Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tilaar, Astrid Fabiola
Abstrak :
Pemasaran produk pencerahan kulit mengalami peningkatan terutama di daerah Asia Pasifik. Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya menganggap bahwa kulit putih itu cantik, sehingga memotivasi wanita Indonesia untuk memakai produk pencerah kulit. Tujuan dari penelitian ini untuk mencari bahan baku yang bermanfaat sebagai pencerah kulit yang berasal dari tanaman Indonesia dengan mengetahui potensi ekstrak etanol daging buah salak varietas Bongkok (Salacca edulis Reinw) terhadap aktivitas pencerahan kulit. Salak varietas Bongkok mengandung flavonoid yang diduga memiliki kemampuan dalam proses depigmentasi kulit. Studi in vitro yang dilakukan adalah uji aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode DPPH dan uji penghambatan tirosinase. Dari hasil uji in vitro didapatkan bahwa ekstrak etanol daging buah salak memiliki aktivitas antioksidan pada konsentrasi 1%, 3% dan 5%, sedangkan kemampuannya menghambat tirosinase diperoleh pada konsentrasi 3% dan 5%, tidak pada konsentrasi 1%. Pada uji manfaat dengan analisis univariat, krim uji yang mengandung ekstrak etanol daging buah salak 3% dengan uji T-test terbukti ada penurunan yang signifikan pada indeks melanin kulit (p<0,001). Dengan analisis bivariat, krim uji yang mengandung ekstrak etanol daging buah salak 3% mengalami penurunan indeks melanin yang baik dibandingkan dengan basis krim dengan signifikansi 0,001(p<0,05). Dengan hasil yang diperoleh diharapkan ekstrak etanol daging buah salak dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produk pencerahan kulit sehingga dapat mengurangi ketergantungan industri kosmetik dalam negeri terhadap bahan baku impor.
The whitening skin product market has been growing significantly in Asia Pacific. Indonesia is one of those countries which mainly thinks that having a white color skin is simply beautiful. Therefore, it motivates Indonesian women to buy more whitening product to satisfy their beauty needs. The purpose of this research is to find raw material for whitening product from Indonesian plants that can be useful as skin lightening agents. This study investigate the potential of ethanolic extract from snake fruit in the activity as skin enlightenment. Salacca edulis Reinw (Snake fruit Bongkok varieties) contains flavonoids which have been reported to play a part in skin depigmentation. The study conducted in vitro antioxidant activity assay using DPPH and tyrosinase inhibition assay. The test results showed that in vitro, snake fruit ethanolic extract have antioxidant activity at concentration of 1%, 3% and 5%. The ability to inhibit tyrosinase is observed at a concentration of 3% and 5%. The univariate analysis from the efficacy test, using cream containing 3% extract to T-test proved that there was a significant reduction in skin melanin index (p <0,001). In bivariate analysis, cream containing 3% extract decrease melanin index which compares favorably with the base cream with significance 0,001 (p <0,05). The results obtained strongly suggest that snake fruit ethanol extract can be used as raw material for skin lightening so as to reduce dependence of the domestic cosmetics industry on imported raw materials.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T33129
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wong Hendra Wijaya
Abstrak :
Kerontokan rambut bisa disebabkan banyak faktor antara lain kekurangan hormon estrogen. Penambahan estrogen secara eksogen diduga dapat mengubah siklus hormonal yang dalam beberapa kasus dapat memicu timbulnya kanker. Salah satu alternatif rasionil adalah dengan menggunakan senyawa mirip estrogen hasil isolasi dari tanaman yang disebut fitoestrogen. Fitoestrogen dapat berkompetisi dengan estrogen untuk berikatan dengan reseptornya sehingga timbul efek estrogenik. Senyawa fitoestrogen pada biji klabet diduga dapat meningkatkan proses pertumbuhan rambut. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan efektivitas sediaan tonik rambut ekstrak biji klabet pada proses pertumbuhan rambut kelinci, mendapatkan konsentrasi optimal dan data sensitivitasnya. Aktivitas pertumbuhan rambut ditentukan melalui perhitungan panjang rambut, diameter rambut dan berat rambut. Uji sensitivitas dinilai dengan Draize skin test dan Draize eye test. Hasil uji aktivitas tonik rambut yang mengandung ekstrak biji klabet 10%, menunjukkan perbedaan bermakna (p < 0,05) dibandingkan dengan plasebo dan menyerupai pemberian tonik rambut yang mengandung minoksidil 2%. Hasil uji sensitivitas menunjukkan efek iritasi ringan.
