Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Roro Retno Wulan
Abstrak :
Penelitian ini mengenai komunikasi nonverbal tata bangunan kolonial di kehidupan masyarakat dan lingkungan perkebunan teh. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran tentang keterkaitan antara lingkungan fisik dengan identitas orang yang tinggal di lingkungan tersebut seperti asumsi komunikasi nonverbal. Penelitian ini berargumen bahwa lingkungan fisik berpengaruh terhadap identitas individu yang tinggal didalamnya. Informasi dan data penelitian ini merupakan hasil observasi lapangan dan wawancara mendalam, didukung dokumentasi artifak-artifak fisikal bersejarah dari masa penjajahan Belanda dan foto-foto maupun tulisan-tulisan tentang sejarah perkebunan. Kesemuanya berkaitan dengan Teori Paskakolonial. Sebagai sebuah studi kasus instrumental maka teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan antara daerah perkebunan di wilayah Malabar dengan wilayah Subang. Validasi data menggunakan teknik triangulasi sumber yaitu orang-orang yang paham realitas tata bangunan di lingkungan perkebunan, yaitu orang yang tinggal dan berinteraksi dengan bangunan tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama. Hasil penelitian memunculkan temuan-temuan yang diharapkan dapat memberikan masukan mengenai kajian komunikasi nonverbal terutama aspek bangunan sebagai physical environment-appearance terhadap kehidupan di perkebunan teh. Terutama kaitannya dengan Teori Pascakolonial dan identitas penduduk setempat.
FSRD-ITB, 2015
303 JSIOTEK 14:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Moch Fakhruroji
Abstrak :
Memasuki era teknologi informasi, penyebaran pesan agama (tausyah) menemukan pola baru, salah satunya dengan memanfaatkan layanan text messaging berbasis telepon seluler atau smartphone. Dengan menggunakan studi kasus, tulisan ini menyoroti layanan SMS Tauhid yang menggunakan jargon ?dakwah berbasis teknologi? dalam perspektif teknokultur sehingga menggambarkan SMS Tauhid sebagai salah satu fenomena teknoreligion. Dalam perspektif ini, fenomena teknoreligion tidak hanya dilihat sebagai fenomena teknologi yang menjadi solusi praktis agama agar tetap mendapat tempat bagi masyarakat modern, tetapi juga mengungkap peran teknologi dalam mewujudkan salah satu doktrin mendasar Islam sebagai missionary religion. SMS Tauhid memperlihatkan fenomena teknoreligion paling tidak dalam dua hal, yaitu pertama SMS Tauhid berpotensi memperluas peran teknologi media dalam menstrukturkan perilaku agama masyarakat modern, khususnya dalam memperoleh pesan agama. Kedua, SMS Tauhid menggambarkan fenomena ?pendelegasian? wewenang pihak otoritas agama atas teknologi sehingga menggambarkan relasi yang bersifat negosiatif antara agen manusia dan agen teknologi.
FSRD-ITB, 2015
303 JSIOTEK 14:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Defry Agatha Ardianta
Abstrak :
[Pesatnya kemajuan teknologi membawa dampak pada bermunculannya perangkat teknologi berspesifikasi canggih dengan fungsi yang kompleks, salah satunya adalah produk ponsel pintar (smartphone). Hal ini dapat membingungkan pengguna dalam hal persepsi, ekspektasi dan kegunaan produk. Penelitian ini bersifat eksploratori, yang mencoba menggali keterkaitan antara sikap dan karakteristik pengguna dalam beradaptasi dengan perangkat teknologi. Adapun alat ukur yang diujicobakan adalah berdasarkan pendekatan TAM model, yang mencakup aspek: behavioral control, barriers, social norms, perceived enjoyment, perceived usefulness, intention to use. Alat ukur diujikan melalui metode kuesioner dengan 5 skala likert, dan disebarkan pada 110 responden. Hasil temuan membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan sikap terhadap penggunaan perangkat teknologi. Diharapkan dari studi pendahuluan yang telah dilakukan ini, memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pengembangan desain smartphone agar tidak hanya berfokus pada kemajuan teknologi produk semata, namun juga mengindahkan pengalaman pengguna selama mengoperasikan produk.;Pesatnya kemajuan teknologi membawa dampak pada bermunculannya