Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1175 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Basuki Erwin Setiyadi
Abstrak :
ABSTRAK Nama : Basuki Erwin Setiyadi Bidang Ilmu : Interdisiplin Program Studi : Kajian Ketahanan NasionalPeminatan : Kajian Stratejik Intelijen Judul Tesis : Kontra Intelijen Aksi Spionase Siber Terhadap Anggota Democratic National Committee Menjelang Pemilihan Presiden AS Tahun 2016 xiv, 131 halaman, 19 buku, 14 jurnal, 6 perundang-undangan, 56 website Penelitian ini adalah studi kasus mengenai peristiwa spionase siber kepada anggota Democratic National Committee DNC menjelang pilpres AS tahun 2016, yang mengakibatkan kebocoran email Hillary Clinton yang dirilis oleh WikiLeaks. Hal tersebut menunjukkan bahwa aktivitas intelijen telah berkembang ke ranah siber dan dapat menganggu ketahanan nasional, sehingga perlu dilakukan kontra intelijen sebagai upaya untuk menjaga keamanan siber. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara dan studi literatur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1 level ancaman dari aktivitas spionase siber kepada DNC, 2 metode kontra intelijen terhadap ancaman tersebut, dan 3 strategi Indonesia untuk menghadapi ancaman siber. Teori yang digunakan adalah Teori Kontra Intelijen dan Teori Ancaman, serta analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini adalah 1 analisis ancaman spionase siber menunjukkan bahwa pelaku adalah sebuah ancaman dengan level tinggi sehingga membahayakan kepentingan negara dan dapat mempengaruhi ketahanan nasional, 2 kontra intelijen siber dilakukan melalui dua metode yaitu, kontra intelijen defensif yang bertujuan untuk memblokir dan mendeteksi terhadap aktivitas akses lawan dan kontra intelijen ofensif bertujuan untuk mengumpulkan informasi, memanipulasi, mengontrol, dan menggagalkan aksi lawan, 3 strategi Indonesia untuk menghadapi ancaman siber adalah dengan melakukan penguatan baik pada segi regulasi, teknik, organisasi, kemampuan, dan kerjasama.Kata kunci : kontra Intelijen; democratic national committee; spionase siber; email; hillary clinton; wikileaks.
ABSTRACT Name Basuki Erwin Setiyadi Study Program National Ressilience Studies Specificity Intelligence Strategic Studies Title Counterintelligence Against Cyber Espionage Conducted Against Member of Democratic National Committee Towards US Presidential Election of 2016 xiv, 131 pages, 19 books, 14 journals, 6 legislations, 56 website This research is a case study of cyber espionage conducted against the member of Democratic National Committee DNC towards the 2016 US presidential election, caused Hillary Clinton 39 s email leaked and published by WikiLeaks. It indicates the intelligence activities have entered into cyberspace and can disrupt the national ressilience, so it is necessary to do counterintelligence as an effort to maintain the cyber security. This research uses qualitative approach, data collected from interviews and literature study. The purposes of this research are 1 to determine the threat level of cyber espionage conducted against DNC, 2 counterintelligence methods against the threat, 3 and Indonesian Government Strategy against cyber threat. This research use counterintelligence theory, threat analysis theory, and SWOT analysis. The results of this research are 1 the threats analysis of cyber espionage indicating the threat agent has high level threat, it could harms the national interest and affect the national ressilience, 2 cyber counterintelligence are conducted by two ways i.e., defensive counterintelligence to block and detect enemy 39 s access activity, and offensive counterintelligence to collect informations, manipulate, control, and thwart enemy rsquo s action, 3 Indonesian Government Strategies against cyber threat are strengthening legal measure, technical measure, organizational measure, capacity building, and cooperation.Keyword counterintelligence democratic national committee cyber espionage email hillary clinton wikileaks.
Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratri Wahyu Mulyani
Abstrak :
Usaha-usaha yang dilakukan oleh aparat penegak hukum belum berhasil memberantas peredaran jamu berbahan Kimia Obat (BKO). Salah satu penyebabnya adalah penindakan yang bersifat reaktif sporadis, membuka kesempatan pelanggar hukum untuk beradaptasi dan terus berinovasi dalam melaksanakan modus operandinya demi menghindari tekanan dari penegak hukum. Untuk mengatasi hal ini diperlukan kewaspadaan nasional terhadap ancaman peredaran jamu BKO sebagai dasar penyusunan dan pelaksanaan suatu sistem peringatan dini. Yaitu serangkaian teknologi, kebijakan dan prosedur yang disusun khusus untuk pemprediksi dan memitigasi dampak peredaran jamu BKO. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode collection and analysis dalam pengolahan data. Teknik triangulasi digunakan untuk memastikan validitas data baik primer maupun sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelibatan komponen intelijen negara dan partisipasi aktif masyarakat menjadi hal yang mutlak dibutuhkan demi keberhasilan sistem peringatan dini atau early warning terkait peredaran jamu BKO. Badan intelijen negara selaku coordinator dari seluruh intelijen yang ada di instansi negara wajib menjalankan fungsi sebagai komite intelijen pusat (kominpus). Dalam satu system yang dibangun seharusnya Indonesia National Single Window (INSW) seharusnya didapat kerjasama kontrol antar lembaga yaitu BPOM, BIN, Bea dan Cukai, Kepolisian dan masyarakat. Early warning system menghadirkan 4 komponen utama sistem peringatan dini yaitu pengetahuan resiko, layanan pemantauan dan peringatan, diseminasi dan komunikasi serta kemampuan respons. Saran untuk melakukan pemberantasan dan pencegahan peredaran jamu BKO adalah melakukan studi untuk menilai potensi kerugian negara akibat peredaran BKO. Hasil studi tersebut dijadikan dasar untuk membangun kewaspadaan nasional dan ditindak lanjuti dengan penyusunan sistem peringatan dini yang melibatkan berbagai instansi terkait dan dukungan masyarakat.