There are many causes of hair loss, among others is estrogen deficiency. External estrogen administration could change the hormonal cycle and increased cancer risk. One of the natural alternative estrogen therapy can be found in various plants containing natural product among which are compounds with weak estrogenic activity, termed phytoestrogens. Phytoestrogens compete with estrogen by filling or binding to the estrogen receptor and producing the estrogens effect. Phytoestrogene in fenugreek seeds (Trigonella foenum-graecum L.) is believed to increase hair growing process; however, up to now there is no scientific study to prove it. Therefore, the objection of this study is to prove the effect of hair tonic containing fenugreeks seeds extract in different concentration on hair growing activity of New Zealand strain rabbit ; and to get the optimal concentrations of fenugreek extract as well as the safety data. Hair growing activity is determined by hair length, hair diameter and hair weight measurement, while toxicity test is determined by Draize skin test and Draize eye test. The result of the activity test using 10% fenugreek extract seed hair tonic showed significant difference (p < 0,05) compare to placebo and resemble the result using minoxidil 2% hair tonic. Sensitivity test results showed mild irritation effects.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T33009
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Gustia Rinata
Abstrak :
ABSTRAK
Mikroenkapsulasi merupakan suatu teknik untuk mengubah bentuk cairan menjadi padatan dengan cara membungkus cairan tersebut dalam suatu bahan penyalut. Minyak nilam merupakan suatu produk aromaterapi yang bersifat sangat mudah menguap pada suhu kamar, sehingga mikroenkapsulasi dapat menjadi suatu pertimbangan agar aplikasinya menjadi lebih praktis, memudahkan dalam penanganannya, dan dapat melindunginya dari pengaruh lingkungan yang merugikan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengkarakterisasi mikrokapsul minyak nilam. Pada penelitian ini, mikrokapsul minyak nilam dibuat dengan metode koaservasi sederhana dan kompleks. Koaservasi sederhana menggunakan gelatin sebagai bahan penyalut dengan variasi rasio antara minyak nilam dan gelatin. Koaservasi kompleks menggunakan bahan penyalut gelatin dan gum akasia dengan dua kelompok variasi, yaitu rasio antara gelatin dan gum akasia serta rasio antara minyak nilam dan bahan penyalut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koaservasi kompleks merupakan metode yang lebih baik untuk enkapsulasi minyak nilam karena menghasilkan nilai efisiensi penjerapan yang lebih tinggi. Mikroenkapsulasi secara koaservasi kompleks dengan perbandingan gelatin dan gum akasia 1:1 menghasilkan efisiensi penjerapan tertinggi, yaitu 18,79% pada perbandingan bahan inti dan penyalut 1:1. Mikroenkapsulasi dapat mengubah minyak nilam menjadi suatu sediaan padat yang diharapkan dapat menjadi bentuk alternatif pengembangan produk aromaterapi.
ABSTRACT
Microencapsulation is a technique to convert liquids into solid forms by wrapping it into a coating material. Patchouli oil is an aromatherapy product thats highly volatile and will evaporate if left in the open air, so it considered to be encapsulate into a coating material. Thus, the application of patchouli oil as aromatherapy becomes more practical, easier to handle, and can protect them from adverse environmental effects. The purpose of this study were prepared and characterized of patchouli oil microcapsules. In this study, patchouli oil microcapsules were prepared by simple and complex coacervation methods. Simple coacervation was carried out using gelatin as a coating material with variations of the ratio between patchouli oil and gelatin. Complex coacervation was carried out using gelatin and gum acacia as coating materials with two group variations of the ratio gelatin/gum acasia and the ratio patchouli oil/coating materials. The result revealed that complex coacervation was the better method for encapsulation of patchouli oil because it produced the higher encapsulation efficiency than simple coacervation method. Microcapsules were prepared by complex coacervation in gelatin/gum acasia ratio 1:1 and patchouli oil/coating materials ratio 1:1 showed the highest encapsulation efficiency was 18.79%. Microencapsulation can be used to convert patchouli oil into solid forms and it might be considered to produce an alternative form of aromatherapy product.
