Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erna Setyowati
" ABSTRAK
Lama rawat merupakan salah satu indikator untuk menilai mutu pelayanan rumahsakit. Lama rawat berhubungan dengan masalah kesehatan yang dialami baikpenyakit akut maupun kronik. Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran lamahari rawat berdasarkan masalah kesehatan pada pasien. Desain penelitian yangdigunakan yaitu deskriptif retrospektif. Sampel penelitian ini diambil dengan tekniktotal sampling data rawat inap pasien pada tahun 2014 di RSAB Harapan Kita. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa rata-rata lama hari rawat 10 hari, kasus penyakitakut rata-rata dirawat selama 3 hari dan penyakit kronis rata-rata dirawat selama12 hari. Penelitian ini merekomendasikan perawat untuk meningkatkan mutupelayanan sehingga menurunkan lama rawat pasien.Kata kunci: lama rawat, rumah sakit, masalah kesehatan, anak.
ABSTRACT Length of stay is one indicator to assess the quality of hospital services . Length ofrelated health problem experienced by both acute and chronic disease. The purposeof this study was length of stay description based on the patient rsquo s health problems.The desain of study descriptive retrospective. The sample of study was taken bytotal sampling technique of data hospitalization of patients in 2014 in RSABHarapan Kita. The results showed that the average length of stay of 10 days , casesof acute illness on average treated for 3 days and the average chronic diseasestreated for 12 days. The study recommends that the nurses have to optimize thequality of care in order to reduce length of stay."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S66639
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nice Rachmawati Masnadi
"Anak yang dirawat di rumah sakit mempunyai risiko mengalami malnutrisi selama dirawat. Skrining nutrisi pediatrik membantu mengidentifikasi anak dengan risiko malnutrisi malnutrisi rumah sakit MRS .Tujuan: untuk mengetahui prevalens MRS dan skor risiko malnutrisi pada anak yang dirawat di RSUP Dr.M. Djamil. Metode: Penelitian kohort prospektif dilaksanakan dari November 2013 sampai Januari 2014 pada pasien rawat inap di Bagian Anak RS Dr. M. Djamil Padang. Penentuan status gizi, skor risiko malnutrisi, dan pelaksanaan asuhan nutrisi dilakukan pada semua subyek, sedangkan penilaian prevalens MRS dilakukan pada subyek yang dirawat ge;7 hari dan dinilai hubungan MRS dengan jenis kelamin, umur, status gizi, penyakit dasar dan jumlah diagnosis. Hasil: Subyek berjumlah 113 orang, 45,1 dengan status gizi kurang-buruk, median umur 36 bulan 1-168 bulan, median lama rawat 7 hari 3-47 hari dimana 52,2 subyek dirawat ge-7 hari. Berdasarkan STRONG-kids dimodifikasi didapatkan anak dengan risiko ringan 23,9, risiko sedang 61,9, dan dengan risiko tinggi 14,2. Prevalens MRS pada penelitian ini adalah 25,4. Faktor umur dan jumlah diagnosis berhubungan bermakna dengan prevalens MRS. Kesimpulan: Prevalens malnutrisi rumah sakit di Bagian Anak RSUP Dr. M. Djamil Padang cukup tinggi, perlu dilakukan upaya untuk menurunkannya dimulai dari skrining risiko malnutrisi.

Abstract Background Children requiring hospitalization are at higher risk for hospital malnutrition. Pediatric nutrition screening helps to promptly identify children who are at risk of malnutrition. Objective To identify the risk and the prevalence of hospital malnutrition and in Department of Child Health Dr. M. Djamil Hospital, Padang.Methods A prospective cohort study was conducted in children who were hospitalized in Department of Child Health Dr. M. Djamil Hospital. We performed anthropometric measurement and nutritional status evaluation, determined nutritional screening, and practiced pediatric nutrition care to all children. We assessed the prevalence of hospital malnutrition at patient who hospitalized ge 7 days and its relationship with several factors.Results One hundred and thirteen children were hospitalized between November 2013 and January 2014 at our pediatric hospital, 45,1 were malnourished. Their median age was 36 months range 1 168 months, median length of stay was 7 days range 1 47 days and 52.2 were hospitalized for ge 7 days. According to the modified STRONG kids, 23.9 children were at low risk, 61.9 at moderate risk and 14,2 at high risk. Infectious disease is the most common 49.6 cause of hospitalization. Prevalence of hospital malnutrition was 25.4. Age and multiple diagnose have a significant relationship with the prevalence of hospital malnutrition. Conclusion The prevalence of hospital malnutrition in children at Dr. M. Djamil hospital Padang was high, and the need to lower that rate which began with nutrition screening."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christyna Marissani
"Satu sampai tiga orang anak dirawat karena diare dalam waktu lima minggu praktik Keperawatan Masyarakat Perkotaan dan satu orang anak dirawat kembali karena diare berulang dalam waktu lima minggu tersebut. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pemberian perencanaan pulang pada anak dengan diare. Perencanaan pulang merupakan proses mempersiapkan pasien untuk meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang lain di dalam atau di luar suatu agen pelayanan kesehatan umum.