Efforts by law enforcement officers have not succeeded in eradicating the circulation of medicinal chemicals-contained herbal medicine or also known as Jamu Berbahan Kimia Obat (BKO). One of the causes is sporadic reactive action, which gives opportunities for law offenders to adapt and continue to innovate in carrying out their operational mode to avoid pressure from law enforcement. In order to overcome this issue, national awareness as an early warning system regarding the threat of BKO herbal medicine distribution is required. Such early warning system comprises a series of technologies, policies and procedures devised specifically for predicting and mitigating the impact of BKO herbal medicine circulation. This research uses the qualitative approach with collection and analysis method in data processing. Triangulation techniques are used to ensure the validity of both primary and secondary data. The results showed that the involvement of state intelligence components and the active participation of the community becomes absolutely necessary for the success of early warning system or early warning related to the circulation of BKO herbal medicine. National Intelligence Agencies (BIN) as the coordinator of all intelligences in state institutions must perform the function as central intelligence committee (Kominpus). The one-stop integrated system namely Indonesia National Single Window (INSW) should maintain cooperation between institutions such as BPOM, BIN, Customs and Excise, Police and society. Early warning system presents 4 main components, such as risk knowledge, monitoring and warning service, dissemination and communication, as well as response capability. As a suggestion, in eradicating and preventing the circulation of BKO herbal medicine, a study to assess the potential loss of the state due to the circulation of BKO herbal medicine should be conducted. The results of these studies serve as a basis for building national awareness and are followed up by the preparation of an early warning system involving various relevant agencies and community support.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joseph Ananta Pinora
Abstrak :
Disertasi ini membahas tentang perkembangan kegiatan intelijen modern dengan menggunakan human intelligence dan techno intelligence, yang dilaksanakan oleh sejumlah jajaran intelijen kenegaraan di Indonesia. Bahwa kegiatan intelijen yang dilaksanakan oleh setiap lembaga intelijen meliputi penyelidikan, pengamanan dan penggalangan, dengan sifat tertutup dalam operasi rahasia selama kurun waktu tertentu, yang menggunakan teknik, taktik dan strategi, terhadap sasaran perorangan maupun kelompok, melalui pelibatan unsur manusia dan teknologi secara simultan. Adanya kegiatan penyelidikan intelijen yang dilaksanakan oleh agen intelijen bersama satuan intelijen, sebagai operasi klandestin untuk mendeteksi sejumlah fenomena dan potensi gangguan yang menjadi ancaman terhadap keamanan, sebagai bentuk antisipasi untuk menjaga stabilitas keamanan di dalam negeri. Selain itu, kegiatan pengamanan intelijen menjadi bagian dalam upaya meniadakan segala bentuk ancaman, gangguan dan hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan tugas organisasi, melalui sejumlah tindakan pengamanan terhadap personel, kegiatan, material dan bahan keterangan / informasi. Sedangkan kegiatan penggalangan intelijen, dilaksanakan untuk merubah emosi, sikap, tingkah laku, opini dan motivasi dari sasaran perorangan maupun kelompok, dengan menggunakan metode tertentu oleh satuan intelijen di daerah yang telah ditentukan. Oleh karena itu, disertasi ini menguraikan upaya rekonstruksi kegiatan intelijen yang secara teknis, taktis dan strategis menjadi model pelibatan human intelligence dan techno intelligence, menghadapi ancaman keamanan dalam negeri di Indonesia. ......This dissertation discusses the development of modern intelligence activities using human intelligence and techno intelligence, which are carried out by a number of state intelligence agencies in Indonesia. That intelligence activities carried out by each intelligence agency include investigation, security and collection, with a closed nature in secret operations over a certain period of time, which uses techniques, tactics and strategies, against individual and group targets, through the simultaneous involvement of human and technological elements. There are intelligence investigation activities carried out by intelligence agents together with intelligence units, as clandestine operations to detect a number of phenomena and potential disturbances that pose a threat to security, as a form of anticipation to maintain security stability in the country. In addition, intelligence security activities are part of efforts to eliminate all forms of threats, interference and obstacles that occur in the implementation of organizational tasks, through a number of security measures for personnel, activities, materials and information/information. Meanwhile, intelligence gathering activities are carried out to change the emotions, attitudes, behavior, opinions and motivations of individual and group targets, using certain methods by intelligence units in predetermined areas. Therefore, this dissertation outlines efforts to reconstruct intelligence activities technically, tactically and strategically into a model involving human intelligence and techno intelligence, facing domestic security threats in Indonesia.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinurat, Susi Nurdecta Second Girls
