Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahdi
Abstrak :
Kebijakan rekapitalisasi perbankan nasional dilaksanakan pemerintah dengan tujuan agar bank-bank tersebut kembali sehat dan diharapkan bisa menjadi motor penggerak keluar dari krisis perekonomian nasional. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari Pangsa Aset, Pangsa Dana, Pangsa Kredit, CAR, LDR terhadap ROA perbankan Indonesia dengan studi kasus bank peserta program rekapitalisasi. Penelitian ini juga untuk mengetahui apakah perbedaan cakupan wilayah operasional bank, dan perbedaan waktu/tahun berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank rekapitalisasi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan polling data tahun 2000 sampai tahun 2003, dianalisis dengan metode OLS menggunakan program EVIEWS 3.1 selanjutnya dilakukan pengujian ekonometrika dan uji statistik. Hasil penelitian : secara bersama-sama variabel Pangsa Aset, Pangsa Kredit, Pangsa Dana, CAR dan LDR mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas bank rekapitalisasi. Perbedaan cakupan wilayah operasional, yakni yang beroperasi secara nasional (BUMN dan BUSN), dan yang beroperasi secara regional (BPD) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank rekapitalisasi. Terdapat multikolinieritas yang sangat tinggi antara pangsa asset, pangsa kredit dan pangsa dana, dua dari tiga variable tersebut dikeluarkan dari observasi. Secara bersama-sama (Pangsa Kredit, CAR., LDR) punya pengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank rekapitalisasi, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Perbedaan tahun tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank nasional peserta rekapitalisasi, sehingga hipotesis yang diajukan ditolak. Perbedaan tahun berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank BPD peserta rekapitalisasi, sehingga hipotesis yang diajukan diterima. Dan penelitian ini terlihat bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi profitabilitas bank rekapitalisasi adalah Pangsa Kredit, selanjutnya faktor lainnya yang dominan adalah CAR dan LDR.
Bank recapitalization policy executed by government in purpose to banks recovery and its influence to national economic recovery. This research tend to discover the effects of the asset section, loan section, funding section, Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) factors on Return on Asset of Indonesian Banking along with case study of recapitalized banks. This research also tends to discover the difference of bank operational region scoop, and period difference influence against profitability of recapitalized banks. The researches were done by data polling from 2000 to 2003, analyzed by the OLS method using EVIEWS 3.1 for econometric testing and statistic evaluation. As the result together, those asset section, loan section, funding section, capital adequacy ratio (CAR), and loan to deposit ratio (LDR) variables are influencing significantly to profitability of recapitalized banks. Operational region scoop difference, which are nationally (BUMN and BUSN) and regionally (BPD) has significantly influencing the profitability of recapitalized banks. Multicolinearity is existing among asset section, loan section, and funding section, two of those three variables were obtained through observation. After all the existing variables (loan section, capital adequacy ratio (CAR), and loan to deposit ratio (LDR) variables) are influencing significantly to profitability of recapitalized banks, thus the proposed hypothesis has been accepted. Period difference has significantly influencing to profitability of recapitalized BPD bank, so the hypothesis was accepted. Opposite with this result, period difference has insignicantly influencing to profitability of nationally recapitalized banks (BUMN and BUSN), the hypothesis has been rejected. Come from this research, the dominant factor to profitability of recapitalized banks is loan section; others followed Capital Adequacy Ratio (CAR) and Loan to Deposit Ratio (LDR).
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20042
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raudhatul Hidayah
Abstrak :
Beta pasar adalah ukuran sensitivitas secara umum suatu saham atas gejolak pasar. Karel dan Sackley (KS, 1993) mengemukakan bahwa perbedaan beta pasar antara berbagai perusahaan dipengaruhi secara signifikan oleh faktor-faktor khusus perusahaan yang dapat diukur dengan informasi akuntansi.

Dengan informasi akuntansi dapat dihitung beta akunting. Beta akunting adalah cara lain yang dapat digunakan dalam menentukan risiko. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji korelasi antara beta pasar dengan beta akunting pada perusahaan perbankan Indonesia yang telah go public di Bursa Efek Jakarta. Jika beta akunting merupakan estimator yang baik dalam menentukan beta pasar maka beta akunting dapat menggantikan peran beta pasar.

