Bitcoin adalah suatu sistem pembayaran elektronik. Proses transaksi dengan menggunakan bitcoin dilakukan tanpa otoritas sentral atau bank. Hal ini bertujuan untuk memotong biaya mediasi (mediation cost) dan juga membuat transaksi lebih praktis. Setiap pengguna bitcoin memiliki username sebagai kunci publik dan password sebagai kunci privatnya. Transaksi pada bitcoin memanfaatkan Elliptic Curve Digital Signature Algorithm (ECDSA). Adapun elliptic curve yang digunakan adalah secp256k1. Ada kriteria yang digunakan untuk menentukan tingkat keamanan kriptografi elliptic curve, salah satunya adalah kriteria safe curve yang diajukan oleh Bernstein dan Lange pada tahun 2013. Kriteria ini dibuat untuk menjamin keamanan kriptografi elliptic curve, tidak hanya menjamin keamanan Elliptic Curve Digital Logarithm Problem (ECDLP). Persyaratan suatu kurva merupakan safe curve meliputi persyaratan parameter dasar, persyaratan keamanan ECDLP (meliputi ketahanan dari serangan Rho dan transfer, diskriminan lapangan perkalian kompleks pada elliptic curve, dan rigidity), dan persyaratan keamanan kriptografi elliptic curve (meliputi penggunaan ladder Montgomery, ketahanan dari serangan twist, kelengkapan perkalian skalar, indistinguishability). Tujuan dari penelusuran literatur ini adalah untuk menjelaskan penggunaan secp256k1 pada transaksi bitcoin dan menganalisis kriteria safe curve yang tidak dipenuhi oleh secp256k1. Dari penelusuran literatur ini, dapat disimpulkan bahwa setiap pemilik bitcoin yang mentransfer bitcoin melakukan tanda tangan secara digital pada hash dari transaksi sebelumnya dan kunci publik pemilik berikutnya. Penandatanganan digital ini dilakukan dengan menggunakan kunci privat orang yang mentransfer bitcoin. Tanda tangan digital dapat diverifikasi menggunakan kunci publik pengguna yang mentransfer bitcoin. Pembentukan kunci publik dan kunci privat, pembentukan tanda tangan digital, dan verifikasi tanda tangan digital memanfaatkan elliptic curve digital signature algorithm (ECDSA), dengan elliptic curve yang digunakan adalah secp256k1. Secp256k1 tidak memenuhi persyaratan nilai minimum diskriminan lapangan perkalian kompleks pada E(F_p ) karena memiliki nilai |D|=2^1.6<2^100. Secp256k1 tidak memenuhi persyaratan penggunaan ladder Montgomery, kelengkapan perkalian skalar, dan indistinguishability karena secp256k1 memiliki cofactor h=1.
Bitcoin is an electronic payment system. The transaction process by using Bitcoin is made without a central authority or bank. It has a purpose to cut mediation costs and also make transactions more practical. Every Bitcoin user has a username as a public key and password as its private key. Transactions on Bitcoin utilize the Elliptic Curve Digital Signature Algorithm (ECDSA). Specifically, the elliptic curve used is secp256k1. There are criteria used to determine the level of cryptographic security of an elliptic curve, one of which is the safe curve criteria proposed by Bernstein and Lange in 2013. These criteria are established not only to guarantee the security of Elliptic Curve Digital Logarithm Problems (ECDLP), but also to guarantee the safety of elliptic curve cryptography. The requirements for a curve are a safe curve including basic parameter requirements, ECDLP security requirements (including resistance to Rho and transfer attacks, complex multiplication field discriminant, and rigidity), and elliptic curve cryptography security requirements (including the use of Montgomery ladders, resistance to twist, completeness of scalar multiplication, and indistinguishability). The purposes of this literature review are to explain how to use secp256k1 in Bitcoin transactions and to analyse not-satisfying of the safe curve criteria on secp256k1. It can be concluded that each owner transfers bitcoin to the next owner by signing a hash from previous transaction and the public key of the next owner. The process of private key and public key generation, digital signature, and verification utilize Elliptic Curve Digital Signature Algorithm (ECDSA). The elliptic curve used is secp256k1. The reason Secp256k1 does not meet the requirements of minimum complex field discriminant value of E(F_p) is it has |D|=2^1.6<2^100. Secp256k1 does not use Montgomery ladder and also does not meet the requirement of completeness of scalar multiplication and indistinguishability because it has cofactor 1.
Investasi kini menjadi salah satu mata pencaharian di tengah masyarakat Indonesia. Meski dilanda ketidakpastian pada pasar terlebih setelah kehadiran COVID-19, jumlah investor justru kian meningkat. Merespon kondisi ini, penting bagi investor untuk mengetahui dan memilih instrumen investasi safe haven dan hedge. Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa Bitcoin dan Ethereum dapat berperan sebagai safe haven dan hedge selama COVID-19. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi return cryptocurrency dengan return aset finansial lainnya serta mengetahui apakah Bitcoin dan Ethereum dapat berperan sebagai safe haven dan/ hedge. Penelitian ini menggunakan data harian dari aset finansial diantaranya IHSG, ISSI, Emas, Obligasi, dan Sukuk serta cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum selama periode 2018-2023. Dalam melakukan regresi data untuk pengujian hipotesis, penelitian ini menggunakan Quantile Regression dengan software Eviews 10. Berdasarkan dari hasil uji dan analisa bahwa Bitcoin dan Ethereum dapat berperan sebagai hedge atas Emas pada periode keseluruhan. Serta, Ethereum menjadi hedge atas IHSG, Obligasi, dan Sukuk pada periode sebelum COVID-19. Selain itu juga Bitcoin dapat menjadi safe haven atas Obligasi dan Ethereum sebagai safe haven atas Emas saat COVID-19. Ethereum juga dapat berperan sebagai hedge atas Sukuk pada periode sesudah COVID-19< ......Nowadays investment is becoming a source of income in Indonesia. Even though facing the uncertainty especially after the COVID-19 outbreak, the number of investors keeps on rising. Response to this, it’s important for investors to know and choose instruments in the form of safe haven and hedge. Previously, some studies stated that Bitcoin and Ethereum behave as a safe haven and hedge amidst COVID-19. Therefore, this study aims to analyse the correlation between return of cryptocurrency and return on financial assets, also to find out whether Bitcoin and Ethereum can play a role as safe haven and/ hedge. This study used daily return data on financial assets such as IHSG, ISSI, Sukuk, and Gold, also cryptocurrency such as Bitcoin and Ethereum during the period of 2018-2023. During the process of data regression for testing the hypothesis, this study used a Quantile Regression supported with Eviews 10 software. Based on our testing and analysing, Bitcoin and Ethereum can play a role as a hedge towards gold in the whole period. Also, Ethereum can play a role as a hedge towards IHSG, Bonds, and Sukuk before COVID-19. Besides, Bitcoin can play a role as a safe haven towards bonds and Ethereum as safe haven towards Gold amidst COVID-19. Ethereum also can play a role as a hedge towards Sukuk after COVID-19.