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T32987
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isabella
Abstrak :
ABSTRAK
Hati merupakan organ tubuh yang penting yang dapat memetabolisme berbagai zat yang masuk ke dalam tubuh. Salah satu fungsi hati adalah dalam metabolisme karbohidrat yang berperan dalam proses glikolisis dan glukoneogenesis. Kegagalan proses glukoneogenesis di hati dapat menyebabkan hipoglikemia dan kerusakan hati total dapat berakibat pada kematian. Ekstrak etanol kulit buah manggis (EEKBM) diketahui kaya akan kandungan antioksidan dan diduga dapat berperan untuk melindungi hati dari kerusakan. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian untuk memastikan kemampuan EEKBM dalam menanggulangi kerusakan hati akibat oksidan CCl4 melalui kemampuan metabolisme glukosa dan laktat. Uji hepatoprotektor dilakukan pada tikus yang diberikan EEKBM dengan dosis yang berbeda yaitu 900, 1080 dan 1296 mg/kgBB selama 8 hari sebelum diberikan CCl4 sebagai penginduksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian EEKBM dosis 1080 mg/kgBB dapat memperbaiki konsumsi glukosa dengan meningkatkan kadar glukosa (p<0,05) meskipun tidak sebaik kontrol, menurunkan produksi laktat dan kadar NADH tetapi tidak signifikan bila dibandingkan dengan kelompok kontrol dan CCl4 (p>0,05).
ABSTRACT
Liver is an important organ that can metabolize every substance entering the body. Carbohydrate metabolism, include glycolysis and gluconeogenesis is also one of the most important function of liver. Failure in gluconeogenesis can cause hypoglycemia and total liver failure can cause death. Mangosteen hull extract is known for its antioxidant capacity which is considered to be able to protect the liver from free radical damage. This research is intended to prove if mangosteen hull extract can be used as hepatoprotector to protect the liver from free radical damage which was induced by CCl4. The hepatoprotector effects was measured through the metabolism of glucose and lactate. Mice were given mangosteen hull extracts in several different doses (900, 1080 and 1296 mg/kgBW) for eight days before CCl4 induction. The results showed that 1080 mg/kgBW mangosteen hull extracts was able to reduce glucose consumption although not significant as the control group, also reduced lactate production and NADH level but insignificant compared to CCl4 group.
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T32970
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toni Sutono Hadimulyo
Abstrak :
ABSTRAK
Prevalensi kasus jerawat (acne vulgaris) 75-85% pada orang dewasa, terutama pada usia remaja, dan sering menjadi kronis. Etiopatologis jerawat multi-faktorial, antara lain disebabkan oleh stres oksidatif dan pengaruh hormon serta pola makan. Tujuan dari penelitian adalah untuk membuktikan bahwa ekstrak etanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L) yang mengandung senyawa aktif xanthones dengan aktivitas anti-oksidan, anti-bakteria dan anti-inflamasi, dapat menunjang terapi medis untuk jerawat. Uji klinis dilakukan secara acak, berpembanding dan tersamar ganda selama 3 minggu pada 94 subyek berjerawat ringan dan sedang, berumur 18-30 tahun yang tinggal di asrama agar relatif homogen. Parameter penelitian adalah derajat keparahan jerawat menurut kriteria Lehman dan kadar malondialdehid (MDA) di dalam darah subyek. Perlakuan dengan pemberian 400 mg ekstrak 3 kali sehari, bersamaan terapi standar dengan krim topikal asam retinoat 0,025% pada lesi jerawat di wajah pada malam hari. Keparahan jerawat berkurang tidak bermakna (p > 0.2) dan penurunan kadar MDA dalam plasma darah tidak bermakna (p = 0.49).
ABSTRACT
The prevalence of acne (acne vulgaris) is 75-85% in adults, especially in adolescence, and often becomes chronic. Etiopatology of acne is multi-factorial, partly due to the oxidative stress and the influence of hormones and diet. The purpose of this study is to prove that the ethanol extract of mangosteen rind (Garcinia mangostana L) containing xanthones with properties of anti-oxidant, anti-bacterial and anti-inflammatory, can support medical therapy for acne. A randomized, double-blind and controlled clinical trial done for 3 weeks in 94 subjects with mild and moderate acne, aged 18-30 years living in a dorm which is relatively homogeneous. Parameters of the study are the degree of severity of acne according to Lehman criteria and the levels of malondialdehyde (MDA) in the blood of the subjects. Intervention by administering 400 mg extract 3 times a day, along with standard therapy with topical cream of 0.025% retinoic acid applied in acne lesions on the face at night. Improvement of acne severity was not significant (p > 0.2) and decreased levels of MDA in blood plasma was not significant (p = 0.49).
