Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Wahyudi
"Perguruan Tinggi yang tersebar di DKI Jakarta menjadi pilihan bagi lulusan Sekolah Menengah Atas untuk melanjutkan ke universitas atau perguruan tinggi. Perkembangan perguruan tinggi menimbulkan persaingan antara perguruan tinggi dan untuk mengetahui jangkauan dari perguruan tinggi, kita dapat menghubungkan antara jangkauan lokasi mahasiswa terhadap karakteristik dan aksesibilitas perguruan tinggi dengan metode spatial dan deskripsi. Didapat bahwa jangkauan pelayanan perguruan tinggi yang belum terakreditasi disebabkan oleh biaya masuk rendah dan pada STMIK Perbanas yang telah terakreditasi, jauhnya jangkauan lebih dikarenakan oleh lokasi yang strategis dan fasilitas pendukung.

Many college spreads in DKI Jakarta be appointed for graduate of senior high school to be continue at university or college. Development of college bring about competition between college and for knew the range of college, we can connected between range from location of student with characteristic and accessibility of college by method spatial. From the research can be conclusion that range for college hasn?t accredit cause by low cost and for STMIK Perbanas has been accreditation that range of college cause by strategic location and support facility."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S34209
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Setyanto Tri Wahyudi
"Telah dilakukan penumbuhan senyawa kalsium fosfat pada matriks mucoza ati-ampela ayam. Penumbuhan dengan metode basah menggunakan presipitasi secara perlahan dengan pH fisiologis yang digunakan 7,4 ± 0,4 dan suhu larutan 37 ± 2 oC. Sampel yang diperoleh dikarakterisasi dengan menggunakan teknik XRD, FTIR dan ESR. Radiasi gamma (Co-60) dengan dosis 10 dan 15 kGy digunakan terlebih dahulu pada sampel sebelum diukur dengan ESR. Profil XRD menunjukkan adanya fasa apatit B dan hidroksiapatit. Massa senyawa kalsium fosfat hasil presipitasi meningkat sebanding dengan peningkatan perbandingan konsentrasi komponen penyusunnya namun kenaikannya tidak linier. Gugus fungsi CO3 2- dan PO4 3- terdeteksi pada spektra FTIR pada ν1, ν2 dan ν4 untuk fosfat dan ν2, ν3 untuk karbonat. Finger print FTIR untuk apatit karbonat tipe B terekam pada bilangan gelombang disekitar 1454 cm-1 dan 1405 cm-1 untuk mode vibrasi pita ganda asimetri stretching dan disekitar 875 cm-1 untuk mode vibrasi pita tunggal bending out of plane. Sinyal ESR yang diperoleh identik dengan sinyal ESR tipe apatit.

The poliferation of calcium phosphate has done in chicken gizzard mucoza matrices. Poliferation using wet method with slow going precipitation with physiological pH 7.4 ± 0.4 and temperature 37 ± 2 oC. The result sample characterized using XRD, FTIR, and ESR technique. Gamma radiation with dose 10 and 15 kGy previously used on the sample before measured by ESR. XRD profile shows the availability of apatite type B and Hydroxyapatite phase. The mass of calcium phosphate ,as the outcome precipitation, increases proportionally with the increase of its arranging component, but the increase is non linier. Function groups CO3 2- and PO4 3- detected in the FTIR spectra between v1, v2, and v4 for phosphate and v2 and v3 for carbonate. FTIR finger print fro carbonate type B recorded on the wave number 1454 cm-1 and 1405 cm-1for doublet, and 875 cm-1 for singlet bending out of plane. The ESR signals gained are identical to ESR signals type apatite."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21195
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Tri Wahyudi
"ABSTRAK
Xanthomonas oryzaepv. oryzae (Xoo) menyebabkan hawar daun bakteri (HDB) pada padi (Oryza sativaL.), yang
merupakan penyakit utama dan menjadi pembatas bagi produksi tanaman pokok di banyak negara di dunia. IsolasiXoo
dilakukan dari daun padi yang terserang hawar daun bakteri. Identifikasi X. oryzae pv. oryzae dilakukan berdasarkan
