Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuniawati
Abstrak :
Bermain sangat penting untuk perkembangan anak-anak karena memiliki peran terhadap kognitif, fisik, sosial dan emosional anak-anak. Bermain dapat dilakukan baik di sekolah maupun di lingkungan pemukiman. Untuk memahami masalah ini, tulisan ini berusaha untuk membahas tentang aktivitas bermain anak dan implikasi spasialnya melalui penelitian literatur terutama dari dua jurnal artikel relevan yang ditulis 1) oleh Casey dkk yang melakukan penelitian terkait perkembangan kognitif seperti aktivitas block-building di dalam kelas yang melibatkan cerita dongeng yang memicu siswa taman kanak-kanak di Boston, Massachusetts dan Houston, Texas untuk belajar sambil bermain; dan 2) oleh McKenzie dkk yang melakukan penelitian terkait perkembangan fisik seperti aktivitas fisik yang dilakukan di lingkungan sekolah oleh siswa sekolah dasar di San Diego County, Caifornia Selatan saat sebelum sekolah, saat jam istirahat, dan saat jam makan siang. Temuan penelitian literatur ini telah menunjukkan bahwa peran perbedaan gender dalam studi literatur berbeda dalam hal perkembangan kognitif; perbedaan gender tampak pada kemampuan rotasi mental dalam kemampuan spasial anak; dalam hal perkembangan fisik, perbedaan gender terlihat pada intensitas aktivitas fisik yang dilakukan anak perempuan dan anak laki-laki. Ekspresi spasial anak secara nyata dapat kita lihat, ekspresi tersebut tidak terlepas dari kemampuan spasial anak karena merupakan hasil dari proses spasial yang terjadi di dalam benak anak. ...... Play is essential to children's development because it contributes to the cognitive, physical, social, and emotional well-being of children and youth. Playing can be done both in school and in the residential areas. To understand the issue, this Skripsi or academic essay seek to discuss of children playing and its spatial implication through literature research especially those from two relevant article journals written 1) by Casey et al, that research related to cognitive development such as block-building activities in classes involving storytelling that triggered kindergarten students in Boston, Massachusetts and Houston, Texas to learn while playing, and 2) by McKenzie et al that research related to physical development such as physical activity that carried out in the school surroundings by elementary school students in San Diego County, South California before school, during recess, and during lunch time. Findings of this literature research have shown that the role of gender differences in the literature study differs in terms of cognitive development; there is a gender difference in mental rotation abilities in the spatial abilities of children; in terms of physical development, gender differences are seen in the intensity of physical activity performed by girls and boys. The spatial expression of the child can be clearly seen, the expression can not be separated from the spatial ability of the child because it is the result of spatial process that occurs in the childs mind.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Yuniawati
Abstrak :
Jika ditinjau dari segi epidemiologi, secara geografis, pada saat ini di dunia diperkirakan terdapat 350 juta pengidap Hepatitis B (carrier), dan hampir 78% di antaranya tinggal di Asia. Indonesia termasuk salah satu wilayah Asia Tenggara, dengan prevalensi Hepatitis B tingkat sedang sampai tinggi. Di Indonesia imunisasi Hepatitis B mulai diintegrasikan ke da1am Program Pengembangan Imunisasi (PPI) sejak tahun 1997. Pelayanan imunisasi Hepatitis B ini bisa didapatkan di RS Pemerintah / RS ABR1, Puskesmas, Pustu, Posyandu yang telah ditunjuk (Depkes, 1997). Cakupan imunisasi Hepatitis B pada bayi usia 0-7 hari di Jawa Timur masih rendah, yaitu 59,30 persen (2005), di Jawa Barat balita yang pemah mendapat irnunisasi Hepatitis B adalah 75,60 persen (2006). Hal ini masih jauh dari target yang diharapkan untuk imunisasi Hepatitis B pada bayi berusia 0-7 hari adalah 90 persen. Pemberian imunisasi Hepatitis B sangat erat kaitannya dengan penolong persalinan, karena untuk mendapatkan imunisasi Hepatitis B sedini mungkin, diperoleh dari tenaga kesehatan. Di Indonesia masih banyak ditemukan persalinan yang bukan ditolong oleh tenaga kesehatan. Persalinan terakhir yang terjadi pada keluarga-keluarga di Jawa Barat yang dilakukan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2005 sebesar 61,27 persen turun menjadi 56,64 persen pada tahun 2006. Pada tahun 2005, persentase persalinan yang ditolong oleh &Awn mengalami peningkatan sebesar 5,19 persen, sementara yang ditolong oleh tenaga kesehatan turun sebesar 4,63 persen (BPS Jabal., 2006). Sedangkan di Jawa Timur dalam cakupan program kesehatan tahun 2003-2005 pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan mengalami peningkatan, yaitu sebesar 82,73% pada tahun 2003, 84,06% pada tahun 2004, dan sebesar 86,10% pada tahun 2005. