Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Wayan Hendrawan
Abstrak :
ABSTRAK
Analisis Kepatuhan Dokter Dalam Penulisan Resep Sesuai FormulariumRSU Prima Medika DenpasarSalah satu unsur dalam peningkatkan mutu pelayanan kesehatan adalahterjaminnya aksesibilitas obat yang aman, berkhasiat, bermutu, dan terjangkau.Pengelolaan obat yang tidak efisien dapat memberikan dampak negatif secaramedik dan ekonomi. Salah satu penyebabnya adalah ketidakpatuhan dokter dalammeresepkan obat sesuai dengan formularium. RSU Prima Medika merupakansalah satu rumah sakit swasta di Denpasar yang telah memiliki formulariumsendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yangberhubungan dengan kepatuhan dokter dalam penulisan resep sesuai formulariumRSU Prima Medika Denpasar.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desaincrossectional. Sampel adalah 120 dokter yang memiliki Surat Ijin Praktek SIP diRSU Prima Medika. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakankuesioner terstruktur dan data kepegawaian. Data dianalisis secara univariat, bivariatdan multivariat dengan software statistik.Hasil penelitian didapatkan bahwa lebih banyak dokter laki-laki denganrerata umur 44.4 11.7 tahun dan paling banyak dokter spesialis. Gambarankepatuhan sesuai fomularium RSU Prima Medika Denpasar adalah 27.5 . Faktoryang berhubungan terhadap kepatuhan dokter dalam penulisan resep sesuaidengan formularium RSU Prima Medika Denpasar adalah Pengetahuan,Informasi, Penghargaan, Sosialisasi, Supervisi, dan Lingkungan Tempat Kerjasedangkan faktor yang tidak berhungan kepatuhan dokter dalam penulisan resepsesuai dengan formularium RSU Prima Medika Denpasar adalah Jenis Kelamin,Pendidikan, Lama Praktek, Sanksi, Permohonan Pasien, Pihak Membayar, danIndustri Farmasi. Variabel yang diteliti pada penelitian ini berhubungan terhadapkepatuhan penulisan resep sesuai dengan formularium RSPM sebesar 60.2 ,sedangkan sisanya sebesar 39.8 dipengaruhi oleh variabel lainDisimpulkan bahwa tingkat kepatuhan dokter dalam penulisan resep sesuaidengan formularium RSU Prima Medika Denpasar masih cukup rendah. Faktoryang paling berhubungan adalah penghargaan, pengetahuan, dan informasi.Disarankan kepada pihak manajemen untuk membuat suatu sistem kebijakanpenghargaan dan sanksi, membuat buku saku formularium yang praktis, formatdan tampilan yang menarik serta didistribusikan ke seluruh dokter praktek sertamelakukan sosialisasi dan supervisi berkala.Kata Kunci: kepatuhan, dokter, penulisan resep, formularium RS, RSU PrimaMedika Denpasar
ABSTRACT
Complience Analysis of Formularium Drug Prescription inPrima Medika Hospital DenpasarOne of component to increase hospital rsquo s quality service is assurance ofsafe drug rsquo s accessibility, beneficial, quality and affordable. Unefficient of drugmanagement lead to medically and economicall negative effects. Prima MedikaHospital Denpasar is one of the private hospital in Denpasar which had their ownformularium. In 2016, various types of excessive inventory drug lead to stuck andexpired which have detrimented hospital. Aims of this study were to analyzefactors related to doctor rsquo s complience about formularium drug prescription inPrima Medika Hospital Denpasar.This was a quantitative study using crossectional design. Samples were120 doctors who had legal permit practice in Prima Medika Hospital Denpasar.Data were collected by interview using structured questionnaires and analyzedunivariate, bivariate dan multivariate with statistic software.Results showed that most doctors were male, mean of age is 44.4 11.7year most of Specialist Doctors. Rate for complience of drug prescribingfollowing formularium Prima Medika Hospital Denpasar is 27.5 . Factors relatedto compliance knowledge, information, reward, socialization, supervision, andWorking environment. Meanwhile factors which were not related were gender,education, working experience, punishment, patient request, payment type, andPharmaceutical industry. Variable on this study were 60.2 related withcompliance and 39.8 were related to other factors.In conclution, complience of drug prescribing following formulariumPrima Medika Hospital Denpasar is low. The most related factors includingrewards, knowledge, and information. It can be suggested that hospitalmanagement to produce a sistem of rewards and punishment as well asperiodically socialized and supervised for the prescription.Key words complience, doctors, drug prescribing, hospital formularium, PrimaMedika Hospital Denpasar
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50288
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Sylvarizky
Abstrak :