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marissa
Abstrak :
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pada pasien akne terjadi stres oksidasi yang ditandai dengan penurunan aktivitas glutation peroksidase (GPx) dalam eritrosit. Aktivitas GPx dalam plasma belum pernah diteliti pada pasien akne dan diharapkan dengan pemberian ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) sebagai sumber antioksidan dapat meningkatkan aktivitas GPx dalam plasma. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan desain paralel, merupakan uji klinis yang memakai rancangan pretest-posttest dengan kelompok kontrol. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan aktivitas GPx dan rasio glutation tereduksi/teroksidasi (GSH/GSSG) sebelum dan sesudah mengkonsumsi ekstrak kulit buah manggis dengan dosis 3x1 kapsul selama 21 hari. Metode pemeriksaan menggunakan metode enzimatik Ransel kit RS.505 untuk mengukur aktivitas GPx dan microplate assay for GSH/GSSG GT.40 untuk mengukur rasio GSH/GSSG terhadap 20 subyek penelitian dan 18 subyek kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kelompok Manggis, setelah terapi dengan ekstrak kulit buah manggis, aktivitas plasma GPx secara signifikan lebih tinggi dibandingkan sebelum terapi (p<0,05), namun bila dibandingkan dengan kelompok Plasebo peningkatan ini tidak bermakna (p>0,05). Penelitian ini juga menemukan bahwa pemberian ekstrak kulit buah manggis pada pasien akne dapat menurunkan rasio GSH / GSSG secara signifikan (p<0,05) dibandingkan dengan kelompok Plasebo. ......Previous studies have shown impaired antioxidant defense system in patients with acne, including alterations in glutathione peroxidase (GPx) activity in erythrocytes. GPx activity in plasma has not been studied in patients with acne and is expected that administration of mangosteen pericarp extract as a source of antioxidants can increase the activity of GPx in plasma. This study is a comparative analytical study with parallel design, a clinical trial using a pretest-posttest control group. The study was conducted by comparing the activity of GPx and the ratio of GSH/GSSG before and after consumes mangosteen pericarp extract with doses 3x1 capsules for 21 days. An enzymatic methods using Ransel kit RS.505 to measure GPx and microplate assay kit for GSH / GSSG GT.40 to measure the ratio of GSH/GSSG against 20 study subjects and 18 control subjects. The results showed that after therapy with mangosteen pericarp extract, the activity of plasma GPx was significantly higher than before therapy (p<0.05), but when compared to the Placebo group the increase was not significant (p>0.05). This research also found that administration of mangosteen pericarp extract to patients with acne may decrease the ratio of GSH / GSSG significantly (p<0.05) compared to the Placebo group.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T32793
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Hayati
Abstrak :
Tanaman obat sudah sejak lama digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat, mencegah maupun menyembuhkan penyakit. Salah satunya adalah kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.). Penelitian sebelumnya telah menguji aktifitas antioksidan dengan penangkapan radikal bebas 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari pemberian ekstrak etanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) pada sel darah merah domba yang diberikan stres oksidatif dengan t-BHP secara in vitro, dan melindungi membran sel darah merah domba yang diberikan stress oksidatif dengan t-BHP secara in vitro (MDA). Hasil menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol 50% kulit buah manggis (EEKBM) dengan konsentrasi 1,95mg/mL mampu mengatasi radikal bebas yang ditimbulkan oleh t-BHP dalam hal ini mampu mengatasi peroksidasi lipid membran SDMD oleh t-BHP, ditunjukkan dengan penurunan kadar MDA yang bermakna. EEKBM mampu meningkatkan kadar GSH pada SDMD