Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Triana
"Penelitian ini membahas pengawasan pemungutan pajak daerah yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui sistem online atas Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Hiburan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manfaat dan kendala penerapan sistem online Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Hiburan di Provinsi DKI Jakarta. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan studi kasus. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sistem online pajak telah memberikan manfaat, terutama meminimilisasi biaya administrasi pajak dan efisiensi dalam pengawasan pemungutan pajak. Kendala yang dihadapi dalam penerapan sistem online adalah belum kooperatifnya wajib pajak dan beragamnya tipe alat transaksi di tempat usaha wajib pajak yang menyebabkan target jumlah objek Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Hiburan yang menggunakan sistem online pajak belum tercapai. Rekomendasi dari penelitian ini adalah agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta khususnya Dinas Pelayanan Pajak mengupayakan kesesuaian alat sistem online dengan alat transaksi di tempat usaha wajib pajak, melakukan lebih banyak penyuluhan kepada wajib pajak, serta menambah bank untuk bekerjasama dalam penerapan sistem online pajak.

This study discusses regional tax collection monitoring of Hotel Tax, Restaurant Tax, and Entertainment Tax through the online system conducted by Provincial Government of DKI Jakarta. This study is intended to analyze the benefits and constraints of the implementation of the online system of Hotel Tax, Restaurant Tax, and Entertainment Tax in DKI Jakarta. The approach used is a case study approach. This study concludes that the online system has provided benefits especially tax costs minimilized and efficiency in the monitoring of tax collection. Constraints encountered in the implementation of the online system such as taxpayers uncooperative and various types of transaction tools in taxpayer's place of business that causes the target number of taxpayers use tax online system has not been achieved. Recommendations from this study is the Provincial Government of DKI Jakarta, particularly the Dinas Pelayanan Pajak, compliance efforts online system tools with transaction tool in a taxpayers place of business, doing more outreach to taxpayers, as well as add a bank to cooperate in the implementation of tax online system."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52476
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lenny Triana
"Aksionalitas merupakan salah satu makna kewaktuan yang bersifat semesta dan berkaitan dengan dua makna kewaktuan lain, yaitu aspek dan kala. Keterkaitan ketiga makna kewaktuan itu menyebabkan banyak ahli bahasa merumuskan ketiga konsep itu secara tumpang tindih. Di satu pihak, para ahli bahasa merasa tidak perlu untuk membedakan aspek dan aksionalitas sedangkan di pihak lain ketiga konsep kewaktuan itu harus dipisahkan.
Penelitian ini bertolak pada pendapat yang menyatakan bahwa konsep aksionalitas harus dibedakan dari aspek. Aksionalitas dalam penelitian ini mengacu pada tipe situasi yang ditandai oleh ciri semantis kewaktuan. Ciri semantis kewaktuan itu meliputi kedinamisan, keduratifan, ketelisan, dan kelipatan. Situasi merupakan hasil interaksi predikat verba transitif (PVt) dengan fungsi sintaktis lain (FS) yang meliputi S, 0, Pel, dan Ket. Untuk menentukan tipe situasi terlebih dulu ditentukan tipe verba berdasarkan ciri semantis kewaktuan di atas. Tipe verba itu kemudian berinteraksi dengan FS. Dari hasil interaksi itu terlihat apakah terjadi pergeseran dari tipe verba ke tipe situasi atau sebaliknya tipe verba sama dengan tipe situasi.
Penggunaan cerpen sebagai sumber data didasari oleh pemikiran bahwa cerpen merupakan salah satu bentuk narasi dan dalam narasi, unsur kewaktuan berperan penting. Sementara itu, sebagai korpus data dipergunakan kalimat berpredikat Vt karena Vt dapat mengungkapkan ciri semantis kewaktuan yang berbeda sebagai hasil interaksi dengan S, 0, Pel, dan Ket dalam kalimat.
