Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wasilah
"Penelitian ini mencakup pembahasan tentang hubungan antara informasi asimetri dengan perataan labs di Indonesia. Jika informasi asimetri tinggi, maka stakeholder tidak memiliki informasi yang cukup untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh manajer sehingga akan mendorong adanya perataan laba.
Penelitian ini menggunakan pendekatan aggregate accruals dengan model Jones yang telah dimodifikasi ntuk melihat adanya praktek perataan laba. Sedangkan untuk informasi asimetri digunakan pendekatan teori market microstructure dengan proxy bid ask spread. Sedangkan variabel untuk menerangkan bid ask spread digunakan variabel volatilitas return, volume perdagangan dan harga quotes.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan yang telah dipublikasikan dan data pcrdangangan BEJ. Dalam menganalisa digunakan generalized least squares dengan balanced panel data untuk 60 perusahaan selama tahun 1994 - 1999.
Selain itu penelitian ini juga melihat tentang bagaimana pengaruh kondisi lingkungan ekonomi berupa krisis keuangan yang melanda Indonesia terhadap hubungan antara informasi asimetri dengan perataan laba. Hal ini dilakukan dengan menarik sub sampel dari periode sebelum krisis dan periode saat krisis.
Hasil dari penelitian ini terbukti secara signifikan bahwa ada hubungan positif antara informasi asimetri -- yang diproxy dengan bid ask spread - dengan perataan Iaba di Indonesia. Hubungan positif ini tidak terpengaruh oleh krisis yang mcnimpa Indonesia, yang dibuktikan dengan basil penelitian untuk sub sampel dalam periode sebelum krisis maupun saat krisis keuangan di Indonesia.

This paper conducts an empirical investigations about the relationship between information asymmetry and earnings management in Indonesia. When information asymmetry is high, the stakeholders don't have any information or resources to monitor and to know manager's activities which gave rise to the practice of earnings management. To know earning managements practices and information asymmetry, this paper use aggregate accruals with modified Jones model and market microstructure theory. This paper proposed return volatility, trading volume and quates price for bid ask spread which proxy in market microstructure.
This research use secondary data as financial report and Jakarta Stock Exchange trading data . This paper use generelized least squares with 60 firm balanced panel data in the 1994-1999.
This paper also concerned about the effect of Indonesian financial crisis to the relationship between information asymmetry and earnings management. We use and compare sub sample before and in the financial crisis period.
Empirical result suggest a positive relationship between information asymmetry as measured by bid ask spreads and the level of earnings management in Indonesia. This positive relationship didn't effect by Indonesian financial crisis.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20043
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wasilah
"
ABSTRAK
Skripsi mengkaji organisasi modern Islam Jam'iyyat Khair dengan melihat perkembangannya dari perkumpulan sosial menjadi yayasan pendidikan. Pada awal berdiri di tahun 1901 sebagai perkumpulan sosial yang bergerak di bidang pendidikan, ia juga bergerak di bidang ekonomi dan politik. Akan tetapi kegiatannya di bidang politik menga_kibatkan penekanan pemerintah Belanda sehingga perkumpulan Jam'iyyat Khair terpaksa mengubah diri menjadi Yayasan Pendidikan Jam'iyyat Khair di tahun 1919.
Pembahasan di mulai dengan mengkaji Jam'iyyat Khair sejak berdirinya dengan melihat tujuan dalam anggaran dasarnya; Jam'iyyat Khair sebagai gerakan modern Islam; kegiatan dalam bidang sosial: pendidikan; ekonomi dan politik hingga berdirinya Yayasan Pendidikan Jam'iyyat Khair.