yang diberi oksidator. EEKBM tidak menyebabkan pembentukan met-Hb, dan tidak berperan dalam menghambat pembentukan met-Hb. Disimpulkan bahwa EEKBM mampu mengatasi peroksidasi lipid. ...... Medicinal plants have long been used by the people of Indonesia to maintain the condition of their body to stay healthy, prevent or cure any disease. The one is the pericarp of the mangosteen fruit (Garcinia mangostana L.). Previous studies have tested the antioxidant activity 2,2-diphenyl-1-pikrilhidrazil. The question is whether this garcinia can prevent oxidative stress in red blood cells. This study aimed to examine the effect of ethanol extract of mangosteen pericarp (Garcinia mangostana L.) to the red blood cells of sheep (SDMD), that oxidative stress is given by t-BHP in vitro, and it can protects the sheep red blood cell membranes from oxidative stress is given by t-BHP in vitro (MDA). The results showed that given of 50% ethanol extract of mangosteen pericarp (EEKBM) with a concentration of 1.95 mg / mL able to reduce the free radicals generated by t-BHP and in this case it was able to overcome lipid peroxidation of SDMD membrane by t-BHP, indicated by the decreased levels of MDA. EEKBM can increase levels of GSH in SDMD that given the oxidant. EEKBM not lead the formation of metHb, and did not play a role in inhibiting the formation of met-Hb. It is concluded that EEKBM is able to reduce the lipid peroxidation.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T31343
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Kurniati Tjahjadi
Abstrak :
Asma merupakan penyakit saluran napas kronik yang merupakan masalah kesehatan dunia. Adanya perubahan gaya hidup, kerusakan lingkungan, meningkatnya paparan polusi dan alergen berdampak pada kesehatan sistem pernapasan, mengakibatkan angka kejadian asma semakin meningkat. Ekstrak etanol patikan kebo (Euphorbia hirta) diketahui mengandung antiinflamasi, salah satunya adalah β-amyrin, yang secara turun-temurun dipakai untuk mengurangi keluhan batuk pada asma. Oleh karena itu peneliti ingin melihat apakah herbal patikan kebo benar mempercepat pengurangan keluhan gejala asma bila ditambahkan pada pengobatan penderita asma persisten sedang. Studi awal ini melibatkan 20 orang responden yang dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok plasebo, masing-masing 10 orang. Kelompok perlakuan mendapat kapsul ekstrak patikan kebo 2 x 2 kapsul / hari yang mengandung 385 mg tiap kapsulnya selama 8 minggu. Hasil studi secara statistik ditemukan adanya kecenderungan perbaikan nilai skor asma kontrol test (ACT). Ditemukan peningkatan yang tidak bermakna dari nilai arus puncak ekspirasi (APE) maupun penurunan jumlah eosinofil sputum.
Asthma is a chronic respiratory disease which has become a global health issue. Effect of lifestyle changes, environmental degradation, pollution and allergen exposure on the health of the respiratory system, have led to the increasing incidence of asthma. Ethanolic extract of patikan kebo (Euphorbia hirta) is known to have an antiinflamatory effect due to one of its active compound, β-amyrin. Patikan kebo has been used for generations to reduce cough in asthma. Therefore, we wanted to see whether or not the addition of patikan kebo in treatment of moderate persistent allergic asthma can accelerate the reduction of asthma symptoms. This is a preliminary study, consisted of 20 subjects divided into 2 groups: the treatment group and the placebo group, 10 people each. The treatment group received extract capsules patikan kebo extract capsules at 2 x 2 capsules / day containing 385 mg per capsule for 8 weeks. The study shows a statistically significant trend toward improved asthma control test (ACT) scores. There is no significant increase of peak expiratory flow or decrease in the number of sputum eosinophils.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T32159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Richard S.N.
