Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ilma Hakiki
"Penelitian ini membahas dinamika caregiver dalam memilih pengobatan untuk perawatan skizofrenia. Perilaku pengambilan keputusan yang dilakukan caregiver adalah proses dimana mereka merespon penyakit dan mencoba untuk mencari pengobatan yang tepat dan efektif untuk perawatan anggota keluarga yang mengalami skizofrenia. Peneliti mencoba memetakan faktor-faktor apa yang mempengaruhi caregiver dan bagaimana dinamika caregiver dalam merawat dan memilih jenis pengobatan untuk penderita skizofrenia. Studi sebelumnya menyebutkan informasi dan pengalaman percobaan pengobatan, kepercayaan dan kebudayaan, serta tingkat keparahan penyakit mempengaruhi keputusan pengobatan dipilih caregiver. Berdasarkan temuan data peneliti menemukan bahwa kepercayaan akan mitos, persepsi caregiver tentang penyakit, konflik, dan kefektifan pengobatan menjadi hal yang mempengaruhi dinamika caregiver dalam memilih jenis pengobatan. Argumentasi penulis adalah perbedaan keputusan caregiver dalam memilih jenis pengobatan mengalami dinamika dipengaruhi oleh respon terhadap kefektifan pengobatan yang telah dipilih, mitos dan kepercayaan, serta bagaimana caregiver mendefinisikan skizofrenia `penyakit`. Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan observasi untuk mempelajari fenomena dan latar belakang dari perilaku pemilihan jenis pengobatan. 
This study discusses the dynamics of caregiver in selecting treatment for treatment of schizophrenia. The behavior of decision making made caregiver is the process by which they respond to ` illness and try to find the appropriate and effective treatment for the care of family members who experience schizophrenia. Researchers are trying to map out what factors affect caregiver and how the dynamics caregiver in treating and choosing the type of treatment for schizophrenia patients. Previous studies mentioning information and experience of experimental treatment, belief and culture, as well as the severity of the disease affects the decision of treatment chosen caregiver. Based on the findings of data researchers found that the belief in myth, perception of caregiver about disease, conflict, and effectiveness of treatment becomes the case that affects the dynamics of caregiver in choosing a type of treatment. The author`s argument is the difference Caregiver decision in choosing the type of treatment experienced the dynamics influenced by the response to the treatment`s effectiveness of selected treatments, myths and beliefs, as well as how caregiver defines Schizophrenia `disease`. The method used in this research is qualitative with in-depth interview techniques and observations to study the phenomenon and background of the behaviour of selection of treatment types"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Noraini
"Permasalahan perawatan pasien skizofrenia sering kali menimbulkan kendala dan masalah bagi orang yang merawatnya (caregiver). Dukungan sosial yang diberikan oleh dukungan keluarga, teman dan orang spesial mampu meningkatkan motivasi perawatan yang dimiliki caregiver dalam melaksanakan perawatan terhadap pasien skizofrenia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan sosial dengan motivasi caregiver dalam merawat pasien skizofrenia di Kabupaten Kutai Barat. Penelitian ini menggunakan cross sectional study. Metode sampel dengan teknik purposive sampling sebanyak 120 responden. Instrumen penelitian berupa kuesioner dukungan sosial Multidimentional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) dari Zimet (1988) dan kuesioner motivasi Self-Regulation Questionnaire (SRQ) dikembangkan oleh Ryan & Connell (1989). Hasil penelitian diketahui mayoritas berusia dewasa tengah (40- 60 tahun), berstatus kawin (menikah), berpendidikan dasar dan menengah, pekerjaan sebagai swasta dan wiraswasta, dan mempunyai hubungan sebagai keluarga inti pasien, serta dukungan sosial tinggi dan memiliki motivasi yang baik dalam melakukan perawatan pasien skizofrenia. Uji chi square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan sosial dengan motivasi caregiver dalam melakukan perawatan pasien skizofrenia (p value <0,05). Kegiatan promosi kesehatan ditujukan bagi caregiver dan keluarga dengan bentuk kegiatan penyuluhan pentingnya manfaat perawatan pasien skizofrenia.

