Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Martha Heruwati Siswanto
Abstrak :
ABSTRAK
Pembagian kelas kata dalam bahasa Indonesia mempunyai sejarah yang panjang. Menurut catatan, Joannes Roman merupakan orang yang pertama kali yang mencoba membuat pembagian kelas kata dalam bahasa Melayu pada tahun 1653 (Kridalaksana, 1982 b:82-96). Tradisi Eropa yang diletak_kannya itu menjadi kerangka pembagian kelas kata para ahli Belanda dan Indonesia sampai sekarang, walaupun bervariasi.Meskipun mempunyai tradisi yang panjang, masalah pembagian kelas kata masih tetap aktual. Sejak pengarah linguistik modern masuk ke dalam studi bahasa Indonesia, masalah yang sering dipersoalkan ialah kriteria pembagian kelas kata itu. Para ahli dihadapkan kepada beberapa pilihan_
1985
S11171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emy Wiryawati
Abstrak :
Penelitian kategori ajektiva ini bertujuan mengetahui klasifikasi ajektiva berdasarkan pendeskripsian maknanya, mengidentifikasikan kriteria kategori ajektiva berdasarkan ciri-ciri morfologisnya, dan mengidentifikasikan kriteria kategori ajektiva berdasarkan distribusi sintaksisnya. Data dikumpulkan dari beberapa korpus, yaitu Dian Yang tai. Kunjung Padam, Sukreni Gadis Bali, Belenggu, dan Di Bawah Lindungan Ka'bah dengan mencatat kalimat-kalimat yang mengandung ajektiva. Data-data tersebut kemudian dikelom_pokkan menurut makna semantisnya dan selanjutnya dianalisis. Hasilnya diperoleh seperangkat perilaku kategori ajekti va dalam hubungan antara makna dan realisasi morfosintaksis.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S10849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Endang Noegroho Wilis. Adjektiva Denominal dalam bahasa Jawa, (di bawah bimbingan Djoko Kentjono, MA). Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Buku-buku lingguistik Jawa sebagian besar berdasarkan kenyataan adalah karya-karya pedagogis, serta pembahasan masalah dalam lingkup yang cukup luas, jika ditinjau secara teoritis banyak terdapat kekurangan. Penulis mencoba meneliti mengenai masalah adjektiva denominal dalam Bahasa Jawa secara teoritis, serta membahas lingkup masalah yang cukup sempit dengan harapan agar, mencapai hasil yang lebih balk dan mendetil. Pembahasan mengenai adjektiva denominal sebenarnya bukanlah yang pertama. Para linguis telah membahasnya. Namun apa yang telah dibahas para linguis hanya secara umum, sehingga kurang memadai. Maksud penelitian ini ialah mengupas apa yang telah dibicarakan dan yang belum pernah dibicarakan oleh para linguis, sehingga dari apa yang telah dibicarakan dapat diketahui mana yang harus diperbaiki dan mana yang harus ditambah. Dalam mengumpulkan data, penulis mengambil sumber data dari kamus bahasa Jawa, serta bahan bacaan tambahan sebagai pelengkap. Walaupun hanya adjektiva denominal yang dibahas dalam tulisan ini, bukan berarti masalahnya akan mudah dipecahkan. Untuk itu penulis perlu memakai wawasan teoritis dari berbagai ahli lingguistik dengan tujuan akan menekan sekecil mungkin hal-hal yang luput dari tinjauan. Masalah ini ditinjau secara deskriptif, agar dapat terpaparkan dalam pembahasan masalah untuk menuju kesimpulan, penulis menemukan perbedaan yang mendasar antara tulisan-tulisan terdahulu dengan hasil penelitian ini. Pada pembahasan-pembahasan terdahulu, masalah mengenai adjektiva denominal dibahas secara umum, tetapi setelah melalui berbagai pembahasan dalam tulisan ini dapat diketahui bahwa adjektiva denominal bahasa Jawa dapat dibentuk dengan kaidah morfofonemik, serta pengecualian-pengecualian yang mungkin muncul dalam kaidah tersebut.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inez Trisetyawaty Sukirno
Abstrak :
ABSTRAK
Bahasa dapat menjembatani interaksi satu masyarakat atau bangsa dengan yang lain. Untuk dapat berkomunikasi dengan penutur bahasa lain, seorang penutur suatu bahasa harus mempelajari bahasa asing. Oleh karena itu pengajaran bahasa asing makin berkernbang dan salah satu tujuannya adalah menanamkan kemampuan berkomunikasi.