Hasil analisis data menunjukkan tipe Vt meliputi keadaan, pencapaian, aktivitas, penyelesaian, dan seri . Kelima tipe verba itu diperoleh dari interaksi verba dasar dengan afiks meng , di-, ter-, -i, -kan, dan reduplikasi. Interaksi itu memperlihatkan prefiks meng- dan di- tidak mempengaruhi tipe verba sedangkan ter-, -i, -kan, dan reduplikasi. mempengaruhi tipe verba. Artinya, tipe verba dasar sama dengan tipe verba {meng--, di-} + verba dasar. Sebaliknya, tipe verba dasar dapat sama atau berbeda dengan tipe verba {ter-, -i, -kan, red }+ verba dasar.
Interaksi antara tipe verba dengan FS dapat menghasilkan tipe situasi yang sama atau berbeda dengan tipe verba sebelumnya bergantung pada kehadiran S, 0, Pel, Ket waktu, dan Ket tempat dan jenis N pengisi 0 dan S. Dilihat dari jenis N pengisi 0, tipe verba aktivitas yang berinteraksi dengan 0 (N tunggal, jamak terbilang, takrif) membentuk tipe situasi penyelesaian, sedangkan yang berinteraksi dengan 0 (N jamak tak terbilang, tak takrif) tetap membentuk tipe situasi aktivitas.
Kehadiran FS dapat menyebabkan perbedaan tipe situasi yang terbentuk. Verba aktivitas seperti membawa dan mengangkat membutuhkan Ket tempat sebagai titik akhir alamiah yang menandai ciri [+tel]. Kehadiran Ket tempat menyebabkan pergeseran tipe dari verba aktivitas menjadi situasi penyelesaian. Tanpa kehadiran Ket tempat, verba aktivitas membawa dan mengangkat tetap bertipe aktivitas sekalipun didampingi oleh 0 (N tunggal, jamak terbilang, takrif).

Actionality is the one of the universal temporal meanings which is related to two other temporal meanings such as aspect and tense. In view of the three temporal meanings, linguists make overlapping formulations. In one side, linguists think that it is not necessary to separate aspect from actionality but in the other side, those three temporal meaning concepts should be separated.
This research is based on the concept that actionality must be separated from aspect, it is based on the definition of actionality as follows: "a situation type is signaled by temporal semantic features". The temporal semantic features are dynamicity, durativity, telicity, and multiplicity. Situation is signaled by interaction between transitive verbal predicate and the other syntactic functions like Subject, Object, Complement, and Adverbial. Situation type can be formulated, first, by the verbal type that is signaled by those temporal semantic features. After that, the verbal types interact with the other syntactic functions to form situation type. The interaction show whether there is a shift or not from the verbal type to situation type or verbal type is the same as situation type.
The use of short stories as the source of data is based on the arguments that a short story is a kind of narration and in narration, temporal elements is important. As the corpus of data is used sentences that have transitive verbal predicates because transitive verbal predicates show the different temporal semantic features as the result of their interaction with Subject, Object, Complement, and Adverbial in the sentence.
The analysis on the data of this research shows that transitive verb can be states, achievements, activities, accomplishments, and series, The five verbal types are a result of the interaction between roots with meng , di-, ter-, -i, -kan affixes and reduplication. The interactions show that meng- and di- prefixes can not influence the verbal type butter-, -i, -kan affixes and reduplication influence the verbal type. It means that the verbal type is the same as type of (meng-, di-) affixes + root, On the contrary, the root can be the same as or different from type of {ter-, -i, -kan affixes and reduplication} + root.
The interaction between verbal types with the other syntactic functions can result situation types that are the same as or different from formerly verbal types. It depends on the presence of Subject, Object, Complement, Adverbial of Time, Adverbial of Place, and the Nouns that fill the Object and Subject. The Nouns that till the Object caused activity verb that interacted with Object (single. count and specified plural Noun) formed the accomplishment situation type, but the activity verb that interacted with Object (uncount and unspecified plural Noun) does not change the activity situation type.
The presence of other syntactic functions formed different situation types. Activity verb like membawa and mengangkat needs the Adverbial of Place as the natural endpoint that is signaled by [+tel] feature. The presence of Adverbial of Place caused a shift of activity verb type to accomplishment situation type. Without the presence of Adverbial of Place, activity verb type membawa and mengangkat is still an activity verb type although that verbs are accompanied by Object (single, count and specified plural Noun).