pada gejala yang ditimbulkannya, patogenisitas, karakter
morfologi, fisiologi, dan genetik biakan bakteri yang diisolasi
dari tanaman padi yang terinfeksi Xoo. Sebanyak 50 isolat yang diduga
Xoo telah berhasil diisolasi. Bakteri tersebut
bersifat aerobik, berbentuk batang, dan tergolong Gram negatif. Isolat-isolat tersebut diuji hipersensitivitasnya pada
tanaman tembakau dan patogenisitasnya pada padi. Kelima puluh isolat bakteri tersebut mampu menginduksi reaksi
hipersensitif pada tanaman tembakau dan menyebabkan gejala sakit pada tanaman padi dengan perkembangan gejala
yang berbeda. Hasil uji fisiologi, reaksi hipersensitivitas
dan patogenisitas, tiga isolat bakteri yang diduga kuat Xoo
yaitu STG21, STG42, dan STG46 menunjukkan bahwa bakteri tersebut tidak membentuk indol, tidak menghasilkan
pigmen flouresens, menghidrolisis kasein, memiliki aktivitas enzim katalase, tetapi tidak memiliki aktivitas enzim
oksidase. Hasil parsial sekuensing gen penyandi 16S rRNA dari STG21 dan STG42 menunjukkan homologi dengan X.
oryzae pv oryzae masing-masing sebesar 80% dan 82%,
sedangkan STG46 menunjukkan homologi dengan X.
campestris sebesar 84%. Mutagenesis dengan transposon Mini-Tn5 pada STG21 menghasilkan salah mutan (M5) yang
tidak dapat menginduksi reaksi hipersensitif pada tanaman tembakau dan berkurang patogenisitasnya pada padi.
Panjang gejala HDB pada padi yang ditimbulkan mutan M5 berkurang sebesar 80%.

Abstract
X. oryzae pv. oryzae (Xoo) causes bacterial leaf blight (BLB) of rice (
Oryza sativa L.), a major disease that constrains production of the staple crop in many countries of the world. Identification of X.
oryzae pv. oryzae (Xoo) was conducted based on the disease symptoms, pathogenicity, morphological, physiological,
and genetic characteristics of bacterial cultures isolated from the in
fected plants. Fifty bacterial isolates predicted as Xoo
have been successfully isolated. They are aerobic, rod shaped, and Gram negative bacteria. The isolates were evaluated
for their hypersensitivity in tobacco and
pathogenicity in rice plant. Fifty isolates induced hypersensitive reaction in
tobacco and showed pathogenicity symptom in rice in different length. Based on physiological test, hypersensitivity and
pathogenicity reactions, three bacterial isolates strongly predicted as
Xoo, i.e. STG21, STG42, and STG46, were non
indole formation, non pigment fluorescent, hydrolyzed casein, catalase activity positive, but negative oxidase. Partial
sequencing of 16S rRNA genes of STG21 and STG42 showed 80% and 82% homology with X. oryzae, respectively,
while STG46 showed 84% homology withX. campestris. Mini-Tn5 transposon mutagenesis of STG21 generated one of
the mutants (M5) lossed it?s ability to induce hypersensitive reaction in tobacco plant and deficient in pathogenicity on
rice. The lesion length of rice leaf caused
by the mutant M5 decreased up to 80%. "
Lengkap +
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Institut Pertanian Bogor. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam;Institut Pertanian Bogor. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam], 2011
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wahyudi
"Pada saat ini, Indonesia merupakan salah satu pasar otomotif terbesar di ASEAN. Pada tahun 2014 pasar otomotif di Indonesia mencapai 1,2 juta unit, jumlah tersebut didominasi oleh kendaraan non-komersial atau passenger car yang kurang lebih 70% dari market otomotif nasional. Market otomotif nasional menunjukkan trend peningkatan setiap tahunnya. Dalam 4 tahun terakhir pertumbuhan selalu diatas 10% per tahunnya. Pada market otomotif nasional, segment yang memiliki kontribusi paling besar adalah MPV Low yaitu, sebesar kurang lebih 33%. Hal ini dikarenakan, sebagian besar masyarakat Indonesia cenderung membutuhkan kendaraan keluarga dengan harga terjangkau.
