Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edwards, David
London: Sage Publication, 2004, 2004
616.891 6 EDW a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Simon, Rita M.
London : Routledge, 1997
616.89 SIM s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Philadelphia: Bunner-routletge, 2001
616.891 656 APP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Buckingham: Open University Press, 1992
R 616.891 6 ART
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
For cneturies, human used various forms and/or elements of art as an effort to 'treat' their body and souls...
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fitantyo Eka Pramudhita
Abstrak :
ABSTRAK
Penanganan medis atau farmakoterapi pada penderita skizofrenia mampu membantu mengendalikan simptom positif seperti delusi dan halusinasi. Walaupun begitu, penanganan medis belum bisa menangani simptom negatif pada penderita skizofrenia. Pada penderita skizofrenia, mengungkapkan atau mengekspresikan pikiran dan emosi secara verbal merupakan hal yang sangat sulit. Jika mereka tidak dapat mengekspresikan emosi dan pikirannya, mereka tidak memiliki jalan untuk menyalurkan tekanan-tekanan yang mereka alami. Aspek-aspek seperti pikiran dan emosi tidak dapat dibantu melalui farmakoterapi. Di sini lah fungsi terapi seni, yaitu untuk membantu pasien dalam mengekspresikan pikiran dan emosinya, serta membantu menstimulasi pasien dalam menyalurkan tekanan yang mereka miliki. Penelitian ini menggunakan desain penelitian one group only before and after study design. Enam orang partisipan dipilih sesuai dengan karakteristik subjek dan diberikan intervensi berupa terapi seni. Pengukuran dilakukan di dua minggu sebelum dan sesudah intervensi berlangsung. Program terapi seni dilakukan secara berkelompok sebanyak 5 sesi yang berlangsung selama 60-120 menit setiap sesi. Positive and Negative Symptom Scale PANSS digunakan untuk mengukur symptom negatif partisipan sebelum dan sesudah intervensi. Enam partisipan yang menerima terapi seni menunjukkan penurunan simptom negatif skizofrenia. Uji Wilcoxon Signed Rank Test yang dilakukan menunjukkan perbedaan yang signifikan pada simptom negatif sebelum dan sesudah intervensi. dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terapi seni dapat menurunkan simptom negatif pada penderita skizofrenia kronis.
ABSTRACT
AbstractRationale Medication or pharmacotherapy is a common intervention to help schizophrenic patient control positive symptoms such as delusions and hallucinations. However, medication still incapable to decrease negative symptoms on individual with schizoprenia. Individual with schizoprenia often have difficulties in expressing their thoughts and feelings verbally. The process of art provides schizophrenic patient with a less problematic and more spontaneous means of communication to express their emotion. Furthermore, it also helps releasing their stress and tension. Objective This study aimed to examine the effectiveness of art therapy in decreasing negative symptoms on chronic schizophrenic outpatients in Indonesia. Methods A lsquo one group only before and after rsquo study design is being used. Six chronic schizophrenic outpatients received art therapy interventions as a group. This treatment consists of 5 sessions with each sessions lasting 60 120 minutes. Positive and Negative Symptom Scale PANSS is being used to specifically measure the patients rsquo negative symptoms. The measurement is being conducted twice, two weeks before and after intervention. Wilcoxon rsquo s signed rank test is being used to compare the differences between before and after intervention. Main Findings The result was revealed that the patients rsquo negative symptoms is significantly decreased after intervention. Conclusion Art therapy can decrease negative symptoms on chronic schizophrenic outpatient.
2016
T47372
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Noviarmachda
Abstrak :
Skizofrenia adalah gangguan kesehatan mental kronis yang kompleks yang ditandai dengan serangkaian gejala, termasuk delusi, halusinasi, bicara atau perilaku yang tidak teratur, dan gangguan kemampuan kognitif. Gejala skizofrenia dibagi menjadi dua kategori utama yaitu gejala positif atau gejala nyata dan gejala negatif atau gejala samar. Salah satu gejala positif pada skizofrenia ditandai dengan adanya halusinasi. Halusinasi pendengaran merupakan jenis halusinasi yang paling umum terjadi pada pasien skizofrenia. Tujuan Karya Ilmiah ini adalah untuk memberikan analisis mengenai penerapan terapi seni menggambar dalam menurunkan tanda dan gelaja pada pasien halusinasi pendengaran. Penerapan terapi seni menggambar menunjukkan adanya pengaruh dalam menurunkan tanda dan gejala halusinasi. Rekomendasi dari laporan kasus ini adalah perawat perlu mengidentifikasi kemampuan dan motivasi pasien dalam menerapkan suatu intervensi sebagai salah satu faktor internal tercapainya penerapan intervensi ini secara efektif. Perawat juga perlu memfasilitasi faktor eksternal yang mendukung keberhasilan intervensi, yaitu dengan melibatkan keluarga sebagai support system, dan memastikan kepatuhan rejimen pengobatan. ......Schizophrenia is a complex, chronic mental health disorder characterized by a range of symptoms, including delusions, hallucinations, disorganized speech or behavior, and impaired cognitive abilities. Symptoms of schizophrenia are divided into two main categories, namely positive symptoms or real symptoms and negative symptoms or vague symptoms. One of the positive symptoms of schizophrenia is characterized by hallucinations. Auditory hallucinations are the most common type of hallucination in schizophrenic patients. The purpose of this scientific work is to provide an analysis of the application of drawing therapy in reducing signs and symptoms in patients with auditory hallucinations. The application of the art of drawing therapy shows an influence in reducing the signs and symptoms of hallucinations. The recommendation from this case report is that nurses need to identify the patient's ability and motivation in implementing an intervention as one of the internal factors for achieving effective implementation of this intervention. Nurses also need to facilitate external factors that support the success of the intervention, namely by involving the family as a support system, and ensuring adherence to treatment regimens.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Hidayah