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T9315
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kolibonso, Susana Triana
"Penentuan hubungan maksila mandibula dalam arah sagital secara sefalometrik, dengan beberapa metoda pengukuran sering memberikan hasil yang berbeda. Penggunaan bidang referensi S-N dan Bidang oklusal adalah yang sering digunakan. Akan tetapi bidang oklusal (Wits) dan titik N (Nasion) dinyatakan merupakan titik yang tidak stabil. Bidang palatal dikatakan dapat digunakan untuk menentukan hubungan maksila mandibula dalam arah sagital, dan oleh beberapa peneliti dinyatakan bidang yang relatif stabil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengerahui apakah penilaian hubungan maksila mandibula dengan menggunakan referensi bidang SN dan oklusal memberikan hasil yang sama dan sesuai dengan bidang palatal. Sehingga bidang palatal dapat digunakan sebagai referensi alternatif.
Penelitian ini berdasarkan analisa sefalometrik sudut ANB, dan nilai Wits yang dilakukan pada pasien yang datang di klinik Pasca Sarjana FKG UI. Kriteria sampel adalah pasien dengan nilai sudur ANB dan Wits menunjukkan maloklusi klas I dan belum pernah perawatan orthodonti. pada distribusi normal akan terlihat berapa besar dari keseluruhan sampel yang juga menunjukkan maloklusi klas I.
Hasil penelitian menunjukkan ada sebanyak 32 sampel dari 35 sampel (91,4 %) rnenunjukkan adanya kesesuaian pengukuran antara App-Bpp terhadap ANB dan Wits. Hasil ini menunjukkan bahwa bidang palatal memberikan hasil yang konsisten, sehingga kemungkinan dapar digunakan sebagai alternatif dalam menentukan hubungan maksila mandibula dalam arah sagital."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Triana
"Seiring dengan meningkatnya populasi, maka kebutuhan akan sarana transportasi juga semakin meningkat. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan pengembangan kendaraan yang lebih efisien yaitu bisa bergerak cepat dan ramah lingkungan. Kendaraan surya merupakan alternatif sarana transportasi yang cukup popular saat ini. Berangkat dari permasalahan yang ada dan keinginan untuk mengikuti World Solar Challenge, maka penelitian ini bertujuan melakukan perancangan dan pengembangan sistem penggerak yang cocok untuk kendaraan surya, khususnya Brushless DC Permanent Magnet (BLDC PM) Motor, yang merupakan bagian dari keseluruhan kendaraan surya. Dimana motor listrik merubah energi listrik yang di dapat dari sumber tenaga menjadi energi mekanik yang dionkan untuk menggerakan kendaraan. Pengembangan yang dilakukan meliputi desain konsep, analisa teknik, pembuatan prototype, dan pengujian. Sehingga bisa dihasilkan suatu penggerak yang efisien, ringan, cukup handal, dan dapat berfungsi dengan baik.

The transport needs is becoming increasingly and more demanding in accordance with the population growth. In order to combat this, more efficient transportation vehicles need to be developed which are faster and cleaner. Solar electric vehicles are a popular transport alternative. Starts from the problem currently and the desire World Solar Challenge participating, this research aim to design and develop power train which is suitable for solar electric vehicles, especially a new hub mounted Brushless DC Permanent Magnet (BLDC PM) Motor, as part of solar electric vehicles. The electric motor converts the electrical energy from power supply to mechanical energy used to propel the vehicles. Development covered conceptual design, engineering analysis, making of prototype and testing. With the result that could produce a power train which efficient, lightweight, reliability and works properly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Triana
"Dari seluruh sampel yang diteliti (53.108.176 rumahtangga), sebanyak 62,7 persen termasuk kategori tidak miskin, 14,9 persen termasuk dalam kategori hampir miskin, dan 22,4 persen masuk dalam kategori rniskin.