perangkat teknologi berspesifikasi canggih dengan fungsi yang kompleks, salah satunya adalah produk ponsel pintar (smartphone). Hal ini dapat membingungkan pengguna dalam hal persepsi, ekspektasi dan kegunaan produk. Penelitian ini bersifat eksploratori, yang mencoba menggali keterkaitan antara sikap dan karakteristik pengguna dalam beradaptasi dengan perangkat teknologi. Adapun alat ukur yang diujicobakan adalah berdasarkan pendekatan TAM model, yang mencakup aspek: behavioral control, barriers, social norms, perceived enjoyment, perceived usefulness, intention to use. Alat ukur diujikan melalui metode kuesioner dengan 5 skala likert, dan disebarkan pada 110 responden. Hasil temuan membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan sikap terhadap penggunaan perangkat teknologi. Diharapkan dari studi pendahuluan yang telah dilakukan ini, memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pengembangan desain smartphone agar tidak hanya berfokus pada kemajuan teknologi produk semata, namun juga mengindahkan pengalaman pengguna selama mengoperasikan produk.;Pesatnya kemajuan teknologi membawa dampak pada bermunculannya perangkat teknologi berspesifikasi canggih dengan fungsi yang kompleks, salah satunya adalah produk ponsel pintar (smartphone). Hal ini dapat membingungkan pengguna dalam hal persepsi, ekspektasi dan kegunaan produk. Penelitian ini bersifat eksploratori, yang mencoba menggali keterkaitan antara sikap dan karakteristik pengguna dalam beradaptasi dengan perangkat teknologi. Adapun alat ukur yang diujicobakan adalah berdasarkan pendekatan TAM model, yang mencakup aspek: behavioral control, barriers, social norms, perceived enjoyment, perceived usefulness, intention to use. Alat ukur diujikan melalui metode kuesioner dengan 5 skala likert, dan disebarkan pada 110 responden. Hasil temuan membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan sikap terhadap penggunaan perangkat teknologi. Diharapkan dari studi pendahuluan yang telah dilakukan ini, memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pengembangan desain smartphone agar tidak hanya berfokus pada kemajuan teknologi produk semata, namun juga mengindahkan pengalaman pengguna selama mengoperasikan produk., Pesatnya kemajuan teknologi membawa dampak pada bermunculannya perangkat teknologi berspesifikasi canggih dengan fungsi yang kompleks, salah satunya adalah produk ponsel pintar (smartphone). Hal ini dapat membingungkan pengguna dalam hal persepsi, ekspektasi dan kegunaan produk. Penelitian ini bersifat eksploratori, yang mencoba menggali keterkaitan antara sikap dan karakteristik pengguna dalam beradaptasi dengan perangkat teknologi. Adapun alat ukur yang diujicobakan adalah berdasarkan pendekatan TAM model, yang mencakup aspek: behavioral control, barriers, social norms, perceived enjoyment, perceived usefulness, intention to use. Alat ukur diujikan melalui metode kuesioner dengan 5 skala likert, dan disebarkan pada 110 responden. Hasil temuan membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan sikap terhadap penggunaan perangkat teknologi. Diharapkan dari studi pendahuluan yang telah dilakukan ini, memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pengembangan desain smartphone agar tidak hanya berfokus pada kemajuan teknologi produk semata, namun juga mengindahkan pengalaman pengguna selama mengoperasikan produk.]
FSRD-ITB, 2015
303 JSIOTEK 14:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky R. Munaf
Abstrak :
Dalam rangka penegakan hukum di wilayah perairan dan wilayah yurisdiksi, khususnya dalam melaksanakan patroli keamanan dan keselamatan di wilayah perairan dan wilayah yurisdiksi Indonesia sesuai UU no 32 tentunya Badan Keamanan Laut Indonesia yang merupakan revitalisasi dan penguatan kapasitas kelembagaan dari Badan Koordinasi Keamanan Laut perlu pola pelaksanaan operasi bersama keamanan laut dimana Gelar Kekuatan operasi Bersama Kamla yang selama ini dilakukan apakah sudah sesuai dengan banyaknya jenis kejadian yang terjadi di wilayah perairan yuridiksi Indonesia baik itu pelanggaran bahkan kecelakan laut.
