Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Bersamaan dengan itu meningkat pula jumlah desa-desa yang dikunjungi wisatawan, terutama desa-desa di kabu_paten Badung dan Gianyar. Tampak pula gejala makin mening katnya jumlah orang-orang Bali yang memperoleh pek erjaan di bidang pariwisata, antara lain: sebagai pramuwisata
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1976
S12796
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Khairunnisa
Abstrak :
Pemerintah Hindia Belanda menggunakan brosur sebagai media untuk menggambarkan Bali kepada dunia. Penelitian ini akan memperlihatkan bagaimana pemerintah Hindia Belanda menggambarkan Bali sebagai tujuan pariwisata di Hindia Belanda diwakilkan dengan delapan brosur yang diunggah oleh Cra-gallery.nl dan bagaimana makna dari setiap tanda dimaksudkan untuk menunjukan keindahan Bali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotik Ferdinand de Saussure yang membagi bentuk fisik menjadi dua yakni Penanda (Signifier) dan Petanda (Signified). Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran Bali yang dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda membawa dampak positif terhadap pariwisata Bali serta kebijakan etis “Baliseering” atau Balinisasi sukses membangun gambaran baru Bali hingga dikenal sebagai pulau yang berbudaya. ......Dutch East Indies government was used brochures as a medium to describe Balinese to the world. This research will reveal how the Dutch East Indies government described Bali as a tourism destination in the Dutch East Indies represt by eight brochures which uploaded by Cra-gallery.nl and how the significance of each sign is intended to show the beauty of Bali. The method use in this research is a qualitative method with literature study techniques. This research use the Ferdinand de Saussure’s semiotic theory which divides the sign into two, the Signifier and the Signified. The results of this research indicate that the image of Balinese which formed by the Dutch East Indies government had a positive impact on Bali tourism and Baliseering the ethical policy of or Balinization succeeded in building a new image of Bali so that to be known as a Cultured Island
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indoneisa, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Jeff Prasetya
Abstrak :
ABSTRAK
Bisnis pariwisata merupakan salah satu sumber besar devisa negara Indonesia. Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia memerlukan Bali-Bali lainnya di daerah lain di Indonesia karena masih banyak daerah di indonesia yang berpotensi untuk menjadi tujuan pariwisata yang bagus, dimana Bali merupakan salah satu lokasi pariwisata di Indonesia yang paling diminati oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara. Demi mencapai target tersebut maka diperlukan pembangunan pada sektor pariwisata untuk menciptakan lokasi-lokasi pariwisata baru. Sangat penting untuk mengikuti prinsip pembangunan berkelanjutan dalam melakukan pembangunan agar tidak merusak daerah tersebut dan ciri khas daerah yang menjadi lokasi pembangunan pariwisata tetap terjaga. Dalam melakukan pembangunan di lokasi yang berpotensi menjadi kawasan pariwisata, perlu adanya kerja sama dengan stakeholder dari lokasi tersebut. Maka penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perbedaan persepsi dari pegawai hotel dan warga lokal Bali yang sudah banyak mengalami pembangunan pariwisata di kawasan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan melalui pembagian kuisioner terhadap sampel 417 responden yang berdomisili di bali. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan T test. Hasil dari penelitian ini adalah tidak adanya perbedaan pada faktor ekologi negatif, ekologi positif, ekonomi negatif, dan sosial positif. Namun terdapat perbedaan pada faktor ekonomi positif dan sosial negatif.