Arcipel (1982) yang terdiri dari 3 jilid, marupakan salah satu buku ajar yang berancangan komunikatif. Karma masih terbilang baru, maka banyak hal yang dapat diteliti,salah satu yang menarik adalah ha1-hal yang berhubungan dengan penggunaan unsur bahasa di dalam komunikasi. Unsur bahasa yang diteliti adalah adjektiva kualifikatif, karena dalam bahasa Perancis penggunaan adjektiva kualifikatif khas, dalam arti dapat mengalami perubahan bentuk dapat menduduki berbagai fungsi serta memiliki makna yang beragam. Melihat kenyataan itu, menarik untuk diteliti penggunaan adjektiva kualifikatif dalarn berbagai konteks, untuk melihat kekayaan makna yang terkandung di dalamnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Archipe1 1 rnenampilkan adjektiva kualifikatif yang cukup beragam dalam hal penggunaannya, bentuk dan makna.

Selain itu, dalam Archipel I, lebih dari separuh adjektiva kualifikatif muncul tidak memadai. Hal itu menunjukkan adjektiva kualifikatif yang dianggap penting untuk diajarkan sedikit jumlahnya.

Secara umum dapat dikatakan, sebagai buku tingkntan dasar, Archipe1 I menampilkan cukup banyak adjektiva kualifikatif. Hal itu merupakan salah satu penunjang dalam pengajaran kemampunn berbahasa Perancis.
1990
S14340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tetty Nustiati
Abstrak :
Perkembangan dalam bidang teknologi sekarang ini ikut memberi pengaruh pada perkembangan dalam bidang ba_hasa. Dalam proses pembakuan kosa kata, tidak sedikit muncul istilah baru untuk menyebut sesuatu yang baru atau untuk menggantikan penyebutan suatu hal yang sudah dike_nal sebelumnya. Munculnya istilah baru erat kaitannya dengan masalah pembentukan kata. Adjektiva adalah salah satu kelas kata terbesar ketiga, yang jumlah kosa katanya meliputi 15 sampai 20 % dari jumlah kosa kata keseluruhan bahasa Jerman. Selain adjektiva simpleks, jumlah adjektiva diantaranya meliputi adjektiva hasil derivasi (Duden 1984: 481). Selain itu pengimbuhan dengan prefiks juga ikut menambah kosa kata adjektiva. Dengan demikian, dalam pembentukan kata afiksasi merupakan salah satu proses pembentukan kata yang produktif.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14820
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayawati Nur Halim
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas pola-pola leksiko-gramatikal urutan ajektiva sebagai komponen tergantung dalam rangkaian kata (rangkaian kata yang dimaksud di sini sejajar dengan tataran frase) yang dibentuk dengan ikatan penyesuaian dalam bahasa Rusia. Penulis mengangkat masalah ini didasarkan pada salah anggapan tentang kebebasan urutan kata dalam bahasa Rusia yang tanpa batas. Tujuan utama pembahasan ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai pola. leksiko-gramatikal urutan ajektiva dalam rangkaian kata yang dibentuk dengan ikatan penyesuaian bahasa Rusia. Data-data berupa rangkaian kata dengan sejumlah ajektiva sebagai komponen tergantungnya diambil dari buku karya Ivan Sergeyevich Turgenev yang berjudul Zapiski Oxotnika atau Catatan Seo rang Pemburu. Penelitian dilakukan dengan metode analisis struktural. Dari hasil penelitian didapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Urutan ajektiva sebagai komponen tergantung dalam rangkaian kata yang dibentuk dengan ikatan penyesuaian pada dasarnya mengikuti pola atau aturan gramatikal yang telah digariskan.

2. Penyimpangan-penyimpangan dari aturan yang ada sangat dimungkinkan terjadi karena pengaruh unsur subyektif. Penyimpangan urutan ini sah digunakan terutama pada karya sastra. Inilah yang disebut kebebasan pengarang atau licentia poetica,

3. Bentuk flektif bahasa Rusia juga turut mendukung penyimpangan urutan kata, di samping faktor kebebasan pengarang yang disebut di atas.