Abstrak :
Penelitian ini membahas implementasi Media Center NTMC Korlantas Polri sebagai media informasi dan edukasi masyarakat. Dalam rangka pengaturan serta pengawasan lalulintas di Indonesia, termasuk di DKI Jakarta, Korlantas Polri mempunyai inovasi yang dinamakan Media Center National Traffic Management Center (selanjutnya disebut NTMC). Media Center NTMC merupakan pusat kendali informasi dan komunikasi yang mengintegrasikan sistem informasi di ke lima pemangku kepentingan bidang lalu lintas (Polri, Kementerian Pekerjaan Umum, Perhubungan, Perindustrian, dan Riset Teknologi). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penelitian studi kasus. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Pertama, Implementasi Media Center NTMC Korlantas Polri di DKI Jakarta sebagai media informasi dan media edukasi, direalisasikan melalui;Implementasi Fungsi Media Center melalui TV dan Radio; Implementasi Fungsi Media Center di Media Sosial;Implementasi Fungsi Media Center Melalui Website. Kedua, Faktor-faktor yang menjadi penghambat implementasi Media Center NTMC Korlantas Polri sebagai media informasi dan edukasi tertib berlalu lintas masyarakat di DKI Jakarta yaitu Faktor Sumber Daya Manusia dan Faktor Sarana Prasana atau Fasilitas Pendukung yang kurang. ......This research discusses the implementation of the NTMC Korlantas Polri Media Center as a medium for public information and education (case study in DKI Jakarta). In the context of regulating and supervising traffic in Indonesia, including in DKI Jakarta, Korlantas Polri has an innovation called the Media Center National Traffic Management Center (hereinafter referred to as NTMC). The NTMC Media Center is an information and communication control center that integrates information systems for the five stakeholders in the traffic sector (Polri, Ministry of Public Works, Transportation, Industry and Technology Research). This research uses qualitative methods with case study research. The results of this research explain that First, the Implementation of the National Police Traffic Corps' NTMC Media Center in DKI Jakarta as an information media and educational media, is realized through; Implementation of Media Center Functions via TV and Radio; Implementation of Media Center Functions on Social Media; Implementation of Media Center Functions via Website. Second, the factors that hinder the implementation of the NTMC Korlantas Polri Media Center as a medium for information and education on orderly traffic for the community in DKI Jakarta are the Human Resources Factor and the Insufficient Infrastructure or Supporting Facilities Factor.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Andriani
Abstrak :
Penelitian ini menelusuri berbagai bentuk alienasi yang dihadapi perempuan buruh harian lepas di perkebunan sawit rakyat (BHL sawit) yang tidak hanya berkaitan dengan aktivitas produksinya tetapi juga aktivitas reproduksinya, serta menelusuri bagaimana perempuan BHL sawit proses membangun agensi dalam menghadapi alienasi atas dirinya. Penelitian ini dilakukan di sebuah perkebunan sawit rakyat berskala industri di Povinsi Riau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan perspektif feminis dan menggunakan kerangka teori alienasi yang dikembangkan oleh Alison Jaggar dan teori agensi yang dikembangkan oleh Sherry B. Ortner. Melalui rangkaian pendekatan tersebut, penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan BHL sawit mengalami empat bentuk alienasi yakni alienasi seksualitas, alienasi motherhood, alienasi intelektualitas dan alienasi terhadap alam. Proses alienasi atas perempuan BHL sawit dalam empat bentuk tersebut tidak terlepas dari proses tersingkirnya perempuan sebagai akibat ketidaktersediaan sumber produksi dan hubungan pengelolaan lahan yang dimiliki oleh perempuan. Selain itu, proses alienasi perempuan BHL sawit terkait erat dengan struktur sosial, akses, relasi sosial serta aktivitas produksi di perkebunan dan aktivitas reproduksi perempuan. Penelitian ini juga mengungkapkan agensi yang dibangun perempuan BHL sawit terkait strategi, negosiasi hingga resistensi sebagai respon atas proses alienasi yang dialami perempuan BHL sawit. ......This research identifies forms of alienation faced by women casual workers in oil palm plantation both at the production activity and the reproduction one, and elaborates the process of the women build their agency in the face of alienation. This research is held in a commercial smallholding oil palm plantation at Riau Province. Qualitative with feminist perspective is used as an approach of this research. There are two theoretical frameworks applied for this paper, the theory of alienation developed by Alison Jaggar and the Theory of Agency