Ditemukan 118 dokumen yang sesuai dengan query
Usasana
Abstrak :
ABSTRACT
There are many non-survey method that estimate 1-0 Coefficient e. i : RAS, RECRAS and LAGRANGIAN. In this study, the author would like to introduce a new methode to estimate non-survey Coefficient of I-4, namely AHP. Using 1985 1-0 Table of publication, this study introduces the estimation 1990 1-0 coefficient using some instruments such as : MAPS MAD, PEOM and PEG. These instruments have been used to evaluate how fit the result is. The conclusion of this study shows that the technical coefficient matrix estimated by AHP and RAS may perform relative well. But, when converted to its associated Leontief Inverse, in term of such measures as it output multiplier or sectoral gross output that it does not produce look very much like an associated full-survey matrix.
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Asharuddin
Abstrak :
RINGKASAN
Salah satu indikator untuk menllai prestasi keberhasilan dalam pelaksanaan pembangunan adalah dilihat dari aspek keadaan perekonomiannya yang tergambar dari peningkatan produk domestik bruto (PDB) atau dalam konteks pembangunan daerah adal ah produk clomestik regi onal bruto (PDRB) . 0leh sebab itu penulis tortarik melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana prediksi perkembangan sektor-sektor dalam struktur PDB.B di Propinsi Kalimantan Barat dan pengaruhnya terhadap permlntaan agregat (aggregate rteirwnrt) dalam bentuk suatu model makroekonometri yang akan berguna untuk perencanaan pembangunan ekonomi di daerah ini,
Berangkat dari suatu teori dasar bahwa perubahan perekonomian yang diukur dari produk domestik regional, bruto disebabkan oleh adanya perubahan sumber daya berupa barang modal dan tenaga kerja dalam setlap sektor perekonomian,
Berlandaskan pada konsepsi dasar dan berbagai variabel yang diperkirakan terkait dalam mempengaruhi pprnbahan sektor perekonomian dalam struktur pembentukan produk domestik regional bruto tersebut, maka dengan pendekatan ekonometri dan mempergunakan program aplikasi yang telah tersedia (micro TSP) dicoba untuk merancang suatn model makro ekonometri untuk memprediksi perkembangan perekonomian Propinsi Kalimantan Barat,
Dari struktur model yang dihasilkan terekam bahwa perubahan total investafii sektoral aangat berpengaruh terhadap perolehan nilai tambah (NTS) setiap Sektor ekonomi.
Semakin besar perubahan total investasi sektoral akan semakin meningkatkan perolehan pendapatan nilai tambah bruto (NTS) sektoral tersebut, yang secara simultan berpengaruh kepada permlntaan pengeluaran agregat {aggregate demand], pengeluaran konsumsi rumah tangga, total permintaan investasi dan permintaan impor barang dan jasa. Dengan mempergunakan perangkat model makro ekonometri inl diprediksikan bahwa perekonomian Propinsi Kalimantan barat akan menga]arni pertiimbnhan yang cenderung meriurun hingga tahun 2000 dan kembali akan mengalami pertumbuhan pa da tahun pertama melinium ketiga (tahun 2001) dan dalam tahun ini diperkirakan akan terjadl transformasi struktural (shift} dari sekror pertanian ke sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor industri pengolahan.
Melalui analis model ini dihasilkan beberapa iangkah, implikasi kebi jakan yaltu : (1) mendorong a run investasi masuk yang lebih besar rata-rata sebesar 13 persen pertahun; (2} mendorong peningkatan ekspor; {3} meningkat kan m.utu-keterampilan sumber daya manusia {human resources); yang cH tun jang ol eh kebi j akan pendv:k\ing yaitu : {4} pembangunan sarana perhubungan dan r'asilitas kornunikasi; serta (b) peningkatan kemampuan aparatur,
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hanaria Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan karya akhir ini adalah menghitung value at risk (VaR) obligasi rupiah berkupon tetap. Obligasi yang dipilih sebanyak 7 obligasi pemerintah rckapitalisasi dan 3 obligasi korporasi yang memiliki tenor di bawah 3 tahun, sesuai dengan data yield curve yang tersedia.
