Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Widiyono
Abstrak :
Tesis ini membahas implementasi tanggung jawab sosial dan lingkungan oleh korporasi serta ketentuan mengenai pelaksanaannya di Indonesia. Pemilihan PT. Saptaindra Sejati sebagai bahan studi kasus sejalan dengan bidang usahanya sebagai perusahaan kontraktor tambang, dimana Pemerintah Indonesia melalui Pasal 74 UUPT mewajibkan setiap perseroan yang kegiatan usahanya bergerak di bidang dan / atau berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan sifat deskriptif. Hasil penelitian menyarankan perlu ada sosialisasi lebih lanjut terhadap para pelaku usaha oleh pemerintah dalam implementasi UUPT dan optimalisasi program keija dengan melakukan tahap perencanaan, tahap implementasi, tahap evaluasi, dan tahap pelaporan serta membentuk suatu tim khusus yang langsung di bawah pengawasan salah satu direktur atau CEO yang ditunjuk sebagai CSR Champion di perusahaan.
The thesis tries to discuss about social responsibility and environmental by company and regulation on realization in Indonesia. PT Saptaindra Sejati as one o f the contractor mining in Indonesia has to p u t the government regulation into effect. Through the Company Law article 74, the government requires every company which doing the business in relation with natural resources to make implementation fo r social and environmental responsibility. This research used library approach with description characteristic. The result o f this research propose that the government have to make a socialization fo r company to implementation their regulation, so the company can make a optimalization activity plan with preparing the planning, implementation and evaluation steps and also they can establish A tim who will responsible to director or CEO as CSR Champion in the company.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T37298
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Widiyono
Abstrak :
Telah dilakukan pengelasan pada Baja tahan karat austenitik AISI 304 yang mempunyai komposisi C = 0.051 %, Cr = 18,470 % , Si = 0,370 % Mn = 1,340 % , P = 0,029 %, S = 0,03 % , Ni = B.080 % dan Fe = 71,63 % dengan menggunakan las busur TIG. kemudian diberi perlakuan panas sampai 1050 °C selama 1 jam dan didinginkan dengan tiga parameter jenis media pendingin, yaitu udara, oli dan air, selanjutnya dilakukan uji sifat mekanis ( uji tarik, uji kekerasan, uji banding), uji metalografi, uji fraktografi dan uji korosi. Berdasarkan hasil rata-rata uji tarik, untuk media pendingin udara. kekuatan tarik 52,32 kg/mm`, kekuatan luluh 24,03 kg/mm dan regangannya 48,65 %, untuk media pendingin obi, kekuatan tarik 52,22 kg/me`, kekuatan luluh 25,79 kg/mm- dan regangannya 43,63%, sedangkan untuk media pendingin air, kekuatan tarik 53,21 kg/mmi, kekuatan luluh 26,82 kg/ mm" dan regangannya 42,89%. Pada hasil uji kekerasan rata-rata untuk media pendingin udara, kekerasan yang tertinggi 150,3 Hv dan yang terendah 134 Hv, untuk media pendingin oli, kekerasan yang tertinggi 153 Hv dan yang terendah 137 Hv, untuk media pendingin air, kekerasan yang tertinggi 156.3 Hv dan yang terendah 140,8 Hv. Sedangkan hasil rata-rata dari uji korosi, untuk media pendingin udara, laju korosi pada daerah las 1,453 mpy, daerah HAZ dan logam induk 2,726 mpy, untuk media pendingin oli, laju korasi pada daerah las 1,14 mpy, daerah HAZ dan logam induk 1,4B mpy, untuk media pendingin air, laju korosi pada daerah las 0,656 mpy, daerah HAZ dan logam induk 1,103 mpy. Berdasarkan hasil di atas dan jugs pengamatan dari hasil uji bending, uji metalografi, uji fraktografi, diketahui bahwa media pendingin air relatif lebih baik daripada media pendingin oli maupun udara.
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Widiyono
Abstrak :
ABSTRAK
Embung adalah dam air buatan yang dibangun pada ?outIet' daerah tangkapan air untuk menampung air hujan dan aliran permukaan. Sebuah embung mempunyai kapasitas tampung Iebih kurang 30.000 m3 air yang digunakan untuk memenuhi keperluan konsumsi rumah tangga, irigasi pertanian skala kecil dan minum ternak. Selama periode tahun 1981 hingga 2006, telah dibangun 350 embung oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang tersebar di Pulau Timor, P. Sumba, and P. Flores, be-berapa di antaranya adalah embung di Oemasi, Oelomin, dan Oeltua, Kupang.