Selain itu penulis juga menguji korelasi antara beta pasar dengan beberapa rasio keuangan pada perusahaan perbankan Indonesia yang termasuk dalam sampel. Risiko yang dihitung dengan rasio keuangan ini mempunyai korelasi yang tinggi dengan risiko pasar. Penentuan korelasi antara beta akunting dan rasio keuangan dengan beta pasar diterapkan pada perusahaan perbankan secara individual.

Pada perbankan secara individual terdapat hubungan yang signifikan antara beta akunting dengan beta pasar. Dan semua variabel yang diuji, beta akunting berdasarkan ROA, beta akunting berdasarkan ROE, GRO (tingkat pertumbuhan) dan CAP (rasio nilai buku modal terhadap total harta) mempunyai hubungan signifikan dengan beta pasar.

Korelasi antara beta pasar dengan beta akunting berdasarkan ROE memperlihatkan tanda koefisien regresi yang tidak konsisten dengan prediksi semula. Beta akunting berdasarkan ROE mempunyai koefisien yang negatif. Hubungan beta akunting berdasarkan ROE negatif terhadap beta pasar ini kemungkinan karena tingkat keuntungan yang diperoleh dari total equity tidak besar, bahkan banyak bank yang mengalami kerugian yang sangat besar. Karena koefisien regresi yang tidak konsisten dengan prediksi semula maka berdasarkan penelitian ini, beta akunting berdasarkan ROE tidak dapat menggantikan peran beta pasar.

Sementara itu beta akunting berdasarkan ROA memiliki hubungan negatif pula dengan beta pasar. Hubungan beta akunting berdasarkan ROA yang negatif terhadap beta pasar ini mengindikasikan bahwa tingkat keuntungan yang diperoleh dari total aktiva tidak besar. Bank-bank dalam penelitian ini rata-rata memiliki ROA yang kurang dari rata-rata tingkat bunga deposito. Beta ROA negatif kemungkinan disebabkan oleh ROA yang negatif pada hampir semua bank. Ini dapat diartikan bahwa hampir seluruh perusahaan mengalami kerugian mulai dari tahun 1997 sampai tahun 1999 atau mass krisis moneter. ROA bertanda negatif sangat besar, terjadi hampir pada seluruh perusahaan. Hal ini berarti perusahaan pada umumnya mengalami kerugian sangat besar.

DP (dividend payout) berpengaruh negatif terhadap beta pasar yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi DP akan semakin rendah beta pasar. Sebaliknya, semakin rendah DP akan semakin tinggi beta pasar.