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara penoIong persalinan dengan pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi berusia 0-7 hari setelah dipadankan (matching) oleh variabel umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, tempat persalinan, dan kabupaten daerah tempat tinggal yang berperan sebagai variabel confounder Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder dari survey data dasar ASUH. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Pernilihan sampel pada penelitian ini mengikuti metode 30-cluster WHO. Dalam studi ini cluster adalah desa dengan kriteria perabagian cluster berdasarkan jumlah penduduk (probability proportionate to size). Dengan menggunakan c-survey didapatkan sejumlah desa di tingkat kabupaten di pilih secara acak 15 ibu per cluster sehingga memenuhi jumlah sample 450 untuk satu kabupaten. Responden adalah ibu yang memiliki bayi kandung di bawah satu tahun di wilayah studi terpilih. Jumlah sampel yang berhasil dikumpulkan adalah 2687 responden_ Berdasarkan basil perhitungan di atas dengan jumlah 2687 responden, rnaka didapatkan kekuatan ujinya sebesar 99% pada a---- 5 %, design effect --- 2 dan Pl- P2 = 20%. Analisis data terdiri dari analisis univariat, analisis bivariat dan multivariat. Analisis bivariat rnengunakan uji chi square untuk melihat hubungan variabel independen dengan variabel dependen, sedangkan analisis multivariat dengan menggunakan Propensity Score Matching untuk melihat hubungan variabel independent dengan variabel dependent secara bersarna-sarna setelah dikontrol oleh confounding. Hasil penelkian menunjukkan adanya hubungan yang bernaakna antara penolong persalinan dengan pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi usia 0-7 had setelah dipadankan oleh variabel confounding dengan analisis PSM bila menggunakan alogaritma pemadanan Caliper dengan nilai RR 1,86 dengan nilai p < 0,05. Berdasarkan penelitian ini disarankan untuk penyusun kebijakan diharapkan dapat meningkatkan cakupan imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari dengan cara meningkatkan cakupan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan, juga untuk mengunakan alogaritma pemadanan yang lain pada penelitian selanjutnya dan diharapkan adanya penelitian lebih lanjut oleh peneliti lain karena masih sangat jarang penelitian yang mencari hubungan antara penolong persalinan dengan pemberian imunisasi Hepatitis 13 pada bayi usia 0-7 hari dengan variabel yang lain dan juga penelitian dengan menggunakan analisis Propensity Score Matching dengan alogaritma pernadanan yang lain. ......In EpidemioIogic view, as geographic, at this time in the world there is 350 million people carrier of Hepatitis B, and almost 78% lived in Asia_ Indonesia is one of the South East Asia Region., with Hepatitis B prevalence mild to severe. In Indonesia, Hepatitis B immunization has begun to be integrated into Immunization Developing Program (PP1) since the year 1997. Hepatitis B immunization services can be obtained from government hospitals / military hospitals, public health centers, pustu, posyandu, which have been appointed. Hepatitis B immunization coverage for infants aged 0-7 days in East Java is still low, 59.30% whilst in West Java, children under 5 years of age who have been immunized Hepatitis B before is 75.60%. This is far from the expected target for Hepatitis B immunization in infants aged 0-7 days, which is 90%. Administration of Hepatitis B immunization is closely related to delivery care attendants, because to obtain Hepatitis B immunization early, it's through health care professionals. In Indonesia, there are still many deliveries not done by health care professionals. The latest deliveries of families in West Java which were performed by health care professionals happened in 2005 as many as 61,27% had decreased to 56.64% in 2006. In 2005, delivery percentage done by "dukun" had experienced an increase of 5,19% whilst delivery percentage done by health care professional had decreased by 4,63% (BPS Jabar, 2006). Whereas in East Java, health program coverage for the year 2003-2005 showed that delvery care done by midwives or health care professionals had experience an increase as many as: 82,73% in 2003, 84,06% in 2004, and 86,10% in 2005. The objective of this research is to determine the association between delivery care attendants and administration of Hepatitis B immunization to infants aged 0-7 days after being matched by the following variables: mothers'age, mothereeducation, mothers' occupation, places of delivery / labour, and regional district of residency, which act as confounding variables. This research is done using secondary data