Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Siti Rahmah
Abstrak :
Adanya situasi pandemi Covid-19 membuat isu keterbatasan lowongan kerja yang dapat membuat para mahasiswa tingkat akhir mengalami kecemasan dan kebimbangan dalam keputusan kariernya. Kondisi ini membuat mereka perlu mencaricara untuk menghadapi kecemasan dan kebimbangan dalam keputusan karier mereka. Peran strategi coping diketahui dapat membantu mahasiswa dalam mengurangi tingkat kecemasan karier dan juga kebimbangan dalam keputusan karier.Tujuan penelitian ini adalah ingin melihat peran strategi coping dalam memoderasi hubunganantara kecemasan karier dan kebimbangan dalam keputusan karier pada mahasiswa tingkat akhir.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain non-eksperimental. Partisipan pada penelitian ini sebanyak 400 mahasiswa tingkat akhir dari berbagai rumpun ilmu dan kota di Indonesia. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner Career Decision Scale, Career Anxiety Scale dan Ways of Coping Checklist Revised.Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi coping terbukti memoderasi hubungan antara kecemasan karier dan kebimbangan dalam keputusan karier. Penelitian ini memiliki implikasi bahwa strategi coping dapat menurunkan tingkat kecemasan karier dan kebimbangan dalam keputusan karier pada mahasiswa tingkat akhir. Selain itu, hasil penelitian ini memberikan beberapa manfaat bagi praktisi pengembangan karier di perguruan tinggi
......The Covid-19 pandemic situation gives impact of the uncertain conditions on the working world that make senior year college students causing anxiety and career indecision. This condition makes them need to find ways to deal with the anxiety and career indecisions. The role of coping strategies is apparently known to help students reduce the career anxietylevels as well as career indecision. The purpose of this study was to investigate the role of coping strategies in moderating the relationship between career anxiety and career indecision amongsenior year college students. This research was a quantitative study with a non-experimental research design. Participants in this study were 400 senior year college students from various faculties and cities in Indonesia. Research instruments such as Career Decision Scale questionnaire, Career Anxiety Scale and Ways of Coping Checklist revised were used in this study. The results indicated that coping strategies had a moderation in the relationshipbetween career anxiety and career decisions in senior year college students. This study had the implication that coping strategies can reduce career anxiety and also career indecision among senior year college students. In addition, the results of this study provided several benefits for career development practitioners in higher education.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Anadia Wanda Putri
Abstrak :
Sebagai mahasiswa, berada pada masa transisi dari remaja akhir menuju dewasa awal dan memiliki berbagai tuntutan yang diemban dapat berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan mental salah satunya yakni kecemasan. Fenomena kecemasan ini dapat berdampak buruk hingga fatal pada individu jika terus meningkat. Oleh karena itu, penting bahwasannya untuk mengetahui hal-hal yang berperan dalam menurunkan tingkat kecemasan pada mahasiswa. Penelitian ini memiliki bertujuan untuk mengetahui apakah peran dari perceived social support terhadap kecemasan dimoderasi self-esteem. Variabel kecemasan diukur dengan 10 item dimensi kecemasan dari Hopkins Symptom Checklist-25 (HSCL-25), perceived social support diukur dengan Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS), dan self-esteem diukur dengan Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES). Sebanyak 747 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia merupakan responden dalam penelitian ini. Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa perceived social support berhubungan secara negatif terhadap kecemasan, namun hubungan di antara keduanya tidak dimoderasi self-esteem.
......As a college student, being in the transition from late teenage to young adult and have a lot of role demands may leads to increase mental illness which one of them is anxiety. This anxiety phenomenon can bring bad impact up to fatalities if it keeps on escalating. Therefore, it is important to know the matters that have impact on reducing the anxiety level of college students. This research’s goal is to know the role of perceived social support to anxiety level and moderated by self-esteem. The anxiety variable was measured using 10 items anxiety dimension of Hopkins Symptom Checklist-25 (HSCL-25), the perceived social support was measured using Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS), and the self-esteem was measured using Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES). Total of 747 college students from various colleges in Indonesia were respondents in this research. The result of this research indicates that perceived social support has a negative relationship to anxiety, but the relationship between both is not moderated by self-esteem.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Abstrak :
ABSTRAK
Fobia ialah kelompok gangguan yang kecemasannya dictuskan oleh
adanya obyek yang jelas, yang sebenarnya secara umum tidak berbahaya; dan
sebagai akibatnya situasi obyek yang demikian secara khusus dihindari atau
dihadapi dengan perasaan terancam.
Fobia dapat mengganggu fungsi kehidupan sehari-hari_ Penderita fobia
membutuhkan terapi agar mereka dapat rnenjalankan fungsi kehidupan sehari-
hari dengan nyaman. Menumt beberapa kepustakaan desensitisasi sistematik
merupakan terapi yang efektif untuk mengatasi fobia. Atas dasar ini penulis
ingin meneliti tentang penerapan terapi desensitisasi sistematik terhadap
penderita fobia.