GRO (tingkat pertumbuhan) berpengaruh positif terhadap beta pasar yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi GRO akan semakin tinggi pula beta pasar Penelitian ini menemukan adanya korelasi yang signifikan antara ranking yang dibuat berdasarkan beta pasar dengan ranking yang dibuat berdasarkan beta akunting (ROA).
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T20167
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan F.X. Nataliputra
Abstrak :
Sejalan dengan perkembangan instrumen keuangan dan semakin kompleksnya usaha bank, maka Bank Indonesia selaku pengawas bank, melanjutkan langkah-langkah menuju implementasi pengawasan berbasis risiko dengan mengeluarkan peraturan Bank Indonesia nomor: 5/12/PBI/2003 tentang: Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Dengan Memperhitungkan Risiko Pasar yang dikeluarkan pada tanggal 17 Juli 2003. Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia tersebut, Bank diwajibkan untuk memperhitungkan risiko pasar dalam perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8% dengan menggunakan model standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, sedangkan model internal dapat digunakan oleh Bank untuk keperluan manajemen risiko secara internal maupun untuk mengantisipasi kebijakan di masa mendatang. Dalam tesis ini dibahas penerapan risiko pasar di Bank X, baik menggunakan model standar Bank Indonesia maupun model internal, yang mengunakan metode VaR parametric dan historical. Perhitungan market risk capital charges dengan menggunakan model internal sudah memperhitungkan efek volatilitas dan korelasi antar faktor risiko. Relatif stabil-nya nilai tukar dan suku bunga dalam beberapa waktu terakhir menyebabkan basil perhitungan market risk capital charges dengan model internal menghasilkan nilai yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan model standar Bank Indonesia. Dampak langsung penerapan market risk capital charges terhadap aspek permodalan perbankan nasional adalah turun-nya capital adequacy ratio (CAR) masing-masing Bank, sesuai dengan besarnya eksposur instrumen yang sensitif terhadap faktor risiko pasar. Dalam kasus Bank X untuk periode pengamatan sejak bulan Januari 2003 sampai dengan bulan Agustus 2003 terjadi penurunan CAR kurang lebih sebesar 1,19%. Mempertimbangkan fungsi utama perbankan sebagai lembaga intermediasi, dimana salah satu peran utama perbankan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi adalah melalui kemampuan perbankan untuk memberikan fasilitas pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan dana, maka dampak penurunan CAR akibat market risk capital charges akan menyebabkan kemampuan ekspansi kredit perbankan nasional menjadi menurun. Dalam kasus Bank X setelah dilakukan simulisi terhadap "shadow capital" yang dimiliki maka kemampuan ekspansi kredit Bank X dapat lebih di¬optinmalkan melalui alokasi kredit terhadap sektor industri yang dikenakan ATMR yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan kredit komersial dan atau melalui perubahan dalam treasury asset yang dimiliki.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T20159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Wayan Lestari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh tingkat suku bunga SBI 1 bulan, suku bunga PUAB, suku bunga deposito 1 bulan bank umum, kurs rupiah terhadap 1 U5$ dan tingkat inflasi terhadap permintaan Bank komersial atas Sertifikat Bank Indonesia (SBI) periode 1996 - 2003. Dalam mengetahui hubungan antara variable independen dan dependen digunakan analisis regresi linier berganda dan koefisien determinasi serta melakukan uji asumsi klasik untuk mengetahui kelayakan regresi seperti uji multikolinearitas dan autokorelasi. Hasilnya menunjukkan bahwa regresi yang telah dibuat bebas dari problem tersebut. Kemudian dilakukan uji hipotesis F menunjukkan bahwa secara bersama-sama variable-variabel independen tersebut berpengaruh kepada permintaan Bank Komersial terhadap Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Secara individual dengan menggunakan uji hipotesis T menunjukkan bahwa tingkat suku bunga SBI 1 bulan, suku bunga PUAB, suku bunga deposito 1 bulan, kurs rupiah terhadap dollar dan tingkat inflasi berpengaruh signifikan pada permintaan SBI. Hasil penelitian ini adalah bahwa faktor tingkat suku bunga SBI 1 bulan, suku bunga PUAB, suku bunga deposito 1 bulan, kurs Rupiah terhadap 1 US$ dan tingkat inflasi yang memiliki pengaruh terhadap permintaan Bank Komersial terhadap SBI.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T20564
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisno Septyan, auhtor
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh karakteristik Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap tingkat pengungkapan. Karakteristik DPS diukur dengan IG Score yaitu melihat keberadaan, latar belakang pendidikan (ekonomi dan syariah), pengalaman (crossmembership dan reputasi dibidang ekonomi) serta melihat jumlah DPS. Ukuran KAP diproksikan dengan dummy antara big4 dan non-big4. Untuk tingkat pengungkapan diukur dengan memformulasikan indeks pengungkapan didasarkan pada Shariah Enterprise Theory. Formulasi indeks merupakan kompilasi dari beberapa indeks dari peneliti-peneliti sebelumnya. Sampel dari enam Negara yaitu Indonesia, Malaysia, Bahrain, Qatar, Iran dan Inggris. Kemudian membuat content analysis berdasarkan tema pengungkapan dan regresi berganda dengan tambahan variabel pengendali yaitu profitabilitas, ukuran perusahaan dan populasi muslim. Hasil Menunjukan bahwa seluruh variabel independen berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan.