Permasalahan pelestarian embung meliputi tutupan vegetasi daerah tangkapan air yang rendah dan pengeiolaan masih kurang sehingga mengakibatkan Iaju erosi dan sedimentasi yang tinggi, dan pemanfaatan air masih kurang efisien.

Teiah dilakukan penelitian secara terpadu dengan pendekatan eko-hidrologi pada tiga buah embung, yaitu Oemasi, Oelomin and Oeltua-Kupang pada tahun 2000l2001, dan penelitian Ianjutan pada embung Desa Oemasi-Kupang serta beberapa embung di Pulau Timor, sejak tahun 2002 hingga tahun 2005.

Tujuan penlitian ialah untuk mendapatkan konsep model yang mengkaji hubungan antara vegetasi dan aliran permukaan, erosi dan kontribusinya terhadap neraca air embung sebagai pengetahuan dasar untuk konservasi ekosistem embung.

Penelitian dibagi dalam 3 (tiga) sub topik dan tujuan masing-masing adalah: 1. Model simulasi neraca air dan analisis vegetasi daerah tangkapan air embung Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui keanekaragaman hayati tumbuhan, struktur dan komposisi vegetasi, dan hubungannya dengan neraca air dan sustainabilitas embung. Analisis neraca air embung dibagi dalam sub model cadangan, sedimentasi, pemanfaatan air. Parameter yang diamati ialah hujan, aliran permukaan, evaporasi, perkolasi, air Iimpasan dari embung dan konsumsi air. Untuk mendukung analisis sumberdaya air embung, dilakukan survei vegetasi dan tata guna lahan, erosi dan sedimentasi, dan pemanfaatan air. Hasil simulasi neraca air embung dan beberapa sub model tersebut digunakan untuk: (1) memprediksi kedalaman air embung maksimum; (2) memprediksi rasio suplai dan keperluan air yang harus dipenuhi; dan (3) memprediksi tanggai kekurangan air.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, model simulasi neraca air embung dapat digunakan untuk mengkaji fluktuasi cadangan air dan memprediksi sustainabilitas embung. Keanekaragaman spesies flora di daerah tangkapan air embung sangat berpotensi untuk mengendalikan aliran permukaan dan erosi.

2. Hubungan antara vegetasi dan aliran permukaan erosi Tujuan penelitian ialah untuk mendapatkan model hubungan antara vegetasi dan aliran permukaan-erosi pada skala plot dan skala daerah tangkapan air sebagai upaya untuk memprediksi aliran permukaan dan erosi apabila terjadi perubahan Iansekap daerah tangkapan air.

Pada penelitian ini diamati karakter aliran permukaan dan erosi dalam 7 plot percobaan, yaitu: Plot 1 ?bambu' (Bambusa multiplex), Plot 2 rumput ?hunaka? (Diohantium caricosum), Plot 3 pohon ?dadap? (Erythrina orientalis), Plot 4 semak ?sufmuti? (Chromofaena odorata), Plot 5 budidaya ?jagung?, (Zea mays), dan Plots 6 & 7 pohon ?gmelina? (Gmelina arborea). Pada masing-masing plot tersebut, volume hujan, aliran permukaan dan erosi diamati setiap kejadian hujan dan dianalisis. Setiap tipe vegetasi dipasang sebuah plot aliran permukaan dan erosi, kecuali pada 'gmelina? diulang dua kali untuk meningkatkan akurasi hasil penelitian

Skenario dampak perubahan lansekap terhadap aliran permukaan dan erosi adalah: (1). Skenario 1, jika diasumsikan terjadi penggundulan vegetasi termasuk penebangan bambu, pohon dan bahkan semak belukar sehingga menjadi padang rumput yang mudah terbakar,-akan meningkatkan aliran permukaan dan 66.325 m3 menjadi 71.703 m3 atau meningkat 8 %. (2). Skenario 2, jika diasumsikan terjadi program penghutanan daerah tangkapan air dengan penanaman pohon ?gmelina? akan dapat menurunkan aliran permukaan dari 66 325 m3 menjadi 56 559 ma atau menurun 15 %