developed by Sherry B. Ortner. Through those frameworks, this research reveals that women casual workers in oil palm plantation experience four forms of alienations which are alienation in sexuality, motherhood, intellectuality and in environment. The process of alienation of the women in these four forms cannot be separated from the process of eliminating women as a result of the unavailability of production sources and the management of land owned by women. Moreover, the alienation process to women daily labor in oil palm plantation is closely related with the social structure, access, social relation, and both production and reproduction activity of women in the plantation. This research also elaborates the agency built by women casual workers in oil palm plantation related to the strategy, negotiation, and even resistance as a respond toward alienation process experienced by them.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriana Puspita Dewi
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai feminisme di masa perang dan pasca perang Asia Pasifik yang direpresentasikan oleh Koda Yukiko tokoh utama perempuan Novel Ukigumo karya Hayashi Fumiko Tradisi dan sistem dalam masyarakat Jepang yang menganut idelogi patnarki serta kebijakan pemenntah membuat posisi perempuan Jepang termarjinalkan Dengan latar belakang masa perang dan pasca perang Asia Pasifik tokoh Yukiko berjuang untuk memperbaiki nasibnya dan melepaskan din dan belenggu patnarki dan negara Kemudian terhhat pula bahwa fernimsme yang direpresentasikan Yukiko adalah feminisme dan kalangan rakyat biasa karena bersifat personal. ......This research is about feminism in the wartime and postwar Asia Pacific feminism that is represented through the main female characters named Yukiko Koda in Ukigumo" by Hayashi Fumiko Due to the government policy and patriarchal ideology in Japanese traditional system a Japanese women position are systematically oppressed and marginalized In those wartime and postwar period background the character of "Yukiko strive to improve her life and attempt to break free from the shackles of the patriarchy. Moreover this research is also shown the type of feminism represented by Yukiko which is commoners feminism due to it's personal approached.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michel Harjoprawito Mercado
Abstrak :
Tesis ini membahas Kerja Sama Pembangunan Jerman dan Brasil melalui Analisis PESTEL dan GELT dengan studi khusus dari tahun 2010-2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan mix method, yaitu pengabungan metode kualitatif dan kuantitatif. Dengan jenis data diambil dari hasil polling, wawancara dan studi pustaka mengenai profil kerja sama ekonomi dan pembangunan Jerman dengan Brasil. Sumber data juga berasal dari situ resmi Eurostat, OEC, World Bank, IMF, negara-negara yang diteliti, NATO, organisasi internasional dan regional di kawasan Eropa dan Amerika Selatan, BRICS, situs dari pemerintah Jerman dan Brasil dan Uni Eropa, serta data dari berbagai studi pustaka buku. Pengumpulan data dilakukan selama periode tiga bulan dengan tahapan pengumpulan data, diklasifikasikan, dihitung dan diolah dengan mode konseptual. Tujuan dari penelitian tesis ini adalah : mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kerja sama pembangunan Jerman dengan Brasil; mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kerja sama pembangunan Jerman dan Brasil berjalan optimal serta mengeksplorasi alasan dan argumentasi mengapa penekanan dan prioritas kerja sama pembangunan Jerman dan Brasil dilakukan dengan pendekatan PESTEL dan GELT. ......This thesis discusses German and Brazilian Development Cooperation through PESTEL and GELT Analysis with special studies carried out from 2010-2018. This study uses a mix method approach, namely the integration of qualitative and quantitative methods. With this type of data taken from the results of polls, interviews and literature studies on the profile of German economic and development cooperation with Brazil. Data sources also originate from the official Eurostat, OEC, World Bank, IMF, researched countries, NATO, international and regional organizations in the European and South American regions, BRICS, sites from the German and Brazilian governments and the European Union, as well as data from various book library studies. Data collection is carried out over a three-month period with the stages of data collection, classified, calculated and processed in conceptual mode. The aim of this thesis research is: to identify the factors that influence German development cooperation with Brazil; identifying the factors that influence German and Brazilian optimal model of development cooperation and explores the reasons and arguments of German and Brazilian development cooperation and the emphasis are carried out with the PESTEL and GELT analyisis approaches.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rajagukguk, Wilson
Abstrak :
Studi tentang perilaku pemakaian kontrasepsi antara lain meliputi studi pemakaian (use), pemilihan (choice), penggantian (switching), ketidaklangsungan (discontinuation) dan kegagalan (failure). Studi ini memiliki sumber data yang kaya. Di Indonesia, salah satu sumber data untuk studi ini adalah hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI). Dalam SDKI sejarah pemakaian alat kontrasepsi dalam lima tahun sebelum survei dicatat. Data sejenis ini disebut data kalender.