"
1997
S12588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wasilah
"sistem pengendalian manajemen dibentuk agar dapat dipergunakan sebagai suatu sistem yang bisa menggerakkan perusahaan untuk mencapai tujuannya dengan melibatkan seluruh pihak yang terlibat dalam perusahaan. Selain itu juga dapat berfungsi mengendalikan pelaksanaan sistem tersebut, sehingga dapat dipastikan bahwa seluruh operasi perusahaan memang telah mendukung proses pencapaian tujuan perusahaan. Salah satu bagian dari sistem pengendalian manajemen yang dapat menjelaskan arah dan proses pencapaian tujuan perusahaan adalah ANGGARAN (budget). Melalui anggaran dapat diketahui keadaan suatu organisasi secara lebih baik, mengenai sumber daya yang dimiliki (input) proses yang ada dalam perusahaan, hingga hasil yang dicapai (output), dimana seluruh hal tersebut dicerminkan dalam bentuk unit mata uang. Disisi lain, sistem pengendalian manajemen merupakan bagian integral organisasi. Hal ini berarti seluruh faktor yang mempengaruhi organisasi juga akan mempengaruhi sistem pengendalian, termasuk yang berasal dari dalam, luar organisasi maupun dari diri individu/anggota organisasi. Dimana halhal tersebut merupakan Faktor Pembentuk Perilaku Organisasi. Sedangkan anggaran memiliki kekuatan untuk mendorong anggota organisasi agar bertindak sesuai dengan tujuan yang digariskan. Tetapi juga memiliki kelemahan dimana ia menekan anggota organisasi dan dampaknya menimbulkan hal buruk bagi organisasi. Merupakan tugas bagi pihak manajemen untuk menciptakan kondisi agar anggaran dapat mendorong serta memotivasi para anggota organisasi, tanpa menekan para anggota tersebut, sehingga mereka selalu berusaha mencapai anggaran tanpa mengesampingkan tujuan organisasi. Oleh sebab itu, agar anggaran dapat menjalankan tugasnya dengan baik, nilai posi tif anggaran harus di jaga agar terbentuk perilaku organisasi yang baik, serta mengurangi nilai negatif-nya sehingga pengendalian manajemen dapat berjalan lancar, sehingga mendukung pencapaian tujuan organisasi secara efisien dan efektif."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18532
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wasilah
"ABSTRAK
Hubungan antara informasi asimetri dan praktek perataan laba di Indonesia
This paper conducts an empirical investigation about the relations/zip between information asymmelly and earnings management in Indonesia. When information asymmetry is high, the stakeholders do not have any information or
resources to monitor and to know manager's activities which give rise to the
practice of earnings management. To provide evidence practices of earning
managements and information asymmetry, this paper uses aggregate accruals
with modified Jones model and market microstructure theory. This paper employs
return vtflatility, trading volume and quotes price for bid ask spread to proxy in
market microstructure. This paper employs generalized least squares with 60 firm
balanced panel data in the 1994-199, and also addresses about the effect of
Indonesian financial crisis to the relationship between information asymmet1y
and earnings management. We compare sub-sample before and in the financial
crisis period. Empirical result suggests a positive relationship between
information asymmetry as measured by bid ask spreads and the level of earnings
management in Indonesia. This positive relationship is not ~ffected by Indonesian
financial crisis."
Depok: [Fakultas Ekonomi UI;Fakultas Ekonomi UI;Fakultas Ekonomi UI, Fakultas Ekonomi UI], 2005
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sungkar, Wasilah A.