Desensitisasi sistematik, suatu teknik terapi perilaku yang diciptakan
oleh Wolpe (1982) untuk menghilangkan respon cemas ini didasarkan pada
prinsip counterconditioning dan recivrocal inhibition yang menyatakan bahwa
jika suatu penghambat respon cemas dapat diciptakan pada saat hadirnya stimuli
yang menimbulkan cemas, maka penghambat ini akan memperlemah ikatan
antara stimuli dengan kecemasan. Caranya ialah dengan menghadapkan secara
bertahap pasien yang sedang dalam keadaan rilek kepada situasi/obyek yang
menyebabkan ia cemas.
Penulis ingin meneliti apakah ada perubahan perilaku fobia pada
subyek penelitian, khususnya apakah kecemasan terhadap obyek fobia menjadi
hilang atau berkurang sebagai hasil dari perlakuan desensitisasi sistematik.
Penulis juga ingin mengetahui bagaimana berlangsungnya prosedur penerapan
terapi desensiiisasi sistematik yang meliputi penyusunan hirarki lcecemasan,
latihan :ileksasi dan desensitization proper; apa saja yang terjadi pada subyek
selama menjalani terapi, bagaimana proses terapeutik berlangsung dan kndala
apa yang dialami subyek dalam menjalani terapi.
Metoda yang dipakai adalah studi kasus tunggal dengan desain kuasi
eksperimen ABA yang terdiri dari fase baseline A yaitu masa sebelum
periakuan, fase perlakuan B yaitu masa terapi diberikan dan fasefoilow-rqn A.
yaitu masa setelah terapi tidalc diberikan lagi. Menurut Kazdin (1992) studi
kasus tunggal kuasi eksperimen terletak di antara ekstrim studi kasus dan
penelitian eksperimen kasus tunggal mumi sehingga mempunyai sebagian ciri-
ciri kualitatif dan sebagian ciri-ciri kuantitatif yang mungkin tidak sempurna
Metoda seperti ini diperlukan karena dalam penelitian klinis persyaratan studi
eksperimen kasus tunggal mumi sulit dipenuhi_ Namun demikian Kazdin
menyarankan beberapa persyaratan yang sbaiknya diusahakan untuk
meningkatkan validitas intemal dari penelitian yang dasarnya adalah studi kasus
ini. Dalam penelitian ini sebagian besar persyaratan yang diajukan oeh Kazdin
diusahakan dipenuhi oleh penulis. Subyek penelitian terdiri dari lima orang
mahasiswi. Pengambilan sampel dilakukan secara accidema! sampling, Teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan self rating scale dengan
subjective unit of disturbance (sud) scale dari Wolpe (1982) dan alatnya ialah
kuesioner, beberapa petunjuk pedoman perlakuan, fasilitas pendukung perlakuan
dan alat-alat yang diperlukan untuk pencatatan. Analisis dilakukan dengan
melihat secara visual kepada gratik dan tabel hasil terapi serta didasarkan
kepada persyaratan yang diajukan oleh Kazdin (1992) lentang studi kasus
tunggal kuasi eksperimen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi desensitisasi sistematik dapat
menurunkan taraf kecemasan terhadap obyek Fobia pada klima kasus dan
penurunan kecemasan ini ditransfer dalam kehidupan sehari-hari bila
berhadapan dengan sitruasifobyek fobia dalam kenyataan.
Atas dasar hasil penelitian ini disarankan agar terapi desensitisasi
sistematik ini dikembangkan di bidang psikologi klinis; agar terapis yang
melakukan terapi ini juga mernperhatikan pentingnya hubungan terapeutik
terapis-Pasien, empati dan pembinaan harapan; memperhatikan persyaratan
ruang serta tempat duduk untuk rileksasi dan desensitisasi sistematik sehingga
hasil terapi bisa optimal dan agar dilakukan penelitian dengan jumlah sampel
yang lebih banyak; dilakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih
banyak.
[Depok, Depok]: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38379
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Suwarningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Bencana alam yang terjadi di Indonesia dengan angka kejadian yang cukup tinggi dan memakan korban jiwa pada lansia salah satunya adalah longsor. Dampak psikologis akibat longsor yaitu terjadinya ansietas dan koping yang digunakan oleh lansia yaitu berfokus pada aspek spiritual. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi penggunaan koping lansia dalam menurunkan ansietas di wilayah rawan bencana longsor, dengan menggunakan rancangan cross sectional dan jumlah sampel sebanyak 165 responden. Analisis yang digunakan uji kai kuadrat dan regresi logistic berganda. Hasil penelitian menunjukkan gambaran koping yang digunakan adalah Emotion-focused coping meliputi venting, self distraction dan denial, tidak adanya hubungan antara koping dengan tingkat asnietas pada lansia yang tinggal diwilayah rawan bencana longsor Kabupaten Bandung p value=0.229, ?=0.05 dan status pernikahan merupakan faktor yang paling mempengaruhi tingkat ansietas pada lansia. Perlu dilakukan pendidikan kesehatan mengenai penggunaan koping adaptif serta penatalaksanaan ansietas dan penelitian lanjutan dengan variabel sub koping, aspek spiritual, pengetahuan dan support sistem pada lansia.