Studi tentang perilaku pemakaian kontrasepsi penting dalam upaya peningkatan dan perbaikan pelayanan kontrasepsi. Secara khusus, studi tentang penggantian metode kontrasepsi (contraceptive switching) penting untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan penggantian metode serta siapa yang mempunyai risiko paling tinggi untuk mengganti, Pengetahuan tentang hal ini penting untuk intervensi program khususnya dalam upaya pengendalian angka kelahiran melalui pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan. Kehamilan yang tidak direncanakan dapat terjadi setelah menghentikan pemakaian suatu metode kontrasepsi.

Oleh karena itu, dalam tesis ini dilakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penggantian metode kontrasepsi. Sumber data yang digunakan adalah hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 1994. Karena variabel respon bersifat biner (y=1 jika ganti metode kontrasepsi dan y=4 jika tidak ganti metode kontrasepsi) maka untuk analisis digunakan model regresi logistik biner. Variabel bebas dalam analisis adalah faktor-faktor sosial, ekonomi, demografi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan alat kontrasepsi.

Hasil analisis menunjukkan bahwa secara statistik ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing faktor sosial, ekonomi, demografi dan faktor yang berhubungan dengan metode kontrasepsi. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa faktor yang paling kuat yang mempengaruhi keputusan untuk mengganti pemakaian suatu metode KB adalah alasan untuk berhenti dan masalah kesehatan. Probabilitas mengganti pemakaian suatu metode kontrasepsi tertinggi untuk para perempuan yang ingin metode yang lebih baik (mudah diperoleh, lebih efektif, nyaman dipakai dan harga terjangkau).
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maesuroh
Abstrak :
Alat/cara kontrasepsi merupakan suatu sarana yang penting dalam upaya pengendalian kelahiran, baik untuk tujuan menunda dan menjarangkan kehamilan maupun mengakhiri kehamilan. Gerakan KB Nasional telah menggunakan berbagai jenis kontrasepsi sejak dimulainya program KB di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Freedman et al (1981) dan Soeradji et al {1987) mengungkapkan bahwa faktor-faktor sosial, ekonomi, demografi dan lingkungan mempunyai pengaruh yang cukup menentukan dalam keikutsertaan ibu ber KB.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik sosial, ekonomi, demografi dan faktor lingkungan serta memperkirakan besarnya probabilitas dari ibu (peserta KB aktif) yang memakai kontrasepsi efektif terpilih (MKET), non efektif (non MKET) dan ibu yang tidak ikut KB.

