Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Ratna Nurhajarini
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2015
595.388 DWI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andang Iskandar
Abstrak :
Indonesia yang memiliki garis pantai sepanjang 81.000 km dengan perairan pantainya seluas 5.8 juta km2 merupakan negara yang potensial dalam pengembangan budidaya tambak udang. Namun, pada kenyataannya selama periode 1997-2001 ekspor udang tidak beku Indonesia selalu mengalami penurunan. Tahun 1997 Indonesia mengekspor udang senilai US$ 11,44 juta dan menurun drastis pada tahun 2001 menjadi USS 5,43 juta. Turunnya pertumbuhan ekspor komoditas ini jelas berdampak kepada menurunnya perolehan devisa dan pendapatan petani tambak. Analisis dengan menggunakan Konstanta Pangsa Pasar (Constant Market Share/CMS) dapat memperlihatkan kinerja ekspor komoditas udang tidak beku Indonesia di pasar internasional. Dari hasil analisis dapat diketahui pengaruh impor negara tujuan ekspor, komposisi komoditi, dan daya saing terhadap pertumbuhan ekspor udang Indonesia. Analisis terhadap pengaruh ketiga faktor tersebut dapat dipergunakan sebagai masukan untuk menentukan kebijakan selanjutnya. Dari hasil analisis melalui perhitungan CMS, diketahui bahwa di pasar Malaysia, kinerja ekspor udang tidak beku Indonesia sangat baik dibandingkan dengan pasar Amerika Serikat dan Inggris. Baiknya kinerja ekspor udang Indonesia di Malaysia dipengaruhi oleh daya saing komoditas yang bersangkutan, walaupun pertumbuhan impor Malaysia dan komposisi komoditi yang bersangkutan menunjukkan angka negatif. Sementara itu buruknya kinerja ekspor udang Indonesia di pasar Amerika Serikat dan Inggris lebih disebabkan oleh rendahnya daya saing komoditas yang bersangkutan di pasar kedua negara tersebut, meskipun pertumbuhan impor kedua negara tersebut dan pengaruh komposisi komoditi cukup tinggi. Di samping itu adanya ketentuan zero tolerance terhadap kandungan chloramphenicol (sejenis antibiotik) yang disyaratkan oleh kedua negara tersebut terhadap impor udang tidak beku dari negara-negara Asia termasuk Indonesia dan kampanye anti udang tambak yang dilakukan oleh LSM yang tergabung dalam Global Aquaculture Alliance (GAA) juga turut memperburuk kinerja ekspor udang tidak beku Indonesia. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa sudah waktunya Indonesia melakukan diversifikasi pasar (membuka pasar baru) melalui promosi ekspor dengan mengikuti pameran perikanan internasional di negara-negara nontradisional sehingga produk perikanan Indonesia khususnya udang lebih dikenal di negara-negara tersebut. Dengan demikian ekspor hasil perikanan Indonesia, khususnya udang, tidak hanya terpaku pada pasar tradisional (Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang). Selain itu Indonesia harus melakukan perbaikan-perbaikan terhadap budidaya tambak udang, baik ekstensifikasi tambak (ekstam) maupun intensifikasi tambak (intam) yang tetap menjaga kelestarian alam, sehingga produksi dan ekspor komoditas ini dapat kembali meningkat.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Josephine Vivian
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini menganalisa mengenai proses investigasi Amerika Serikat (AS) atas kasus Frozen Warmwater Shrimp Subsidies yang menyangkut Indonesia yang dinilai telah melakukan subsidi dan merugikan industri domestik AS. Konsistensi antara proses tindakan anti-subsidi (CVD) yang dilakukan otoritas investigasi AS dan ketentuan WTO khususnya Agreement on Subsidies and Countervailing Measures (ASCM) akan dilihat dalam tesis ini. Penulisan tesis ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan hasil preskriptif. Hasil penelitian menyarankan agar memastikan proses penyelidikan yang dilakukan AS terhadap Indonesia dan tindakan pemerintah Indonesia dalam membuktikan dirinya tidak bersalah sesuai dengan hukum WTO, sehingga penyimpangan terhadap pemakaian tindakan anti-subsidi dapat dihindari demi kepentingan perdagangan internasional bagi seluruh anggota WTO. Selain itu, WTO perlu memberikan perhatian lebih terhadap isu dominansi negara-negara maju dalam menerapkan tindakan anti-subsidi terhadap negara-negara berkembang yang dapat dijadikan alasan untuk sikap proteksi atas industri domestik negara-negara maju tersebut atau kepentingan-kepentingan lainnya.
