Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djazirotin Nikmah
"Tesis ini mengkaji masalah Islamofobia di Amerika Serikat AS dan peran yang dilakukan oleh Council on American Islamic-Relations CAIR dalam mengatasi Islamofobia di negara tersebut. Permasalahan penelitian yang diangkat dari tesis ini bahwa komunitas Muslim di Amerika sebagai kelompok minoritas menghadapi berbagai bentuk Islamofobia mengacu pada teks laporan dari Council on American Islamic-Relations CAIR yang berjudul : Islamophobia and Its Impact in the United States, January 2009-December 2010 Same Hate, New Target . Dengan menggunakan teori kebudayaan dari Clifford Geertz, dan konsep rasisme dalam agama, budaya, dan kondisi sosial politik Amerika yang menjadikan Islam sebagai keyakinan di luar mainstream AS. Penelitian ini menggunakan metode ldquo;thick description'; dari Clifford Greetz, yang menunjukkan bahwa Islamofobia di AS berakar dari sejarah rasisme yang panjang di masa lalu, diikuti adanya prasangka, dan sikap masyarakat terhadap masyarakat Muslim. CAIR sebagai organisasi advokasi hak-hak sipil dan NGO mulai bekerja setelah pemboman di Oklahoma pada tahun 1995. Peran CAIR dalam mengatasi Islamofobia dilakukan melalui berbagai aktivitas seperti advokasi lewat organisasi yang terkelola dengan professional melaksanakan pendidikan, pelatihan, publikasi, berhubungan dengan pemerintah, media, DPR, FBI, lobbi dan lain-lain sesuai dengan visi misi CAIR. Program-program advokasi dan pendidikan yang dilakukan oleh CAIR telah menunjukkan keberhasilan, yakni telah dipenuhi, dihormati, dan dilindunginya hak-hak sipil masyarakat Muslim yang selama ini dilanggar, namun penelitian ini juga menemukan bahwa dampak program-program yang dilakukan CAIR belum begitu luas dan belum menurunkan Islamofobia di masyarakat Amerika.

This thesis explores the problem of Islamophobia in the US, and the role of the Council on American Islamic Relations CAIR to fight Islamophobia in that country. The focus of this research is on the Moslem community as a minority group in America facing Islamophobia based on CAIR report titled Islamophobia and Its Impact in the United States, January 2009 December 2010 Same Hate, New Target. Using the cultural theory from Clifford Geertz, and the concept of racism in religion, cultures and sociopolitical condition, it discovers that Islam is not part of American social mainstream, yet. Applying the 'thick description' method from Clifford Geertz, the results show that Islamophobia in America has had roots from the long period of historical racism in the past followed by the existence of prejudice and attitudes from the society against the Moslem community. CAIR as a civil right and non governmental organization began its work right after the Oklahoma bombing in 1995. Since then, many advocacy and community education programs have been conducted by CAIR. Indeed, this organization has demonstrated success to fulfil and protect Moslem communities civil rights in the US. However, the impact of the advocacy and education programs undertaken has not decreased Islamophobia yet and the challenges overcome Islamophobia in the US still has a long way to go through many efforts so forcefully conducted by CAIR and its network .
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T49263
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audrey Sondang Paulina Kaha
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk memahami bahwa seiring berjalannya waktu, kehidupan manusia dipengaruhi oleh kehadiran perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Terutama, dengan kemajuan internet yang mengubah cara manusia menjalani kehidupannya sehari-hari. Sehingga, muncul kebiasaan-kebiasaan baru dan cara-cara baru dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Namun Kebiasaan-kebiasaan baru ini seringkali tidak sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia belum semuanya memahami system pembayaran yang terdigitalisasi. Oleh sebab itu dengan adanya hambatan ini, masyarakat Indonesia yang ingin menggunakan video streamingseperti Netflixseringkali mengalami kendala dalam hal pembayaran. Dengan adanya celah seperti ini, Iflixhadir di tengah masyarakat Indonesia dengan pilihan pembayaran yang memudahkan penggunanya seperti pembayaran menggunakan pulsa. Netflixmemang menjadi primadona dalam dunia subscribed video on demand, namun masih kurang fleksibel dalam pembayarannya sehingga konsumen di Indonesia terutama kelas menengah kebawah beralih ke Iflix.Oleh karena itu, pada penelitian kali ini, penulis menggunakan isu ekonomi politik, teori hibridisasi, dan teori pasar untuk mengulas fenomena ini.

ABSTRACT
This research is conducted to establish an understanding that over time, human life is influenced by the development of information and communication technology. Especially, with the advencement of internet that changed the way people live their daily lives. Thus, presenting new habits and ways of living everyday life. However, these new habits are often incompatible with the economic conditions of Indonesian society. The Indonesian have not yet fully understood the system of digitized payments. Therefore, with this obstacle, Indonesian who use streaming video like Netflix often experience obstacles in terms of payment. With such a gap, Iflix present in the Indonesian community with a payment option that facilitate users to use telephone credit. Netflix is leading in the world of subscribed video on demand, but still less flexible in payment so that indonesian consumers, especially the middle class switch to Iflix. Therefore, in this study, the authors use the issue of the political economy, hybridization theory, and market theory to review this phenomenon."
2018
T51176
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library