FSRD-ITB, 2015
303 JSIOTEK 14:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Permasalahan yang muncul di dalam kehidupan masyarakat Indonesia semakin hari semakin kompleks. Perkembangan teknologi dan kehidupan masyarakat seakan-akan berjalan sebagai sesuatu yang terpisah. Oleh sebab itu, diperlukan paradigma baru di dalam pemecahan masalah-masalah yang ada. Berpikir desain (Design thinking) adalah cara berpikir holistik yang mampu menghasilkan gagasan dan ide kreatif bagi pemecahan persoalan yang ada di masyarakat. Design thinking yang dimaksud di sini adalah bukan cara berpikir desain yang khusus seperti di desain produk, desain interior, desain grafis, atau desain engineering. Akan tetapi, berpikir desain di sini adalah desain dengan domain yang lebih luas yang melibatkan pendekatan multidisiplin. Paradigma ini diharapkan dapat membuka peluang pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan yang holistik dan berbasis kelokalan Indonesia.
Bandung: FSRD-ITB, 2015
303 JSIOTEK 14:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mustafa
Abstrak :
Kecelakaan yang menimpa maskapai AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 8501 dari Bandara Juanda Surabaya menuju Bandara Changi Singapura pada tanggal 28 Desember 2015 menimbulkan banyak reaksi dan simpati dari berbagai kalangan. Salah satu bentuk simpati muncul dari perusahaan media, yaitu Kompas Gramedia dengan membuat iklan berjudul ?Greeting AirAsia Bela Sungkawa?. Iklan ini dibuat oleh Kompas Gramedia sebagai bentuk rasa bela sungkawa terhadap kecelakaan AirAsia QZ 8501. Dalam penelitian ini, peneliti membongkar makna lilin pada teks, background, serta backsound di dalam iklan ?Greeting AirAsia Bela Sungkawa?. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma kritis yang menggunakan teknik analisis semiotika Roland Barthes. Menurut Roland Barthes, terdapat tiga tahap dalam menganalisis sebuah tanda, yaitu denotasi, konotasi, serta mitos atau ideologi. Hasil penelitian mengungkap bahwa teks, background, dan backsound menciptakan dan memperkuat makna lilin di dalam iklan ?Greeting AirAsia Bela Sungkawa?. Penelitian ini juga menunjukkan berbagai mitos tentang lilin, teks, background, dan backsound yang berkaitan dengan ideologi pada iklan ?Greeting AirAsia Bela Sungkawa? dalam hubungannya dengan perusahaan media Kompas Gramedia sebagai pembuat iklan.
Bandung: FSRD-ITB, 2015
303 JSIOTEK 14:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tan Soey Beng
Abstrak :
Gang Sim Cong dikenal masyarakat daerah Citepus begitu juga SR/SDN Sim Cong. Asal-usul leluhurnya, Tan Sim Tjong dapat ditelusuri sampai ke Kampung Nan Jing di Provinsi Fu Jian. Leluhurnya berpindah ke Asia Tenggara. Tan Hwie Tjeng adalah salah satu leluhur yang tercatat menetap di Batang, pesisir utara Jawa Tengah untuk beberapa generasi lalu berpindah ke Cirebon dan Jamblang. Di sana mereka berkembang menjadi pedagang dan pemimpin masyarakat Tionghoa Cirebon. Tan Sim Tjong dan Tan Sim Sioe pindah ke Bandung dengan dibangunnya ?Groote Postweg? dan sukses sebagai pengusaha. Keturunan mereka berpindah ke arah timur d a n bermukim di Kota Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis juga Cimahi, Bandung, Cirebon, Tegal, Pekalongan, dan Jakarta. Sebuah novel yang ditulis pada tahun 1917 menggambarkan situasi masyarakat Tionghoa Bandung saat itu. Depresi ekonomi global tahun 1929 disusul Perang Dunia Kedua dan Perang Kemerdekaan menghancurkan sebagian besar kekayaannya sedangkan kerusuhan masa republik mendorong terjadinya diaspora di antara keturunan mereka.