The problem of caring for schizophrenic patients often creates obstacles and problems for the people who care for them (caregivers). Social support provided by family supports, friends and intimate partners can increase caregivers' care motivation in carrying out care for schizophrenia patients. This study aims to identify the relationship between social support and caregiver motivation in caring for schizophrenia patients in West Kutai Regency. This research uses a cross sectional study. The sample method used a purposive sampling technique of 120 respondents. The research instruments were the social support qwas Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) questionnaire from Zimet (1988) and the motivation questionnaire was Self-Regulation Questionnaire (SRQ) developed by Ryan & Connell (1989) for social support. The research results show that the majority are middle adults (40-60 years old), married (married), have primary and secondary education, work in the private sector and are self-employed, and have a relationship as the patient's nuclear family, as well as high social support and have good motivation in carrying out treatment of schizophrenic patients. The chi square test shows that there is a significant relationship between social support and caregiver motivation in caring for schizophrenia patients (p value <0.05). Health promotion activities are aimed at caregivers and families in the form of outreach activities on the importance of the benefits of caring for schizophrenia patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Esthi Andarini
"ABSTRAK
Istri sebagai penyedia perawatan bagi suaminya yang terkena stroke bertanggung jawab atas tugas perawatan yang kompleks dan tuntutan lain yang terkait, seperti pengaturan keuangan dan rumah. Tuntutan akan tugas tersebut dapat berpengaruh terhadap kesehatan mereka, baik fisik maupun mental. Sejalan dengan peningkatan akan tugas dan tuntutan, mereka merasa kewalahan, dan pada akhirnya mereka mungkin mengalami caregiver strain. Caregiver yang dapat bertahan dalam situasi buruk tersebut, bangkit kembali, dan melanjutkan hidup tanpa gangguan yang berarti mengindikasikan adanya resiliensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara caregiver strain dan resiliensi pada istri penderita stroke. Partisipan penelitian ini merupakan 30 istri dari penderita stroke yang telah berperan sebagai spouse caregiver selama minimal 3 bulan. Strain diukur dengan menggunakan The Modified Caregiver Index (Robinson, 1983; Thornton & Travis, 2003) dan resiliensi diukur dengan menggunakan The Resilience Scale (Wagnild & Young, 1993). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa korelasi antara caregiver strain dan resiliensi tidak signifikan.

ABSTRACT
Wives providing care for their husband who suffered from stroke are responsible for complex caregiving task and other demands such as financial and housing management. The demand of these tasks may affect their own health, both physically and mentally as well. As the tasks and demands increase, they feel overwhelmed, and in the end they may suffers caregiver strain. In this condition, caregiver surviving in the adversity, bounce back, and continue life without experiencing any disruption from this event indicate the presence of resilience. The purpose of the research is to identify the correlation between caregiver strain and resilience in the context of caregiving of the stroke patients. The participants are 30 wives of the stroke patients who have taken role as spouse caregivers for at least 3 months. Level of strain is identified by The Modified Caregiver Strain Index (Robinson, 1983; Thornton & Travis, 2003) and The Resilience Scale (Wagnild & Young, 1993) is used to identify the level of resilience. The result indicates that the correlation of caregiver strain and resilience is not significant."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Siwi Bekti Kusumastuti
"ABSTRAK
Kekerasan dan pengabaian merupakan masalah yang dapat terjadi pada lansia. Dalam melakukan upaya pencegahan, penting untuk mengetahui faktor yang memengaruhi. Tujuan studi literatur ini adalah untuk menelaah hasil penelitian yang berhubungan dengan faktor yang memengaruhi kekerasan dan pengabaian pada lansia. Metode dalam artikel ini adalah literature review melalui database Scopus, Science Direct, Proquest, dan CINAHL. Kata kunci yang digunakan adalah factors, abuse, neglect dan older people. Pencarian artikel dibatasi tahun 2014-2019. Hasil analisa pada sepuluh artikel didapatkan faktor yang memengaruhi kekerasan dan pengabaian pada lansia dan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu faktor lansia, faktor caregiver, dan faktor ekonomi, lingkungan dan sosial-budaya. Faktor lansia meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pernikahan dan kondisi kesehatan (gangguan fisik, kognitif dan psikologis), faktor caregiver meliputi sifat dan kepribadian caregiver, dukungan emosional terhadap caregiver, sikap pengasuhan dan beban caregiver serta faktor ekonomi, lingkungan dan sosial-budaya meliputi ekonomi keluarga, area tempat tinggal dan karakteristik sosial-budaya.