Probabilita suatu rumahtangga untuk berada pada kategori tidak miskin adalah 71,97 persen, sementara itu probabilita rumahtangga berada pada kategori hampir miskin adalah 13,13 persen, dan probabilita suatu rumahtangga berada pada kategori miskin adalah 14,9 persen.
Berdasarkan analisis deskriptif, persentase tertinggi pada rumahtangga miskin dimiliki oleh mereka yang berpendidikan tidak pernah sekolah/tidak tamat SD, tinggal di perdesaan, memiliki sumber penerangan selain listrik PLN, lapangan usaha utama kepala keluarga di sektor pertanian, memiliki rata-rata jumlah anggota rumahtangga yang besar, memiliki jumlah penduduk dewasa melek huruf yang sedikit, dan rata-rata jarak yang harus ditempuh ke fasilitas kesehatan, ekonomi, pendidikan lebih jauh dari rumah.
Faktor-faktor yang diharapkan dapat meningkatkan probabilita suatu rumahtangga untuk berada pada kategori hampir miskin dan tidak miskin adalah dengan cara meningkatkan tingkat pendidikan kepala rumahtangga, memperhitungkan kembali jumlah anggota rumahtangga, meningkatkan jumlah anggota rumahtangga yang dapat membaca dan menulis, mendorong perluasan lapangan usaha yang digeluti para kepala rumahtangga atau anggota rumahtangga, dan kemudahan akses dalam memperoleh rumah yang murah, sumber penerangan listrik PLN dan jarak yang harus ditempuh ke fasilitas pendidikan."
2006
T19338
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Triana
"Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui besarnya risiko nilai tukar yang ditimbulkan dalam penggunaan mata uang dollar AS, euro dan dinar dalam denominasi rupiah jika digunakan sebagai investasi dan alat tukar dalam perdagangan dunia; (2) Membuktikan mata uang yang lebih stabil diantara dollar AS, euro dan dinar dalam denominasi rupiah; (3)Menemukan solusi mata uang yang baik digunakan untuk investasi dan alat tukar perdagangan dunia (alat lindung nilai).
Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber lain. Data nilai tukar dolar AS dan euro dalam rupiah diperoleh dari Bank Indonesia yang diakses melaui situs www.bi.go.id. Sedangkan data perkembangan harga emas diperoleh dari situs internet www.kitco.com yang melaporkan perkembangan harga emas di Bursa London (The London Fix Gold). Sementara data Indeks Harga Konsumen (IHK) diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) melalui situs www.bps.go.id. Rentang waktu pengamatan adalah 84 bulan (Januari 2002 ? Desember 2008).
Metodologi penelitian yang digunakan untuk mengukur besarnya risiko yang ditimbulkan dari mata uang dolar AS, euro dan dinar emas adalah pendekatan Value at Risk (VaR) dengan menggunakan metode risk metric. Untuk mengetahui stabilitas dolar AS, euro dan dinar emas diukur dengan standar deviasi dan pembuktiannya dengan Uji Kesamaan Variansi.
Beradasarkan hasil penelitian yang diperoleh, disimpulkan bahwa pertama, perusahaan menanggung risiko paling kecil jika menggunakan euro sebagai alat tukar perdagangannya. Kedua, dari rata-rata ketiga nilai tukar tersebut terhadap rupiah, dinar emas paling tidak stabil, sementara yang paling stabil adalah euro. Ketiga, penggunaan euro sebagi alat tukar perdagangan internasional dan investasi perlu dipertimbangkan karena penggunaan euro dalam perdagangan internasional masih membutuhkan hedging yang sesuai prinsip syariah untuk melindungi nilai tukar. Hal ini disebabkan euro merupakan uang kertas yang nilai intrinsiknya tidak sesuai dengan nilai nominalnya.

This research aims to (1) Know the exchange value risk which appear in using US dollar, euro and dinar in rupiah denomination if it is used as investment and exchange rate in the world trade; (2) Prove which the most stabil currency among US dollar, euro and dinar in rupiah denomination; (3) Find the good currency for investment and exchange rate in the world trade (hedgeing).
