Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zulfah
Abstrak :
Keberadaan C02 pada gas alam dapat mencapai 30-80%. C02 ini dapat menurunkan kualitas gas alam serta dapat merusak material perpipaan maupun alat proses karena sifatnya yang asam. Selama ini, cara konvensional menyerap CO2 adalah dengan menggunakan kolom absorber-regenerator. Namun, penggunaan membran serat berlubang sebagai kontaktor gas-cair pada proses penyerapan CO2 dengan menggunakan air semakin berkembang dan diarahkan untuk menggantikan kontaktor gas-cair konvensional. Penggunaan kontaktor membran ini dapat mengeliminasi kekurangan-kekurangan yang ada pada kontaktor gas-cair konvensional seperti flooding danjuga memiliki luas permukaan perpindahan massa yang jauh lebih besar dengan ukuran yang kompak. Untuk dapat diaplikasikan pada skala industri menggantikan kontaktor konvensional, terlebih dahulu aspek hidrodinamika dan perpindahan massa kontaktor membran serat berlubang ini harus dievaluasi. Selain itu, dilakukan juga studi pengaruh jumlah serat terhadap perpindahan massa dan hidrodinamika. Proses penelitian dilakukan dengan mengontakkan CO2 dengan air melalui kontaktor membran serat berlubang dengan variasi jumlah serat dan laju alir air. Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran pH dan temperatur air setiap 30 detik selama 5 menit dan pengukuran perbedaan tekanan ahran air yang masuk dan keluar modul untuk tiap laju alir air. Dan hasil penelitian, didapat bahwa pada proses absorbsi CO2 ke dalam air menggunakan kontaktor membran serat berongga, perpindahan massa yang terjadi cukup baik, dinyatakan dengan fluks perpindahan CO2 ke dalam air yang dapat mencapai hingga sekitar 130 gram CO2 setiap meter persegi luas membran selama 1 jam. Koefisien perpindahan massa dan proses ini dapat mencapai 3 x 10 -3 crn/s. Selain itu, semakin banyak jumlah serat dalam dimensi selongsong modul yang sama, maka koefisien perpindahan massa yang terjadi semakin kecil, sedangkan untuk modul yang sama, semakin besar laju alir air, koefisien perpindahan massa yang terjadi semakin meningkat. Sementara itu, dalam uji hidrodinamika didapat kesimpulan bahwa dengan meningkatnya jumlah serat dan kecepatan aliran, penurunan tekanan yang terjadi semakin besar. Namun, faktor friksi semakin kecil seiring dengan meningkatnya jumlah serat dan kecepatan aliran.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49553
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gribbin, John
London: Bantam Press, 1990
551.6 GRI h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fujiawati
Abstrak :
Karbon dioksida merupakan penyumbang terbesar dalam peningkatan efek rumah kaca, yaitu sebesar 70% dibanding metana 24% dan dinitrogen monoksida 6% . Oleh karena itu dilakukan konversi CO2 menjadi bahan kimia yang lebih bermanfaat, dengan menggunakan produk perantaranya, bikarbonat. Dalam penelitian ini dilakukan modifikasi fotokatoda bismuth titanat (Bi4Ti3O12) dengan AgNP untuk membantu fotoelektroreduksi bikarbonat. Bismuth titanat berhasil disintesis dengan metode hidrotermal selama 24 jam pada temperatur 200 oC, sedangkan nanopartikel Ag berhasil disintesis dengan menggunakan prekursor natrium sitrat dan asam tanat. Secara keseluruhan nilai energi celah pita BTO menurun setelah dilakukan modifikasi dengan nanopartikel perak. Dari hasil pengujian fotoelektrokimia, fotokatoda FTO/BTO, FTO/BTO/AgNP I, FTO/AgNP II, dan FTO/BTO/AgNP III menunjukkan respon arus terhadap cahaya. FTO/BTO/AgNP III memiliki nilai potensial onset yang paling baik yaitu sebesar -0,26 V vs RHE dibandingkan dengan FTO/BTO, FTO/BTO/AgNP I, dan FTO/BTO/AgNP II yang memiliki nilai potensial onset masing-masing sebesar -0,39 V; -0,38 V; dan -0,35 V vs RHE. Selain memiliki nilai potensial onset yang baik, FTO/BTO/AgNP III juga memiliki stabilitas foto arus tertinggi dalam mempertahankan foto arusnya, yaitu sebesar 