Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luh Mas Sukeningsih
Abstrak :
Selulit merupakan masalah estetika yang terjadi pada 85% perempuan Asia yang berusia di atas 20 tahun dan paling sering terdapat di area paha, bokong dan perut yang perawatannya membutuhkan biaya mahal dengan berbagai efek samping. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kualitas minyak esensial nilam (Pogostemon cablin), melati (Jasminum sambac) dan jahe (Zingiber officinale) dengan Gas Chromathography-Mass Spectrometry (GC-MS) dan membuktikan pengaruhnya dalam mengurangi gejala selulit. Uji pengaruh dilakukan secara open label comparative clinical trial dengan rancangan inter subject, single blind pada 21 orang relawan perempuan dengan selulit derajat 1-3 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta telah menandatangani informed consent. Sediaan campuran minyak esensial nilam, melati dan jahe dengan konsentrasi masing-masing 1%, diaplikasikan pada kulit relawan yang berselulit dan diamati pengaruhnya terhadap iritasi dan manfaatnya terhadap gejala selulit setelah pemakaian selama 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan uji tidak mengiritasi kulit dan dapat mengurangi secara bermakna ukuran lingkar paha pada keadaan longgar dengan nilai p = 0,0035 dan keadaan ketat dengan dengan nilai p = 0,003 serta ukuran kekasaran kulit (kedalaman kerutan) dengan nilai p = 0,0275. Data fotografi menunjukkan bahwa ada perbaikan penampilan permukaan kulit walaupun derajat selulit belum berubah.
Cellulite is an aesthetic problem which occurs in 85% of Asian women over the age of 20 years and most often found in the area of the thighs, buttocks, and stomach, which its treatment is expensive and can cause many side effects. The purpose of this study was to determine the quality of essential oils of patchouli (Pogostemon cablin), jasmine (Jasminum sambac) and ginger (Zingiber officinale) with Gas Chromathography-Mass Spectrometry (GC-MS) and prove its efficacy in reducing the symptoms of cellulite. The efficacy test conducted open label comparative clinical trial with inter-subject design, single blind on 21 female volunteers with cellulite 1-3 degrees that meet the inclusion and exclusion criteria and have signed informed consent. The preparation of essential oil blends : patchouli, jasmine and ginger with a concentration of 1% each, was applied to volunteers skin and observed the symptoms of irritation and the beneficial effects on cellulite after 28 days of application. The results showed that the tested preparation did not irritate the skin and could significantly reduce the thigh circumference in loose measurement with p value = 0.0035 and 0,003 in tight measurement, as well as skin roughness (depth of wrinkles) with p value = 0.0275. The photographic data showed that there was an improvement in skin surface appearance, although the degree of cellulite has not been changed.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T38256
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariesonna Lestari
Abstrak :
ABSTRAK
Selulit sudah lama dikenal sebagai sejenis kegemukan yang terjadi pada jutaan wanita di seluruh dunia dan berakibat pada penurunan nilai estetik. Berbagai macam media banyak membahas mengenai penyakit ini beserta dengan berbagai metode dan prosedur terapinya yang meliputi bedah, farmakologi, fitoterapi, homeopati, elektromedis, kosmetik, atau mesoterapi fisiologi. Namun semuanya itu memerlukan biaya yang cukup tinggi sehingga hanya tersedia bagi mereka yang mampu membelinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sediaan krim campuran minyak nilam (Pogostemon cablin.L), minyak melati (Jasminum sambac.L), dan minyak jahe merah (Zingiber officinale var rubrum) untuk mengatasi selulit. Minyak nilam, minyak melati, dan minyak jahe merah dibuat menjadi sediaan krim dengan konsentrasi masing-masing minyak 1.5%. Uji stabilitas fisik sediaan krim uji dilakukan selama 12 minggu dan uji keamanan kepada relawan menggunakan metode uji tempel. Uji manfaat dilakukan selama 28 hari pada area paha sebelah kanan. Sediaan krim uji menunjukkan kestabilan selama 12 minggu dan hasil uji keamanan ada sedikit menimbulkan iritasi pada 1 orang dari total responden 46 orang. Hasil uji manfaat diukur dengan menggunakan parameter fotografi, pengukuran lingkar paha, cutometer, dan corneometer menunjukkan sediaan krim mampu menurunkan derajat selulit. Krim uji terbukti memberikan hasil yang lebih signifikan dibandingkan dengan krim plasebo, yaitu pada pemakaian krim selama 28 hari dan hasil statistik menunjukkan ada perbedaan bermakna (p < 0,05).
