Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Neyfa, Bella
"Perkembangan teknologi pada saat ini telah berkembang pesat, beberapa aplikasi berbasis android pun telah banyak diciptakan dan digunakan dalam berbagai bidang. Salah satu penggunaannya adalah dalam bidang pemesanan makanan. Aplikasi android untuk pemesanan makanan pada umumnya digunakan untuk lingkup besar, seperti pada sebuah restoran. Sementara itu, pada lingkup yang lebih kecil seperti kantin, aplikasi pemesanan makanan jarang sekali ditemukan padahal hal tersebut dapat memudahkan proses yang ada pada kantin tersebut. Aplikasi e-Canteen merupakan inovasi yang dapat mempermudah layanan pada sebuah kantin dimana aplikasi ini mengambil uji lokasi di area kantin Politeknik Negeri Jakarta. Layanan utama yang ditawarkan oleh aplikasi e-Canteen adalah pengaksesan menu yang terdapat pada kantin serta pemesanan menu. Melalui aplikasi e-Canteen, pelanggan dapat memiliki akses terhadap menu yang ditawarkan dalam sebuah area kantin. Pelanggan dapat melihat seluruh menu yang ditawarkan tiap penjual dalam kantin lengkap dengan harga serta hitungan sisa porsi yang tersedia, Selanjutnya, pelanggan dapat menikmati kemudahan pemesanan menu dengan mengikuti prosedur yang telah diatur oleh sistem dalam aplikasi. Pelanggan dapat memilih menu pesanan serta jumlah pesanan yang diinginkan. Proses pun berlanjut ke tahap pembayaran, dimana pelanggan melakukan pembayaran sesuai dengan total harga pembelian dengan menggunakan sistem saldo. Sistem kerja aplikasi ini akan digambarkan mengggunakan diagram UML dan desain sistem aplikasi."
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, 2016
384 JPKOP 20:1 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Hardin
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan dan makna ritual kapontasu dalam kaitannya dengan komunikasi transendental dan menganalisis simbol-simbol yang terdapat di dalamnya; berupa bhatata (mantra), sesaji, bahan-bahan ritual kapontasu. Tinjauan teoretis yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep ritual, teori komunikasi trasendental dan teori semiotik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, proses pelaksanaan ritual kapontasu terdiri dari 3 tahap; yaitu (1) tahap pra-pelaksanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3) kegiatan terakhir adalah menanam. Kedua, makna simbol-simbol yang terdapat dalam ritual kapontasu kaitannya dengan komunikasi transendetal pada masyarakat etnik Muna adalah terdiri atas 2 yakni; pertama, makna simbol material berupa bahan sesajen, dan kedua, makna simbol non material berupa falia (pantangan) dan bhatata (mantra). Bentuk komunikasi transendental dalam ritual kapontasu, yakni: pihak yang menjadi sumber atau komunikator adalah Tuhan dan manusia (parika), Unsur pesan yang disampaikan adalah berupa doa/mantra. Media yang digunakan adalah komunikasi tradisional berbentuk lisan dalam bentuk verbal (bahasa/bhatata) dan nonverbal (gerak isyarat). Unsur penerima adalah sama dengan sumber, di mana Tuhan dan kekuatan gaib, dan manusia yang berfungsi timbal-balik sebagai sumber dan penerima."
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, 2016
384 JPKOP 20:1 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Juditha, Christianya
"Radio Republik Indonesia (RRI) merupakan media informasi strategis karena jangkauan siarannya sampai ke wilayah perbatasan dengan negara tetangga. Namun banyak persoalan yang timbul di wilayah perbatasan ini di antaranya soal kedaulatan, keamanan, serta kekhawatiran lunturnya rasa nasionalisme masyarakat yang berdampak pada keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). RRI diharapkan menjadi ujung tombak penyebaran informasi yang dapat mengatasi persoalan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang strategi programming RRI Jayapura dan RRI Merauke dalam penguatan NKRI di wilayah perbatasan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam terhadap informan seperti kepala stasiun RRI, pemerhati perbatasan dan KPID. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa RRI Jayapura dan RRI Merauke dalam menjalankan strategi programing berupaya menyusun program siaran yang disesuaikan (compability) dengan kebutuhan masyarakat di wilayah perbatasan. Keduanya juga berupaya membangun kebiasaan (habit formation) pendengar bahwa ada program acara tentang nasionalisme yang bisa didengarkan pada waktu-waktu tertentu. RRI juga masih menjadi sumber informasi terpercaya masyarakat, sehingga untuk memaksilkan jumlah pendengar (control of audience flow) tidak sulit dilakukan. Ketersediaan materi dan sumber daya lainnya (conservation of program resources) juga tetap menjadi bagian yang diperhitungkan keduanya. Termasuk mengemas program acara yang menarik serta mengakomodir minat (bredth of appeal) pendengar."