Proton Pump Inhibitor (PPI) merupakan salah satu golongan obat yang paling sering diresepkan di rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) untuk mengatasi berbagai penyakit saluran pencernaan. Selain itu, PPI juga digunakan sebagai Stress Ulcer Prophylaxis (SUP) pada pasien rawat inap dengan faktor risiko tinggi. Meskipun obat golongan ini tergolong aman dan memiliki efikasi yang baik, penggunaan PPI dalam jangka panjang seringkali dikaitkan dengan efek samping yang tidak diinginkan dann dapat menjadi suatu masalah. Penggunaan obat golongan PPI yang banyak pada pasien rawat inap dapat menjadi masalah apabila diberikan tanpa indikasi yang tepat. Tugas khusus ini bertujuan untuk mengkaji kesesuaian indikasi pemberian obat golongan PPI di RSUI dengan literatur berdasarkan diagnosis dan terapi pasien rawat inap pada Periode Januari 2023. Tugas khusus ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu mengambil data sekunder yang sesuai, melajukan pengolahan dan analisis data dan kemudian membuat pembahasan dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil random sampling dari kesuluruhan 312 data digunakan sebanyak 75 data, indikasi yang sesuai meliputi penyakit dispepsia, gastritis, GERD, sepsis, gastroenteritis, liver disease, riwayat tukak lambung dan terapi profilaksis terkait obat. Sebanyak 58 pasien atau sebesar 77,30% menunjukkan pemberian dilakukan sesuai dengan indikasi penyakit pasien dan 23,61% atau sebanyak sebanyak 17 pasien menunjukkan indikasi yang sesuai. ...... Proton Pump Inhibitor (PPI) is one of the most commonly prescribed classes of drugs in hospitals, including the University of Indonesia, to treat various gastrointestinal diseases. In addition, PPIs are also used as Stress Ulcer Prophylaxis (SUP) in hospitalized patients with high-risk factors. Although this class of drugs is classified as safe and has good efficacy, long-term use of PPIs is often associated with unwanted side effects and can be a problem. The use of many PPI drugs in hospitalized patients can be a problem if given without proper indication. This special task aims to examine the suitability of the indications for PPI drug administration at RSUI with literature based on the diagnosis and therapy of hospitalized patients in the January 2023 period. This specific task is carried out in three stages, taking the appropriate secondary data, proceeding with data processing and analysis, and then making discussions and conclusions. The results showed that from the results of a random sampling of all 312 data used as many as 75 data, appropriate indications include dyspeptic disease, gastritis, GERD, sepsis, gastroenteritis, liver disease, history of peptic ulcers, and drug-related prophylactic therapy. A total of 58 patients or 77.30%, showed that the administration was carried out according to the indication of the patient's disease, and 23.61%, or as many as 17 patients showed appropriate indications.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmi Ayu Suryaning Tyas
Abstrak :
Pemerintah Indonesia sejak 2014 menetapkan pengadaan obat melalui e-katalog, dan mewajibkanfaskes pemerintah untuk melaksanakan kebijakan obat e-katalog untuk mendukung JKN. Penelitianini bertujuan mengetahui implementasi e-katalog obat di RSUD Pulangpisau tahun 2016. Datadikumpulkan melalui indepth interview, observasi dan telaah dokumen. Implementasi e-katalog obatbelum berjalan dengan baik. Ditemukan masalah kekosongan obat karena distributormemprioritaskan Pulau Jawa, ketidak ? tepatan rencana kebutuhan obat, kesulitan internet, pekerjaaanmanual, minimnya dana, kurangnya sarana prasarana untuk pelayanan obat e-katalog. Sulit untukdistributor menyediakan buffer sebagai solusi penyimpanan dan penjualannya, karena bisa tidakterjual. Disarankan perlunya komitmen penyedia, serta kesiapan dan ketersediaan obat sesuaidengan kontrak. Selain itu agar rumah sakit menyediakan koneksi internet yang stabil dan lebih cepat,membuat sistem informasi rumah sakit. Agar manajemen rumah sakit memperhatikan ketersediaanobat, tenaga dan sarananya, dan mengalokasi dana yang lebih besar, membuat instalasi farmasisebagai unit sentral, membayar tagihan obat ke distributor sesuai term of payment, dan melaksanakantata kelola sebagai UPT dinas kesehatan. Agar Dinas Kesehatan Pulangpisau melakukan monitoringdan evaluasi pelaksanaan e-catalog, membuat pelatihan pedoman perencanaan kebutuhan obat yangbaik, pelatihan membuat rencana kebutuhan obat bagi petugas dinas kesehatan dan rumah sakitKata Kunci: Pulangpisau, e-catalog