ABSTRACT
Abuse and neglect are problems that can occur to the elderly. In making preventive efforts, it is necessary to know the factors that affect it. The purpose of this literature study is to examine the results of research related to the factors that affect abuse and neglect in the elderly. The method in this article is literature review through the Scopus, Science Direct, Proquest, and CINAHL databases. The keywords used are factors, abuse, neglect, and older people. Article search confined from 2014 - 2019. The results from analysing the ten articles found some factors that influence abuse and neglect in the elderly and can be group into three, namely the elderly, caregiver, economic, environmental, and socio-cultural factors. Elderly factors including age, sex, education level, marital status, and health conditions (physical, cognitive and psychological disorders), and caregiver factors include caregiver qualities and personality traits, caregiver support, caregiver parenting, and caregiver obligation, as well as economic, environmental and social-cultural factors, including the family economy, residence, and socio-cultural characteristics."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Maharani Hardjono
"Skripsi ini tentang ayah sebagai caregiver orang dengan skizofrenia yang dibahas dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial, menggunakan metode kualitatif deskriptif. Orang dengan skizofrenia membutuhkan caregiver untuk membantu aktivitas sehari-hari. Caregiver terkategori menjadi tiga yaitu primary, secondary, dan tertiary yang didasari pada intensitas pemberian perawatan sehari-hari dan keputusan medis bagi ODS, serta serta pemenuhan kebutuhan finansial terkait perawatan bagi ODS. Peran pemberian perawatan oleh caregiver di Indonesia masih lekat dengan gender perempuan, yang umumnya menjadi primary caregiver, dan mengalami beban yang mengganggu kesejahteraannya. Oleh karena itu menjadi penting untuk meneliti bagaimana para ayah yang sebagai kepala keluarga juga terlibat menjadi caregiver bagi anak-anaknya yang mengalami skizofenia. Mengingat bila mereka mengalami beban terkait peran sebagai caregiver berpotensi mengganggu keberfungsian sosial dan kesejahteraan ayah. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan pada Januari hingga Juni 2024, melalui wawancara dengan dua informan yang dipilih secara accidental sampling karena berdasarkan ketersediaan dan kesediaan informan, dimana data terbatas dan yang tidak bersedia terlibat dalam penelitian. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pengalaman informan sebagai ayah dan caregiver tergolong sebagai secondary dan tertiary caregiver, dimana mereka tidak terlibat pada keputusan medis bagi ODS. Meskipun demikian, informan sebagai caregiver ayah ini juga mengalami beban sebagaimana hasil penelitian selama ini mengungkapkan dialami primary caregiver. Pengalaman beban yang dialami informan sebagai caregiver ayah dari putri-putrinya yang mengalami skizofenia adalah beban finansial. Untuk mengatasi beban tersebut, kedua informan menggunakan strategi koping yang didominasi kegiatan spiritual.

