Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Niken Dwiyanthi
"Sistem kompensasi merupakan komponen penting dalam manajemen SDM suatu perusahaan, karena erat kaitannya dengan kinerja karyawan dan kemampuan perusahaan dalam merekrut dan mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas. Sistem kompensasi ini terdiri dari struktur gaji pokok, sistem insentif dan sistem tunjangan.
Lembaga Teknologi FTUI merupakan sebuah institusi milik Fakultas Teknik UI, yang bergerak dalam penyediaan jasa konsultan dan pelatihan. Dengan semakin meningkatnya persaingan dalam memperoleh SDM yang berkualitas, dan dengan semakin meningkatnya biaya hidup, maka perbaikan sistem kompensasi untuk para karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi institusi.
Penelitian ini merancang sistem kompensasi total untuk LEMTEK dengan mempertimbangkan hasil dari survei kepuasan karyawan pada seluruh karyawan internal LEMTEK dan survei kompensasi pasar pada 7 institusi yang sejenis dengan LEMTEK. Dari hasil survei kepuasan karyawan diketahui bahwa tingkat kepuasan karyawan terhadap sistem kompensasi LEMTEK masih berada dalam skala kurang puas. Sedangkan dari hasil survei kompensasi pasar diketahui bahwa garis gaji pokok LEMTEK dengan persamaan Y = -6.3 + 1OOX, masih ada di bawah garis gaji pokok pasar dengan persamaan Y = 21.8 + 123K. Selain itu sistem insentif dan tunjangan yang diterapkan oleh LEMTEK belum teratur dan konsisten serta masih bersifat subyektif. Rancangan sistem kompensasi yang baru menghasilkan garis kebijakan gaji pokok dengan persamaan Y = 120 + 235X, rancangan sistem insentif berdasarkan tingkat keterlibatan dan kinerja karyawan, serta rancangan sistem tunjangan yang sesuai dengan kecenderungan pasar dan memperhatikan kesejahteraan karyawan.

Compensation system, a component of human resource management, played a critical role in modern organizations. it has great influence on employee performance and links directly to organizations ability to attract and to retain high-qualified employee. The major categories of compensation include base wage, short and long-term incentives, and employee benefits and services.
LEMTEK FTUI is an institute owned by Faculty of Engineering University of Indonesia, which provides a comprehensive range of consultancy services and training LEMTEK has realized that the improvement of compensation system is a critical internal strategy, due to the tough competition in recruiting high-qualified employee and the increasing of living cost.
This research aims to design compensation system for LEMTEK, with reference to the result from both employee satisfaction survey and market compensation survey. It is recognized from employee satisfaction survey that the satisfaction level of employee for the present compensation system is still relatively low. Market survey results in market pay line Y = 21.8 + 123X which means the LEMTEK pay line Y = -6.3 + 100X is still below the market pay line. Beside that, the present incentives and employee benefits and services system in LEMTEK still relatively subjective and inconsistent. The new design of compensation system suggested by writer, generates a pay policy line Y = 120+ 235X, incentives system based on the degree of involvement and employee performance, and also a competitive employee benefits system which is suitable with the financial condition of LEMTEK and increase employee welfare."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S48592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahardika Maulida Nugraha
"Disabilitas merupakan kaum minoritas dengan jumlah terbanyak di dunia. Namun hal ini tidak serta merta membuat mereka mendapatkan perlakuan yang adil, termasuk dalam hal penyediaan fasilitas umum. Kota Bogor sebagai daerah penyangga ibu kota dan pusat bisnis Indonesia, serta terletak di wilayah metropolitan, perlu menjadi fokusan utama dalam hal penyediaan fasilitas umum yang dapat menunjang mobilitas para penyandang disabilitas. Tahun 2021 Kota Bogor bersama Kementerian Perhubungan meluncurkan sebuah layanan transportasi umum bernama BisKita Trans Pakuan, yang dinilai lebih ramah untuk digunakan oleh para penyandang disabilitas terutama pengguna kursi roda. Namun halte yang dimiliki oleh moda transportasi ini belum sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan para pengguna kursi roda, sehingga membuatnya kurang aksesibel. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan rancangan fasilitas halte BisKita Trans Pakuan yang dapat menunjang aksesibilitas pengguna kursi roda. Secara garis besar, alur penelitian yang digunakan pada penelitian ini mengadaptasi dari 4 fase dalam Design Process oleh Hanington & Martin (2019). Untuk mengevaluasi hasil rancangan, dilakukan pengumpulan data feedback kepada responden serta analisis postur dengan metode RULA, OWAS, dan LBA secara virtual. Hasilnya menunjukkan bahwa responden setuju dan merasa puas dengan hasil akhir rancangan setelah melalui tahap perbaikan. Hasil analisis postur pada rancangan akhir menunjukkan bahwa tidak ada permasalahan pada semua postur yang diuji saat melakukan berbagai aktivitas di rancangan akhir.

