Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fahmi Ratna Juwita
Abstrak :
Penelitian ini akan fokus pada hubungan antara nilai individual kebajikan dan tingkah laku menolong dimediasi oleh komitmen organisasi afektif. Sampel penelitian adalah karyawan salah satu perusahaan BUMN di jakarta (N = 84). Tingkah laku menolong diukur oleh atasan karyawan dengan mengunakan alat ukur dari Van Dyne dan Lepine (1998). Nilai individual diukur mengunakan Schwartz Value Survey (Schwartz, 1992) dan diberikan kepada karyawan untuk mengukur dirinya sendiri. Begitupula komitmen organisasi afektif mengunakan alat ukur dari Meyer, Allen, dan Smith (1993). Hasil memperlihatkan bahwa nilai kebajikan signifikan berhubungan positif dengan tingkah laku menolong (p > .05, SE = .828 CI [-.2290 to 3.066]). Selain itu mediasi komitmen organisasi afektif dalam hubungan antara nilai individual kebajikan dan tingkah laku menolong tidak ditemukan signifikan (point estimates = 0.26, 95% percentile CI = -07 to.86). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa nilai individual kebajikan secara langsung memprediksi tingkah laku menolong lebih baik daripada melalui mediasi komitmen organisasi afektif.
This study will focus on individual value benevolence as a predictor of helping behavior mediated by affective organizational commitment. Sample are employees of BUMN company in Jakarta (N = 84). Helping behavior measured by supervisor with instrument adapted from Van Dyne and Lepine (1998). Individual values obtained from self-report measured with Schwartz Value Survey (Schwartz, 1992). Likewise affective organizational commitment obtained from self-report with instrument adapted from Meyer, Allen, dan Smith (1993). Result shows that value benevolence is found as significant positive predictors of helping behavior (p > .05, SE = .803 CI [.0859 to 3.281]). Futhermore mediating effect of affective organizational commitment in the relationship between the individual values benevolence and helping behavior was not found significant (point estimates = 0.26, 95% percentile CI = -07 to .86).The results shows that individual values benevolence predict helping behavior directly better than through the mediation of affective organizational commitment.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46412
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hitta Chissica Duarsa
Abstrak :
ABSTRAK
Benevolence value, yang berfokus pada kesejahteraan orang-orang terdekat dalam interaksi sehari-hari, merupakan salah satu prediktor efektivitas pemimpin yang kuat. Namun, mekanisme bagaimana benevolence value memengaruhi efektivitas pemimpin masih belum cukup jelas. Sejumlah studi mengindikasikan bahwa benevolence value berhubungan secara langsung dengan efektivitas pemimpin. Meskipun demikian, riset terdahulu lainnya menunjukkan potensi leader-member exchange (LMX) sebagai mediator hubungan antara benevolence value dan efektivitas pemimpin. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah LMX memediasi hubungan antara benevolence value dan efektivitas pemimpin. Benevolence value penting diteliti khususnya pada pemimpin di Indonesia, yang kental dengan budaya kolektivisme, karena dengan kualitas benevolence value, pemimpin dapat membentuk dan menjalin hubungan yang hangat dengan bawahannya. Untuk menghindari common method bias, penelitian ini memeroleh data variabel dari dua sumber responden yang berbeda (pemimpin dan bawahan). Data diperoleh dari 131 pasang responden di industri perhotelan di Bali. Seluruh alat ukur yang digunakan merupakan hasil adaptasi dari alat ukur sebelumnya dengan reliabilitas antara 0,78-0,95. Hasil analisis regresi menggunakan PROCESS mengungkapkan bahwa LMX memediasi penuh hubungan antara benevolence value dan efektivitas pemimpin, menunjukkan bahwa pengaruh dari benevolence value akan terlihat apabila bawahan memersepsi adanya kualitas hubungan yang baik dengan pemimpinnya. Implikasi dari hasil penelitian ini didiskusikan lebih lanjut.
ABSTRACT
Benevolence value, which focuses on the welfare of close others in everyday interaction, is a powerful source of leader effectiveness. However, the mechanism of how benevolence value influences leader effectiveness is still unclear. Some studies have indicated that benevolence value directly affect leader effectiveness, while other scholars argue for the potential of leader-member exchange (LMX) as a mediator of the relationship between benevolence value and leader effectiveness. This current research aims to investigate whether LMX mediates the relationship between benevolence value and leader effectiveness. Benevolence value is especially important in Indonesia, which characterized by high collectivism, because it intends to build and maintain a warm relationship with subordinates. To limit common method bias, we used two different sources of data (leader and subordinate) for the variables. Data was collected from 131 pairs of respondents in hotel industries in Bali. All scales were adapted from previously used scale, and the reliability scores are ranging from .78 to .95, suggesting very good scales. Using the regression analysis with PROCESS, results reveal that the relationship between benevolence value and leader effectiveness is fully mediated by LMX, suggesting that the impact of benevolence value may only occur if subordinate perceive and feel a good relationship with their leaders. The implications of these results are discussed.
2016
S62785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library