Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melya Rozana
"Corona Virus Disease 2019 atau yang biasa disingkat Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. Provinsi DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang paling terdampak oleh virus ini dengan jumlah kasus tertinggi pada tahun 2021 sejumlah 96.785 kasus. Oleh karena itu, pada tahun 2021 silam, diberlakukan kebijakan PPKM untuk menekan pola persebaran virus Covid-19 tersebut. Pada penelitian ini, akan dikaji bagaimana persebaran Covid-19 di DKI Jakarta pada periode PPKM Mikro yang berlangsung dari tanggal 9 Februari 2021 hingga 25 Juli 2021 terhadap faktor lingkungan, yaitu kualitas udara serta faktor sosial, yaitu kepadatan penduduk, keberadaan transportasi umum, dan sirkulasi penduduk (penduduk keluar masuk). Selama periode ini, nantinya pola persebaran virus Covid-19 akan dianalisa menggunakan bantuan GIS atau Geographic Information System dengan metode hot spot analisis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penderita Covid-19 di DKI Jakarta pada periode PPKM Mikro lebih banyak berdomisili di kecamatan yang terletak di pinggiran Jakarta atau yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat. Sedangkan kecamatan yang terletak di bagian tengah Jakarta, persebarannya cenderung terkendali. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran Covid-19 seperti faktor lingkungan alam dan sosial, diketahui tidak memiliki pengaruh dan signifikansi yang kuat terhadap tiap faktor yang diduga mempengaruhi persebaran Covid-19 di DKI Jakarta.

Corona Virus Disease 2019, commonly abbreviated as Covid-19, is an infectious disease caused by SARS-CoV-2. DKI Jakarta Province is one of the provinces in Indonesia most affected by this virus, with the highest number of cases in 2021 totaling 96,785 cases. Therefore, in 2021, the PPKM policy was implemented to suppress the pattern of the spread of the Covid-19 virus. In this study, it will be studied how the spread of Covid-19 in DKI Jakarta occurred during the Micro PPKM period, which took place from February 9th, 2021, to July 25th, 2021,regarding environmental factors, namely air quality, and social factors, namely population density, availability of public transportation, and circulation residents (population in and out). During this period, the pattern of the spread of the Covid-19 virus will be analyzed with the help of GIS, or Geographic Information System, using the hot spot analysis method. The results of this study indicate that more sufferers of Covid-19 in DKI Jakarta during the Micro-PPKM period lived in sub-districts located on the outskirts of Jakarta or directly adjacent to West Java Province. While the sub-districts are located in the central part of Jakarta, their distribution tends to be controlled. The factors that influence the spread of Covid-19, such as natural and social environmental factors, are known to have no strong influence or significance for each factor that is suspected of influencing the spread of Covid-19 in DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esther Juliana Praysi
"Pendahuluan: Kasus Covid-19 setiap harinya semakin bertambah. Berdasarkan studi, kasus Covid-19 bergejala memiliki peluang lebih besar untuk menularkan virus Covid- 19. Selain itu, terlihat bahwa kasus Covid-19 bergejala memiliki keterkaitan dengan perburukan gejala dan kondisi berat. DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia. Dari 10 ribu kasus aktif di DKI Jakarta, 78% diantaranya adalah kasus bergejala. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kasus Covid-19 bergejala.
Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kasus Covid-19 bergejala di DKI Jakarta pada Januari-Mei 2021.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan data sekunder dari surveilans Covid-19 DKI Jakarta Januari-Mei 2021.
Hasil: Hasil menunjukkan bahwa kelompok umur (PR = 2,169; 95% CI = 1,970-2,387), jenis kelamin (PR = 1,044; 95% CI = 1,023-1,066) dan komorbid (PR = 3,825; 95% CI = 3.435-4.258) merupakan faktor yang berhubungan secara signifikan dengan kasus Covid- 19 bergejala di DKI Jakarta pada Januari-Mei 2021.
Kesimpulan: Individu dalam kelompok umur 26-45 tahun, berjenis kelamin laki-laki dan/atau memiliki komorbid termasuk dalam kelompok yang berpeluang lebih besar untuk mengalami kasus bergejala. Oleh karena itu, faktor-faktor yang berhubungan diatas dapat lebih diperhatikan supaya gejala dapat ditangani lebih awal dan mengurangi risiko keparahan.

Introduction: Covid-19 cases increases daily. According to studies, symptomatic cases of Covid-19 have higher risk of transmission and more likely to develop into severe cases in comparison with asymptomatic cases. DKI Jakarta has one of the highest numbers of Covid-19 cases among provinces in Indonesia. Eight thousand (78%) out of ten thousand active cases in DKI Jakarta is a symptomatic case. Hence, it is important for us to identified factors associated with symptomatic Covid-19 cases in DKI Jakarta.
Aim: To identified factors associated with symptomatic Covid-19 cases in DKI Jakarta within January until May 2021.
Method: This study is a cross-sectional study that used surveillance data from Provincial Health Office of DKI Jakarta from January until May 2021.
Results: Result shows that age groups (PR = 2,169; 95% CI = 1,970-2,387), sex (PR = 1,044; 95% CI = 1,023-1,066) and comorbidity (PR = 3,825; 95% CI = 3.435-4.258) are factors associated with symptomatic cases of Covid-19 in DKI Jakarta.
Conclusion: Individual within age group of 26-45, male, and/or having comorbidity are within group of people that have higher risk to develop symptoms of Covid-19. Therefore, the group of people with higher risk should be given more attention, so that the symptoms could be dealt with sooner before developing into severe cases.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zia Arnum Fachrunisa
"Kasus COVID-19 terus meningkat di Indonesia. Peran masyarakat sangat penting dalam pencegahan COVID-19, yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan. Kelompok remaja dengan karakteristik lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah, dan memiliki imunitas yang baik tentu memungkinkan mereka terkena COVID-19 tanpa gejala yang dapat membahayakan lingkungan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan protokol kesehatan COVID-19 pada siswa SMAN Z Jakarta tahun 2021. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 166 siswa dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan protokol kesehatan COVID-19 pada siswa dapat dikatakan sudah baik, dengan nilai rata-rata sebesar 76.6 (skala 100). Kepatuhan yang paling banyak diterapkan siswa adalah memakai masker saat keluar rumah. Masih sedikit siswa yang selalu menjaga jarak 1 – 2 meter dengan orang lain dan menghindari kegiatan yang melibatkan orang banyak. Ditemukan hubungan yang signifikan antara variabel sikap (p=0.042), dukungan keluarga (p=0.001), dan dukungan teman sebaya (p=0.001) dengan kepatuhan protokol kesehatan COVID-19.

COVID-19 cases continue to rise in Indonesia. The role of the community is very important to prevent COVID-19 by complying with health protocols. The group of teenagers with the characteristics of spending more time outside the home and having good immunity, certainly allows them to get an asymptomatic infection that can harm the surrounding environment. This study aims to determine the factors associated with COVID-19 health protocol compliance among students at Z Senior High School Jakarta. This study used a quantitative approach and cross sectional research method. The total of samples is 166 students with purposive sampling. The results showed that COVID-19 health protocol compliance in students was good, with an average compliance score of 77.5. In general, students always wear masks when leaving the house, but there are still a few students who are always physical distancing and avoid activities that involve many people. There were significant relationship between attitude variables (p=0.042), family support (p=0.001), and peer support (p=0.001) with COVID-19 health protocol compliance."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library