"Latar Belakang: Status hidrasi adalah keadaan yang menggambarkan kondisi keseimbangan cairan tubuh. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi status hidrasi seorang pekerja, seperti lama kerja, jenis pekerjaan, durasi kerja, jenis dan jumlsh asupan cairan, serta faktor individu seperti, usia, jenis kelamin, status gizi, penyakit yang diserita dan obat-obatan yang diminum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan minum alkohol dan faktor pekerjaan lainnya dengan status hidrasi pada pekerja yang terpajan suhu tinggi di industri pengolahan ikan kayu.
Metode: Desain penelitian ini adalah observasional analitik denga pendekatan cross-sectional, menggunakan data pemeriksaan pekerja dan lingkungan PT. CM tahun 2023. Jumlah sampel sebanyak 60 orang. Variabel bebas adalah kebiasaan minum alkohol dan faktor pekerjaan (jenis, pekerjaan, masa kerja, durasi kerja). Variabel terikat adalah status hidrasi. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-square. Analisa multivariat dengan menggunakan Uji Regresi Logistik.
Latar Belakang: Status hidrasi adalah keadaan yang menggambarkan kondisi keseimbangan cairan tubuh. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi status hidrasi seorang pekerja, seperti lama kerja, jenis pekerjaan, durasi kerja, jenis dan jumlsh asupan cairan, serta faktor individu seperti, usia, jenis kelamin, status gizi, penyakit yang diserita dan obat-obatan yang diminum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan minum alkohol dan faktor pekerjaan lainnya dengan status hidrasi pada pekerja yang terpajan suhu tinggi di industri pengolahan ikan kayu. Metode: Desain penelitian ini adalah observasional analitik denga pendekatan cross-sectional, menggunakan data pemeriksaan pekerja dan lingkungan PT. CM tahun 2023. Jumlah sampel sebanyak 60 orang. Variabel bebas adalah kebiasaan minum alkohol dan faktor pekerjaan (jenis, pekerjaan, masa kerja, durasi kerja). Variabel terikat adalah status hidrasi. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-square. Analisa multivariat dengan menggunakan Uji Regresi Logistik. Hasil: Berdasarkan hasil analisa 60 orang pekerja di bagian produksi pengolahan ikan kayu, 85% (51 orang) memiliki status hidrasi buruk (dehidrasi ringan 45%, dehidrasi sedang 30%, dan dehidrasi berat 10%). Sebanyak 61% (16 orang) pekerja yang mengonsumsi alkohol memiliki status hidrasi buruk setelah bekerja. Hasil uji chi-square didapatkan hubungan yang signifikan antara kebiasaan minum alkohol p=0.007), masa kerja (p=0.001), jenis pekerjaan/area tempat kerja (p=0.001), durasi kerja (p=0.001), jenis kelamin (p=0.023), dan aktivitas fisik (p=0.001) dengan status hidrasi pekerja. Hasil uji regresi logistik didapatkan kebiasaan minum alkohol [p=0.044 (αOR=6.132(1.048-35.874)], dan jenis pekerjaan/bekerja pada area yang terpajan suhu tinggi [p=0.000 (αOR=104.28(10.367-1049.104)] memiliki peluang yang besar menyebabkan dehidrasi. Kesimpulan: Kebiasaan minum alkohol, masa kerja, jenis/area tempat kerja serta durasi/lama kerja) memiliki hubungan yang signifikan dengan status hidrasi pekerja.Dimana kebiasaan minum alkohol dan masa kerja tiga kali (3 kali) lebih berisiko mengalami gangguan status hidrasi/status hidrasi buruk (dehidrasi ringan – berat) yang ditandai dengan peningkatan berat jenis (BJ) urin pekerja.
Background: Hydration status is a condition that describes the condition of body fluid balance. Many factors can influence a worker's hydration status, such as length of work, type of work, duration of work, type and amount of fluid intake, and individual factors such as age, gender, nutritional status, illnesses suffered, and medications taken. This study aims to determine the relationship between alkohol drinking habits and other work factors and the hydration status of workers exposed to high temperatures in the smoked-dried fish processing industry. Method: The design of this research is analytical observational with a cross-sectional approach, using Medical check-up data of workers and the environment PT. CM in 2023. The total sample is 60 people. The independent variables are alkohol drinking habits and work factors (type, job, length of work, duration of work). The dependent variable is hydration status. Bivariate analysis uses the Chi-square test. And multivariate analysis uses Regresion Logistic Test. Results: Based on the analysis of 60 workers in the smoked-dried fish processing production section, 85% (51 people) had poor hydration status (45% mild dehydration, 30% moderate dehydration, and 10% severe dehydration). As many as 61% (16 people) of workers who consumed alkohol had poor hydration status after work. There was a significant relationship between alkohol drinking habits [p=0.007, RR(95% CI = 2.6(1.3-5.2)], working years [p=0.001, RR(95% CI=3.2(1.6-6.3)], type of work/workplace area (p=0.001, RR(IK95%) =23.00(3.3-1959.58)], duration of work (p=0.001, RR(IK95%) =34.00(6.45-178.73)], gender [p=0.023, RR(IK95%) = 2.36(1.02-5.45)], and physical activity [p=0.001, RR(IK95%) = 24.00(5.97-96.42)] with worker’s hydration status. The results of the logistic regression test show that workers who work in hot areas with a high temperature of workplace environment [p=0.000 (αOR=104.28(10.367-1049.104)], and had a habit of drinking alkohol [p=0.044 (αOR=6.132(1.048-35.874)] predictable have higher probability of experiencing poor hydration status.Conclusion: Alkohol drinking habits, work period, type/area of the workplace, and duration/length of work) have a significant relationship with workers' hydration status. Where the habit of drinking alkohol and working period is three times (3 times) more at risk of experiencing impaired hydration status (poor hydration status)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024