ABSTRACT
Natural disasters that occurred in Indonesia with a fairly high number of incidents and casualties in the elderly one of which is a landslide. The psychological impact of the landslide is the anxiety and coping used by the elderly that is focused on spiritual aspects. The purpose of this study to identify the use of coping elderly in reducing anxiety in the potential for landslides, using cross sectional design and a total sample of 165 respondents. The analysis used chi square test and multiple logistic regression. The results showed a picture of coping used are Emotion focused coping include venting, self distraction and denial, no relationship between coping with the level asnietas the elderly who live in the region prone to landslides Bandung regency p value 0229, 0.05 , and status marriage is a factor that most affects the level of anxiety in the elderly. Health education regarding the use of adaptive coping and anxiety management and advanced research with the variable sub coping, spiritual aspects, knowledge and support system in the elderly.
2017
T47106
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Eka Sabaty Shofiyah
Abstrak :
Gangguan penglihatan pada anak mempengaruhi perkembangan psikologis anak, termasuk kecemasan. Kedekatan anak yang memiliki gangguan penglihatan dengan ibu dapat membantu anak untuk merespon perawatan lebih baik. Kadar salivary alpha-amylase (sAA) merupakan biomarker kecemasan non invasive yang dapat diterima secara luas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kadar sAA pada ibu dan anak dengan gangguan penglihatan usia 6-9 tahun sebelum dan sesudah oral profilaksis. 21 anak dengan gangguan penglihatan beserta ibunya berpartisipasi dalam studi ini. Kadar sAA keduanya pertama diukur di ruang tunggu saat mereka sedang bersama. Anak kemudian menerima oral prophylaxis dan diukur kembali kadar sAAnya. Pada saat yang sama kadar sAA ibu kedua diukur di ruang tunggu. Analisis data menggunakan uji Spearmann. Kadar sAA ditemukan berkorelasi positif antara ibu dan anak dengan gangguan penglihatan usia 6-9 tahun sebelum dan sesudah oral prophylaxis (p≤0,05) dengan koefisien korelasi (r=0.788). Penelitian ini menunjukkan bawa kecemasan ibu dan anak dengan gangguan penglihatan sebelum dan sesudah oral prophylaxis berkorelasi secara kuat yang kemudian dapat digunakan oleh dokter gigi apakah kehadiran ibu di dalam ruang tindakan dapat menunjang kesuksesan perawatan gigi anak dengan gangguan penglihatan.
Visual impairment in children known to have profound effect on psychological development, including anxiety. However, stronger emotional relationship with their mother found in this group can possibly help them cope better. Measurement of salivary alpha-amylase (sAA) in saliva sampling is a widely used reliable non-invasive biomarker of anxiety level in clinical settings. Our objective was to evaluate sAA level in visually impaired children and their mothers before and after dental treatment. 21 children with visual and hearing-impairment and their mothers participated, sAA of both subjects were recorded together in the waiting room before treatment. Children then underwent dental prophylaxis in separated room, and had their post-treatment sAA measured right after. At the same time, mother's post-treatment sAA recorded in the waiting room. Data analyzed using Spearmann correlation test. sAA levels found to be significantly correlated between mothers and children with visual impairment pre- and post-oral prophylaxis (p≤0,05) with strong correlation coefficient (r=0.788). Our research found that anxiety in children with visual impairment and their mothers before and after oral prophylaxis were strongly correlated, which can be used as aid to decide whether mother's company inside dental operatory is beneficial in providing treatment for children with visual impairment.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Malamed, Stanley F., 1944-
Abstrak :
From the Publisher: Combining essential theory with "how-to" technical instruction, this concise guide is the leading reference for basic techniques in sedation and anxiety control in the dental office. The latest guidelines from the ADA and the American Society of Anesthesiologists keep you up-to-date with the latest medical standards. Content on patient management for pediatric, geriatric, physically compromised, and medically compromised patients helps you successfully treat any patient population. In-depth discussions of the pharmacology of commonly used sedative agents allow you to fully understand properties and characteristics of drugs used. Combines all aspects of sedation with essential theory and instruction. Boxes and tables highlight key information and make it easy to find important content. Chapter 40-Legal Considerations include the current liability standards for patient treatment to help you protect yourself and your patients. Chapter 41-The Controversial Development of Anesthesiology in Dentistry focuses on the growing controversies, legal and otherwise, from both without and within the profession. Updated patient management procedures provide the most current guidelines on everything from AHA CPR standards to the safest sedative procedures. Full-color art program shows anatomy and other important concepts in vibrant detail. Photos of the newest sedation and emergency equipment ensure you have the latest information on developments in the field.
St. Louis, Mo. : Mosby Elsevier, 2010
617.967 MAL s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library