Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Welas Riyanto
"Penambahan berat badan diantara dua waktu hemodialisis (interdialysis weight gain = IDWG) melebihi standart 1,5 kg dapat berdampak terhadap kualitas hidup pasien CKD. Efek negatif terhadap keadaan pasien, diantaranya hipotensi, kram otot, hipertensi, sesak nafas, mual, muntah, edema perifer, ascites.
Tujuan dari penelitian ini mengetahui hubungan antara penambahan berat badan di antara dua waktu hemodialisis (interdialysis weight gain = IDWG) dan kualitas hidup pasien , baik domain kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan.
Metode penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 76 pasien.
Hasil analisis menggunakan one way analysis of variance menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara penambahan berat badan diantara dua waktu hemodialisa dengan kualitas hidup pada semua domain (p = 0,000, ά 0,05). Domain kesehatan fisik 21,62 (SD 5,18) domain psikologis 18,45 (SD 18,45) domain hubungan sosial 9,24 (SD 9,24) dan domain lingkungan 25,67 (SD 25,67). Variabel confounding tidak mempunyai kontribusi terhadap kualitas hidup (p>0,05).
Rekomendasi hasil penelitian lebih lanjut adalah meneliti hubungannya karakteristik adat istiadat, budaya, stress dan kecemasan terhadap kualitas hidup.

Weight gain between the two time of hemodialysis (Interdialysis Weight Gain = IDWG) in excess of 1.5 kg standard can implicate on quality of life to Chronic Kidney Disease (CKD) patient. The negative effect of IDWG on patient conditions, are hypotension, muscle cramps, hypertension, shortness of breath, nausea, vomiting, peripheral edema, ascites.
The objectives of this study is to ascertain the relationship between IDWG and patients quality of life (QoL) in term of physical health domain, psychological, social relationships and environment.
This research method used descriptive correlation with cross sectional approach. Sample of 76 patients.
Analysis outcome used one way analysis of variance indicated that there were any significant relationship between weight gain in between two time hemodialysis with quality of life (QoL) on all domains (p = 0.000, ά 0.05). Physical health domain 21.62 (SD 5.18), Psychological domain 18.45 (SD 18.45) Social relations domain 9.24 (SD 9.24) and Environment domain 25.67 (SD 25.67). The confounding variables did not contribute to the quality of life (p> 0.05).
The Recommendation of the following of this study outcome are to investigate the relationship of patient life in many characteristics of custom, cultural, stress and anxiety with quality of life."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Welas Riyanto
"Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan praktek residensi keperawatan medikal bedah yang telah dilaksanakan selama dua semester. Tiga kegiatan utama yang telah dilakukan yaitu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan perkemihan, praktek keperawatan berbasis pembuktian, dan inovasi keperawatan. Asuhan keperawatan yang dilakukan pada pasien dengan gangguan perkemihan menggunakan konsep model adaptasi Roy.
Masalah keperawatan yang umumnya terjadi pada pasien dengan gangguan perkemihan diantaranya kelebihan volume cairan, intoleran aktifitas, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, gangguan pola tidur, cemas, perubahan penampilan peran, koping tidak efektif. Untuk mengatasi masalah tersebut telah dilakukan berbagai intervensi keperawatan yang bersifat regulator dan kognator. Pelaksanaan praktek keperawatan berbasis pembuktian, dilakukan dengan menerapkan exercise intradialysis untuk meningkatkan adekuasi hemodialisis dalam hal penurunan ureum kreatinin.
Hasil menunjukkan ada perbedaan adekuasi hemodialisis sebesar 14.85 %. Inovasi keperawatan dilakukan dengan melaksanakan edukasi menggunakan multi media video dalam melakukan pengaturan diet dan cairan pada pasien hemodialisis. Hasil program inovasi menunjukkan bahwa tindakan ini mampu meningkatkan kepatuhan pengaturan diet dan cairan pada pasien yang sedang menjalani hemodialisis.
Disimpulkan bahwa model adaptasi Roy dapat mengembangkan perilaku yang tidak efektif menjadi perilaku yang adaptif pada pasien dengan gangguan perkemihan. Disarankan agar model adaptasi Roy dapat diterapkan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien perkemihan, exercise intradialysis dapat dilakukan untuk meningkatkan adekuasi hemodialisis dalam pengeluaran ureum kreatinin, dan melakukan edukasi pada pasien dengan menggunakan pendekatan problem based learning sehingga pembelajaran yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien dengan gangguan perkemihan.

The purpose of this final scientific report is to describe series of activities in clinical practice residency in medical surgical nursing that had been conducted for 2 semesters. Three main activities are providing nursing care on urinary system disorder patients, evidence based nursing care, and nursing innovation. Roy's Adaptation Theory was used as an approach in giving nursing care for patient with urinary tract disorder.
The common nursing problems in patient with urinary tract disorder are excessive body fluid, intolerance activity, imbalance nutrition: less of body requirement, sleep pattern disturbance, anxiety, ineffective role performance, and ineffective coping pattern. Some nursing intervention had been implemented to solve those problems from regulator and cognator mechanism in Roy adaptation theory. The implementation of evidence based nursing practice was on implementation of exercise intra-dialysis to improve health education in decreasing urea and creatinine serum.
The result shows that significant different of 14.85% in hemodialysis education. The innovation activity was on the use of multimedia video for education in diet and fluid management for hemodialysis patient. The result of innovation shows that these multimedia educations can improve patient adherence to diet and fluid restriction for hemodialysis patient.
The conclusion: Roy's Adaptation Theory can change maladaptive to adaptive behavior in patient with urinary tract disorder. It is suggested that this theory can be implemented in delivering nursing care for patient with urinary tract disorder, also exercise intradialysis can improve urea and creatinine excretion. Problem based learning is the best approach to educate patient with urinary tract disorder."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library