4. Untuk mencapai efek atau tujuan tertentu, dalam urutan kata, faktor makna leksikal lebih diutamakan daripada makna gramatikal. Makna gramatikal lebih elastis sejauh konstruksi kata memenuhi kriteria bentuk morfologis.
1996
S15058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Citra Permatasari
Abstrak :
Ajektiva yang dalam penggunaannya seringkali berfungsi sebagai atributif, memberikan keterangan yang lebih khusus pada nomina contohnya het mooie meisje `gadis cantik'. Dalam sebuah frasa nominal, ajektiva berfungsi sebagai pemeri. Ajektiva tersebut dapat muncul bersama ajektiva lainnya membentuk suatu deret ajektiva yang memerikan nominanya, contohnya: rond, wit, fluwelen kussens `bantalan berbahan beludru putih nan bulat'. Dalam skripsi ini deret ajektiva dikelompokkan menjadi Deret Dua Ajektiva, Deret Tiga Ajektiva, Deret Empat Ajektiva, dan Deret Lima Ajektiva. Deret ajektiva tersebut akan dianalisis dari segi sintaksis dan semantis. Dalam analisis sintaktis, digunakan tiga aturan urutan ajektiva untuk mengamati urutan letak ajektiva dalam frasa nominal (Haeseryn et al, 1997:837). Ketiga aturan tersebut adalah (1) urutan ajektiva yang tidak menunjukkan pembedaan, (2) urutan ajektiva dengan adanya pemerincian induk, dan (3) urutan ajektiva deret bebas. Selain itu, juga dideskripsikan urutan istimewa pada deret ajektiva yang urutannya tidak memenuhi ketiga aturan di atas. Dalam analisis semantis, untuk mengamati urutan letak ajektiva dalam frasa nominal, digunakan tiga cara pembedaan ajektiva (Haeseryn et al, 1997: 385) seperti, (1) ajektiva absolut dan relatif, (2) ajektiva subyektif dan obyektif, dan (3) kwalificerende adjectief dan relationeie adjectief.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S15886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triaswarin Sutanarihesti
Abstrak :
ABSTRAK Tujuan utama dari skripsi ini pada prinsipnya adalah mencari persamaan dan perbedaan baik pembentukan kata maupun pembentukan makna kata-kata jadian yang termasuk dalam kategori -loos, -vrij, dan -arm.'Untuk mencapai hal tersebut, langkah yang dilakukan adalah mencari batasan-batasan fonologis, morfologis, dan semantis dari kata jadian berakhiran -loos, -vrij, -arm, dan mencari nilai kategorial dari kata jadian berakhiran -loos, -vrij, dan -arm yang berkelas kata adjektiva. Setiap proses pembentukan kata mempunyai bentuk dasar yang unik, yaitu mempunyai kategori tersendiri. Bentuk dasar sejumlah besar adjektiva berakhiran -loos, -vrij, dan -arm adalah nomina. Selain itu dalam aturan pemben_tukan kata harus pula diperhatikan pembatasan bentuk dasar secara morfologis, fonologis, dan semantis. Bentuk dasar yang dapat berkombinasi dengan -loos, -vrij, dan -arm dapat berupa sebuah morfem bebas, derivat, dan kompo_situm. Hal tersebut terlihat setelah batasan morfologisdicari. Dengan melihat batasan fonologis, dapat diketahui bahwa -loos mempunyai alomorf -loos, dan dalam proses penggabungannya dengan bentuk dasar, -loos terkadang mendapatkan bunyi antara yaitu -s dan -e(n)-. Sedangkan beberapa bentuk dasar yang berkombinasi dengan -vrij dan -arm hanya mendapatkan bunyi antara -s-. Untuk menentukan apakah sebuah kata (bentuk dasar) hanya dapat berkombinasi dengan salah satu atau dua dari akhiran -loos, -vrij, dan -arm, atau bahkan dengan ketiganya, pembatasan semantis mempunyai peranan penting. Di sini terlihat bahwa pola pembentukan kata jadian bera_khiran -loos, -vrij, dan -arm sama. Tetapi dengan melihat bahwa -loos sebagai akhiran dalam kata jadian mempunyai ciri-ciri tidak bermakna mandiri, maka -loos dianggap sebagai sufiks. Sedangkan -vrij dan -arm dianggap sebagai setengah sufiks karena meskipun makna kedua akhiran terse-but tidak memperlihatkan ciri-ciri makna yang mandiri, makna asalnya masih dapat dilihat pada makna keseluruhan dari kata jadian. Nilai kategorial dari -loos adalah 'tanpa x, tidak mengandung x (lagi), tidak mempunyai x (lagi)'. Nilai kategorial dari -vrij adalah batas dari x, tidak mengandung x (lagi), tidak mempunyai x (lagi)', sedangkan _arm adalah 'miskin akan x, mengandung sedikit x'. Di antara akhiran -loos, -vrij, dan -arm, -loos memiliki tingkat produktivitas tertinggi.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15906
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nam, Ji Sun
Seoul: Parkinjeong, 2007
KOR 495.759 NAM h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Murniati Kirananingdyah
Abstrak :
Vol dan tajuk adalah dua buah akhiran yang memiliki gejala pembentukan kata yang hampir sama, di mana di dalam pembentukan katanya, -veal dan -rljk dapat dikombinasikan dengan sebuah morfem bebas atau kata. Namun, di dalam bahasa Belanda, vol dan rljk sendiri juga dapat dikatakan sebagai sebuah morfem bebas karena keduanya memiliki kemampuan untuk berdiri sendiri. Di dalam skripsi ini akan diuraikan bagaimana pembentukan kata yang terjadi pads kata jadian yang berakhiran -vol dan -rijk tersebut melalui spesifikasi bentuk dasarnya, spesifikasi kaidah pembentukan katanya, dan spesifikasi nilai kategorialnya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>