Total erosi masing-masing plot pada musim hujan 2005-2006, yang diprediksi dengan menggunakan model adalah: (1). Prediksi total erosi terendah dihasilkan oleh Plot 4 semak ?sufmuti? (C. odorata) sebesar 3.064 kglha. (2). Prediksi nilai erosi pada Plot 1' B.multiplex dan Plot 3 pohon Eorienfalis keduanya tidak berbeda mencolok, tetapi lebih tinggi dari pada nilai prediksi erosi pada Plot 4 semak C. Odorata dan memiliki nilai prediksi erosi Iebih rendah dari pada Plot 5 Z. mays dan Plot 2 rumput D. canfscosum. (3). Prediksi erosi pada Plot 6&7 G. arborea hanya berbeda dengan nilai prediksi erosi pada PIot4 semak ?sufmuti? (C. odorata). (4). Prediksi erosi pada Plot 5 Z. mays dan Plot 2 rumput D. cariscosum keduanya hampir sama, dan bemilai paling tinggi di antara plot-plot yang lainnya.

Hasil penelitian memperoleh nilai Indek erosi tahunan sebesar 8,7 ton per ha.

Skenario dampak perubahan lanskap terhadap erosi berdasarkan Index erosi tersebut di atas, dapat diprediksikan sebagai berikut: (1). Skenario 1, diprediksikan akan meningkatkan erosi secara significan sebesar 50% dari Index erosi. (2). Skenario 2, akan dapat meningkatkan erosi secara signitikan sebesar 30% dari Index erosi. 3. Lansekap daerah tangkapan air dan implikasinya terhadap aliran permukaan-erosi dan neraca air ?embung?

Tujuan penelitian iaiah (1) untuk memberikan gambaran umum Iansekap dan mendeskripsi komunitas vegetasi daerah tangkapan air, (2)untuk memprediksi pengaruh kondisi landscape terhadap runoff-erosi dan neraca air 'embung'.

Penelitian ekologi kuantitatif telah dilaksanakan pada embung Desa Oemasi-Kupang. Pengarnatan daerah tangkapan secara kualitatif pada beberapa embung di Pulau Timor, yaitu: Embung Isa Oeiomin dan Oeltua (Kabupaten Kupang), Desa Bu?at (Kab. Timor Tengah Selatan), Desa Sasi dan Desa Benkoko (Kab. Timor Tengah Utara), dan Desa Leosama (Kab. Belu).

Dari hasil penelitian disimpulkan kondisi Iansekap di daerah ini terutama tersusun oieh matrik semak belukar (78 hingga 86 %), diselang-seling oleh bercak kebun, pertanian Iahan kenng, Iadang, dan hutan sekunder. Kondisi vegetasi dan Iansekap daerah tangkapan air embung Oemasi pada tahun 2000/2001 dan 2005, tidak banyak berubah. Hanya terdapat 18 spesies pohon per ha pada daerah tangkapan air embung Oemasi-Kupang. Perubahan yang mencolok terlihat pada tumbuhan bawah, disebabkan oleh kekeringan dan kebakaran.

Mealui Peta Spasiai Satelit Citra TM dan pengecekan di Iapangan dapat ditampilkan kondisi tutupan Iansekap embung Desa Oemasi tersusun oleh komunitas padang rumput, semak belukar, bambu, pohon alami, pohon penghijauan, dan lahan teiantar.

Dari hasil validasi aliran permukaan dan erosi dapat disimpulkan: (1). Terdapat hubungan yang signifikan antara potensi aliran permukaan hasil prediksi dan masukan aliran permukaan hasil estimasi pada oadangan air embung. (2). Prediksi erosi hasil penelitian sebesar 8,7 ton per ha, terbukti hampir sama dengan prediksi eros? berdasarkan metode USLE, sebesar 9.22 ton per ha.