ABSTRACT
This thesis analyzes the process of investigation of the United States (US) on Frozen Warmwater Shrimp Subsidies case against Indonesia who had committed subsidies and cause injury to the US domestic industry. The consistency between process of anti-subsidy measures (CVD) who conducted by US investigation authorities and the provisions of WTO especially the Agreement on Subsidies and Countervailing Measures (ASCM) will be viewed in this thesis. This thesis uses the method of normative legal research as to result in a prescriptive advice. The results of the study suggest that ensures the investigation process conducted by AS against Indonesia and the Indonesian Government measures to prove his innocence in accordance with the WTO law, so that deviations from the use of anti-subsidy measures can be avoided in the interest of international trade for all WTO members. Moreover, the WTO needs to pay more attention to the issue of dominance of developed countries in implementing anti-subsidy measures against developing countries that can be used as an excuse for protectionism on the domestic industry of the developed countries or other interests.
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T43361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
One of attempts to increasing water quality in white shrimp (Penaeus merguensis) cultivation by using exact water biota (macromedian) with recirculation system. The effective macro median composition as follows : sea grass (Choulerpa serulata), belanak fish (Mugil subvirindis),green oyster (Mytillus virindis)....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
This paper discusses about distribution , potential and also fishiries aspect of economically important prawns and shirps. Due to the illegal logging and over exploitation of those shrimps, we need more information to know the fishiries regulations, especially the catch management and culticvation in an environmentally friendly area.
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Natan Kambuno
Abstrak :
Sejak beberapa tahun yang lalu Jepang merupakan pasar utama tujuan ekspor udang Indonesia yang berperan penting dalam perolehan devisa bagi Indonesia karena berdasarkan data tahun 1995 sampai tahun 1999, rata-rata 61,7% komoditi udang Indonesia diekspor ke pasar Jepang, sementara sisanya diekspor ke Amerika Serikat, Hongkong, Singapura dan negara-negara lainnya. Dari segi volume, data perkembangan ekspor udang Indonesia ke Jepang (1995 - 1999) menunjukkan angka fluktuatif, namun dari segi nilai menunjukkan angka penurunan dari tahun ke tahun. Mengamati fenomena menurunnya nilai ekspor udang Indonesia di pasar Jepang dan untuk mengantisipasi persaingan ketat dengan negara-negara produsen utama dipasar tersebut, maka perlu dikaji strategi peningkatan daya saing udang Indonesia agar tidak terpuruk lebih jauh lagi mengingat pasar Jepang selama ini merupakan pasar utama produk udang Indonesia yang merupakan sumber perolehan devisa terbesar dari sektor pertanian. Adapun Metode analisis yang digunakan adalah analisis faktor-faktor Iingkungan, baik lingkungan internal maupun ekstemal berdasarkan pendekatan Diamond Porter. Sementara Data yang dianalisis adalah data primer yang didapatkan dari para nara sumber yang ahli dalam masalah perudangan sedangkan data sekunder dikumpulkan dari berbagai sumber seperti dikemukakan pada bab 1 halaman 11. Hasil analisis menunjukkan bahwa kekuatan daya saing udang Indonesia di Jepang bertumpu pada potensi sumber daya laut dan perairan, besarnya lahan potensial untuk budidaya udang, tersedianya tenaga kerja yang melimpah dengan upah yang relatif murah, dan relatif stabilnya pasokan bahan baku. Sementara hasil pemetaan posisi daya saing udang Indonesia di pasar Jepang berdasarkan matriks Evaluasi Faktor Ekstemal dan Internal menunjukkan bahwa posisi daya saing udang Indonesia berada di kuadran 1. Untuk itu, maka alternatif strategi yang perlu ditempuh adalah: peningkatan produksi, diversif kasi produk dan peningkatan promosi. Dalam mengimplementasikan strategi tersebut, perlu dukungan pemerintah dalam bentuk iklim usaha yang kondusif dengan stabilitas keamanan yang baik, di samping memberikan kemudahan-kemudahan berinvestasi dan pengurusan dokumen-dokumen ekspor. Peran Instansi terkait dan Badan Asosiasi juga perlu di tingkatkan khususnya dalam memberikan masukan-masukan kepada pemerintah agar daya saing udang Indonesia di pasar Jepang bisa ditingkatkan atau minimal dipertahankan pada posisinya yang sekarang.
2000
T3667
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nofa Primadini
Abstrak :
Secara geografis Indonesia sangat berpotensi untuk budidaya perikanan, termasuk budiday komoditas udang. Udang merupakan komoditas perikanan yang menjadi prospek utama untuk ekspor. Ekspor udang Indonesia didukung dari hasil penangkapan dan budidaya. Pemerintah dalam hal ini, Departemen Kelautan dan Perikanan mendukung penuh untuk optimalisasi sektor perikanan dan kelautan. Karena pemanfaatan sektor kelautan dan perikanan belum optimal. Revitalisasi perikanan merupakan wujud dari dukungan pernerintah terhadap perkembangan sektor ini. Pertumbuhan ekspor udang Indonesia mengalanti pertumbuhan yang lambat, hal tersehut disebabkan oleh banyak faktor. Pertama adalah berubahnya lingkungan yang menyebabkan konsumen menjadi lebih kritis terhadap makanan yang dikonsumsi. Kedua, adanya standarisasi mutu yang diharuskan dari negara pengimpor. Ketiga, menurunnya produktivitas industri negara secara keseluruhan. Keempat, meningkatnya persaingan dalam industri baik dalam negeri maupun secara global. Kelima, krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan beberapa negara lainnya. Bila dilihat secara geografis, maka wilayah Indonesia sangat berpotensi untuk mengekspor udang-udang berkualitas ke pasar dunia. Terlebih setelah Amerika Serikat memberlakukan anti dumping terhadap enam negara yaitu Thailand, Cina, Vietnam, Equador, India, dan Brasil. Maka peluang btsar terbuka bagi Indonesia untuk memasok udang ke pasar dunia. Amerika saat ini merupakan pasar udang utama dunia, diikuti oleh Jepang dan negara-negara Uni Eropa seperti Spanyol, Italia, Perancis, dan sebagainya. PT. XYZ merupakan salah satu dari banyak perusahaan di Indonesia yang melakukan ekspor udang ke pasar dunia. Dimana pasar utama perusahaan adalah Amerika Serikat (65%), Uni Eropa (18 %), Jepang (12 %), Cina (3%), Canada (1%) dan Australia (1%). Dengan adanya ancaman embargo dari Uni Eropa untuk seluruh produk perikanan Indonesia masuk ke kawasan Eropa, meningkatnya persaingan dari keseluruhan pemain di pasar udang dunia, maka menuntut PT XYZ memiliki stategi bersaing agar dapat terus bertahan dan mengembangkan perusahaan menjadi lebih.baik. Berdasarkan hasil analisa SWOT, perusahaan memiliki posisi strategik di kuadran satu. Hal ini berarti bahwa, perusahaan harus menggunakan strategi agresif dalam mengembangkan produknya. Keunggulan-keunggulan yang dimilik perusahaan antara lain : integrated shrimp, reputasi perusahaan yang balk, penguasaaan terhadap teknologi, pengelo]aan penuh dari pembenihan sampai produk akhir ditangani perusahaan, pengawasan yang baik terhadap petani dan proses produksi, produk yang bermutu yang sesuai dengan kualitas dan standar pasar dunia, memiliki annada pengiriman sendiri, sertifikasi ISO dan HACCP (Hazard Analysis and Critical Point), distribusi yang baik dengan menggunakan jasa distributor terbesar dan terkemuka di negara tujuan ekspor. Dengan keunggulan tersebut maka perusahaan dapat bersaing dalam pasar udang dunia dan dapat membantu menghasilkan devisa negara serta mensejahterakan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.