ABSTRACT
Cellulite has been known as kind of obesity that occured in millions of women around the world and resulted in decreasing aesthetic value. Various kinds of media talked much about this disease along with the methods and procedures including surgical therapy, pharmacology, phytotherapy, homeopathy, electromedical, cosmetics, or mesotherapy physiology. But all of them are quite high in cost, so they are only available to those who can afford them. The purpose of this study is to determine the effect of the cream mixture preparation of patchouli oil (Pogostemon cablin.L), jasmine oil (Jasminum sambac.L), and red ginger oil (Zingiber officinale var rubrum) to cure cellulite. Patchouli oil, jasmine oil, and red ginger oil is mixed into a cream preparation with each concentration contains 1.5%. The physical stability of test cream dosage was conducted from over 12 weeks and the safety test was conducted to 46 volunteers on the right thigh using patch test. The test was done in 28 days at the right thigh. Preparation cream showed stability for 12 weeks and there is 1 out of 46 people that had irritation while safety testing were being tested. The benefit results which are measured by using photographic parameters, measurement of thigh circumference, cutometer, and corneometer showed that the cream preparation is capable of lowering the degree of cellulite. The mixture cream is proved to be more significant in test results compared to placebo cream for 28 days therapy (P<0.05).
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felita Dwinugraheni
Abstrak :
Selulit merupakan salah satu masalah kulit yang dialami oleh 85% wanita. Salah satu cara untuk mengurangi selulit adalah dengan penggunaan kafein secara topikal. Kafein diklaim dapat menstimulasi lipolisis dan mencegah akumulsi lemak berlebihan di kulit. Kafein harus dapat berpenetrasi ke dalam kulit untuk mencapai adiposa sebagai sasarannya agar menghasilkan efek antiselulitnya. Sifat kafein yang hidrofilik akan mempersulit penetrasinya ke dalam kulit yang bersifat lipofilik sehingga dibutuhkan modifikasi bentuk kafein untuk meningkatkan penetrasinya ke dalam kulit. Pemanfaatan liposom sebagai pembawa dianggap sebagai salah satu cara untuk meningkatkan penetrasi kafein ke dalam kulit. Struktur fosfolipid pada liposom dengan bagian kepala yang bersifat hidrofilik dan bagian ekornya yang bersifat hidrofobik dapat digunakan sebagai pembawa obat, baik untuk molekul obat yang bersifat hidrofobik maupun hidrofilik seperti kafein. Review ini akan membahas tentang pemanfaatan liposom yang mengandung kafein sebagai antiselulit. ......Cellulite is one of the skin problems experienced by 85% of women. One way to reduce cellulite is to use caffeine topically. Caffeine is claimed to stimulate lipolysis and prevent excessive fat accumulation in the skin. Caffeine must be able to penetrate into the skin to reach the target adipose to produce its anticellulite effect. The hydrophilic nature of caffeine will make it difficult for its penetration into the skin which is lipophilic, so it requires modification of the form of caffeine to increase its penetration into the skin. Utilization of liposomes as carriers is considered as one way to increase the penetration of caffeine into the skin. The phospholipid structure of liposomes with a hydrophilic head and a hydrophobic tail can be used as a drug carrier, both for hydrophobic and hydrophilic drug molecules such as caffeine. This review will discuss the use of liposomes containing caffeine as anticellulite.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library