81,19% dan memiliki densitas arus tertinggi pada -0,80993 V vs RHE, yaitu -9,94 mA/cm2 dibandingkan dengan FTO/BTO, FTO/BTO/AgNP I, dan FTO/BTO/AgNP II. ......Carbon dioxide is the biggest contributor to increase the greenhouse effect, which is 70% compared to methane 24% and nitrous oxide 6% . Therefore, CO2 should be converted into more useful chemicals using their intermediet product, bicarbonate. In this experiment, bismuth titanate (Bi4Ti3O12) which is modified by AgNP was carried out to support the photoelectroreduction of bicarbonate. Bismuth titanate was successfully synthesized by hydrothermal method for 24 hours at a temperature of 200 oC, while Ag nanoparticles were successfully synthesized using sodium citrate and tannic acid as precursors. Overall, the band gap energy value of BTO decreased after modification with silver nanoparticles. From the results of photoelectrochemical testing, the photocathodes FTO/BTO, FTO/BTO/AgNP I, FTO/AgNP II, and FTO/BTO/AgNP III showed the current response to light. FTO/BTO/AgNP III had the best onset potential value of -0.26 V vs RHE compared to FTO/BTO, FTO/BTO/AgNP I, and FTO/BTO/AgNP II which had their respective onset potential values -0.39 V; -0.38 V; and -0.35 V vs RHE. Beside having a good onset potential, FTO/BTO/AgNP III also had the highest phtocurrent stability in maintaining its photocurrent, which is 81.19% and had the highest current density at -0.80993 V vs RHE, which is -9.94 mA/cm2 compared with FTO/BTO, FTO/BTO/AgNP I, and FTO/BTO/AgNP II.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Putri Robbani
Abstrak :

Skripsi ini bertujuan untuk mengkaji peranan sebuah komponen pembentuk atmosfir bernama quasi-material. Quasi-material merupakan sebuah komponen yang umumnya disebut sebagai benda semu karena kehadirannya sering tidak disadari oleh pengunjung interior. Meskipun demikian, keberadaan quasi-material tetap memiliki peran dalam penciptaan atmosfir serta tetap menjalani interaksi dengan komponen-komponen lain di dalam interior juga pengunjung interior meskipun sering kali pengunjung interior tidak menggubrisnya secara langsung. Metode yang akan digunakan pada skripsi ini adalah dengan mengkaji teori pembentukan atmosfir serta definisi quasi-material itu sendiri. Setelah itu, hasil pengkajian teori-teori tersebut akan menjadi dasar analisis bagi dua studi kasus interior yang memiliki quasi-material yang berinteraksi dengan pengunjung interiornya. Setelah melakukan studi kasus, akan ditarik kesimpulan berupa bagaimana quasi-material bekerja dalam pembentukan atmosfir serta bagaimana quasi-material berinteraksi dengan komponen interior lainnya dalam proses pembentukan atmosfir.


This thesis aims to examine the role of an atmospheric component called quasi-material. Quasi-material is a component that is generally referred to as a pseudo-object because its presence is often not noticed by interior visitors. Nevertheless, the existence of quasi-material still has a role in creating the atmosphere and still undergoing interaction with other components in the interior as well as interior visitors, although often interior visitors do not pay attention directly. The method that will be used in this paper is to examine the theory of atmospheric formation and the definition of quasi-material itself. After that, the results of the study of these theories will be the basis of analysis for two quasi-material interior case studies that interact with visitors to the interior. After conducting a case study, conclusions will be drawn on how quasi-material works in the formation of the atmosphere and how quasi-material interacts with other interior components in the process of forming the atmosphere.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tennessee: Carbon Dioxide Information Analysis Center, 1994
R 577.144 TRE
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library