Pada awalnya, segment MPV Low dikuasai oleh dua pemain utama, yaitu Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Penjualan Avanza dan Xenia meningkat setiap tahunnya, bahkan selama 8 tahun kedua produk tersebut menjadi market leader pada segmentnya di pasar otomotif nasional. Namun pada tahun 2012, Suzuki Ertiga dan Chevrolet Spin muncul sebagai kompetitor bagi Avanza dan Xenia. Kedua brand tersebut sangat ingin menguasai pasar pada segment tersebut karena merupakan pasar terbesar di industri otomotif Indonesia. Dengan munculnya produk kompetitor dengan harga yang kompetitif mengakibatkan market share Avanza dan Xenia di segment MPV Low menurun. Selain itu juga, pada tahun 2014 Honda mulai masuk ke dalam segment MPV Low dengan produknya, yaitu Honda Mobilio. Honda Mobilio merupakan produk yang dipersepsikan sebagai produk high end dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena kelas menengah di Indonesia memiliki preferensi terhadap brand dengan image yang baik, pada merek Honda. Honda Mobilio dengan image yang baik dapat dengan cepat diterima oleh konsumen. Bahkan di tahun 2014 ini, dapat diprediksikan bahwa Honda Mobilio dapat mengalahkan Xenia yang selama ini berada di posisi No.2.
Keberhasilan suatu produk dapat memilki penjualan yang baik yaitu memiliki customer value yang baik juga. Pada penelitian ini menggunakan model pengaruh brand innovation terhadap customer value yang dikembangkan oleh Yung-Chieh Chien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel ? variabel yang mempengaruhi customer value sehingga dapat dilakukan usulan perbaikan terhadap brand Daihatsu Xenia.

Currently, Indonesia is one of the largest automotive market in the ASEAN. In 2014 the automotive market in Indonesia reached 1.2 million units, the number is dominated by non-commercial vehicles or passenger cars that approximately 70% of the national automotive market. National automotive market showed an increasing trend each year. In the last 4 years the growth above 10% per year. In the national automotive market, MPV Low segment has the greatest contribution namely, by approximately 33%. Because, the majority of Indonesian people tend to need a family car at an affordable price.
Before, Low MPV segment dominated by two major players, there are Toyota Avanza and Daihatsu Xenia. Avanza and Xenia increasing sales every year. But in 2012, Suzuki Ertiga and Chevrolet Spin emerged as a competitor for the Avanza and Xenia. Both of these brands are eager to dominate the market in the segment because it is the largest market in the automotive industry in Indonesia. With the advent of competitor products at competitive prices resulting in market share in the segment Avanza and Xenia MPV Low decreased. In addition, in 2014, Honda began to enter into the Low MPV segment with its products, namely Honda Mobilio. Honda Mobilio is a product that is perceived as a high-end product with price that affordable by the people of Indonesia. Therefore, the middle class in Indonesia have a preference for a brand with a good image, the brand Honda. Honda Mobilio with a good image can be quickly accepted by consumers. Even in 2014, it can be predicted that Honda Mobilio can beat Xenia who had been in position No. 2.