Dari hasil sintesis 3 sub topik penelitian di atas, dapat disimpulkan: (1). Lansekap dan vegetasi daerah tangkapan air mempunyai peranar: yang tinggi daiam menngendalikan aliran permukaan, erosi, dan neraca air, dan sustainabilitas embung; (2). Model hubungan matematis di dalam penelitian ini secara nyata mampu untuk memprediksi potensi aliran permukaan dan erosi pada skala plot, skala daerah tangkapan, dan masukan aliran permukaan ke dalam embung dengan skenario perubahan Iansekap yang disebabkan oleh faktor alam dan manusia; (3). Model ini berguna untuk mengkaji dampak perubahan Iansekap, mengevaluasi sustainabilitas sumber daya air embung, dan mengkaji studi kelayakan untuk pembangunan embung-embung yang baru; (4). Untuk pengembangan dan peningkatan akurasi hasil prediksi, di masa mendatang model ini perlu ditambahkan pengamatan karakteristik spesies tumbuhan (kerapatan, kanopi, sistem perakaran), sifat tanah, dan kelerengan.
2007
D1236
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prio Widiyono
Abstrak :
Dari sekian banyak masalah arkeologi di Indonesia yang belum diusahakan pemecahannya secara khusus dan sistematis ialah masalah yang berkaitan dengan mata uang logam, yang merupakan bagian dari sistem pembayaran dalam perdagangan. Lebih besar lagi mata uang logam sebagai bagian dari sistem moneter. Hu-bungan perdagangan yang terjadi itu mula-mula diper_kirakan berupa hubungan dagang yang dilakukan antara dua pihak atau lebih. Secara umum istilah perdagangan (trade) diguna_kan untuk menjelaskan jaringan hubungan timbal balik yang dilakukan paling tidak antara dua pihak sebagai suatu usaha untuk memperoleh barang melalui pertu_karan (exchange) dengan lebih menekankan aspek kebu_tuhan daripada aspek sosial (Rowland 1973:589; Sonny Wibisono 1983:1). Pada dasarnya mekanisme perdagang_an didorong oleh kebutuhan akan barang atau bahan baku yang tidak dapat diperoleh dan tidak ekonomis dibuat di suatu tempat, sementara itu di tempat lain...
Depok: Universitas Indonesia, 1984
S11601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Anindhita Widiyono
Abstrak :
Tingkat vaksinasi yang tergolong tinggi dan penyebaran virus yang sudah dapat dikendalikan, pemerintah membuat peraturan baru guna menerapkan pembelajaran yang sepenuhnya tatap muka di Indonesia. Namun, ketika virus baru muncul, banyak pihak yang mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang aturan ini. Hal ini terbukti dengan banyaknya sekolah yang diliburkan dalam waktu tidak lama setelah peraturan tersebut ditetapkan. Pembelajaran jarak jauh yang berkepanjangan membawa banyak konsekuensi, seperti potensi kehilangan pendapatan sebesar 17 juta USD karena penurunan pengembangan dan peluang pembelajaran, serta munculnya fenomena unfinished learning, di mana siswa tergelincir ke belakang dalam pengetahuan dan keterampilan. Sistem e-learning sebagai salah satu metode utama metode pembelajaran juga terbukti tidak efektif. Hal ini dibuktikan lebih lanjut dengan pilot survey yang diberikan kepada siswa. Gamifikasi adalah metode yang mencoba memperbaiki situasi ini. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bagaimana metode ini mampu meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan hasil belajar. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba memanfaatkan gamifikasi, khususnya dengan personalisasi untuk memahami preferensi dan perilaku siswa dengan lebih baik. Pengembangan model gamifikasi menjadi objek penelitian ini yang selanjutnya akan dievaluasi pengaruhnya terhadap efektivitas pembelajaran. Secara menyeluruh, penelitian ini akan mengevaluasi pengaruh penggunaan elemen-elemen yang disesuaikan dengan preferensi dan kecenderungan yang berbeda, dan kesesuaiannya dengan setiap tujuan motivasi. Metode ini dimaksudkan untuk dapat mengembangkan rekomendasi metode pembelajaran berbasis game yang dapat mengoptimalkan efektifitas belajar siswa dalam lingkungan pembelajaran berbasis digital. ...... Due to the level of vaccination and the situation where the spread of the virus has been controlled, a new regulation was established to a fully implement face-to-face learning in Indonesia. However, as a new virus emerged, many sides express their concerns regarding this rule. This was proven as many schools were closed during not long after the regulation was established. Prolonged remote learning brough many consequences, such as a 17 million USD potential income loss due to decline of learning development and opportunities and a phenomenon called unfinished learning, where students are slipping backward in knowledge and skills. E-learning system as one of the main method of their learning method was also proven to be ineffective, as proven by the pilot survey given to the students. Gamification is a method that tries to better the situation as past research has shown how it is able to increase motivation, engagement, and learning outcomes. Hence, this research tries to utilize gamification, specifically with personalization in order to understand the student's preferences and behaviour better. The development of the gamification model acts as the object of this research which will be further evaluated on its effect to learning effectiveness. Thoroughly, the study will evaluate the effect of using elements which were ideated by different preferences and tendencies, and its suitability to each motivation goal. This method is intended to be able to develop recommendations for game-based learning methods that can optimize the effectiveness of student learning in a digital-based learning environment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Try Widiyono
