Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 847 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lestari
"Pengamatan kadar logam berat dalam air laut di Teluk Jakarta telah dilakukan pada bulan Mei 2004. Logam berat yang diteliti adalah Hg, Pb, Cd, Cu, dan Ni. Pengamatan ini ada kaitannya dengan kematian massal ikan-ikan yang terjadi di Teluk Jakarta. Pengamatan ini dilakuan di pantai Ancol 1 (3 stasiun), muara Sungai Dadap (4 Stasiun), pantai Ancol 2 (4 stasiun) dan Cilincing (3 stasiun). Hasilnya menunjukkan kadar Hg, Cd dan Cu rerata di pantai Ancol 1 berturut-turut adalah <0.001 ppm, Pb 0.001 ppm, Zn 0.004 ppm, dan Ni 0.001 ppm. Di pantai Ancol 2 kadar Hg, Cd, dan Zn rerata berturut-turut adalah <0.001 ppm, Pb 0.002 ppm, dan Cu 0.001 ppm dan Ni 0.0017 ppm. Di Cilincing kadar Hg, Cd, dan Zn rerata adalah <0.001ppm, Pb dan Cu masing-masing 0.002 ppm, dan Ni 0.0045 ppm Di muara Sungai Dadap kadar Hg dan Cd masing-masing adalah 0.001 ppm, Pb dan Zn masing-masing adalah 0.0027 ppm, Cu 0.001 ppm, dan Ni 0.0012 ppm. Di pantai Ancol 3 kadar Hg rerata adalah 0.021 ppm, Pb 0.55 ppm dan Cd 0.1 ppm. Kadar keenam logam berat tersebut di pantai Ancol 1, 2, Cilincing, dan muara Sungai Dadap relatif lebih rendah dibandingkan dengan NAB yang ditetapkan oleh Kantor MNLH (2004) untuk biota laut yakni 0.001 ppm untuk Hg dan Cd, 0.008 ppm untuk Pb dan Cu, dan 0.05 ppm untuk Zn dan Ni, sedangkan di pantai Ancol 3 kadar Hg, Pb, dan Cd lebih tinggi dibandingkan dengan NAB tersebut. Dengan demikian kadar Hg, Pb, Cd, Cu, Zn, dan Ni di perairan pantai Ancol 1, 2, Cilincing dan muara Sungai Dadap belum berbahaya bagi kehidupan ikan-ikan di Teluk Jakarta, sedangkan di perairan Ancol 3 kadar Hg, Pb, dan Cd sudah berbahaya bagi kehidupan biota laut. Namun demikian kematian massal ikan-ikan di perairan ini bukan disebabkan oleh logam berat tersebut, akan tetapi oleh faktor lain yang salah satunya adalah ledakan mendadak fitoplankton beracun yang mengeluarkan toksin dimana air laut menjadi berwarna merah dan kejadian ini dikenal dengan pasang merah (red tide).