from basic survey data ASUH. The study design used is cross sectional. Sample selection in this research follow the 30- cluster method of WHO. In this study, the cluster is a village whose criteria of cluster division id based on the number of people (probability proportionate to size). survey is obtained a certain number of villages. In the village stage, 15 mothers per cluster are randomly selected, so that it will satisfy the required number of samples of 450 for I district. Respondents are biological mothers of infants under 1 year of age in the chosen study area. Number of samples managed to be collected are 2687 respondents. Based on the calculation above with 2687 respondents, thus is obtained a strength of study as high as 99% with a = 5%, design effect =2, and Pl-P2 = 20%. Data analysis consist of univariate analysis, bivariate analysis, and multivariate analysis. Bivariate analysis uses chi-square to observe the association between independent variables and the dependent variable, whereas multivariate analysis uses Propensity Score Matching to observe the association between independent variables and the dependent variable at the same time after being controlled for confounding. Findings from the research show that there is significant association between delivery care attendants and administration of Hepatitis B immunization to infants aged 0-7 days after being matched confoundings variables with Propensity Score Matching analysis if using caliper matched alogarithin with RR 1,86 and p value <0.05. Based on this research, it's advice for policy maker to hopefully be able to increase the coverage for Hepatitis B immunization in infants 0-7 days by way of increasing the coverage of delivery care attendants done by health professionals, to use other matching algorithm for the next research and hopefially further researches are done by other researches because there is still hardly any research conducted to determine the association between delivery care and administration of Hepatitis B immunization in infants aged 0-7 days with other variables as well as other reseaches using Propensity Score Matching analysis with different kinds of matching algorithm.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2007
T33899
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wita Yuniawati
Abstrak :
Penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah wisatawan internasional yang berkunjung ke Indoneisa dilihat dari 2 sisi t=yaitu dari sisi wisatawan dan dari sisi Indonesia sebagai tujuan wisata. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan pendekatan fixed effect terhadap 10 negara yang berkontribusi besar terhadap kepariwisataan internasional di Indonesia sebagai objek penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh variabel bebas dan variabel dummy dalam penelitian ini (PDB perkapita riil asal negara wisatawan periode 1 tahun sebelumnya, nilai tukar uang riil mata uang asal negara wisatawan terhadap rupiah, jumlah wisatawan internasional dati masing-masing negara yang berkunjung ke Indoneisa pada periode sebelumnya, infrastruktur jalan, tingkat pendidikan tertinggi jenjang SLTA yang ditamatkan pendududk Indonesia, keterbukaan ekonomi, anggaran pasriwisata satu tahun sebelumnya, travel warning, dan bencana tsunami) berpengaruh signifikan secara statistik terhadap jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Dilihat dari tingkat perubahan antara variabel bebas terhadap variabel terikat menunjukan bahwa faktor paling berpengaruh adalah infrastruktur jalan.
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27693
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reny Yuniawati
Abstrak :
Kripsi ini menggunakan teori representasi sebagai alat analisis. Skripsi ini berusaha untuk menjawab pertanyaan: bagaimana identitas budaya dan diaspora imigran Turki dipresentasikan dalam masyarakat Jerman. Dalam novel Yildiz Heisst Stern digambarkan bahwa representasi identitas budaya imigran Turki sangat terkait dengan Stereotip-stereotip mereka yang dipandang sebagai 'kebenaran' oleh masyarakat Jerman (kelompok mayoritas). Pada akhrirnya, stereotip-stereotip ini menjadi 'pemisah' antara imigran Turki sebagai kelompok minoritas dan masyarakat Jerman. Imigran Turki kemudain membentuk komunitas sendiri, yang disebut 'komunitas diaspora'. Mereka menggunakan komunitas ini sebagai simbol dari eksistensi budaya mereka, yaitu budaya Turki. Dalam skripsi ini, mereka disebut ;generasi kdua' yang terdiri dari anak atau cucu dari imigran Turki pertaman yang datang ke Jerman sebagai 'pekerja tentu'. Beberapa 'kejadian' yang menimpa mereka di dalam lingkungan Jerman, seperti diskriminasi, telah membangkitkan 'mitos bersama' dan identitas budaya mereka sebagai orang Turki sehingga akhirnya, mereka menjadi 'komunitas diaspora'.
