Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Arif Ridwan
"Cedera ditandai dengan terjadinya luka dan kerusakan pada tubuh disebabkan dari berbagi macam bentuk tindakan baik itu sengaja maupun tidak disengaja. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak usia toddler sangat rentang terhadap cedera di dalam lingkungan rumah.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perilaku pencegahan cedera pada orang tua yang memiliki anak usia toddler di dalam lingkungan rumah. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif sederhana dengan pendekatan cross-sectional melibatkan orang tua dengan anak usia toddler di wilayah Kelurahan Mekarjaya Kota Depok sebanyak 92 responden yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang dikembangkan sendiri yaitu Kuesioner Perilaku Pencegahan Cedera.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden masuk dalam rentang perilaku tidak berisiko yaitu sebesar 53,3%. Peneliti menyarankan untuk diadakannya edukasi mengenai cedera dan pencegahan cedera pada rentang usia anak terutama anak usia toddler untuk meningkatkan informasi dan pengetahuan masyarakat mengenai cedera dan pencegahan cedera.
Injury is characterized by the occurrence of injury and damage to body from action either intentionally or unintentionally. Some research showed that toddler were very vulnerable to injury at home. The purpose of this research is to describe the behavior of injury prevention in parents who had toddler in their home. The design of this research is using simple descriptive with cross-sectional approach. The respondents were 92 parents with toddler at Mekarjaya Depok and selected by consecutive sampling technique. The instrumen that used was a self-developed questionnaire called Injury Prevention Behaviors Questionnaire. The results showed that the majority of parents were not in risk behavior (53,3%). The researcher suggests to give society an Education about injury prevention concerning the age range, especially toddler, to raise knowledge and information about injury and injury prevention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46422
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Latria Maulidya
"Dalam hunian perkotaan yang semakin berkembang secara vertikal, terdapat perbedaan pola adaptasi bermain antara anak-anak yang posisi tempat tinggalnya berada di ketinggian dan mereka yang menapak langsung di permukaan tanah karena adanya perbedaan kekhawatiran akan keamanan. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis cara anak-anak membentuk pola adaptasi bermain sebagai respons terhadap kekhawatiran keamanan berdasarkan posisi tempat tinggalnya di ketinggian. Tiga studi kasus dengan karakteristik ketinggian hunian yang berbeda, yakni kontrakan bertingkat di Kampung Cibubur, rumah susun Klender, dan rumah tapak satu lantai di perumahan Bumi Satria Kencana, dianalisis melalui kajian literatur dan pengamatan langsung pada waktu bermain anak-anak dengan fokusan analisis berupa teman bermain, pengawasan, dan batasan fisik. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pola bermain anak yang tinggal di hunian perkotaan dengan perbedaan ketinggian terbentuk berdasarkan perbedaan isu keamanan yang mereka hadapi. Anak-anak yang tinggal di lantai atas cenderung memiliki kekhawatiran terhadap keamanan fisik akibat posisi tempat tinggalnya di ketinggian, sehingga jangkauan ruang bermain mereka lebih dekat atau memproduksi ruang tersembunyi. Sementara itu, anak-anak yang tinggal menapak langsung dengan tanah lebih leluasa menjangkau ruang luar selama adanya pengawasan dari komunitas. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku pada anak yang berkebutuhan khusus karena pola bermainnya beradaptasi terhadap kondisi tubuhnya bukan terhadap isu keamanan.
In increasingly vertical urban housing developments, there are notable differences in children’s play adaptation patterns between those living on the upper floors and those living directly on the ground level due to differences in safety concerns. This study aims to analyze how children develop play adaptation strategies in response to safety concerns based on the elevation of their residence. Three case studies with different housing height characteristics were examined, a two-storey rental house in Kampung Cibubur, a four-storey flat in Klender (Rusunami Klender), and a one-storey landed house in the gated community of Bumi Satria Kencana. This study combines literature review with field observation at children’s playtime activities, focusing on aspects such as playmates, surveillance, and boundaries. Findings show that the play patterns of children living in urban housing with different heights are shaped by the different safety concerns they face. Children who live on the upper floors tend to have concerns about physical safety due to the elevated position of their home, leading them to play in closer proximity to their residence or create hideout space. In contrast, children living at ground level have greater freedom to access outdoor space as long as there is surveillance from the community. However, this does not apply to children with special needs, as their play patterns are adapted more to their body conditions rather than to safety concerns."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library