The data used in this research is secondary data taken from other source. The data of US dollar and euro in rupiah are taken from Bank Indonesia which accessed by www.bi.go.id. And the data of fluctuate of gold price is taken from www.kitco.com which report fluctuate of gold price in The London Fix Gold. And the data of Consumer Price Index (CPI) is taken from Badan Pusat Statistik (BPS) by www.bps.go.id. The time period of observation is 84 months (January 2002 ? December 2008).
Research methodology used to measure the value risk which appeared from US dollar, euro and gold dinar is the Value at Risk (VaR) approach with using risk metric method. To know the stability of US dollar, euro and gold dinar is by measuring deviation standard and to prove it is by Variance Similar Test.
Base on the result of the research, it is concluded that first, the company will have the lowest risk if it uses euro as exchange rate in its trade. Second, from the average of those three currencies to rupiah, gold dinar is the most instable, but the most stable is euro. Third, the using of euro as exchange rate in international trade and investment still need to be considered since the using of euro need hedging which comply to sharia principles to protect the exchange value. It is because euro is paper money, which the intrinsic is value not same with its nominal value."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Triana
"Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang pelaksanaan kegiatan sosialisasi Perlindungan Tenaga Kerja Anak yang dilaksanakan pada tahun 2004 di Desa Banyumulek beserta faktor-faktor yang menghambat dan mendukung pelaksanaan kegiatan sosialisasi. Penelitian ini dipandang penting mengingat Pemerintah Pusat telah mengeluarkan adanya suatu Rencana Aksi Nasional (RAN) untuk melindungi dan menghapuskan tenaga kerja anak melalui berbagai program kegiatan seperti sosialisasi, akan tetapi kenyataannya jumlah tenaga kerja anak di Prop. NTB masih menunjukkan angka yang tinggi. Begitu pula setelah diadakannya sosialisasi pada tahun 2004 terhadap anak-anak yang bekerja di sentra industri gerabah di Desa Banyumulek tetap tidak memperlihatkan hasil yang menggembirakan. Jumlah tenaga kerja anak di Desa Banyumulek tetap memperlihatkan angka yang tinggi walaupun telah diadakan sosialisasi. Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif melalui studi kepustakaan, wawancara mendalam (in depth interview) tidak terstruktur dengan para informan. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling dan dipilih sebanyak 15 informan yang terdiri dari para pelaksana kegiatan yakni Kasubdin Pengawasan Dinas Tenaga Kerja Prop. NTB, Kasi Norma Kerja Disnaker Prop. NTB, Staff Disnaker, Penyuluh, Aparat Desa, Anggota Komite Aksi Propinsi. Sasaran kegiatan adalah peserta sosialisasi yakni anak-anak yang bekerja pada usia 13-15 tahun. Selain itu juga ada orang tua, pengusaha dan tokoh masyarakat setempat untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat dan mendukung pelaksanaan kegiatan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa proses kegiatan sosialisasi yang dilakukan pada tahun 2004 di Desa Bayumulek tersebut pada intinya dilaksanakan dengan segala keterbatasan. Baik itu dari segi perencanaan maupun pada tahap pelaksanaannya. Hal ini terlihat dari beberapa kegiatan pada setiap tahapan, yakni tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan. Pada tahap perencanaan kegiatan koordinasi, rekruitmen, persiapan bahan dan pembagian tugas semuanya dilakukan hanya dalam jangka waktu dua bulan sebelum pelaksanaan kegiatan yang ditentukan yakni pada tanggal 18 Mei 2004. Koordinasi hanya dilakukan sebanyak 2 (dua) kali dan rekruitmen peserta dilakukan oleh Aparat Desa yang dibantu oleh Kepala Dusun setempat. Pada tahap pelaksanaan ditemukan beberapa masalah yang perlu untuk diperhatikan yakni menyangkut waktu pelaksanaan kegiatan, peserta sosialisasi, penyuluh, materi yang disampaikan hingga metode yang digunakan. Waktu pelaksanaan kegiatan sosialisasi hanya dilaksanakan satu hari penuh yakni dari pukul 07.30 s/d 17.30. Waktu yang hanya satu hari penuh ini dirasakan sangat singkat oleh para peserta maupun oleh para penyuluh. Dalam pelaksanaan kegiatan ini ada beberapa faktor penghambat yang menyebabkan kegiatan sosialisasi ini tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Baik itu faktor penghambat yang berasal dari dalam kegiatan itu sendiri maupun faktor penghambat yang berasal dari luar kegiatan. Salah satu hambatan terbesar adalah waktu pelaksanaan kegiatan yang terlalu singkat yakni hanya dilakukan satu hari penuh. Materi yang terlalu panjang dan penyuluh yang belum memahami cara atau teknik berkomunikasi