The success of a product can have the good sales that have good customer value as well. In this study, using a model of brand influence on customer value innovation developed by Yung-Chieh Chien. The purpose of this study was to determine the variables that affect customer value so it can be proposed improvements to the brand Daihatsu Xenia.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wahyudi
"[ABSTRAK
Pendahuluan: Pengukuran indeks PAR umumnya dilakukan secara manual. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka dikembangkan piranti lunak indeks PAR untuk membantu ortodontis dalam mengukur indeks PAR secara digital.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan membandingkan hasil pengukuran skor indeks PAR (komponen 1-6) secara manual dan digital. Material dan Metode:Enam puluh subyek penelitian yang sesuai kriteria inklusi dilakukan pemindaian dengan menggunakan alat pindai datar/scanner HP Scanjet G4050 sehingga didapatkan model studi digital dua dimensi (2D). Dilakukan pengukuran skor indeks PAR (komponen 1-6) secara manual pada model studi konvensional dengan menggunakan penggaris plastik PAR dan pengukuran secara digital pada model studi digital 2D dengan menggunakan piranti lunak indeks PAR.
Hasil: Tidak terdapat perbedaan bermakna antara pengukuran skor indeks PAR (komponen 1-6) pada model studi konvensional dengan model studi digital 2D (p>0,05).
Kesimpulan: Pengukuran pada model studi digital 2D sama akurat dengan model studi konvensional.

ABSTRACT
Introduction: Over the years, PAR index measurement is usually recorded using manual assessment. Along with the technology improvements, PAR index software are being developed to help orthodontists in measuring the PAR index digitally.
Objectives: The aim of this study is to compare the result of PAR score index (component 1-6)between the manual and digital measurement.
Materials and Methods: Sixty samples that match the inclusion criteria were scanned using HP Scanjet G4050 scanner device to obtain 2D digital study models. Manual measurements of the PAR score index (component 1-6) was assessed using PAR plastic ruler, while the 2D digital study models were measured using PAR index software.
Results:There were no significant differences between the measurement of PAR score index (component 1-6) in conventional and 2D digital study models (p>0,05).
Conclusions: The measurements on 2D digital study models are as accurate as conventional study models., Introduction: Over the years, PAR index measurement is usually recorded using manual assessment. Along with the technology improvements, PAR index software are being developed to help orthodontists in measuring the PAR index digitally.
Objectives: The aim of this study is to compare the result of PAR score index (component 1-6)between the manual and digital measurement.
Materials and Methods: Sixty samples that match the inclusion criteria were scanned using HP Scanjet G4050 scanner device to obtain 2D digital study models. Manual measurements of the PAR score index (component 1-6) was assessed using PAR plastic ruler, while the 2D digital study models were measured using PAR index software.
Results:There were no significant differences between the measurement of PAR score index (component 1-6) in conventional and 2D digital study models (p>0,05).
Conclusions: The measurements on 2D digital study models are as accurate as conventional study models.]"
Lengkap +
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Tri Wahyudi
"Hipertensi merupakan penyakit katastropik yang tidak dapat disembuhkan. Hipertensi menjadi komorbid pada kasus COVID-19 yang dapat dikelola. Peran keluarga dalam mempraktikkan tugas kesehatan keluarga dalam pencegahan dan pengendalian hipertensi perlu untuk ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan praktik tugas kesehatan keluarga dengan perilaku sehat hipertensi di masa pandemi COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Limo, Depok. Responden pada penelitian ini anggota keluarga yang mengalami hipertensi sebanyak 271. Tehnik purposive sampling melalui survei cross sectional digunakan dalam penelitian ini dan model canonical corelation pada uji multivariat diterapkan. Hasil penelitian menunjukkan terdapatnya hubungan praktik tugas kesehatan keluarga secara keseluruhan dengan perilaku sehat hipertensi di masa pandemi COVID-19 (r = 0,2 dan p value= 0.001). Praktik tugas kesehatan keluarga menjadi faktor yang sangat dominan berhubungan dengan perilaku sehat hipertensi. Perawat kesehatan masyarakat direkomendasikan untuk mempertahankan motivasi keluarga untuk melaksanakan tugas kesehatan keluarga. Upaya lainnya dalam meningkatkan perilaku kesehatan anggota keluarga yang mengalami hipertensi perlu dikembangkan dalam bentuk peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan.