The Indonesian government has since 2014 set up drug procurement through e catalogs, and requiresgovernment faciities to implement e catalog drug policies. This study aimed to find out theimplementation of e catalog of drugs in RSUD Pulangpisau 2016. Data collected through indepthinterview, observation and document review. The study found that e catalog implementation facedmany problems, i.e, drug stock out as the distributor prioritized Java, inaccurateness of the drugrequirement planning, internet difficulties, manual work, the lack of needed funds and facilities forthe e catalog services. It was difficult for distributors to provide buffers as their storage and salessolutions, as they may not unsold. It is recommended that the drug providers committed and providejust enough drugs as stated in the contract. In addition, it is suggested that hospital provide a stableInternet connection, develop hospital information system. The management should pay attention tothe availability of medicines, personnel and facilities, allocate more funds, make pharmaceuticalinstallations as central units, pay the drug bills to the distributors according to the term of payment,and implement better governance. The district health office should monitor and evaluate theimplementation of e catalogs, provide training on good drug guideline, and drug requirementplanningKeyword Pulangpisau, e catalog.
2018
T50444
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Finberg, Robert W.
Abstrak :
This book was designed as a reference tool for pharmacists involved in the treatment of patients with infections. It is clinically oriented and designed to help students in all medical disciplines, and especially pharmacists and students of pharmacy who need information on choosing the correct drug, dose, and method of administration of an agent to patients with infectious diseases.
New York: Springer, 2012
e20401486
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Rismalita Ayuginanjar
Abstrak :
ABSTRACT
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan terutama kepada ibu dan anak. Para bidan yang menjalankan praktik kebidanan secara mandiri kadang kala tidak menjalankan kewenangannya sebagaimana aturan yang ada. Salah satu contohnya adalah dalam penyerahan obat. Dalam hal penyerahan obat, termasuk obat Dextromethorphan yang dibahas dalam penulisan ini. Dengan menggunakan metode penulisan berbentuk Yuridis-Normatif dan tipe penelitian deskriptif, skripsi ini menjabarkan analisis mengenai tanggung jawab hukum bidan dalam penyerahan obat berdasarkan Putusan Pengadilan Nomor: 03/Pid.Sus/2012/PN.Pml. Dapat disimpulkan bahwa bidan tidak diperbolehkan menyerahkan obat karena bidan bukan tenaga kefarmasian yang berwenang untuk menyerahkan obat terutama obat Dextromethorphan. Peneliti menyarankan agar Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan lebih aktif untuk melakukan pengawasan terhadap bidan yang menjalankan praktik secara mandiri.
ABSTRACT
Midwives are health workers who provide health services especially to mothers and children. Those midwives who carry out independent midwife practices often exercise their competency not based on existing rules. One example is during medicine dispensation, including Dextromethorphan which will be discussed in this paper. By using a juridical-normative method of writing, this paper explains an analysis of midwives legal responsibilities in medicine dispensation based on Court Ruling Number: 03/Pid.Sus/2012/PN.Pml. It can be concluded that midwives are not permitted to dispense medicine because midwives are not pharmacists who is authorized to dispense medicine, especially Dextromethorphan. It is suggested that the Ministry of Health and Public Health Department the be more active in conducting supervision of midwives who carry out independent practices.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Australia: Harwood Academic, 1995
615.7 TRE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The focus of early drug development has been the submission of an Investigational New Drug application to regulatory agencies. Early drug development : strategies and routes to first-in-human trials guides drug development organizations in preparing and submitting an Investigational New Drug (IND) application. By explaining the nuts and bolts of preclinical development activities and their interplay in effectively identifying successful clinical candidates, the book helps pharmaceutical scientists determine what types of discovery and preclinical research studies are needed in order to support a submission to regulatory agencies. This book about provides an invaluable guide to the earliest and most critical stages of drug development, getting promising new chemicals into humans quickly, effectively, and safely, to provide information of maximum benefit for critical decision making.
Hoboken: John Wiley & Sons, 2010
e20393907
eBooks  Universitas Indonesia Library