Abstract
using the representation theory as the tool to analyze, this thesis try to answer this question: how the cultural identity and diaspora of the Turkish immigrant in German siciety are represented. the novel "Yildiz Heisst Stern" by Isolde Heyne describes, the representation of the Turkish immigrants's cultural identity related to their stereotypes. These stereotypes are seen as 'the truth' by the German society (major society). In the end, these stereotypes will cause the Turkish immigrant (minor society) and the Germn society to seperate. As the result, the Turkish immigrants use this community, called 'community of diaspora'. The Turkish immigrants use this cummunity as the symbol of their cultural existence. In this community, every Turkish immigrant retains their cultural root, which is Turkish culture. Here, they are called 'the second generation'. They are the children or grand children of the first Turkish immigrants, who came to Germany as guestworkrs. They belong to the community of diaspora because certain events that happened to them, for example discrimination, have awaked their 'joint myth' and cultural identity as the Turkish immigrant.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tiara Yuniawati
Abstrak :
Pembentukan hidrogen pada proses elektrolisis plasma di sekitar katoda dipengaruhi oleh besarnya energi penguapan. Penggunaan selubung, meminimalkan pendinginan di fasa liquid dan memaksimalkan pendinginan di fasa gas menjadi parameter penting guna meningkatkan efisiensi proses produksi hidrogen. Memaksimalkan pendinginan pada fasa gas akan mengoptimalkan terbentuknya plasma pada katoda sehingga dapat menekan konsumsi energi hingga 50%. Energi yang digunakan akan lebih banyak untuk konversi dibandingkan evaporasi. Penggunaan selubung digunakan untuk melokalisasi panas yang dihasilkan oleh katoda dalam pembentukan plasma. Untuk itu, diperlukan modifikasi reaktor untuk meningkatkan efisiensi proses produksi hidrogen agar dapat menekan jumlah energi yang digunakan dan meningkatkan jumlah produk gas hidrogen. Pada karakterisasi arus dan tegangan, semakin tinggi konsentrasi larutan maka tegangan yang dibutuhkan untuk membentuk plasma akan semakin rendah. Semakin bertambahnya konsentrasi dan tegangan, maka laju produksi, komposisi, dan G (H2) juga meningkat dan dapat menekan konsumsi energi (Wr). Kondisi optimum yang diperoleh dari variasi penggunaan selubung adalah dengan menggunakan panjang selubung 5 cm pada kedalaman katoda 1 cm dibawah permukaan larutan. Untuk mencapai efisiensi proses produksi hidrogen, dapat dilakukan dengan penambahan aditif metanol. Hasil terbaik dari berbagai variasi yang dilakukan, dicapai saat menggunakan aditif metanol 15% volume pada 0,01 M NaOH dengan rasio gas hidrogen tertinggi hasil proses elektrolisis plasma dibandingkan Faraday dengan nilai G (H2) sebesar 151,88 mol/mol, konsumsi energi terendah yaitu 0,89 kJ/mmol, laju produksi hidrogen tertinggi yaitu 31,45 mmol/menit, dan komposisi hidrogen terbesar yaitu 78,6%. ......Hydrogen generation of plasma electrolysis process around the cathode is affected by the amount of evaporation energy. Utilization of veil, minimizing cooling in liquid phase, and maximizing cooling in gas phase become important parameters to improve process efficiency of hydrogen production. Maximizing cooling on gas phase can optimize the plasma formed around the cathode that will decrease energy consumption until 50%. Conversion takes more energy than evaporation process. The utilization of veil is used to localize the heat produced by cathode of plasma generation. Therefore, an improvement of electrolysis plasma reactor modification is needed to improve process efficiency of hydrogen production, suppress the amount of energy consumption and improve the amount of hydrogen production. On the characterization of current and voltage, as the concentration gets higher, the voltage needed to form the plasma will be lower. As the concentration and voltage get increasing; the rate of production, composition, and G (H2) also gets increasing while the energy consumption (Wr) is reduced. The optimum conditions obtained from variations of veil is 5 cm of length, when the depth of cathode is 1 cm below the surface of solution. Achieving efficiency process of hydrogen production can be done by adding methanol. The best result is achieved using 15% volumes of methanol additive in 0.01 M NaOH with the highest hydrogen ratio plasma electrolysis process results compared with the Faraday electrolysis, G (H2) is 151,88 mol/mol, the lowest energy consumption is 0,89 kJ/mmol, the highest hydrogen production rate is 31,45 mmol/minute and the highest hydrogen composition is 78,6%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover