas kepada biaya serta ada atau tidaknya kecelakaan. Perubahan pola pikir manajemen risiko keselamatan dari reaktif menjadi proaktif dapat dilakukan dengan menggunakan manajemen pengendalian risiko kritikal. Persepsi akan risiko yang berbeda-beda, terutama pada penentuan pengendalian, dapat diselaraskan dengan proses manajemen pengendalian yang terstruktur sehingga efektivitas pengendalian dapat dinilai secara lebih obyektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kefektifan pengendalian kritikal yang diterapkan oleh PT X serta peran penerapan proses pengelolaan pengendalian kritikal dalam pencapaian peningkatan kinerja keselamatan perusahaan. Metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan ini adalah dengan metode kualitatif di mana data yang digunakan adalah data primer berupa data wawancara dan focus group discussion dengan manajemen PT X dan staff yang bekerja dalam waktu tertentu serta data sekunder berupa data penerapan proses pengelolaan pengendalian dan data statistik kecelakaan kerja PT X.Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen pengendalian risiko kritikal berperan penting dalam peningkatan kinerja keselamatan perusahaan. Perusahaan diharapkan dapat meningkatkan penerapan manajemen risiko dengan memberikan secara berkelanjutan pelatihan kepada karyawan dan mitra kerja tentang proses pengendalian kritikal, menetapkan tujuan, sasaran dan program secara spesifik mengacu kepada hasil penilaian keefektifan pengendalian dan menyusun sistem audit yang bertujuan khusus untuk meninjau dan menetapkan standar, mengidentifikasi isu-isu dan peluang yang ada pada proses pengendalian kritikal dan meningkatkan kinerja positif komponen-komponen yang terdapat dalam sistem manajemen keselamatan perusahaan.
ABSTRACT The implementation of risk management in many mining companies has not focused much on the effectiveness of controls but is limited to costs and the presence or absence of accidents. The change of mindset in safety risk management from reactive to proactive can be done by using critical control management. Perceptions of different risks, particularly in the determination of controls, can be aligned with a structured control management process so that control effectiveness can be judged objectively. The purpose of this research is to know the effectiveness of critical controls applied by PT X as well as the role of application of the process of controlling critical in achieving the improvement of company safety performance. The methodology used to achieve this goal is by qualitative method, using interview and focus group discussion as primary data and company's documents on the application of control management processes including accident statistics as the secondary data. The results of the study shows that the management of critical control plays an important role in improving the company's safety performance. The Company is expected to improve the implementation of risk management by continuously providing training to employees and business partners on the critical control process, setting specific objectives, targets and programs referring to the results of the assessment of the effectiveness of the controls and setting up an audit system with the specific objective of reviewing and defining standards, issues and opportunities that exist in the process of critical control and improve the positive performance of the components contained in the company's safety management system.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50031
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asriati Baharuddin
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Putu Widhasthiti
Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Tiara Damayanti
Abstrak :
Daerah penelitian berada di provinsi Kalimantan Utara, termasuk kedalam formasi Tabul dengan cadangan batubara yang ekonomis. Daerah ini dikembangkan untuk penambangan batubara terbuka di masa akan datang. Saat dilakukan kegiatan penambangan dapat ditemukan keberadaan air tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lapisan jenuh air karena dapat menimbulkan permasalahan kestabilan lereng tambang. Karena air tanah dapat  menurunkan kekuatan suatu massa batuan penyusun lereng. Oleh karena itu, solusi yang dapat dilakukan adalah dengan sistem drain hole yaitu mengeluarkan air dari zona jenuh air. Untuk mengidentifikasi lapisan jenuh air digunakan metode geolistrik 1D dengan akuisisi data menggunakan Vertical Electrical Sounding (VES). Konfigurasi yang digunakan adalah konfigurasi Schlumberger sebanyak 9 lintasan yang memiliki AB/2 bervariasi dari 100 m - 300 m. Dari hasil pengolahan dan interpretasi, lapisan jenuh air ditemukan pada semua lintasan geolistrik. Yaitu pada kedalaman 17,2 m - 87,6 m, yang berasosiasi dengan lapisan loose sand dengan nilai resistivitas 58,2   – 82,4  Loose sand paling tebal ditemukan pada lintasan GL-05. Dan hasil akhir penelitian ini berupavisualisasi 3D simulasi aliran akuifer, yaitu sebagai parameter awal sebelum proses untuk penentuan titik. ......The study area is located in North Kalimantan province, including the Tabul formation with economic coal reserves. This area is developed for future open-pit coal mining. When mining activities are carried out, groundwater can be found. This research aims to determine the water saturated layer because it can cause problems with the stability of mine slopes. Because groundwater can reduce the strength of a rock mass that makes up the slope. Therefore, the solution that can be done is with a drain hole system, which is removing water from the water-saturated zone. To identify the water-saturated layer, the 1D geoelectric method is used with data acquisition using Vertical Electrical Sounding (VES). The configuration used is the Schlumberger configuration as many as 9 passes that have AB/2 varying from 100 m - 300 m. From the results of processing and interpretation, the water-saturated layer is found in all geoelectric trajectories. That is at a depth of 17.2 m - 87.6 m, which is associated with a layer of loose sand with a resistivity value of 58.2 Ωm - 82.4 Ωm. The thickest loose sand is found on the GL-05 track. And the final result of this research is a 3D visualization of aquifer flow simulation, which is an initial parameter before the process for determining the drain hole point.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Himawan Kunto Dewoto Aji