Tujuan umum penulisan karya ilmiah ini adalah memberikan gambaran pemberian asuhan keperawatan berfokus pada perencanaan pulang pada pasien anak yang mengalami masalah diare. Masalah keperawatan utama yang muncul pada pasien kelolaan terpilih adalah risiko kekurangan volume cairan, risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan kurang pengetahuan. Disarankan perencanaan pulang diberikan kepada pasien anak dengan diare sejak awal perawatan dengan tujuan untuk mengurangi angka perawatan kembali akibat diare.

One to three children were treated for diarrhea every week within five week nursing practice and one child within those five weeks had been treated for recurrent diarrhea, therefore it is necessary to conduct discharge planning for children who experience diarrhea. Discharge planning is the process of preparing the patient before leaving the hospital to other units inside or outside a public health service agencies.
The general objective of this scientific writing is to give an overview of nursing care focusing on discharge planning in pediatric patients experiencing diarrhea problems. The main nursing problems that emerged were high risk of fluid volume deficit, high risk of nutritional imbalance less than the body needs, and lack of knowledge. It is suggested that discharge planning is given to pediatric patients with diarrhea since the admission period in order to reduce the number of re-treatment due to diarrhea.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Karena perkembangan jiwanya, anak-anak membutuhkan bermain, baik ia sehat maupun sakit. “Children of all age and all degrees of physical ability and dlsabillly need the opportunity to play" (Olds, 1987: 106). Bagi anak sakit, bermain merupakan penyalur emosi-emosi dan ketegangan dalam dirinya. Kegiatan bermain sebenarnya merupakan terapi penyembuhan untuk pasien anak.
Hilangnya ataupun berkurangnya stress pada anak sakit mempengaruhi sistem tubuh, dimana dengan perasaan (psikis) yang membaik pada pasien, menyebabkan tubuh mereka menjadi mudah untuk cepat sembuh.
Dengan terpenuhinya kebutuhan bermain, anak sakit dapat menerima keadaan dirinya dan lingkungan rumah sakit sebagai pengalaman yang baru baginya. Hal tersebut akan berdampak positif dalam proses kesembuhan sakit meraka.
Peran arsitek dalam hal ini adalah bagaimana menciptakan lingkungan fisik rumah sakit yang dapat mendukung proses kesembuhan pasian anak. Sehingga arsitek perlu untuk memperhatikan kebutuhan psikologis anak sakit, yang pada akhirnya mempengaruhi desain lingkungan fisik rumah sakit untuk anak."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48348
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
TA3396
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Wulansari
"Latar belakang: Penyakit kanker pada anak masih memiliki angka kematian yang tinggi. Pandemi Coronavirus disease 2019 (COVID-19) dapat memperlebar kesenjangan luaran pasien kanker anak di negara berkembang dengan negara maju. Data mengenai pasien kanker anak dengan COVID-19 terkonfirmasi di negara berkembang masih terbatas.
Tujuan: Mengetahui prevalens dan luaran pasien kanker anak dengan COVID-19 terkonfirmasi serta faktor yang memengaruhinya agar luaran kanker dapat optimal.
Metode: Penelitian ini merupakan studi prognostik dengan desain penelitian kohort retrospektif di rumah sakit rujukan nasional menggunakan data rekam medis. Subyek penelitian adalah pasien kanker anak usia 0-18 tahun dengan COVID-19 terkonfirmasi yang dirawat di pusat COVID-19 - RSCM pada Maret 2020 – Juni 2023. Data deskriptif mengenai prevalens, karakteristik, dan luaran dikumpulkan, dilakukan juga analisis untuk mengetahui pengaruh antara jenis kanker, fase pengobatan, penundaan pengobatan, dan derajat keparahan COVID-19 terhadap luaran.