pada anak. Selain itu faktor penghambat lain yang berasal dari luar kegiatan adalah kondisi keluarga yang miskin, dan tradisi kebiasaan masyarakat yang menganggap bahwa pekerjaan membuat gerabah itu adalah suatu tradisi budaya turun-temurun yang harus dilestarikan. Disamping faktor penghambat juga terdapat faktor pendukung seperti tersedianya sarana dan prasarana juga kehadiran para peserta sebanyak 20 (dua puluh) orang. Selain itu juga ada faktor pendukung lain yang berasal dari luar kegiatan sosialisasi ini, yaitu komitmen bersama dari Pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat. Baik itu orang tua, pengusaha maupun pekerja anak sendiri. Serta program terpadu yang dilaksanakan oleh para stakeholder baik itu Dinas Tenaga Kerja, Dinas Sosial, BPM, LSM dan Lembaga Universitas secara bersama-sama.

This thesis is result of research the implementation of socialization activity for Child Labor Protection executed in 2004 at Banyumulek Town along with pursue and support factors of activity socialization execution. This research are to be important considered of Central Government have released an National Action Plan to protect and abolish child labor through various activity program like socialization, however in reality amount of child labors in Province of NTB still show high number. As also after performing socialization in 2004 to children that work at central industry of gerabah in Banyumulek Town, still not showing a good result. In Banyumulek Town still showing a high number of child labors although it have been performed a socialization. In this research, writer use qualitative method yielding descriptive data through bibliography study, non-structure circumstantial interview (in depth interview) with all informant. Informant election conducted by purposive sampling and 15 informant were selected consist of all participate activity namely chief of Inspection division Labor Department Province of NTB, Chief of Law Work Subdivision of Labor Department Province of NTB, Staff of Labor Department, Trainers, Government Officer, Member of National Action Committee in Province. Activity target is socialization participant namely children which working in age 13-15 year. Besides there also parents, local elite figure and entrepreneurs that know pursue and support factors of activity. From research result known that socialization activity 2004 process in Bayumulek Town are conducted with many limitations. Whether it from planning and execution phase. This matter seen from some activities in each phase, namely planning phase and execution phase. In planning phase of coordination activity, recruitment, materials preparation and duty assignment altogether conducted only within two months before the execution activity on 18 May 2004. Coordination only conducted 2 (two) times and participant recruitment conducted by Government officer assisted by local chief officer. At execution phase found some problems which need to be paid attention namely concerning time execution activity, participant socialization, trainer, submitted materials to used method. Time socialization activity execution only executed one day full from 07.30 up to 17.30. Time which only one day full felt briefest by all participants and all trainers. In execution of this activity there are some pursue factors causing of this socialization activity does not have maximal result. Whether that pursue factor coming from within activity itself even coming from outside pursue factor of all participants. One of the biggest pursue is time execution too short only conducted one day full. Too much materials and no understanding trainer on way or communicate technique to children. Besides other pursue factor which was come from outside is the condition of impecunious family, and tradition habit of society assuming that work is a cultural tradition by generations which must be preserved. Beside pursue factor there also support factor like available facilities and basic facilities also the attendance of all 20 (twenty) people participants. Besides there is also other support factor to that maintain this socialization activity, that is real commitment from Government and all society element. Whether it parents, entrepreneur and child worker itself. As well as integrated program that executed by all stakeholder in Labors Department, Social Department, BPM, LSM and University."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T19275
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dewi Triana
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Nenni Triana
Sumatera Utara: Universitas HKBP Nommensen, 2018
VISI 26:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>