Hypertension is an incurable catastrophic disease. Hypertension is a comorbid in cases of COVID-19 that can be managed. The role of the family in practicing family health tasks in the prevention and control of hypertension needs to be improved. This study aims to determine the relationship between the practice of family health tasks and healthy behavior of hypertension during the COVID-19 pandemic in the working area of the Limo Health Center, Depok. Respondents in this study were 271 family members with hypertension. Purposive sampling technique through cross sectional survey was used in this study and Canonical Correlation model in multivariate test was applied. The results showed that there was a relationship between the practice of family health tasks as a whole and the healthy behavior of hypertension during the COVID-19 pandemic (r = 0.2 and p value = 0.001). The practice of family health tasks is a very dominant factor related to healthy behavior of hypertension. Public health nurses are recommended to maintain family motivation to carry out family health tasks. Other efforts to improve the health behavior of family members with hypertension need to be developed in the form of increasing knowledge, attitudes and actions."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Setiawan Tri Wahyudi
"Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) merupakan salah satu unit utama dalam struktur organisasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yang mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan standar, kurikulum, dan asesmen pendidikan serta pengelolaan sistem perbukuan. Dalam mendukung tugas dan fungsinya, BSKAP memiliki program pada rencana strategis organisasi untuk menerapkan manajemen pengetahuan (KM). Meskipun demikian, hingga saat ini penerapan KM belum terealisasi karena tidak yakin sepenuhnya mengenai kesiapan organisasi. Sehingga untuk mencapai keberhasilan perlu dilakukan pengukuran tingkat kesiapan penerapan KM di BSKAP. Penelitian ini menggunakan desain exploratory. Model penelitian ini dikembangkan berdasarkan penelitian sebelumnya dan hasil validasi pakar. Terdapat 22 faktor yang digunakan untuk mengukur tingkat kesiapan penerapan KM di BSKAP, yaitu motivasi (individu dan pimpinan), sumber daya manusia (SDM), komitmen (individu dan pimpinan), inovasi dan kreativitas, goodwill (pimpinan), integritas, performance expectancy, effort expectance, social expectancy, penghargaan, kebijakan, kepemimpinan, budaya organisasi, kerja sama, lingkungan, monitoring dan evaluasi, network, kesempatan, anggaran, change management, IT, dan sarana prasarana. Data dikumpulkan dari 382 pegawai BSKAP dan berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan, didapatkan nilai kesiapan penerapan KM di BSKAP adalah sebesar 80,6% atau masuk dalam level receptive menurut skala Rao. Level ini memiliki arti bahwa BSKAP telah siap dalam menerapkan KM, namun masih dapat melakukan peningkatan kesiapan menuju pada level optimal. Salah satu bentuk peningkatan kesiapan tersebut adalah melakukan pembenahan pada faktor sumber daya manusia.

The Educational Standards, Curriculum and Assessment Agency (BSKAP) is one of the main units in the organizational structure of the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology, which has the task of organizing the preparation of standards, curriculum, and educational assessments as well as the management of the bookkeeping system. In supporting its duties and functions, BSKAP has a program in the organization's Strategic Plan to implement knowledge management (KM). However, until now BSKAP has not realized it because it is not fully sure about the readiness of the organization. So that to achieve success, measurement of the level of readiness for the application of KM in BSKAP is carried out. This study uses an exploratory design. This research model was developed based on previous research and the results of expert validation. There are 22 factors used to measure the level of readiness to implement KM in BSKAP, namely motivation (individual and leadership), human resources (HR), commitment (individual and leadership), innovation and creativity, goodwill (leadership), integrity, performance expectancy, effort expectance, social expectancy, awards, policies, leadership, organizational culture, cooperation, environment, monitoring and evaluation, network, opportunity, budget, change management, IT, and infrastructure. Data were collected from 382 BSKAP employees and based on the results of calculations carried out, it was found that the value of readiness for implementing KM in BSKAP was 80.6% or included in the receptive level according to the Rao scale. This level means that BSKAP is ready to implement KM, but can still make improvements to the optimal level. One form of increasing readiness is to make improvements to the HR."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library