Abstrak :
PT XYZ mengoperasikan tambang batubara di Kalimantan Timur dan merupakan salah satu tambang batubara ekspor terbesar di dunia. Perusahaan memiliki conveyor belt sebagai salah satu peralatan utama untuk menangani material pertambangan. PT XYZ bermaksud untuk melibatkan Kontraktor yang memenuhi syarat (PT ABC) untuk melaksanakan C26 conveyor belt change out. Pekerjaan tersebut meliputi the work management and preparation, provision of special equipment, trial splicing, stacking and pre-splicing, change out, dan commissioning. PT ABC harus memiliki kemampuan dan pengalaman yang terbukti dalam pekerjaan ini yang didukung dengan teknisi terampil, pekerja dan peralatan yang baik. PT ABC juga harus mematuhi seluruh kebijakan, prosedur dan peraturan perusahaan khususnya Kualitas, Keselamatan, kesehatan, dan Lingkungan saat melakukan pekerjaan tersebut di lokasi PT XYZ. Untuk memenuhi target proyek yang diharapkan oleh PT XYZ, PT ABC merancang ruang lingkup pekerjaan, metodologi, tenaga kerja, peralatan dan jadwal untuk melaksanakan change out pada conveyor belt overland C-26. Dalam proyek ini, penulis berperan sebagai project sponsor/champion. Jabatan ini merupakan pimpinan tertinggi yang mewakili manajemen PT ABC dalam proyek ini dan mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memberikan segala dukungan dan persetujuan dari manajemen puncak yang diperlukan baik mengenai aspek teknis maupun non teknis, misalnya rencana anggaran biaya (RAB), keselamatan-kesehatan-lingkungan (SHE), manajemen proyek, desain teknik, dan lain-lain untuk keberhasilan proyek. Metode yang disiapkan adalah dengan fokus pada measuring conveyor belts, belt disassembly, belt installation, and hot splicing, serta testing belt splicing results menggunakan the splicing inspection test procedure dan pull-out test.  Hasil akhir yang dicapai penulis dan PT ABC adalah pekerjaan dapat selesai seluruhnya dalam waktu 18 hari kalender, atau lebih cepat tiga hari dari waktu yang ditentukan. Hasil penyambungan belt adalah diameter kabel 5,0 mm, jumlah kabel sebanyak 81 kabel, penutup atas 7 mm, penutup bawah 5 mm, dan ketebalan total 16,8 mm (+1,8/-1,00 mm). Hasil akhir tersebut sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Sedangkan untuk hasil uji tarik diperoleh nilai kekuatan tarik sebesar 104,33 N/mm; nilai tersebut telah memenuhi target yaitu minimal 90 N/mm. Seluruh proses pekerjaan dari awal hingga akhir telah mengikuti peraturan yang berlaku baik di PT XYZ maupun pemerintah daerah. Hingga proyek selesai, tidak terjadi insiden atau penalti akibat pelanggaran kode etik atau peraturan yang berlaku. ...... PT XYZ operates a coal mine in East Kalimantan and is one of the largest exports coal mines in the world. The company owned conveyor belt as one of its main equipment to handle mining materials. PT XYZ intends to engage qualified Contractor (PT ABC) to carry out the change out of C26’s Belt. The work comprises the work management and preparation, provision of special equipment, trial splicing, stacking and pre-splicing, change out, and commissioning. PT ABC shall have capability and proven experience in this work that are well supported with skillful technicians, laborers and good equipment. PT ABC shall also comply with all policies, procedures and regulations of the company particularly Quality, Safety and Environment while conducting such work in the premises of PT XYZ. In order to meet the project target was expected by PT XYZ, PT ABC designed a scope of work, methodology, manpower, equipment and schedule to carry out partial belt change-out of the C-26 overland conveyor. In this project, the author has the role of project sponsor/champion. This position is the highest leader representing PT ABC management in this project and has the duty and responsibility to provide all support and approval from top management that is needed both regarding technical and non-technical aspects, for example, cost budget plans (RAB), safety-health-environment (SHE), project management, design for engineering, and others for the success of the project. The method prepared was to focus on measuring conveyor belts, belt disassembly, belt installation, and hot splicing, as well as testing belt splicing results using the splicing inspection test procedure and pull-out test. The final result achieved by the author and PT ABC is that the work can be completed completely within 18 calendar days, or three days faster than the specified time. The results of belt splicing are a cord diameter of 5.0 mm, a total of 81 cords, a top cover of 7 mm, a bottom cover of 5 mm, and a total thickness of 16.8 mm (+1.8/-1.00 mm). The final result was in accordance with the specified specifications. Meanwhile, for the pull-out test results, the pull-out strength value was 104.33 N/mm; this value has met the target, namely a minimum of 90 N/mm. The entire work process, from start to finish, has followed the regulations in force both at PT XYZ and local government. Until the project was completed, no incidents or penalties occur due to violations of the code of ethics or applicable regulations.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>