Geographically Indonesia very potential for the fisheries cultivation, including aquaculture shrimp. Shrimp were the fisheries commodity that became the main prospect for the export. The export of Indonesian shrimp was supported from results of the capture and the aquaculture. The government in this case, the Marine Department and supportive fisheries were full for the optimisation of the sector of fisheries and marine. Because the utilisation of the marine sector and fisheries were not yet optimal. Revitalisation of fisheries was the shape from the government support for the development of this sector. The growth of the export of Indonesian shrimp experienced the slow growth, this matter was caused by many factors. First was the change in the environment that caused the consumer to become more critical against food that was consumed. Secondly, the existence standarization the quality that was required from the importer's country. Thirdly, the decline in the productivity of the country's industry on the whole. Fourthly, the increase in the competition in the good industry domestic and globally. Fifthly, the economic crisis that struck Indonesia and several other countries. When was seen in a geogarafis manner, then the Indonesian territory very potential to export quality shrimp to the world market. At first after the United States put into effect anti dumping against six countries that is Thailand, China, Vietnam, Equardor, India and Brazil. Then the big opportunity was open for Indonesia to supply shrimp to the world market. America at this time was the main shrimp market the world, had taken part in by Japan, and European Union countries like Spain, Italia, France, etc. - PT. XYZ was one of the many companies in Indonesia that did the export of shrimp to the world market. Where the main market the company was, the United States (65%), the European Union (18 %), Japan (12 %), China (3%), Canada (1%) and Australia (1%). With the existence of the embargo threat from the European Union for all the Indonesian fisheries product entered the European region, the increase in the competition from the player's whole in the market of world shrimp, then prosecuted PT XYZ had stalegi was competitive in order to be able to continue to remain and develop the company became better. Be based on hasi the SWOT analysis, the company had the position strategik in the quadrant one. This was significant that, the company must make use of the aggressive strategy in developing his product. The superiority that the company in part: integrated shrimp, the reputation of the good company, towards technology, the management was full from the germination until the end product was handled by the company, the supervision that was good towards the fanner and the process of the production, the high-quality product that was in accordance with the quality and the standard of the world market, had the sending fleet personally, ISO certification and HACCP (Hazard Analysis and Critical Point), the distribution that was good with made use of the distributor's most big and foremost service in the aim country of the export. With this superiority then the company could be competitive in the market of world shrimp and could help produced the country's foreign exchange as well as made the community's economics on the whole more prosperous.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18313
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septo Soepiyatno
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya saing dan faktor~faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor udang Indonesia ke Amerika Serikat dalam jangka panjang dan jangka pendek. Faktor-faktor yang mempengamhi permintaan ekspor udang Indonesia ke Amerika Serikat adalah GDP Amerika Serikat, harga relatif nilai tukar dan kebijakan Amerika Serikat yang menghasilkan penyertaan form DS-2031 untuk setiap impor udang yang berasal dari Indonesia. Teknik analisis yang digunakan adalah Analisa Constan1Marke! Share (CMS) untuk mengetahui tingkat daya saing udang Indonesia, uji kointegrasi prosedur Johansen Lmtuk melihat hubungan jangka panjang dan Error Correcrion Model umuk estimasi huhungan jangka pendek, dengan menggunakan data kuartalan tahun 1998 sampai dengan 2006 kuartal dua. Dari hasil analisa CMS dapat diketahui adanya peningkatan daya saing udang Indonesia pada periode 2002-2006 dibandingkan pcriode 1998-2002. Hasil uji kointegrasi dan ECM dapat diketahui dalam jangka panjang variabel GDP Amerika Serikat dan harga relatif yang digunakan dalam model