Jakarta : Ghalia Indonesia, 2005
338.74 TRY d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Try Widiyono
Abstrak :
pages 269
Depok: Rajawali Press, 2023
346.02 TRY a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dodik Widiyono
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai perilaku lentur papan laminasi dengan bahan karton minuman daur ulang yang menggunakan perekat urea formaldehida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan alternatif untuk mendaur ulang bahan-bahan dengan membuat papan dari cacahan karton aseptik yang akan dilaminasi menggunakan perekat urea formaldehida dan untuk mengetahui perilaku lenturnya. Dalam membuat papan panel, cacahan karton aseptik dicampur dengan 0%, 2,5%, 5%, dan 7,5% phenol formaldehida dan kemudian dikompresi dengan tekanan 25 kg/cm2 dan dipanaskan pada 170°C. Hal ini dihasilkan panel dengan phenol formaldehida 0% memberikan kuat lentur terbaik. Panel-panel tersebut kemudian direkatkan dengan urea formaldehida, untuk membuat papan dua lapisan dengan masing-masing ketebalan 10 mm dan tiga papan lapisan masing-masing dengan ketebalan 8 mm. Papan berlapis tersebut kemudian dibandingkan dengan yang dilem dengan epoksi sebagai perekat dingin dalam hal sifat mekanik yaitu modulus elastisitas (MOE) dan modulus pecah (MOR). Pengujian prosedur sifat fisik dan mekanik dilakukan dengan menggunakan standar JIS A 5908: 2003 dan ASTM C 580-02. Hasil dari penelitian nilai MOE dan MOR papan laminasi aseptik menggunakan perekat urea formaldehida lebih tinggi dari papan laminasi dengan perekat dingin epoksi. ......This final project discussed the flexural behavior of recycle beverage carton lamina using urea formaldehide adhesive. The objectives of this research were to determine an alternative to recycle those materials by making shredded aseptic carton laminated board using urea formaldehide adhesive and to find out its flexural behavior. In making panel board, shredded aseptic cartons were mixed with 0%, 2.5%, 5%, and 7.5% phenol formaldehyde and later compressed with a pressure of 25 kg/cm2 and heated under 170°C. It is found that panel with 0% phenol formaldehyde gave the best flexural strength. Those panels were then glued with urea formaldehyde, in order to make a two layers board containing each with 10 mm thickness and a three layers board each with 8 mm thickness. Those layered boards were then compared to those glued with epoxy as cold adhesive, in term of mechanical properties of modulus of elasticity (MOE) and modulus of rupture (MOR). Testing procedures of physical and mechanical properties were performed by using standard JIS A 5908: 2003 and ASTM C 580-02. MOE and MOR values of aseptic laminated board using urea formaldehyde adhesive was higher than those with a epoxy adhesive.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1759
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Widiyono
Abstrak :
Untuk menanggulangi keterbasan air, telah dibangun 334 embung kecil oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang dapat menampung air 8.318.152 m, melayani 31.597 keluarga, 105.522 ekor sapid an pertanian 1.319 ha. Daerah Tangkapan Air (DTA) embung menghadapi kendala rendahnya tutupan vegetasi, laju aliran permukaan dan erosi yang tinggi, gangguan ternak serta kegiatan pertanian masyarakat di sekitar. Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu wilayah prioritas untuk kegiatan aforestasi/reforestasi dalam rangka proyek pembangunan bersih (CDM; Clean Development Mechanism). Mengingat konservasi DTA merupakan tindakan yang mutlak harus dilakukan dalam mempertahankan fungsi eko-hidrologis embung maka kegiatan ini perlu ditingkatkan peranannya sebagai kegiatan aforestasi/reforestasi dalam rangka mekanisme pembangunan bersih. Berdasarkan luas hutan minimal untuk mendapatkan dana kompensasi melalui program CDM,yakni seluas 0,25 ha maka DTA embung dengan luasan bervariasi antara 3,1 43,2 ha; dan sejumlah 334 embung yang tersebar di kabupaten di NTT dengan luas total daerah tangkapan air 3.281 ha sangat berpotensi digunakan sebagai lahan kegiatan aforestasi/reforestasi.
[Place of publication not identified]: Limnotek, 2010
551 LIMNO 17:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library