ABSTRACT
Tourism business is one of the major sources of foreign exchange in Indonesia. President Jokowi said that Indonesia needs other Bali Bali in other areas in Indonesia because there are still many areas in Indonesia that have the potential to become a good tourism destination, where Bali is one of the most popular tourist destinations in Indonesia. In order to achieve these targets it is necessary development in the tourism sector to create new tourism locations. It is important to follow the principle of sustainable development in the development so as not to damage the area and the characteristics of the area that the location of tourism development is maintained. In carrying out development in a location that has the potential to become a tourism area, it is necessary to cooperate with stakeholders from the location. So this research is done to analyze the difference of perception of hotel employee and Bali local people who have experienced many tourism development in the area. This research is a descriptive research. Methods of data collection is done through the distribution of questionnaires to a sample of 417 respondents who are domiciled in Bali. Hypothesis testing is done withusing T test. The results of this study are the absence of differences in negative ecological factors, positive ecology, negative economics, and social positive. However, there are differences in the positive economic and social negative factors
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50539
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veronika Juwita Hapsari
Abstrak :
ABSTRAK Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar. Potensi ini tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia. Akan tetapi, sampai saat ini pariwisata Indonesia hanya identik dengan Bali. Pengembangan destinasi lain selain Bali (destinasi non-Bali) telah mulai berlangsung di hampir seluruh wilayah Indonesia karena potensi ekonomi pariwisata yang bisa mendorong perekonomian wilayah. Walaupun belum sebanyak Bali, wisatawan mancanegara telah mengunjungi destinasi non-Bali. Hal ini membuktikan destinasi non-Bali juga berpotensi untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan membuat profil wisatawan mancanegara untuk destinasi non-Bali sebagai salah satu langkah pengembangan pemasaran pariwisata sesuai Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Nasional 2010-2025. Kesimpulannya, wisatawan yang mengunjungi destinasi non-Bali lebih dominan laki-laki dan merupakan repeater.
ABSTRACT Indonesia has enormous tourism potential. This potential is spread throughout almost all regions of Indonesia. However, until now Indonesian tourism is only synonymous with Bali. Development of other destinations besides Bali (non-Bali destinations) has begun to take place in almost all parts of Indonesia due to the economic potential of tourism which can drive the region's economy. Although not as many as Bali, foreign tourists have visited non-Bali destinations. This proves that non-Bali destinations also have the potential to be developed. This research aims to profile foreign tourists for non-Bali destinations as one of the steps in developing tourism marketing according to the National Tourism Development Master Plan 2010-2025. In conclusion, tourists who visit non-Bali destinations are predominantly male and repeater.
2019
T52645
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Panorama Media, 2015
910.81 BAL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Dyan Ratna
Abstrak :
ABSTRACT
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk dapat mengetahui dan memahami Tek Tok Dance sebagai seni pertunjukan pariwisata baru di Bali. Penelitian yang berlokasi di Puri Kantor, Ubud, Bali ini dilakukan karena adanya ketimpangan antara asumsi dan kenyataan di lapangan. Pada umumnya di Bali berkembang seni pertunjukan pariwisata antara lain : Cak Dance, Legong Dance, dan Barong Dance. Tetapi kenyataannya ini berbeda. Pertanyaannya: (1). Bagaimana bentuk pertunjukan Tek Tok Dance di Puri Kantor, Ubud?, (2). Mengapa Puri Kantor Ubud menciptakan Tek Tok Dance?, dan (3). Apa kontribusinya bagi Puri Kantor, masyarakat, dan industri pariwisata di Bali?

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah pertunjukan Tek Tok Dance itu sendiri, para informan, buku-buku, dan jural terkait. Seluruh data yang telah dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan studi kepustakaan dianalisis secara kritis dalam perspektif kajian budaya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Sebagai sebuah seni pertunjukan pariwisata baru, Tek Tok Dance disajikan dalam bentuk dramatari. Hal itu dapat dilihat dari cara penyajian, koreografi, struktur pertunjukan, lakon, tata rias busana, dan iringan musik pertunjukannya, (2) Puri Kantor di Ubud menciptakan Tek Tok Dance pads tahun 2013 karena adanya peluang pasar dan potensi berkesenian masyarakat setempat yang memadai, (3) Muncul dan berkembangnya Tek Tok Dance sebagai sebuah seni pertunjukan pariwisata baru di Bali berkontribusi positif bagi kehidupan ekonomi, sosial, budaya masyarakat setempat,para pihak terkait, dan pengayaan bagi industri pariwisata Bali.
Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar, 2017
700 KJSP 3:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library