Effect of Heavy Metals Pollution to Seawater Quality and Fishery Resources (Case Study on Fish Death in Jakarta Bay). Observation on heavy metals content in sea water were carried out in Jakarta Bay waters in May 2004. Heavy metals observed were Hg, Pb, Cd, Cu, Zn and Ni. This observation is conducted with fishes total death in this waters. Observation is done in Ancol beach 1 (3 stations), Ancol beach 2 (4 stations), Cilincing (3 stations), and Dadap River estuary (4 Station). The results showed that the average concentration of Hg, Cd and Cu in Ancol beach 1 were <0.001 ppm respectively, Pb is 0.001 ppm, Zn is 0.004 ppm, and Ni is 0.001 ppm. In Ancol beach 2 the average concentration of Hg, Cd, and Zn were <0.001 ppm, Pb is 0.002 ppm, Cu is 0.001 ppm and Ni 0.0017 ppm. In Cilincing the average concentration of Hg, Cd, and Zn were <0.001 ppm respectively, Pb and Cu were 0.002 ppm, and Ni was 0.0045 ppm. In Dadap River Estuary the average concentration of Hg and Cd were 0.001 ppm, Pb and Zn were 0.0027 ppm, Cu was 0.001 ppm, and Ni between 0.0012 ppm. The concentration of that sixth heavy metals in Ancol beach 1, 2, Cilincing, and Dadap River estuary still lower compared to the Threshold Value (TV) stated by The Office of State Ministry for Life Environment (2004) for sea biota namely 0.001 ppm for Hg and Cd, 0.008 ppm for Pb and Cd, 0.05 ppm for Zn and Ni. That way the concentration of Hg, Pb, Cd, Cu, Zn, and Ni in Ancol beach 1, 2, Clilincing and Dadap estuary not danger for sea biota, while in Ancol beach 3, the average concentration of Hg, Pb, and Cd has danger for sea biota. Thereby total death of fishes in this waters not caused by heavy metals, but by others factors, one of that factors is blooming toxic phytoplankton which produced toxin where sea water change to be red, and this phenomena known as red tide."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari
"Salah satu penyumbang Penerimaan Asli Daerah DKI Jakarta melalui Pajak Daerah. Jenis Pajak Daerah yang masih dapat ditingkatkan penerimaannya adalah pajak reklame. Pajak dari sektor ini masih belum optimal hal ini dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kurangnya tingkat kepatuhan wajib pajak. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut melalui pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas dalam hal ini pegawai Dinas Pendapatan Daerah, pelaksanaan pengawasan diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak reklame untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya, mulai dari mendaftar sampai dengan menyetor pajak terhutangnya.
Berdasarkan hal tersebut maka dibuat rumusan masalah yaitu bagaimana pelaksanaan pengawasan pemungutan pajak reklame dan bagaimana pengaruh pelaksanaan pengawasan pemungutan pajak reklame terhadap upaya peningkatan penerimaan Pajak Reklame. Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penulisan laporan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengawasan Pemungutan Pajak Reklame dan pengaruhnya untuk meningkatkan penerimaan pajak reklame di Dinas Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi lapangan dengan tehnik interview dan studi kepustakaan. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah dengan formulasi koefisien korelasi Pearson. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pengawasan pemungutan pajak reklame yang dilakukan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta terhadap wajib pajak reklame dapat mencapai target yang telah ditetapkan, hal ini terlihat dari adanya peningkatan penerimaan pajak reklame setiap tahunnya. Penulisan ini diharapkan dapat memberi masukan bagi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka optimalisasi peningkatan penerimaan pajak reklame melalui pengawasan pemungutan pajak reklame

One of the contributors of original acceptance of DKI Jakarta is through Local Taxes. Local Taxes which its acceptance would still can be improved is advertisement tax. Tax revenue from this sector is not optimal, yet, this matter is triggered by some factors, and one of them is the lack of taxpayer compliance level. One of many efforts have done to overcome the problem has mentioned is through execution of inspection and observation that conducted by person in charge in this case by the officer of Local Revenue Services, which expected can improve the compliance of advertisement taxpayer to fulfill their taxation obligation, start from enlisting up to paying the tax burden.
Pursuant to what has mentioned hence make the problem formula into how the mechanism of advertisement tax imposition was and how the observation execution on the imposition of advertisement tax was to improve advertisement tax acceptance. Pursuant to the problem formulas therefore this research report writing target is knowing how was the execution on monitoring in Local Revenue Services of DKI Jakarta to advertisement tax imposition in the effort on improving of advertisement tax acceptance in Local Revenue Services of DKI Jakarta.
The Research Method that used in this research is descriptive analysis method. The data collecting Techniques that used are field research with interview technique and library research. While the data analyzes technique which used is Pearson Correlation Coefficients Formulation. The research result, it is inferential that execution of advertisement tax imposition conducted by Local Revenue Services of DKI Jakarta on advertisement taxpayer can reach goals which have been specified, this matter was seen from the improvement of advertisement tax acceptance each year and expected can give input for Local Revenue Services of DKI Jakarta in optimizing the improvement of advertisement tax acceptance through observation of advertisement tax imposition."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T 19466
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari
"Distribusi, pengayaan serta partisi geokimia logam berat Cd,Cr,Cu,Ni,Pb dan Zn pada sedimen dasar di Teluk Jakarta telah dilakukan dengan mengkaji keberadaan dan tingkat kontaminasi sedimen serta konsentrasinya dalam fraksi geokimia. Contoh sedimen diambil pada permukaan sedimen (0-10 cm) dari 14 stasiun di Teluk Jakarta pada bulan Agustus 2007. Contoh sedimen telah dianalisis distribusi ukuran partikel, total bahan organik, kandungan total (mendekati total) logam berat Al, Fe, Mn, Cd, Cr, Cu, Ni, Pb dan Zn dengan metode USEPA 3050B. Analisis partisi pada logam Cd, Cr, Cu, Ni, Pb dan Zn dengan metode ekstraksi bertahap.
Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa logam dibandingkan dengan panduan mutu mengindikasi bahwa konsentrasi rata-rata logam berat di sedimen berada dibawah panduan mutu namun pada beberapa lokasi tertentu terdapat konsentrasi yang lebih tinggi dari batas bawah. Indeks geoakumulasi mengindikasikan bahwa sampel sedimen yang diambil didapat ada beberapa stasiun yang telah terpolusi sedang logam Zn, namun pada beberapa sampel sedimen yang diambil tidak menunjukkan terpolusi oleh logam-logam yang lain, demikian juga dengan faktor pengayaan.
Berdasarkan jumlah konsentrasi tiap unsur logam yang dapat dilihat dari fraksi non residual (Exchangeable, carbonates, amorf dan crystallin oksida, dan organic) logam Pb, Cd, Cr, Cu, Zn dan Ni, lebih tinggi dibandingkan dengan fraksi residual. Hal ini dapat merepresentasikan propoporsi logam berat yang dapat dengan mudah teremobilisasi oleh perubahan kondisi di lingkungan serta sebagian besar sedimen berasal dari aktivitas daratan (antropogenik).

Metals (Cd, Cr, Cu, Ni, Pb and Zn) distribution, enrichment and partition in sediment from Jakarta Bay have been done to assess with sediment contamination. Sediment samples taken on surface (0-10 cm) from 14 station in Jakarta Bay on Agustus 2007. Sediment samples were analysed distribution, grain size, organic matter, total metals (near total) Al,Fe,Mn Cd,Cr,Cu,Ni,Pb and Zn with methods USEPA 3050B. Metals partition (Cd, Cr, Cu, Ni, Pb and Zn) use sequencing extraction methods.
Result from this study showed that some metals compared with sediment quality guide indicated metals concentration under the line threshold value, but in some location have concentration higher than under the line threshold. Geoaccumulation index and enrichment factor indicated that some sediment sample had been moderate pollution with Zn but some sediment sample cannot showedpolluted with ohers metals.
Based on metals concentration in non residual fraction in sediment, metals Pb, Cd, Cr, Cu, Zn and Ni, which sum of each metals higher than residual fraction. It can be represented metals proportion can be easy to remobilized by changes in environment condition and most of sediment come from upland activity (antropogenic).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T39499
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari
"Garansi bank merupakan salah satu jasa yang diberikan oleh bank disamping berbagai macam jasa perbankan lainnya. Sebagai jaminan garansi bank tergolong sebagai jaminan perorangan yang sering disebut sebagai jaminan perorangan yang sering disebut sebagai penanggungan hutang (borgtocht, guaranty). Seperti halnya pada bank-bank konvensional, maka pada bank syariah khususnya pada Bank Muamalat Indonesia juga memberikan fasilitas garansi bank berdasarkan akad kafalah. Kafalah merupakan istilah untuk penanggungan hutang menurut ketentuan hukun Islam. Landasan syariah dari kafalah adalah Q. S. Yusuf ayat 72 pedoman untuk pelaksanaan pemberian garansi bank diatur dalam SK Direksi BI No. -23/88/Kep/Dir dan SE Direksi BI No. 23/7/UKU tanggal 18 Maret 1991 tentang Pemberian Garansi Oleh Bank Garansi bank merupakan perjanjian accessoir dari perjanjian pokok antara nasabah (pemohon garansi bank) dengan penerima garansi bank. Untuk memperoleh garansi bank, pemohon harus mengajukan permohonan tertulis kepada pihak bank. Apabila permohonannya diterima maka antara bank dengan pihak pemohon akan ditandatangani surat perjanjian penerbitan garansi bank. Setelah itu bank akan menerbitkan surat garansi bank. Pemohon garansi bank harus memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan, antara lain diwajibkan memberikan kontra garansi yang nilainya sebanding dengan nilai nominal garansi bank. Kewajiban untuk menyerahkan kontra garansi bertujuan untuk mengantisipasi resiko yang timbul apabila garansi bank dicairkan. Apabila debitur (pemohon garansi bank) wanprestasi maka kreditur (penerima garansi bank) dapat mengajukan klaim pembayaran atas garansi bank tersebut."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2002
S20998
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S10313
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari
"Metals accumulation in sediments from both natural and anthropogenic sources occurs in the same way, making it difficult to identify and determine the origin of heavy metals present in the sediments. Moreover, the total concentration of metals often does not accurately represent their characteristics and toxicity. In order to overcome the mentioned obstacles, it is necessary to evaluate the individual fractions of the metals to fully understand their actual and potential environmental effects. Single extraction is thus used generally to provide a rapid evaluation of the exchangeable metal fraction in sediments. However, complicated sequential extraction procedures are used to provide more detailed information regarding different metal phase associations."
Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi - LIPI, 2017
575 OSEANA XLII:4 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari
"Terapi konversi merupakan rangkaian praktik yang diklaim mampu mengubah orientasi seksual atau identitas gender individu. Orang-orang homoseksual dan kelompok gender minoritas menjadi sasarannya. Praktik itu berakar dari pandangan bahwa mereka memiliki kelainan yang perlu ‘disembuhkan’. Terapi konversi telah diwujudkan melalui pendekatan suntik hormon, kejutan listrik, konseling yang memaksa, dan praktik pengusiran setan. Namun, cara-cara itu ternyata mampu mengancam kesehatan mental serta fisik individu. Terapi ini telah menyebar di 68 negara, termasuk Prancis. Proposal undang-undang yang melarang terapi konversi telah diusulkan sejak Maret 2021 oleh Majelis Nasional Prancis. Pada 31 Januari 2022, Emmanuel Macron pun mengesahkan undang-undang tersebut dengan judul UU No. 2022-92. Dengan lahirnya undang-undang tersebut, diharapkan tindakan yang merugikan keselamatan kelompok gender minoritas akan berkurang. Penelitian ini ingin menyingkap keberpihakan, prinsip, dan nilai pemerintah sebagai pembuat undang-undang. Sumber data utama penelitian ini adalah UU No. 2022-92. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teori analisis wacana kritis Norman Fairclough. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pemerintah Prancis di bawah pimpinan Macron berupaya mengamalkan prinsip kebebasan individu dan mengangkat kesetaraan melalui undang-undang tersebut, khususnya bagi kelompok gender minoritas.

Conversion therapy is a set of practices that claim to change an individual's sexual orientation or gender identity. Homosexual people and gender minorities are the target. The practice stems from the view that they have a disorder which needs to be 'cured'. Conversion therapy has been done through hormone injections, electric shocks, coercive counseling, and exorcism practices. However, these methods can threaten the mental as well as physical health of individuals. This therapy has spread in 68 countries, including France. A proposal for a law banning conversion therapy has been proposed since March 2021 by French National Assembly. On January 31, 2022, Emmanuel Macron passed the law under the title La Loi 2022-92. With the passage of the law, it is hoped that actions detrimental to the safety of gender minorities will be reduced. Through this research, the author aims to show the polemics that occurred after the law banning conversion therapy was passed. The main data source of this research is La Loi 2022-92. The research method used is qualitative method with Norman Fairclough's critical discourse analysis theory. The results reveal that the French government under Macron's leadership seeks to practice the principle of individual freedom through the law, especially for gender minority groups. However, La Loi 2022-92 has not really guaranteed their safety in the freedom to express their identity. With the law, Macron as one of the agents of power was able to build a discourse formation that triggered an increase in support for gender minority groups for him in the French Presidential Election 2022."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Andriani Lestari
"Ekstrak biji kopi hijau (Coffea canephora Pierre ex A. Froehner) mengandung senyawa asam klorogenik yang berpotensi menurunkan berat badan dengan memodulasi metabolisme glukosa dalam tubuh, dan antihipertensi, sedangkan kafein memiliki efek stimulan sistem saraf pusat. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan kondisi pengeringan ekstrak menggunakan metode pengeringan beku pada ekstrak pelarut eutektik dalam (NADES) biji kopi hijau yang memiliki titik leleh rendah dengan menggunakan maltodekstrin dan Aerosil® sebagai adsorben. Variabel kondisi pengeringan yang diteliti adalah konsentrasi maltodekstrin pada 25%, 30%, 35%, dan Aerosil® pada 1%, 2%, 3%.