secara statistik dan signiiikan memberi pengaruh terhadap ekspor udang Indonesia kecuali variabel nilai lukar, seclangkan dalam jangka pendek variabel GDP Amerika Serikat dan nilai tukar secara statistik dan signifikan memberi pengaruh terhadap ekspor udang Indonesia kecuali variabel harga nelatif dan dummy kebijakan Amerika Serikat. Rekomendasi dari hasil studi tersebut adalah kemampuan daya saing komoditi udang Indonesia di Amerika perlu ditingkatkan dengan cara meningkatkan produksi industri udang baik hasil tangkapan maupun budidaya yang berorientasi ekspor. Untuk itu mutu hasil industri perikanan khususnya udang perlu ditingkatkan dengan tems meningkatkan teknologi pcngolahan yang sesuai dengan standar mutu negara rnitra dagang. Dalam rangka pengembangan I pcningkatan kemampuan daya saing tersebut maka diperlukan perbaikan diantaranya perbaikan iklim invcstasi perikanan, peningkatan sarana dan prasarana pelabuhan perikanan dan peningkatan akses pasar.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T29202
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan El Fakhri
Abstrak :
[ABSTRAK
Terdapatnya upaya tangkap udang dogol (Metapenaeus ensis, De Haan 1844 ) di perairan Cilacap dan sekitarnya yang berlebih maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengkaji dinamika populasi, tingkat pemanfaatan dan optimasi pemanfaatan udang dogol di perairan Cilacap dan sekitarnya. Penelitian dilaksanakan di perairan Cilacap dan sekitarnya dari bulan Januari 2013 sampai Desember 2014. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan pengambilan sampel udang dogol yang tertangkap oleh alat tangkap arad dan trammel net. Analisis dinamika populasi menggunakan program FiSAT II dan pengkajian potensi lestari dianalisis dengan menggunakan model surplus produksi dalam menentukan Maximum Sustainable Yield (MSY). Optimasi pemanfaatan dilakukan dengan analisis Linier Programming terhadap aspek-aspek yang terkait dengan pemanfaatan udang dogol. Udang dogol di perairan ini memiliki pola pertumbuhan allometrik negatif, dengan nilai Lc > Lm yang menunjukkan sebagian besar udang dogol yang tertangkap di perairan ini sudah memijah. Nilai parameter pertumbuhan yaitu L∞: 55.8 mm, K: 1,18 per tahun, to: 0,1129, Z: 7,09 per tahun, M: 0,8 per tahun, F: 6,29 per tahun, dan E: 0,88. Nilai E menunjukkan tingkat pemanfaatan sudah melebihi batas ekploitasi dan sudah terjadi overfishing. Pendugaan MSY dan f-Opt sebesar 57 ton/tahun dan 392 unit alat tangkap standar trammel net. Skenario optimasi pemanfaatan udang dogol di perairan Cilacap dan sekitarnya yang paling menguntungkan dan lestari adalah dengan mengoperasikan 392 unit jaring trammel net dengan keuntungan Rp. 35,2 milyar per tahun.
ABSTRACT
There were an excessive fishing effort of greasyback shrimp (Metapenaeus Ensis, De Haan 1844) in Cilacap Waters, so it is necessary to study the population dynamics, the level of utilization and optimization of greasyback shrimp in Cilacap waters. Research was conducted in Cilacap and surrounding waters from January 2013 to December 2014. The method used was survey method using samples of Greasyback Shrimp that were caught by fishing gear Arad and trammel net. Analysis of population dynamics used FiSAT II program. Assessment of the maximum sustainable yield was analyzed using surplus production models in order to determine the Maximum Sustainable Yield (MSY). The optimization of the utilization of Linear Programming was done using analysis of aspects related to the use of greasyback shrimp. Greasyback Shrimp growth in the Cilacap waters moreover negative allometric, with a value of Lc> Lm which show that most of Greasyback Shrimp caught with fishing gear used in waters Cilacap already in spawning condition. Value of growth parameters L∞: 55.8 mm, K: 1.18 per year, to: 0.1129, Z: 7.09 per year, M: 0.8 per year, F: 6.29 per year, and E: 0.88. The value of E indicate that the utilization rate has exceeded the limits of exploitation (overfishing). Base on surplus production models analysis estimation of MSY was 57 tons / year while f-Opt for and 392 units using standard trammel net fishing gear. Optimization scenarios of Greasyback Shrimp in the Cilacap waters was the use of the most profitable and sustainable ways to operate 392 units trammel nets with a net profit of Rp. 35.2 billion per year, There were an excessive fishing effort of greasyback shrimp (Metapenaeus Ensis, De Haan 1844) in Cilacap Waters, so it is necessary to study the population dynamics, the level of utilization and optimization of greasyback