Penelitian ini menggunakan data hasil pilot Susenas tahun 1991 yang digabung dengan data hasil PODES (Potensi Desa) Tahun 1990 untuk propinsi Nusa Tenggara Barat. Unit penelitiannya adalah wanita yang berstatus kawin dan berumur 15-49 tahun. Dari jumlah sampel sebanyak 1.308 rumah tangga, yang memenuhi syarat sebagai unit penelitian (responden) ada sebanyak 918 orang wanita.

Model statistik yang dipakai untuk memperkirakan probabilitas keikutsertaan ibu ber KB adalah model regresi multi nomial logistik berganda. Variabel bebas yang diamati terdiri dari: umur ibu, daerah tempat tinggal, jumlah anak masih hidup, pendidikan ibu, rata-rata pengeluaran per kapita per bulan, indeks kondisi perumahan, pekerjaan ibu dan tersedianya sarana rumah sakit bersalin/poliklinik, puskesmas, dokter/paramedis, pos KB, sekolah dan pasar di desa tempat tinggal ibu.

Untuk memperkirakan probabilitas keikutsertaan ibu ber KB dilakukan pemilihan model yang cocok secara statistik dan substantif. Dari model yang diperhatikan dipilih tiga model sebagai berikut:

Model pertama {model l.a), yaitu model dengan faktor sosial ekonomi dan demografi sebagai variabel bebas, yang terdiri dari: umur ibu, jumlah anak masih hidup, pendidikan ibu dan rata-rata pengeluaran per kapita per bulan.

Model kedua (model 2.a), yaitu model dengan faktor lingkungan sebagai variabel bebas, yang terdiri dari: tersedianya sarana pos KB, sekolah dan pasar di desa tempat tinggal ibu.

Model ketiga (model 3.a),yaitu model dengan variabel bebas yang tercakup pada model pertama dan model kedua.

Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari model l.a dan model 3.a probabilitas rata-rata ibu memakai kontrasepsi efektif (MKET) dan non efektif (non MKET) cenderung berimbang. Sedangkan dari model 2.a walaupun probabilitas rata-rata ibu cenderung lebih memakai kontrasepsi non efektif dibandingkan dengan probabilitas rata-rata ibu yang memakai kontrasepsi efektif, tetapi perbedaannya relatif kecil. Kondisi ini menunjukkan bahwa ibu (peserta KB aktif) di NTB sudah mulai dapat memilih jenis kontrasepsi secara rasional dan semakin menjurus kepada pemakaian kontrasepsi efekfif.

Kesimpulan lebih lanjut mengenai hubungan berbagai variabel dengan probabilitas pemakaian kontrasepsi adalah sebagai berikut: adanya hubungan yang negatif antara umur ibu dengan probabilitas pemakaian kontrasepsi. Pada kelompok ibu berumur muda (20-34 tahun) probabilitasnya untuk memakai kontrasepsi efektif dan non efektif (MKET dan non MKET) cenderung berimbang dan lebih besar dibandingkan dengan kelompok ibu berumur tua ( 35 tahun) yang cenderung memakai kontrasepsi non efektif (non MKET).