Hasil kadar kafein dan asam klorogenat diperoleh oleh sistem gradien HPLC, dan kadar air diuji pada ekstrak beku-kering. Hasil kadar kafein dan asam klorogenat yang diperoleh dalam ekstrak NADES dari biji kopi hijau adalah 18,70 mg / g dan 42,63 mg / g bubuk kopi hijau. Hasil pengeringan dalam ekstrak NADES dari biji kopi hijau menjadi lebih baik seiring dengan penambahan maltodekstrin dan Aerosil® dengan mengurangi lengket dan higroskopisitas ekstrak. Pengeringan hasil, kafein, dan kadar asam klorogenat menunjukkan hasil yang tidak signifikan dalam penambahan maltodekstrin dan Aerosil® (p> 0,05). Kadar air terendah diperoleh dengan penambahan maltodekstrin pada 35% (p <0,05).

Green coffee bean extract (Coffea canephora Pierre ex A. Froehner) contains chlorogenic acid compounds that have the potential to lose weight by modulating glucose metabolism in the body, and antihypertensive, whereas caffeine has a stimulant effect on the central nervous system. This research aims to produce extract drying conditions using the freeze drying method in eutectic solvent extracts (NADES) of green coffee beans that have low melting points by using maltodextrin and Aerosil® as adsorbents. The drying conditions variables studied were maltodextrin concentrations at 25%, 30%, 35%, and Aerosil® at 1%, 2%, 3%.
The results of caffeine and chlorogenic acid levels were obtained by the HPLC gradient system, and the water content was tested on freeze-dried extracts. The results of caffeine and chlorogenic acid obtained in NADES extracts from green coffee beans are 18.70 mg / g and 42.63 mg / g green coffee powder. Drying results in NADES extracts from green coffee beans get better along with the addition of maltodextrin and Aerosil® by reducing the stickiness and hygroscopicity of the extract. Drying yield, caffeine, and chlorogenic acid levels showed insignificant results in the addition of maltodextrin and Aerosil® (p> 0.05). The lowest water content was obtained by adding maltodextrin at 35% (p <0.05).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agrina Cintya Lestari
"Diare pada balita masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia. Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Selatan, dan Maluku merupakan tiga provinsi dari beberapa provinsi di Indonesia yang mengalami peningkatan kejadian diare dari tahun 2007 hingga 2013 dan balita menjadi populasi yang paling berisiko untuk mengalami diare. Fasilitas jamban, sumber air minum, pengolahan air minum, dan fasilitas cuci tangan diketahui menjadi faktor risiko kejadian diare.
Studi ini menggunakan desain potong lintang dengan menggunakan data sekunder yang bersumber dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 untuk mengetahui hubungan antara fasilitas jamban, sumber air minum, pengolahan air minum, dan fasilitas cuci tangan dengan kejadian diare pada balita. Sampel penelitian adalah balita berusia 0-59 bulan di Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Selatan, dan Maluku yang menjadi sampel SDKI 2012.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi diare tertinggi ditemukan di Sulawesi Selatan (20,5%) dan terendah di Daerah Istimewa Yogyakarta (6,4%). Selain itu, ditemukan hubungan yang signifikan antara fasilitas cuci tangan dengan kejadian diare pada balita di Daerah Istimewa Yogyakarta (nilai P=0,026). Sumber air minum juga ditemukan berhubungan secara signifikan dengan kejadian diare pada balita di Sulawesi Selatan (nilai P=0,007). Fasilitas cuci tangan pun berhubungan dengan signifikan dengan kejadian diare pada balita di Maluku (nilai P=0,010).