Perhitungan VaR diawali dengan valuasi obligasi untuk mengetahui besar eksposur obligasi tersebut terhadap faktor risiko pasar, dalam hal ini risiko suku bunga. Return dari investasi pada obligasi sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga pasar. Jika suku bunga pasar turun maka akan diperoleh capital gain dari kenaikan nilai par tetapi return yang diperoleh dari hasil reinvestasi kupon akan menurun. Sebaliknya jika suku bunga pasar naik, maka nilai par akan turun tetapi hasil reinvestasi kupon akan meningkat. Suku bunga pasar yang diambil adalah JIBOR overnight, jangka waktu 1, 3, 6, 12 bulan serta yield obligasi pemerintah jangka waktu 2 dan 3 tahun. Risiko suku bunga pasar diukur dari volatilitas pergerakan suku bunga pasar sepanjang periode 1 .Tanuari hingga 27 Juni 2003, dan dicari model volatilitas-nya atau model conditional variance-nya berdasarkan metode ARCH/ GARCH. Dengan model tersebut maka dapat diprediksi (forecast) besarnya standar deviasi dari return suku bunga pasar pada tanggal tertentu sehingga dapat dihitung VaR obligasi. Dalam penelitian ini VaR dihitung untuk horison waktu 1 hari ke depan dan pada tingkat, kepercayaan 95%.
Hasil perhitungan VaK dibandingkan dengan perhitungan duration dan convexity obligasi-obligasi tersebut dan temyata menunjukkan hasil yang konsisten. Obligasi rekapitalisasi FR04 dan Obligasi Indosat I tahun 2001 seri A memiliki tingkat sensitivitas dan VaR tertinggi di antara kesepuluh obligasi yang dipilih.
Tren penurunan suku bunga pasar yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir membuat investor banyak beralih ke obligasi berkupon tetap. Hasil perhitungan duration dan convexity obligasi dikombinasikan dengan hasil perhitungan VaR dapat dijadikan dasar bagi investor yang ingin berinvestasi pada obligasi.
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dwika Darinda
Abstrak :
Penelitian ini membahas eksistensi konvergensi inllasi antar daerah di Indonesia dan mengidentifikasi peranan efek spasial dalam proses tersebut. Pengujian konvergensi terdiri dari tiga jenis yaitu stokastik, sigm4 dan beta. Pengaplikasian teori Phillips Curve pada model konvergensi beta kondisional bertujuan menghindari substantial overestimation. Sementara model Spatial Durbin bertujuan memperhitungkan hubungan spasial yang tidak hanya terdapat pada variabel dependen, tetapi juga terdapat pada variable bebas. Hasil penelitian menunjukkan efek spasial berpengaruh terhadap konvergensi antar propinsi di Indonesia. oleh sebab itu, penyusun menyarankan bahwa efek spasial perlu diikutsertakan dalam perumusan kebijakan baik di tingkat daerah maupun pusat.
The focus of this study is the existence of inflation convergence between regions in Indonesia and identiff the role of spatial effects in the process. Three types of convergence to be discussed were stochastic, sigma, and beta. Applied Phillips Curve in conditional beta convergence model aims to avoid substantial overestimation. While Spatial Durbin Model aims to estimate the dependencies in the spatial relationships not only occur in the dependent variable, but also on the independent variable. The result shows that the spatial effects have a vital role in determining the rate of convergence between the provinces in Indonesia. Therefore, the study results suggest that spatial effects should be included in policy formulation at both the local and central level.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42387
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dipo Alam
Jakarta: PAU-EK-UI , 1992
330.015 DIP a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Christ, Carl F.
New Delhi: Wiley Eastern Private, 1996
330.015 CHR e
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Klein, Lawrence R.
New Delhi: Prentice Hall of India, 1969
330.015 KLE i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Wooldridge, Jeffrey M., 1960-
Canada: South-Western College, 2000
330.015 WOO i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Gunawan Sumodiningrat
Yogyakarta: Fakultas Ekonomi - UGM, 2002
330.015 195 GUN e
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Gunawan Sumodiningrat
Yogyakarta : FE - UGM, 2007
330.015 195 GUN e
Buku Teks Universitas Indonesia Library