Variabel sosial ekonomi dan demografi lainnya, yaitu jumlah anak masih hidup, pendidikan ibu, dan rata-rata pengeluaran per kapita per bulan menunjukkan hubungan yang positif dengan probabilitas pemakaian kontrasepsi. Probabilitas ibu yang mempunyai anak > 3 orang untuk memakai kontrasepsi baik efektif maupun non efektif cenderung lebih besar dibandingkan dengan kelompok ibu yang mempunyai anak masih hidup orang. Kelompok ibu yang mempunyai anak < 2 orang probabilitasnya cenderung memakai kontrasepsi non efektif, sedangkan ibu yang mempunyai anak >3 orang probabilitasnya untuk memakai kontrasespsi efektif dan non efektif cenderung berimbang.

Lebih lanjut dari model yang diperhatikan nampak bahwa variabel pendidikan ibu menunjukkan pola hubungan yang sama, yaitu ibu yang berpendidikan SD mempunyai probabilitas pemakaian kontrasepsi baik efektif maupun non efektif cenderung lebih besar dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan tidak tamat SD/tidak pernah sekolah yang probabilitasnya cenderung memakai kontrasepsi non efektif.

Demikian pula perbedaan rata-rata pengeluaran per kapita per bulan menunjukkan hubungan yang positif dengan probabilitas ibu yang memakai kontrasepsi efektif (MKET) setelah dikontrol dengan faktor sosial, ekonomi dan demografi lainnya di dalam model. Tetapi sebaliknya dari model yang sama ternyata probabilitas pemakaian kontrasepsi non efektif dari kelompok ibu yang mempunyai rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di atas batas miskin tidak menunjukkan adanya perbedaan dengan kelompok ibu yang mempunyai rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah batas miskin.

Di samping dukungan terhadap adanya hubungan antara status sosial ekonomi dan faktor demografi dengan probabilitas pemakaian kontrasepsi penelitian ini juga memberikan temuan adanya pengaruh faktor lingkungan yaitu tersedianya sarana pos KB, sekolah dan pasar terhadap probabilitas pemakaian kontrasepsi balk sebelum maupun setelah memperhi tungkan pengaruh faktor sosial, ekonomi dan demografi. Keberadaan pos KB berpengaruh positif terhadap probabilitas ibu yang memakai kontrasepsi efektif (MKET), sebaliknya tidak berpengaruh terhadap probabilitas ibu yang memakai kontrasepsi non efektif (non MKET). Kelompok ibu yang tinggal di desa yang ada sarana pos KB probabilitasnya memakai kontrasepsi efektif cenderung dua kali lebih besar dibandingkan dengan kelompok ibu yang tinggal di desa yang tidak ada sarana pos KB.

Berikut adanya sarana sekolah juga menunjukkan pengaruh yang positif terhadap probabilitas pemakaian kontrasepsi efektif dan non efektif. Kelompok ibu yang tinggal di desa yang terdapat sarana SD dan SLTP/SLTA probabilitasnya untuk memakai kontrasepsi efektif dan non efektif cenderung lebih besar dibandingkan dengan kelompok ibu yang tinggal di desa .yang hanya ada sarana SD. Tetapi ada atau tidak adanya sarana sekolah lanjutan (SLTP/SLTA) disamping SD di desa tempat tinggal ibu, probabilitasnya cenderung masih lebih besar memakai kontrasepsi non efektif dibandingkan dengan probabilitas ibu yang memakai kontrasepsi efektif.

Selain itu penelitian ini memberikan temuan yang kurang menggembirakan, yaitu adanya pengaruh negatif dari tersedianya sarana pasar terhadap probabilitas keikut sertaan ibu ber KB di mana ibu yang tinggal di desa yang ada sarana pasar, probabilitasnya untuk memakai kontrasepsi efektif dan non efektif cenderung lebih kecil dibandingkan dengan kelompok ibu yang tinggal di desa yang tidak ada sarana tersebut.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan memperhatikan pengaruh faktor lingkungan dari model yang diperhatikan (model 3.a), ternyata probabilitas ibu untuk memakai kontrasepsi efektif dan non efektif (MKET dan non MKET) dari variabel umur, jumlah anak masih hidup, pendidikan dan rata-rata pengeluaran per kapita per bulan cenderung meningkat.