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, 2016
384 JPKOP 20:1 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nasution, Robby
"Masuknya era globalisasi ditandai dengan keterbukaan akses informasi dan transfer teknologi dari negara maju kepada negara sedang berkembang seperti Indonesia. Tidak selamanya globalisasi membawa dampak yang baik bagi negara Indonesia karena luasnya wilayah Indonesia yang terdiri dari gugusan pulau yang menyebabkan tidak terjadinya pemerataan baik terhadap akses informasi maupun dalam pembangunan. Akses teknologi informasi di Indonesia masih mengalami kesenjangan dimana pengguna internet masih didominasi di pulau-pulau pusat pemerintahan seperti Jawa dan Bali. Hal ini mengakibatkan terjadinya kesenjangan digital antara pulau Jawa dan pulau-pulau di wilayah timur Indonesia. Selain itu, kesenjangan digital juga terjadi tidak hanya antar pulau, tetapi juga antara pusat kota dan wilayah pinggiran yang mengakibatkan tidak bisa terjadi pemerataan pembangunan di Indonesia. Selain karena kesenjangan digital yang terjadi, pembangunan di wilayah pedesaan (rural development) juga terkendala dengan adanya aturan-aturan adat yang mengikat suatu desa serta budaya-budaya tradisional yang menolak diterimanya paham-paham atau teknologi-teknologi baru hasil dari globalisasi. Untuk menghindari ketimpangan pembangunan antara wilayah perkotaan dan pedesaan, tentunya harus dilakukan perubahan paradigma pembangunan pedesaan yang menggabungkan antara kemajuan teknologi infomasi dan komunikasi dengan kearifan lokal di mana keduanya akan saling menguatkan satu sama lain. Teknologi informasi dan komunikasi akan membuka akses pengetahuan dan kerjasama baik dengan wilayah lain ataupun dari negara lain, sedangkan kearifan lokal akan berfungsi sebagai ciri dari desa tersebut dengan desa yang lain atau bisa dikatakan sebagai corak alamiah dari suatu desa.
Kata Kunci : teknologi informasi, rural development, kesenjangan digital, globalisasi."
Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia RI, 2016
384 JPKOP 20:1 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Hadirman
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk praktik komunikasi ritual dalam tradisi katoba pada masyarakat Muna dan menemukan fungsi-fungsi tradisi katoba sebagai media tradisional dalam praktik komunikasi ritual pada masyarakat Muna. Landasan teori yang digunakan adalah ritual katoba, media tradisional, dan komunikasi ritual. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Muna menggunakan tradisi katoba sebagai media komunikasi tradisional mereka. Tradisi ini telah memenuhi elemen dasar dalam komunikasi, serta dalam praktiknya merupakan refleksi dari komunikasi ritual. Fungsi tradisi katoba pada masyarakat Muna, yakni (1) fungsi pembawa informasi (pesan), fungsi pendidikan, dan fungsi transmisi warisan sosial.
"
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, 2016
384 JPKOP 20:1 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
As`ad, Bahrawi
"Proses mencari pola atau informasi yang berguna pada suatu kumpulan data dengan menggunakan metode tertentu, saat ini telah menjadi topik yang menarik. Salah satu manfaatnya yaitu dapat menunjang pengambilan keputusan dalam suatu organisasi baik itu organisasi profit maupun non profit. Pada makalah ini akan dilakukan pengujian terhadap sekumpulan data yang diambil dari kejadian nyata untuk diolah, guna mendapatkan informasi atau pola yang dapat berguna untuk penentuan pengambilan sebuah keputusan. Pengujian pada makalah ini merupakan prediksi terhadap pengguna jasa sebuah operator seluler akan kehadirannya pada suatu acara berdasarkanbeberapa indicator, cuaca, jarak relative terhadap lokasi acara, serta apakah pengguna jasa tersebut merupakan termasuk pelanggan pasca bayar atau tidak. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tiga metode klasifikasi, yakni naïve bayes, decision tree, dan oneR. Hasil dari percobaan ini bisa menunjukkan prediksi dari setiap percobaan dengan tingkat akurasi prediksi yang berbeda-beda disetiap metode yang digunakan."
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, 2016
384 JPKOP 20:1 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library