Walaupun beberapa variabel tidak berhubungan dengan signifikan, variabel-variabel tersebut dapat meningkatkan risiko balita untuk mengalami diare. Oleh karena itu, pencegahan terhadap faktor risiko perlu dilakukan seperti menggunakan jamban yang memenuhi syarat, menggunakan sumber air minum yang layak, mengolah air minum sebelum dikonsumsi, dan memiliki fasilitas cuci tangan yang memadai

Diarrhea in under-five children is still one of the public health problems in Indonesia. The Special Region of Yogyakarta, South Sulawesi, and Maluku are the three provinces of several provinces in Indonesia which experienced an increase in the incidence of diarrhea from 2007 to 2013 and under-five children became the most at-risk population for diarrhea. The latrine facility, drinking water source, drinking water treatment and hand washing facilities are known to be risk factors for diarrhea.
This study used a cross-sectional design using secondary data from the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) 2012 to determine the association between latrine facilities, drinking water sources, drinking water treatment and hand washing facilities with diarrhea occurrences among under-five children. The sample of the study was 0-59 months old children in Yogyakarta, South Sulawesi and Maluku which were samples of the IDHS 2012.
The results showed that the highest prevalence of diarrhea was found in South Sulawesi (20.5%) and the lowest was found in Yogyakarta Special Region (6.4%). In addition, there was a significant association between hand-washing facilities and the incidence of diarrhea among under-five children in the Special Region of Yogyakarta (P value=0.026). Drinking water sources were also found to be significantly related to the incidence of diarrhea among under-five children in South Sulawesi (P value=0.007). Hand washing facilities were significantly associated with the incidence of diarrhea among under-five children in Maluku (P value=0.010).
Although some variables do not have significant association, these variables may increase the risk of under-five children suffering from diarrhea. Therefore, prevention of risk factors needs to be done such as using improved latrines, using improved drinking water sources, treating drinking water before consumption, and having adequate handwashing facilities.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Rizka Lestari
"ABSTRAK
Dalam istilah sosial, umumnya hanya dikenal sebagai ibu rumah tangga karena diasumsikan bahwa keterampilan merawat anak, memasak dan mengelola pekerjaan rumah dimiliki oleh wanita yang berafiliasi dengan feminitas yang diterima secara dogmatis oleh sosial. Sebaliknya, pria dengan atribut maskulinitas dianggap tidak cocok dalam merawat anak-anak dan mengerjakan pekerjaan rumah sehingga mereka terbebani dengan pekerjaan di tempat-tempat umum. Perkembangan pemikiran tentang cairan gender memiliki banyak dampak pada penerimaan konsep ayah rumah tangga atau perumah tangga. Beberapa media populer digunakan sebagai upaya untuk membiasakan pemahaman ini dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendekatan teori-teori Simone De Beauvoir, Nancy Chodorow dan Judith Butler, penelitian ini berupaya mendekonstruksi makna penting gender. Pada akhirnya, melalui pendekatan ontologi, penulis akan menunjukkan bukti bahwa karakterisasi ontologis bukanlah sesuatu yang stabil dan absolut tetapi dapat diubah.

ABSTRACT
In social terms, it is generally only known as a housewife because it is assumed that the skills of caring for children, cooking and managing homework are owned by women affiliated with femininity that are accepted dogmatically by the social. Conversely, men with masculinity attributes are considered unsuitable in caring for children and doing homework so they are burdened with work in public places. The development of thinking about gender fluids has many impacts on the acceptance of the concept of the father of the household or household. Some popular media are used as an effort to familiarize this understanding in everyday life. Through the approaches of the theories of Simone De Beauvoir, Nancy Chodorow and Judith Butler, this study seeks to deconstruct the significance of gender. Finally, through the ontology approach, the writer will show evidence that ontological characterization is not something that is stable and absolute but can be changed"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>