Disability is a largest minority in the world. However, this does not necessarily make them get fair treatment, including in terms of providing public facilities. Bogor, as a buffer zone for DKI Jakarta and located in a metropolitan area, needs to be the main focus in terms of providing public facilities that can support the mobility of people with disabilities. In 2021, Bogor Government and Ministry of Transportation launched a public transportation service called BisKita Trans Pakuan, which is considered more friendly for use by people with disabilities, especially wheelchair users. However, the bus shelter owned have not fully met the needs of wheelchair users, thus making it less accessible. Therefore, this research was conducted to produce a design for the BisKita Trans Pakuan bus shelter facility that can support the accessibility of wheelchair users. The research flow used in this study adapts the 4 phases in the Design Process by Hanington & Martin (2019). To evaluate the results of the design, data was collected from respondents feedback and posture analysis using the RULA, OWAS, and LBA methods virtually. The results show that respondents agree and are satisfied with the final result of the design after going through the improvement stage. The results of the posture analysis in the final design show that there are no problems in all the tested postures when carrying out various activities in the final design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Bella Amanda
"Jumlah penyandang disabilitas di Indonesia masih tinggi dan terus meningkat setiap tahunnya. Dimana terdapat gap antara penyandang disabilitas dengan non-disabilitas ketika layanan umum tidak ramah terhadap kaum disabilitas yang mengakibatkan rentan terhadap kemiskinan. DKI Jakarta sebagai ibukota perlu menjadi fokusan utama dalam menyediakan fasilitas yang memadai bagi penyandang disabilitas dengan menyediakan akses yang mudah demi menunjang mobilitas mereka. Transportasi umum dapat menjadi salah satu sarana penunjang utama mobilitas para kaum penyandang disabilitas. Di DKI Jakarta sendiri, Transjakarta merupakan salah satu transportasi umum darat yang paling banyak digunakan untuk mobilisasi aktivitas sehari-hari, tidak terkecuali bagi para penyandang disabilitas. Namun, nyatanya fasilitas yang dimiliki oleh Transjakarta masih belum memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas, khususnya kaum difabel. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan rancangan fasilitas halte yang dapat menunjang aksesibilitas pengguna kursi roda. Secara garis besar, alur penelitianyang digunakan mengadaptasi dari 4 fase dalam Design Process oleh Hanington & Martin (2019). Prinsip ergonomi diimplementasikan dalam perancangan inisehingga dalam prosesnya semua aspek pengguna kursi roda sebagai manusia dapat dilibatkan secara holistik. Rancangan akhir yang telah dievaluasi dengan mengumpulkan data feedback dari target pengguna serta analisis postur dengan perhitungan PEI menggunakan metode RULA, OWAS, dan LBA secara virtual menunjukkan bahwa tidak ada permasalahan pada semua postur yang diuji saat melakukan berbagai aktivitas.

The number of people with disabilities in Indonesia is still high and continues to increase every year. There is a gap between disabled and non-disabled people when public services do not meet the needs of disabled people which makes them vulnerable to poverty. DKI Jakarta as the capital city of Indonesia needs to be the main focus in providing adequate facilities for people with disabilities to support their mobility. Public transportation can be one of the main means to help the mobility of people with disabilities. In DKI Jakarta itself, one of the most widely used land public transportations for mobilizing daily activities is Transjakarta. However, the facilities owned by Transjakarta still do not meet the needs of people with disabilities, especially wheelchair users. Therefore, thisresearch was conducted to produce a shelter facility design that can support the accessibility of wheelchair users.Broadly speaking, the research flow used in this study was adapted from 4 phases in the Design Process by Hanington & Martin (2019). Ergonomics principles are implemented in this design process to ensure every step in itholistically involve wheelchair users as a human being. The final design that has been evaluated by collecting feedback data from the target user and posture analysis with PEI calculations using the RULA, OWAS, and LBAmethods virtually shows that there are no problems in all tested postures when performing various activities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library