Demikian pula dari model yang sama probabilitas ibu yang memakai kontrasepsi, efektif dan non efektif dari faktor lingkungan yaitu: variabel pos KB, sekolah dan pasar juga cenderung meningkat setelah memperhitungkan pengaruh faktor sosial, ekonomi dan demografi.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzan Riyadi
Abstrak :
Di era digital ini identik dengan kemajuan tekhnologi, salah satunya adalah kemudahan dalam komunikasi melalui media sosial yang menyebabkan banyaknya informasi yang tidak semua benar atau disebut informasi palsu atau hoax. Ini memunculkan permasalahan intensitas dalam menyebarkan informasi hoax. Karena banyak masyarakat yang tidak berhati-hati dalam menyebarkan informasi, hingga banyak yang menyebarkan informasi palsu secara tidak sengaja tanpa mengecek informasinya terlebih dahulu. Peneliti melihat adanya self control dan religiusitas dapat mengatasi permasalahan banyaknya penyebaran informasi hoax ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari tahu apakah ada hubungan antara self control dan religiusitas terhadap intensitas penyebaran informasi hoax serta mencari tahu seberapa besar kontribusinya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Respoden dalam penelitian ini adalah komunitas remaja Islam di Jakarta yaitu Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA) di Menteng, Jakarta Pusat dengan rentang usia antara 18 sampai 30 tahun. Hasil dari data yang didapat dari kuesioner diolah dengan statistik tekhnik regresi dengan SPSS. Hasil penelitian ini untuk mencari arah hubungan antara variabel self control dan religiusitas terhadap intensitas penyebaran informasi hoax dan melihat apakah ada hubungan antara ketiga variabel tersebut atau tidak serta kontribusinya. Hasil dari penelitian menunjukan ada hubungan antara self control, religiusitas, dan intensitas penyebaran informasi hoax, hubungan tersebut bersifat negatif, artinya jika self control atau religiusitas seseorang naik, maka intensitas penyebaran informasi hoax orang tersebut akan menurun, begitu juga sebaliknya. Kontribusi dari self control terhadap intensitas penyebaran informasi hoax bernilai sedang, yaitu dengan nilai pearson correlation sebesar 0.485. Sedangkan kontribusi dari religiusitas terhadap intensitas penyebaran informasi hoax bernilai rendah dengan nilai pearson correlation sebesar 0.211. Hal ini menunjukan jika self control memiliki kontribusi lebih besar terhadap intensitas penyebaran informasi hoax dibandingkan religiusitas. ......This digital era is identical with technological advances; one of which is ease of communication through social media. It facilitates the spread of a lot of information that is not all true or what so-called false information or hoax. This raises problems in the intensity of hoax spread because there are many people who are not careful in spreading information. Therefore, many people spread false information accidentally because they do not check the truth of the information first. The researcher argues that self-control or religiosity can overcome problems related to the hoax spread. The objective of this study is to find out whether or not there is a relationship between self-control or religiosity and the intensity of the hoax spread and to find out how much they contribute. This study applies quantitative method. The respondents of this study were the Muslim youth community in Jakarta; i.e. Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA) in Menteng of Central Jakarta with an age range between 18 and 30 years. The results, from the data obtained from the questionnaire, were processed using statistical regression technique with the help of SPSS. The results of the study are intended to find the direction of the relationship between the variables of self-control or religiosity and the intensity of the hoax spread and to see whether or not there is a relationship between the three variables and their contribution. The results of the study showed that there is a relationship between self-control or religiosity and the intensity of the spread of hoaxes where the relationship is negative. It means that if a person`s self-control or religiosity increases, the intensity of the hoax spread on that person will decrease and vice versa. The contribution of self-control to the intensity of the hoax spread is in moderate value; i.e. the Pearson correlation value is 0.485. In addition, the contribution of religiosity to the intensity of the hoax spread is low; i.e. the Pearson correlation value is 0.211. This shows that self-control has a greater contribution to the intensity of hoax spread than religiosity.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54250
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>