This study regarding fathers as caregivers of people with schizophrenia who are discussed from the discipline of Social Welfare Science, using a descriptive qualitative method. People with schizophrenia need caregivers to help with daily activities. Caregivers are categorized into three, namely primary, secondary and tertiary based on the intensity of providing daily care and medical decisions for people with schizophrenia. The role of providing care by caregivers in Indonesia is still closely linked to the female gender, who generally become primary caregivers, and experience burdens that interfere with their welfare.  Therefore, it is important to research how fathers who are the heads of families are also involved in being caregivers for their children with schizophrenia. Considering that if they experience a burden related to their role as caregivers, it has the potential to interfere with the social functioning and welfare of the father. The data collection of this research was carried out from January to June 2024, through interviews with two informants who were selected by accidental sampling because it was based on the availability and willingness of informants, where data was limited and those who were not willing to be involved in the research. The study revealed that the informant's experience as a father and caregiver was classified as a secondary and tertiary caregiver, where they are not involved in medical decisions for ODS. However, the informant as a father's caregiver also experienced a burden as the results of research so far revealed that the primary caregiver experienced. The experience of the burden experienced by the informant as a caregiver for the father of his daughters who have schizophrenia is a financial burden. To overcome this burden, the two informants used a coping strategy that was dominated by spiritual activities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Fauziah Fadhillah
"ABSTRACT
Banyak masyarakat yang belum mengetahui bagaimana cara merawat luka yang baik dan benar. Sebagian besar masyarakat masih menggunakan cara tradisional yang dianggap dan dipercayai dapat menyembuhkan luka. Sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai tingkat pengetahuan tentang perawatan luka dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku dalam merawat luka pada keluarga di Kota Bogor. Penelitian menggunakan desain cross sectional kepada 107 responden yang diambil berdasarkan convenience sampling. Kriteria responden penelitian yaitu masyarakat Kota Bogor yang berusia ge; 17 tahun, pernah mengalami atau merawat salah satu atau lebih anggota keluarga dengan luka akut maupun kronik. Tingkat pengetahuan mengenai perawatan luka diidentifikasi menggunakan alat ukur berupa kuesioner pengetahuan, sedangkan perilaku dalam merawat luka diidentifikasi menggunakan kuesioner perilaku yang valid dan reliabel. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan perilaku dalam merawat luka p=0,776;or=1,204 . Penelitian ini merekomendasikan puskesmas serta fasilitas pelayanan kesehatan terkait agar dapat memaksimalkan upaya membangun perilaku yang baik dengan memberikan edukasi serta pelatihan perawatan luka yang memiliki standar dan dapat dievaluasi secara berkala.

ABSTRACT
Many people are unaware of how to correctly tend wounds. Most people still use traditional methods considered and believed as able to heal wounds. Hence, it is deemed necessary to conduct research on the level of knowledge on wound care from the smallest environment, namely family. This study aims to determine the correlation between the level of knowledge and behavior in treating wounds among families in Bogor City. This study used cross sectional design on 107 respondents taken based on convenience sampling. Criteria of respondents include people of Bogor City aged ge 17 years, have experienced or treated one or more family members with either acute or chronic injuries. The level of knowledge on wound care was identified using instrument of measure in the form of questionnaire of knowledge, whereas behavior in treating wounds was identified using a valid and reliable questionnaire of behavior. The result showed no significant correlation between level of knowledge and behavior in treating wounds p 0.776 or 1.204 . This research recommends primary health care and related health care facilities to maximize efforts in building good behavior by providing education and training on wound care with a predetermined standard and periodical evaluation.
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kezya Indriani
"Penelitian ini membahas gambaran tentang burnout yang dialami oleh caregiver yang memberikan perawatan pada penyandang penyandang disabilitas ganda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, studi pustaka, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sumber burnout yang dialami caregiver yaitu berasal dari beban kerja, konflik di tempat kerja, dan minimnya upah yang diberikan oleh lembaga. Sedangkan strategi/ coping yang dilakukan caregiver dalam menyelesaikan masalah adalah mencari dukungan sosial, mencari pekerjaan tambahan, berdoa dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, melakukan aktivitas yang menyenangkan, dan menghindari masalah.

This study discusses the description of burnout that helps caregivers who provide care for multiple disabilities. This research uses a descriptive qualitative approach. The data techniques used were interviews, observation, literature study, and documentation study. The results of this study indicate that the sources provided by caregivers come from workloads, conflicts in the workplace, and the minimum wage given by the institution. Meanwhile, the caregivers coping strategies in solving problems are seeking social support, seeking additional work, praying and surrendering to God Almighty, doing fun activities, and avoiding problems."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library