The purpose of this study was determine the impact of Shariah Supervisory Boards? Characteristic and Audit Firm Size against Disclosure Level. Shariah Supervisory Boards (SSB)?s Characteristic measured with Islamic Governance (IG) Score are include existent, background of education (economics and syariah), experience in economic (cross-membership and reputation in economics) and number of SSB. Audit firm size was proxied with dummy between big4 and non big4. For disclosure level measured with formulating disclosure index based on Shariah Enterprise Theory. Formulating index is compilation from few index in previously researchs. Sampel from six countries are Indonesia, Malaysia, Bahrain, Qatar, Iran and United Kingdom. Then make content analysis based on disclsoure?s thems and multiple regretion with additional variable control are profitability, firm size and moslem population. Result show that all independent variables are significant to disclosure levels.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39328
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ketut Jatinegara
Abstrak :
ABSTRAK
Permasalahan yang diangkat dalam tesis ini yaitu kurangnya motivasi para pengelola BMT SHAR-e: padahal jalinan kerjasama yang dilakukan antara PT BMI dengan BMT SHAR-e: rnerupakan wujud dari proses silaturrahim yang seharusnya dapat meningkatkan motivasi. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka digunakan metode deskriptif dengan analisis faktor yang dilanjutkan dengan uji regresi. Hasil pcnelitian ini menunjukkan bahwa jalinan silaturrahim antara pengelola BMT Shar-e. dengan PT BMI tergolong dalam kategori kurang begitu pula motivasi pengelola BMT Shar-e. Berdasarkan uji regresi pengaruh silaturrahim tersebut terhadap motivasi pengelola BMT Shar-e sebesar 83,9% dan keduanya merniliki korelasi yang kuat yaitu sebesar 91,6%. Dengan analisis faktor, didapat dua faktor yang menjadi variabel bebas. Faktor dari silalurrahim antara pengelola BMT Sbar-e dengan PT Bank Muamalat Indonesia yang paling berpengarah terhadap motivasi pengeJo)a BMT Shar-e. yaitu faktor pertama yang terdiri dari e)emen: kepercayaan, keterikatan, komunikasi dan berbagt nilai kemudian disusul oleh faktor ke-2 yaitu: empati dan timbal balik.
ABSTRACT
The issues that raised in this thesis is about a lack of motivation of the BMT Share: managers, whereas partnership between PT BM! with BMT Shar-e: is a manifestation of the silaturraheem process that can increasing motivation. To answer this problem we used descriptive method with factor analysis followed by regression. The results of this study indicate that silaturraheem among BMT Shar-t with PT BMI classified in the low category as well as the motivation of BMT Shar-e managers. Based on regression testing; the influence on silaturraheem toward motivation of BMT Shar-e managers is about 83.9% even though both have a strong correlation that is equal to 91,6%. With factor analysis, yielded two factors which become independent variables. The Factor of silaturraheem among PT Bank Muamalat Indonesia with BMT Shar-e: that most influential on motivation of BMT Shar-e managers consisting of four elements that is trust, bonding, communication, and shared value whom followed by the second factor that consisting of empathy and reciprocity.
2011
T33728
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dradjat Bagus Prasetyo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S17051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musa Fresno
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah diversifikasi dapat meningkatkan risiko sistemik perbankan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 21 bank konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 hingga 2018. Risiko sistemik bank diukur dengan menggunakan metode Conditional Value at Risk (CoVaR) dan diuji dengan metode regresi data panel firm-year fixed effect menggunakan variabel instrumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diversifikasi pendanaan bank secara signifikan dapat memperparah risiko sistemik, sedangkan diversifikasi aktivitas bank yang diukur melalui diversifikasi aset dan pendapatan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap risiko sistemik. ......This study aims to determine the impact of diversification on the systemic risk of banks. The sample of the study consists of 21 conventional banks listed in Indonesia Stock Exchange for the period from 2009 to 2018. To gauge the systemic risk, the Conditional Value-at-Risk (CoVaR) methodology is applied. The firm year fixed effect panel regression with instrumental variables approach is used to examine how firm-specific variables determine the level of systemic risk. The empirical findings suggest that funding diversification exacerbates the level of systemic risk, whereas asset diversification and revenue diversification do not have significant effects on the level of systemic risk.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taswan
Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 1997
657.806 Tas a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Mardiarini Ismail
Jakarta: Kencana Prenada Media , 2011
332.1 DIA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>