Abstrak :
Relaksasi merupakan salah satu mekanisme coping yang digunakan untuk menghadapi stress. Salah satu metode relaksasi yang banyak dipakai adalah aromaterapi dengan menggunakan minyak esensial. Minyak esensial yang berasal dari tanaman Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk relaksasi adalah sereh wangi, kenanga dan nilam. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas campuran minyak esensial Indonesia yang terdiri dari sereh wangi, kenanga dan nilam yang diberikan secara inhalasi terhadap relaksasi secara psikologis dengan pengukuran Visual Analog Scale (VAS) dan fisik dengan pengukuran tekanan darah (MAP), frekuensi nadi, dan frekuensi nafas serta dibandingkan dengan minyak lavender dan kontrol. Penelitian dilakukan dengan rancangan uji klinis tersamar tunggal, before and after, dengan perlakuan intent to treat yang dilanjutkan dengan tes kejut pada 60 wanita sehat yang terdiri dari 20 subyek kelompok campuran minyak esensial Indonesia, 20 subyek kelompok lavender, dan 20 subyek kontrol. Penelitian ini memperlihatkan hasil bahwa campuran minyak esensial Indonesia memiliki efektifitas relaksasi secara psikologis yang sama dengan minyak lavender dan kontrol tetapi memiliki kecenderungan yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol. Sedangkan secara fisik campuran minyak esensial Indonesia memiliki efektifitas relaksasi yang lebih baik dibandingkan dengan lavender dan kecenderungan yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol terutama pada parameter tekanan darah (MAP). ...... Relaxation is one of the coping mechanisms used to deal with stress. One method that is widely used for relaxation is aromatherapy using essential oils. The essential oil from Indonesian plants that can be used for relaxation is sereh wangi, kenanga and nilam. This study aims to look at the effectiveness of Indonesian essential oils blend consists of sereh wangi, kenanga and nilam that are administered by inhalation to the psychological relaxation measurements of Visual Analog Scale (VAS) and physical measurements of blood pressure (MAP), pulse rate, and breathing rate and compared with lavender oil and control. The study was conducted with the design of a single-blind clinical trials, before and after, with treatment intent to treat followed by startle test on 60 healthy women consists of 20 subjects group of Indonesian essential oils, 20 subjects group of lavender oil, and 20 subjects group of control. This study showed that an Indonesian essensial oil blend has the effectiveness of psychological relaxation similar to lavender oil and control but have a tendency better than the controls. While the physical measurenment showed that Indonesian essential oil blend has better effectiveness on relaxation than lavender oil and has tendency better than the controls, especially on the parameters of blood pressure (MAP).
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T32508
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toni Sutono
Abstrak :
ABSTRAK
Prevalensi kasus jerawat (acne vulgaris) 75-85% pada orang dewasa, terutama pada usia remaja, dan sering menjadi kronis. Etiopatologis jerawat multi-faktorial, antara lain disebabkan oleh stres oksidatif dan pengaruh hormon serta pola makan. Tujuan dari penelitian adalah untuk membuktikan bahwa ekstrak etanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L) yang mengandung senyawa aktif xanthones dengan aktivitas anti-oksidan, anti-bakteria dan anti-inflamasi, dapat menunjang terapi medis untuk jerawat. Uji klinis dilakukan secara acak, berpembanding dan tersamar ganda selama 3 minggu pada 94 subyek berjerawat ringan dan sedang, berumur 18-30 tahun yang tinggal di asrama agar relatif homogen. Parameter penelitian adalah derajat keparahan jerawat menurut kriteria Lehman dan kadar malondialdehid (MDA) di dalam darah subyek. Perlakuan dengan pemberian 400 mg ekstrak 3 kali sehari, bersamaan terapi standar dengan krim topikal asam retinoat 0,025% pada lesi jerawat di wajah pada malam hari. Keparahan jerawat berkurang tidak bermakna (p > 0.2) dan penurunan kadar MDA dalam plasma darah tidak bermakna (p = 0.49).
ABSTRACT
The prevalence of acne (acne vulgaris) is 75-85% in adults, especially in adolescence, and often becomes chronic. Etiopatology of acne is multi-factorial, partly due to the oxidative stress and the influence of hormones and diet. The purpose of this study is to prove that the ethanol extract of mangosteen rind (Garcinia mangostana L) containing xanthones with properties of anti-oxidant, anti-bacterial and anti-inflammatory, can support medical therapy for acne. A randomized, double-blind and controlled clinical trial done for 3 weeks in 94 subjects with mild and moderate acne, aged 18-30 years living in a dorm which is relatively homogeneous. Parameters of the study are the degree of severity of acne according to Lehman criteria and the levels of malondialdehyde (MDA) in the blood of the subjects. Intervention by administering 400 mg extract 3 times a day, along with standard therapy with topical cream of 0.025% retinoic acid applied in acne lesions on the face at night. Improvement of acne severity was not significant (p > 0.2) and decreased levels of MDA in blood plasma was not significant (p = 0.49).
2013
T32616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>