Hasil: Dari 585 pasien kanker anak yang dirawat, 110 (18,8%) di antaranya terkonfirmasi COVID-19 berdasarkan swab PCR SARS-COV-2. Pasien mayoritas berusia 0-5 tahun (39,1%), menderita kanker darah (50,9%), dalam fase pengobatan (88,1%), dan pengobatan tersebut tertunda sebanyak 56,4%. Gejala tersering adalah demam (78,2%), nilai CT PCR terbanyak terdeteksi di bawah 30 (54,6%), dan mayoritas mengalami COVID-19 derajat ringan (55,5%). Tata laksana yang diberikan adalah terapi oksigen (29,1%) dengan penggunaan ventilator sebanyak 8,2% dan dirawat di PICU sebanyak 12,7%, pemberian antivirus (69,1%), antibiotik (80,9%), antiinflamasi (14,5%), dan antikoagulan (22,7%). Sebanyak 19,1% kasus meninggal dan mayoritas terjadi pada 14 hari pertama perawatan. Kesintasan kumulatif adalah 66,1% dan rerata kesintasan selama 40 hari (IK 95% 33,743-46,064). Jenis kanker, fase pengobatan, dan penundaan pengobatan tidak berpengaruh bermakna terhadap luaran kematian. Sementara, derajat keparahan COVID-19 berpengaruh bermakna terhadap luaran kematian dengan HR 4,38 (IK 95% 1,34-14,26; p=0,000) pada derajat sedang/berat dan HR 16,29 (IK 95% 4,83-54,8; p=0,014) pada derajat kritis.
Simpulan: Prevalens dan angka kematian pasien kanker anak dengan COVID-19 terkonfirmasi lebih tinggi dibanding COVID-19 pada anak secara keseluruhan, terutama di negara berkembang. Penundaan kemoterapi dapat dipertimbangkan, terutama dalam 14 hari pertama perawatan di rumah sakit.

Background: Pediatric cancer still has a high mortality rate. The Coronavirus disease 2019 (COVID-19) pandemic has further widened the disparity in pediatric cancer outcomes between developing and developed countries. Limited data exist on the prevalence and consequences of pediatric cancer with confirmed COVID-19 in developing countries.
Objectives: To determine the prevalence and outcomes of these patients and identify influencing factors to optimize cancer outcomes.
Method: This prognostic study employed a retrospective cohort design at a tertiary referral hospital in Indonesia using medical record data. Subjects included pediatric cancer patients aged 0-18 years with confirmed COVID-19 treated at the Kiara COVID-19 Center – dr. Cipto Mangunkusumo Hospital from March 2020 to June 2023. Descriptive data on prevalence, characteristics, and outcomes were collected, along with analysis of the relationship between cancer type, treatment phase, delayed treatment, and COVID-19 severity.
Result: Among 585 pediatric cancer patients treated, 110 (18.8%) were confirmed COVID-19 based on SARS-COV-2 PCR. The majority were aged 0-5 years (39,1%), diagnosed with blood cancer (50,9%), undergoing radio-chemotherapy (88,1%), and delayed treatment 56,4%. Fever was the most prevalent symptom (78.2%), the most CT PCR values were below 30 (54,6%), with 55,5% experiencing mild COVID-19. Management included oxygen therapy (29,1%) with ventilator use (8.2%) and intensive care (12.7%), antiviral (69.1%), antibiotic (80.9%), anti-inflammatory (14.5%), and anticoagulant (22.7%). The mortality rate was 19,1% and the highest number of deaths occurred within 14 days of hospitalization. Cumulative survival was 66.1% and a mean survival was 40 days (95% CI 33.743-46.064). Cancer type, treatment phase, and delayed treatment were not association with mortality outcomes. Meanwhile, COVID-19 severity was associated with mortality outcomes with HR 4.38 (95% CI 1.34-14.26; p=0.000) in moderate/severe COVID-19 and 16.29 (95% CI 4.83-54.8; p=0.014) in critical case.
Conclusion: The prevalence and mortality rates of pediatric cancer with confirmed COVID-19 are notably higher than the general pediatric COVID-19, especially in developing countries. Chemotherapy may be considered postponed, particularly within the first 14 days of hospitalization.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library