shrimp in Cilacap waters. Research was conducted in Cilacap and surrounding waters from January 2013 to December 2014. The method used was survey method using samples of Greasyback Shrimp that were caught by fishing gear Arad and trammel net. Analysis of population dynamics used FiSAT II program. Assessment of the maximum sustainable yield was analyzed using surplus production models in order to determine the Maximum Sustainable Yield (MSY). The optimization of the utilization of Linear Programming was done using analysis of aspects related to the use of greasyback shrimp. Greasyback Shrimp growth in the Cilacap waters moreover negative allometric, with a value of Lc> Lm which show that most of Greasyback Shrimp caught with fishing gear used in waters Cilacap already in spawning condition. Value of growth parameters L∞: 55.8 mm, K: 1.18 per year, to: 0.1129, Z: 7.09 per year, M: 0.8 per year, F: 6.29 per year, and E: 0.88. The value of E indicate that the utilization rate has exceeded the limits of exploitation (overfishing). Base on surplus production models analysis estimation of MSY was 57 tons / year while f-Opt for and 392 units using standard trammel net fishing gear. Optimization scenarios of Greasyback Shrimp in the Cilacap waters was the use of the most profitable and sustainable ways to operate 392 units trammel nets with a net profit of Rp. 35.2 billion per year]
2015
T44433
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Roma Purnomo
Abstrak :
Saat ini wilayah pesisir Karimunjawa menghadapi tantangan berupa peningkatan tambak udang secara intensif. Masalah dalam penelitian ini adalah aktivitas tambak diduga berpotensi menimbulkan dampak pada wilayah pesisir. Pengolahan limbah yang ada tidak cukup baik sehingga menimbulkan kekhawatiran munculnya dampak pada wilayah pesisir. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dampak pada wilayah pesisir dan menyusun strategi pengendalian tambak udang menggunakan bioindikator makrozoobenthos. Metode yang digunakan adalah metode campuran (mixed method). Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan kualitas air terutama parameter TSS, nitrat dan fosfat. Indeks keanekaragaman genus makrozoobenthos di Karimunjawa termasuk kategori keanekaragaman sedang, yang menggambarkan kondisi perairan tercemar sedang. Dampak pada wilayah pesisir berupa penurunan populasi Tridacna, konversi ekosistem mangrove menjadi lahan tambak, terjadi konflik sosial/pro-kontra pada masyarakat dan masih sedikitnya pengunaan tenaga kerja lokal. Kesimpulan penelitian ini adalah strategi pengendalian tambak udang vaname menggunakan bioindikator makrozoobenthos yaitu pemantauan kualitas air budidaya tambak udang menggunakan Capitella sebagai bioindikator makrozoobenthos yang dilaksanakan oleh petambak, perbaikan performansi kinerja tambak dengan penebaran benur dan FCR yang sesuai standar serta perbaikan kualitas air tambak sehingga tercapai keberlanjutan tambak udang dan kelestarian wilayah pesisir. ......Currently, the coastal of Karimunjawa is facing challenges in the form of an intensive increase in shrimp ponds. The problem in this research is that pond activities are suspected to have the potential to impact coastal areas. The existing waste treatment is not good enough, giving rise to concerns about the impact on coastal areas. The aim of the research was to determine the impact on coastal areas and develop strategies for controlling shrimp ponds using macrozoobenthos bioindicators. The method used is a mixed method (mixed method). The results showed that there has been a decrease in water quality, especially in the TSS, nitrate and phosphate parameters. The diversity index of the macrozoobenthos genus in Karimunjawa is included in the moderate diversity category, which describes the condition of moderately polluted waters. The impact on coastal areas is in the form of a decrease in the Tridacna population, the conversion of mangrove ecosystems into ponds, social conflicts / pros and cons in the community and the use of local workers is still minimal. The conclusion of this study is the strategy for controlling vannamei shrimp ponds using macrozoobenthos bioindicators, namely monitoring the quality of shrimp pond aquaculture water using Capitella as a macrozoobenthos bioindicator carried out by farmers, improving pond performance by stocking fry and FCR according to standards and improving pond water quality so that pond sustainability is achieved. shrimp and sustainability of coastal areas.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>