"Hak jaminan atas tanah, sebagai salah satu hak penguasaan atas tanah yang diberikan kepada kreditur dalam hubungan hutang-piutang tertentu, memberikan kewenangan kepadanya untuk mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tanah yang ditunj uk sebagai jaminan, dengan hak mendahului kreditur-kreditur yang lainnya, jika terjadi cidera janji pada pihak debitur. Dengan adanya beding van eigenmachtige verkoop, pelaksanaan eksekusi hipotiknya secara langsung dapat dilakukan sendiri oleh pemegang hipotik tanpa campur tangan pengadilan dengan menjual tanah yang dijaminkan melalui Kantor Lelang. Namun kenyataannya dalam praktek menunjukkan, bahwa pelaksaan eksekusi memang tak semulus apa yang diharapkan, karena dalam kenyataannya mengalami hambatan. Di sini nampak adanya kesenjangan dalam praktek eksekusi hipotik, karena disatu pihak secara yuridis teoritis menjanjikan kemudahan dalam pelaksanaan eksekusinya bilamana debitur wanprestasi, namun dalam kenyataannya praktis kemudahan tersebut belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum yang ada. Hal ini terjadi karena faktor pendukung berlaku nya hukum, khususnya yang berhubungan dengan eksekusi hipotik belum sepenuhnya menunjang efektifitas hukum yang bersangkutan."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1990
S20632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Maskuriyati Wasilah
"Pengabaian menimbulkan dampak serius pada tumbuh kembang anak yang termanifestasi ke dalam problem sosial (DePanfilis, 2006). Intervensi yang digunakan untuk mengatasi problem sosial pada anak yang diabaikan yaitu Theraplay. Theraplay bertujuan untuk membangun hubungan yang sehat antara anak dan orangtua serta meningkatkan attachment. Studi ini menekankan pada pentingnya kualitas orangtua dan anak untuk mengatasi permasalahan sosial yang timbul akibat pengabaian. Hasil penelitian menunjukkan perubahan ke arah positif pada masalah sosial pada hasil pengukuran menggunakan CBCL.

Neglect may lead serious problems which manifest as social problems (DePanfilis, 2006). Theraplay is one of the intervention that has been used to overcome the problem of interaction with peers in children neglected by parents. The goal is to enhance attachment and parent-child positive interactions. The study examined the importance of parent-child interaction to overcome social problem due to parental neglect. The result indicated a decreased in social problem as shown in CBCL."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T44581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Ayu Wasilah
"Skripsi ini membahas mengenai kebijakan insentif pajak atas sumbangan untuk penanggulangan bencana. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi insentif pajak atas kegiatan pemberian sumbangan untuk penanggulangan bencana berdasarkan indikator kriteria evaluasi kebijakan oleh William Dunn. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan teknik analisis data kualitatif. Data yang digunakan pada skripsi ini diperoleh dengan cara melakukan wawancara mendalam kepada beberapa narasumber yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diangkat. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa regulasi kebijakan insentif pajak atas sumbangan untuk penanggulangan bencana, secara keseluruhan belum memenuhi indikator kriteria evaluasi kebijakan William Dunn. Belum terpenuhi sebab insentif pajak atas sumbangan bencana belum dapat dimanfaatkan oleh Wajib Pajak sebagai penyebab dari terbatasnya persyaratan yang diberikan. Agar insentif pajak atas sumbangan penanggulangan bencana dapat berjalan efektif, pemerintah perlu melakukan sosialisasi supaya kebijakan insentif yang dimaksud dapat tersampaikan dengan baik. Selain itu, diperlukan penyesuaian terkait ketentuan insentif berdasarkan kondisi saat ini, seperti mempertimbangkan pelonggaran persyaratan status bencana yang menjadi sasaran insentif.

This thesis discusses about the tax incentive policy for donations activities for disaster management. This research was conducted to evaluate tax incentives for donation activities for disaster management based on policy evaluation criteria by William Dunn. The research method is carried out using a qualitative approach and qualitative data analysis techniques. The data used in this thesis is obtained by conducting in-depth interviews with several speakers who are considered relevant to the issues raised. The results of the study indicate that the tax incentive policy regulation for donations activites for disaster management, as a whole, has not met William Dunn's policy evaluation criteria. Not yet fulfilled because tax incentives for disaster donations have not been utilized by taxpayers as a cause of the limited requirements given. In order for tax incentives to contribute to disaster management to be effective, the government needs to socialize so that the incentive policy in question can be conveyed well. In addition, adjustments are needed related to incentive provisions based on current conditions, such as considering the easing of disaster status requirements that are targeted by incentives."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library