FSRD-ITB, 2015
303 JSIOTEK 14:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi Akmaliah
Abstrak :
Saat rejim Orde Baru berkuasa, khususnya sejak tahun 1990-an, hanya segelintir kelas menengah yang memiliki ponsel. Tulisan ini memaparkan signifikansi ponsel bagi orang Indonesia dengan memfokuskan pada era rejim Orde Baru. Di sini, saya mengajukan tiga pertanyaan mengenai hal tersebut; bagaimana kemunculan ponsel pada era rejim Orde Baru? Bagaimana respon masyarakat ketika itu? Apa makna kehadiran ponsel bagi masyarakat Indonesia kebanyakan? Kehadiran ponsel pada era Orde Baru disambut hangat oleh anggota masyarakat, khususnya kelas menengah (elit) Indonesia seiring dengan perubahan sistem ponsel dari analog menuju digital. Alih-alih sekedar sebagai alat komunikasi untuk memudahkan pembicaraan, kehadiran ponsel menjadi gaya hidup sama seperti barang-barang ternama lain yang mereka konsumsi. Ponsel sebagai gaya hidup ini memunculkan ketegangan kelas antara kelas menengah dan bawah yang ditandai dengan munculnya aksi kriminal. Sebagaimana saya tunjukkan dalam artikel ini, maksud aksi kriminal ini bukanlah melulu sebagai bentuk tindakan kriminal sebagaimana umumnya, melainkan sebagai bentuk, yang saya sebut Hidup Nggayani (lifestyling), ketidakmampuan seseorang untuk mengkonsumsi barang-barang yang lebih mahal tetapi kemudian ia membeli barang-barang bekas atau mencari ponsel tiruan yang lebih murah. Artikel ini menyimpulkan bahwa gaya hidup kelas menengah itu tidak melulu dikontruksikan sebagai kelas yang mengkonsumsi pakaian, musik, dan makanan, tetapi juga terkait dengan tindakan mereka dalam menyikapi ponsel.
FSRD-ITB, 2016
303 JSIOTEK 15:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Amalia
Abstrak :
Parental Advisory merupakan sebuah merek pakaian anak bergaya punk dari Bandung. Desain kaos anak Parental Advisory menggunakan kata-kata yang cenderung tabu dan gambar yang menunjukkan kekerasan tetapi bermakna positif dan mendalam bagi orang tua. Pemilihan warna yang gelap dianggap sebagai keunikan tersendiri. Penelitian ini menekankan pada tulisan, gambar, dan warna kaos karena anak-anak belum mengerti arti tulisan dan gambar yang tercantum serta citra yang diberikan orang sekitar terhadap warna yang cenderung gelap. Berdasarkan data yang didapat, kaos anak Parental Advisory berkesan negatif, tetapi laku di pasaran. Dengan menggunakan metode kualitatif, analisis deskriptif, dan dipaparkan secara interpretatif, penelitian ini ingin menjelaskan makna dan memaparkan interpretasi konsumen terhadap tulisan, gambar, dan warna yang terdapat pada kaos anak Parental Advisory. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tidak ada perubahan makna berdasarkan kajian semiotik terhadap interpretasi konsumen. Hal ini terjadi karena tulisan, gambar, dan warna bisa memiliki banyak makna dan menghasilkan dua citra, yaitu positif dan negatif. Konsumen hanya melihat dari salah satu sisi makna karena terdapat faktor-faktor psikologis yang memengaruhi proses interpretasi seperti pengalaman dan kebutuhan aktualisasi diri. Semua unsur tersebut menyebabkan konsumen menginterpretasi kaos anak Parental Advisory secara positif. Kata kunci: tulisan, gambar, warna, kaos anak, punk
FSRD-ITB, 2016
303 JSIOTEK 15:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Noviasri
Abstrak :
Meme internet secara vernakular dikenal dalam bentuk gambar lucu disertai tulisan. Salah satunya adalah gambar Soeharto sedang tersenyum dan melambaikan tangan disertai tulisan ?piye kabare? penak jamanku, to?? Prinsip utama meme adalah imitasi. Namun ternyata, imitasi dalam meme visual Soeharto tidak menghasilkan salinan yang sama persis dengan meme asalnya. Perubahan dapat dilihat dari tokoh yang digunakan. Tidak semua meme visual Soeharto menggunakan tokoh Soeharto. Melalui analisis isi terhadap 152 meme, penelitian ini bertujuan menggambarkan model replikasi tokoh dalam meme visual Soeharto. Model replikasi ini dapat dianalogikan dengan model replikasi gen. Meme dan gen tidaklah sama persis karena replikasi gen menghasilkan salinan yang sama persis dengan induknya, sedangkan replikasi meme membuka gerbang variasi bebas. Meme visual Soeharto tetap dikenali tanpa harus menggunakan Soeharto sebagai elemen visualnya. Harus ada elemen lain yang sama dengan meme asalnya. Jika tidak, identitas meme Soeharto akan hilang.
FSRD-ITB, 2016
303 JSIOTEK 15:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>