Abstrak :
Keberhasilan penyesuaian sosial anak berkaitan dengan konsep diri. Untuk meningkatkan konsep diri sangat diperlukan intervensi antara lain melalui terapi seni. Terapi seni akan memudahkan proses sosialisasisehingga meningkatkan konsep diri anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh terapi seni terhadap konsep diri anak. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dan melibatkan 21 anak. Ekperimen, yang berupa perlakuan pemberian terapi seni dengan menggunakan gambar sebagai media, dilaksanakan selama lima sesi, setiap sesi berlangsung selama 90 menit. Lima sesi pelaksanaan terapi seni terdiri atas (1) sesi mengenal diri sendiri, (2) aku di antara teman-teman, (3) aku dan lingkungan sekitarku, (4) aku dan Bangsa Indonesia serta (5) cita-citaku. Metode pengumpulan data dilakukan menggunakan skala konsep diri dan wawancara kemudian dianalisis dengan t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi seni berpengaruh terhadap peningkatan konsep diri anak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi anak, orang tua, pendidik, lembaga pendidikan serta masyarakat mengenai pentingnya terapi seni untuk peningkatan konsep diri anak. Sehingga, apabila konsep diri anak rendah, sesegera mungkin anak diberikan terapi seni untuk meningkatkan konsep dirinya.
The success of the child's social adjustment related to the concept of self. To improve self concept interventions among others through art therapy. The purpose of this study was to examine the effect of art therapy for children's self-concept. This study was conducted using experiments and involving 21 children. Experiment in the form of art therapy treatment by using images as the media, held for five sessions, each session lasting 90 minutes. Five sessions of art therapy implementation consists of (1) the session to know yourself, (2) I am among friends, (3) I am and my surroundings, (4) I am and the Indonesian people as well as (5) my goal. Method of data collection using self-concept scale and interviews were then analyzed by t-test. The results showed that art therapy is effective to increase in the child's self- concept. Thus, if the concept of a low child, the child immediately treated the art therapy to improve the concept itself.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Thania Melati Putri
Abstrak :
Gagasan seni zaman modern erat kaitannya dengan kondisi sosial kala itu yang memperuntukkan seni untuk golongan tertentu, sehingga membawa status seni pada dikotomi seni tinggi dan rendah. Adanya hierarki dalam seni ini kemudian membagi antara mana seni dan bukan seni, antara seni dan kehidupan, serta memisahkan antara seni dan terapi secara implisit. Gagasan modern mengenai seni acapkali selalu dikaitkan dengan nilai-nilai artistik serta kualitas keindahan dalam karya seni-nya. Di lain hal, muncul fenomena terapi seni yang lahir dan berakar pada ranah psikologi. Prosesnya menggunakan medium seni sebagai alat terapeutik tanpa mempertimbangkan nilai keindahan dalam proses berkarya-nya. Hal ini bertentangan dengan definisi seni yang lahir sejak zaman modern dan tidak benar-benar runtuh sampai saat ini. Dalam artikel ilmiah ini, melalui metode analisis kritis, penulis akan menganalisis fenomena terapi seni berdasarkan proses berkarya pasien dengan teori ekspresi emosi oleh Collingwood dan komunikasi emosi oleh Tolstoy, sehingga suatu karya dalam proses terapi seni dapat diakui sebagai karya seni, yang kemudian pun diakui pula menjadi karya seni yang layak. Dengan bertumpu pada ekspresi dan komunikasi emosi ini maka kemudian nilai keindahan dalam karya seni terapi bukanlah terdapat pada kualitas artistik karya seni tersebut, melainkan pada proses ekspresi dan komunikasi emosi serta makna internal yang terkandung pada karya seni-nya. ......The idea of modern-day art is closely related to the social conditions of the time which destined art for certain groups, thus bringing the status of art to the dichotomy of high and low art. The existence of a hierarchy in art then divides between art and not art, between art and life, and separates art and therapy implicitly. Modern ideas about art are often associated with artistic values and the quality of beauty in their art. On the other hand, there is a phenomenon of art therapy that was born and has its roots in the realm of psychology. The process uses the medium of art as a therapeutic tool without considering the value of beauty in the process of his work. This is contrary to the definition of art that was born since modern times and did not really collapse until now. In this scientific article, through the method of critical analysis, the author will analyze the phenomenon of art therapy based on the patient's work process with the theory of emotional expression by Collingwood and emotional communication by Tolstoy, so that a work in the art therapy process can be recognized as a work of art, which is then also recognized into a proper art. By relying on emotional expression and communication, then the value of beauty in therapeutic artwork is not found in the artistic quality of the artwork, but in the process of expression and communication of emotions and internal meanings contained in the artwork.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>