Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Titis Alit Triyani
Abstrak :
ABSTRAK
Fenomena bullying di sekolah adalah salah satu yang kerap dihadapi oleh anak. Maka dari itu, program pelatihan guru TK untuk mencegah bullying penting dilakukan karena guru merupakan orang dewasa yang paling dekat dengan anak di sekolah dan perilaku bullying terjadi di sekolah maka guru lah yang perlu diintervensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas program pelatihan guru TK untuk meningkatkan pengetahuan tentang bullying sebagai upaya mencegah bullying pada anak usia 4-6 tahun di sekolah. Pelatihan dilakukan selama 3 hari dengan durasi 180 menit setiap harinya. Penelitian ini menggunakan desain before-and-after (one group before and after design) dengan guru sebagai partisipan. Alat ukur yang digunakan berupa lembar checlist bullying dan lembar kuesioner terbuka yang diberikan saat pre-test dan post-test. Pelatihan ini menggunakan beberapa metode, yaitu diskusi, role plays, ceramah, permainan (games), demonstrasi. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan wilcoxon test menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan guru TK sebagai upaya untuk mencegah bullying (Z= -2,850, p=0,004<0,05)
ABSTRACT
The phenomenon of bullying in schools is one of things that is often faced by children. Therefore, the kindergarten teacher training program to prevent bullying is important because teachers are the adults closest to the child at school and bullying happens at school, the teachers who need intervention. The purpose of this study was to determine the effectiveness of kindergarten teacher training program to improve their knowledge about bullying as an effort to prevent bullying in children aged 4-6 years in school. The training was conducted for 3 days with a duration of 180 minutes each day. This study uses a design beforeand- after (one group before and after design) with teachers as participants. Measuring instruments used in the form of bullying checklist sheets and sheets of an open questionnaire given at the pre-test and post-test. The training uses several methods, namely discussions, role plays, lectures, games, demonstration. From the statistical test by using the Wilcoxon test showed that there is an increased knowledge of kindergarten teachers in an effort to prevent bullying (Z= -2,850, p=0,004<0,05).
2016
T45761
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Marini Octavia
Abstrak :
ABSTRAK

Pada kasus bullying yang terjadi di sekolah, seringkali ditemukan adanya pihak yang menyaksikan kejadian tersebut, namun tidak melakukan tindakan apapun untuk menolong. Orang yang menyaksikan kejadian bullying disebut sebagai bystander. Salah satu hal yang mempengaruhi intensi menolong pada bystander adalah persepsi kedekatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh persepsi kedekatan dengan korban dan pelaku terhadap intensi menolong bystander pedagang pada kejadian bullying siswa di sekolah. Hal ini disebabkan karena interaksi jual beli yang terjadi antara pedagang dan siswa di sekolah dapat menimbulkan adanya persepsi kedekatan. Partisipan dalam penelitian ini adalah pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar SMA yang sering terjadi kasus bullying (N = 56). Dalam penelitian ini, peneliti memanipulasi variabel persepsi kedekatan, yaitu memiliki persepsi kedekatan dengan korban, pelaku, serta korban dan pelaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari memiliki persepsi kedekatan terhadap korban (p = 0,012), memiliki persepsi kedekatan terhadap pelaku (p = 0,000), dan memiliki persepsi kedekatan terhadap korban dan pelaku (p = 0,000) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi menolong bystander pedagang pada kejadian bullying di sekolah. Pedagang yang memiliki persepsi kedekatan dengan korban dan pelaku bullying memiliki intensi menolong yang lebih tinggi dibandingkan pedagang yang tidak memiliki persepsi kedekatan dengan korban dan pelaku.


ABSTRACT

In the case of bullying occurring in schools are often to be found witnesses, yet immediate actions to help the victims are null. The person who witnesses bullying is called bystander. One of the factors that influences intention to help among bystander is perceived closeness. This research aims to understand the influence of perceived closeness to the victims and the bullies upon intention to help among street vendors bystanders in bullying cases occurring in schools. This may be because the interaction between street vendors and students during daily transactions can elicit perceived closeness. Participants in this research are street vendors whose kiosks are located near high schools in Jakarta that are previously known to have cases of bullying (N = 56). In this research, manipulation exists in the variable perceived closeness, varying from perceived closeness to the victims, the bullies, and both. The result shows that having perceived closeness to the victims (p = 0,012), the bullies (p = 0,000), and both (p = 0,000) have significant influence upon intention to help among street vendors bystanders in bullying cases in schools. Street vendors who possess perceived closeness to the victims and the bullies are shown to have higher intention to help compared to those who do not have perceived closeness to either of both.

Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheras, Peter
Abstrak :
Buku ini membahas mengenai bullying yang terjadi di sekolah. khususnya ditujukan pada orangtua agar waspada dan dapat mengidentifikasikan anaknya melakukan bullying atau justru menjadi korban. terdiri atas 11 bab.
New York: A Skylight Press Book, 2002
371.58 SHE y
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dayat Trihadi
Abstrak :
Perilaku bullying merupakan masalah yang serius yang terjadi pada anak usia sekolah. Perilaku bullying tidak hanya berdampak pada anak, tetapi berdampak juga pada keluarga dan sekolah. Diperlukan kerjasama antara individu, keluarga dan pihak sekolah dalam upaya penanganan dan pencegahan perilaku bullying. Fokus model intervensi keperawatan ini adalah kegiatan promotif dan preventif untuk mencegah perilaku bullying. Intervensi yang dilaksanakan meliputi intervensi pada anak untuk meningkatkan konsep diri, meningkatkan penerimaan diri dan kemampuan untuk mengelola emosi. Intervensi pada keluarga dilakukan untuk meningkatkan fungsi keluarga dalam interaksi dan kedekatan emosional seperti membangun komunikasi efektif dan keharmonisan keluarga. Intervensi pada guru dilakukan penguatan peran guru dalam menanamkan norma anti kekerasan pada anak yang terjadi di sekolah, cara mengelola emosi anak untuk menurunkan perilaku agresif. Desain penelitian adalah penelitian operasional dengan tiga tahap: tahap I identifikasi masalah, tahap II Pengembangan model dan modul, tahap III uji coba Model Intervensi Keperawatan Pencegahan Perilaku Bullying dengan menggunakan studi penelitian kuantitatif quasi eksperimental pre-postest with control group design, responden anak sekolah, orang tua dan guru yang mengalami kejadian bullying di Banyumas. Uji statistik yang digunakan adalah chi square, t-test dependen, t-test independent dan regresi linear berganda. Model Intervensi Pencegahan Bullying dilengkapi dengan Modul dan buku kerja dikembangkan berdasarkan studi literatur, studi pendahuluan, penelitian tahap 1, konsultasi pakar, dengan menggunakan integrasi teori model sistem dan pencapaian tujuan, teori model stres adaptasi serta teori model sosial ekologi. Bentuk intervensi keperawatan yang diberikan adalah edukasi, pelatihan dan pendampingan. Hasil analisis membuktikan bahwa Model Intervensi Pencegahan Perilaku Bullying efektif meningkatkan konsep diri anak, penerimaan diri, pengelolaan emosi, fungsi keluarga, dan peran guru untuk mencegah perilaku Bullying. Hasil pelaksanaan Model pencegahan perilaku bullying sebagai bentuk intervensi pelayanan keperawatan di komunitas dengan menyesuaikan tahap tumbuh kembang anak. Memberikan masukan pada pemerintah untuk mengoptimalkan sinergi antar kementrian dalam menerapkan model intervensi pencegahan perilaku bullying sebagai alternatif upaya promotif dan preventif masalah bullying dengan baik dan tepat ......Bullying is a severe problem behavioural that occurs in school-age children. Bullying does not only have impact on children but also their families and schools. The collaboration is needed between individuals, families and schools to handle and prevent bullying. This nursing intervention model focuses on promotive and preventive efforts to prevent bullying. The carried interventions addressed to improve children’s self-concept, increased self-acceptance and the ability to manage emotions. The purpose of nursing interventions towards family to enhance family functioning in interaction and emotional cohesiveness, such as strengthening effective communication and family harmony. The nursing intervention to teachers is carried out to strengthen the teacher's role in instilling anti-violence norms in children at schools and how to manage children's emotions in reducingean aggressive behaviour The opperational research was used with three stages: first stage, is the problem identification, second stage is the development of models and modules, and the third stage is the tried out the Nursing Intervention Model for Prevention of Bullying Behaviour using a quasi-experimental quantitative research design pre-posttest with control group design, school children respondents, parents and teachers who experienced incidents of bullying in Banyumas. The statistical tests used were chi- square, dependent t-test, independent t-test and multiple linear regression. The Bullying Prevention Intervention Model was completed with the training module for children, parents and teachers. Workbooks were developed based on literature review, preliminary study, and the finding of first stage of this study. The draft of model and modules than consulted to experts for inputs. Integration of This study used an eclectic of system model theory and goal attainment, adaptation stress model theory and social-ecological model theory. The nursing interventions provided are education, training and coaching. The analysis results revealed that the Bullying Behavior Prevention Intervention Model effectively increases children's self-concept, self-acceptance, emotional management, family functioning, and the teacher's role in preventing bullying behaviou on school children. The results of implementing the bullying behaviour prevention model as a form of nursing service intervention in the community by adjusting the stages of the child growth and development. Providing input to the Government strengthening the synergy between Ministries in implementing this nursing intervention models in preventing bullying among school children
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library