Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agung Tri Cahyono
"Dalam upaya menjadi perusahaan infokom terdepan di kawasan regional melalui komitmen layanan One Stop Infocom dengan kualitas prima dan harga kompetitif, TELKOM telah menetapkan sembilan Strategi Bisnis Perusahaan. Empat dari sembilan strategi difokuskan pada customer service yaitu pemberian layanan terbaik kepada pelanggan.
Sebagai tindak lanjut, TELKOM telah menunjuk lembaga independen MARS (Marketing Research Specialist) untuk melakukan survey kepuasan pelanggan. Melalui leinbaga independen ini, diharapkan tidak ada intervensi dari pihak-pihak eksternal maupun internal TELKOM yang mungkin berkepentingan dengan basil survey, sehingga hasi! survey temp terjaga obyektifitasnya dan murni menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan.
Hasil survey, pelanggan TELKOM Jakarta Timur yang merasa puas atau sangat puas terhadap layanan TELKOM hanya sebanyak 67.01%, masih dibawah target Customer Satisfaction Index General Manager Layanan TELKOM sebesar 68,75%. Untuk kepuasan pelanggan terhadap layanan PlasaTELKOM, enam dari enam belas jenis layanan mendapatkan kepuasan sangat rendah dengan gap negatif sangat lebar, semuanya berada pada dimensi reliability, assurance, dan responsiveness. Sedangkan sepuluh jenis layanan lain pada dimensi empathy dan tangible mendapatkan kepuasan pelanggan melebihi harapan mereka dengan gap positifsempit.
Sebaliknya, dalam kondisi kepuasan pelanggan masih dibawah harapan, perceived service less than expected service, ternyata Kontrak Manajemen pengelola PIasaTELKOM dinilai dengan hasii P2 (Sangat Memuaskan). Dengan demikian, teiah terjadi unsynchronize causaeffect atau ketidaksinkronan hubungan sebab akibat antara Kontrak Manajemen pengelola PIasaTELKOM yang berisi program-program kegiatan bertujuan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan, dengan Indcks Kepuasan Pelanggan itu sendiri.
Seharusnya, kinerja manajemen pengelola Plasa TELKOM juga mendapatkan nilai tingkat tiga atau empat dari lima range penitaian, yaitu "Cukup" atau "Memuaskan", bukan "Sangat Memuaskan".
Kekeliruan pembuatan program kerja ini terjadi karena Kontrak Manajemen tidak berangkat dari basil survey kepuasan pelanggan dan lebih cenderung pada keinginan manajemen. Dari hasil survey kepuasan pelanggan, mereka menginginkan kepuasan tertinggi pada assurance petugas pelayanan dan reliability [ayanan. Sedangkan dalam Kontrak Manajemen, meski bobot sebesar 69% dari seluruh program kegiatan difokuskan untuk peningkatan kepuasan pelanggan, namun sebanyak hampir 72%nya terletak pada dimensi tangible, dan 14% untuk penanganan dimensi reliability dan assurance.
Oleh karena itu, Kontrak Manajemen harus dirubah dengan tetap mengikuti framework Dimensions of Service Quality. Peningkatan layanan dimensi empathy dan tangible secara sistematis lebih mudah. Cukup dengan menambahkan item survey yang berkaitan ke dalam Kontrak Manajemen pengelola PlasaTELKOM sehingga pejabat bersangkutan akan lebih fokus ke dalam upaya-upaya peningkatan empathy dan tangibiiitas PlasaTELKOM. Penanganan dimensi reliability, responsiveness, dan assurance relatif lebih sulit karena terkait dengan unit kerja lain dalam satu alur proses penyelesaian masalah yang ditetapkan da[am TELKOM Quality Management System (TQMS).
Untuk bisa menyelaraskan Kontrak Manajemen dengan Kepuasan Pelanggan, harus dilakukan perubahan terhadap Kontrak Manajemen yang berlaku sekarang dengan tetap berprdoman pada framework lima dimensi kualitas. Penambahan beberapa target layanan pada Kontrak Manajemen berupa Pola Pelayanan One Stop Service, Pemenuhan Penyelesaian Masalah, Pemenuhan Pengendalian Penyelesaian Gangguan, Pemenuhan Pengendalian Aktivasi PSB, dan Training Produk dan Layanan untuk Frontliner. Tiga target Layanan pertama dif'okuskan pada peningkatan reliability Layanan, sedangkan dua lainnyn untuk peningkatan responsiveness, assurance, dan empathy.
Dengan perubahan tersebut, akan membuat Kontrak Manajemen lebih sinkron dan memiliki korelasi lebih baik dengan Kepuasan Pelanggan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18242
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Cahyono
"Pembangunan yang mengintegrasikan nilai-nilai lokal memang menjadi arahan setiap kebijakan. Tetapi, wujud nyata di Indonesia sangat jarang dijumpai karena adanya kepentingan-kepentingan yang cenderung mendeskritkan nilai-nilai kelokalan. Untuk itu, penelitian ini dirasa sangat menarik lantaran menyajikan fakta perwujudan integrasi akulturasi nilai lokal yang berdampak pada peningkatan pembangunan perekonomian masyarakat desa"
Jakarta: The Ary Suta Center, 2020
330 ASCSM 51 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Tri Cahyono
"Kanker prostat berkontribusi terhadap 366.000 kematian laki-laki setiap tahun. Radiasi merupakan salah satu modalitas tatalaksana dalam pengobatan kanker prostat. Adenokarsinoma prostat merupakan jenis kanker prostat yang paling banyak dan diketahui memiliki radioresistensi yang tinggi. Asam galat merupakan salah satu jenis asam fenolik yang dapat ditemukan secara alamiah pada berbagai macam tanaman. Asam galat dilaporkan memiliki berbagai macam karakteristik biologis yang berperan dalam membunuh cell line dan xenograf kanker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau potensi asam galat sebagai radiosensitizer pada cell line dan xenograf kanker prostat. Penelitian ini merupakan penelitian tinjauan sistematis yang ditulis berdasarkan pada panduan Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses(PRISMA). Pencarian artikel dilakukan di PubMed, EBSCO, dan Scopus. Tinjauan sistematis ini berfokus pada studi preklinik karena belum adanya uji klinis pada topik terkait. Populasi yang dipelajari pada studi ini adalah berbagai cell line dan xenograf kanker prostat manusia. Intervensi yang ditinjau adalah pemberian asam galat pada berbagai dosis dan durasi. Pembanding yang digunakan adalah kelompok kontrol yang menerima intervensi kontrol atau plasebo dan penggunaan cell line prostat normal yang representatif. Luaran yang dinilai adalah penurunan kemampuan bertahan hidup cell line dan xenograf yang diukur melalui berbagai parameter yang meliputi kematian sel, pertumbuhan sel, apoptosis, migrasi sel, pembentukan ROS, hambatan siklus sel,dan kerusakan DNA. Pencarian literatur dilakukan menggunakan kata kunci yang berdasarkan pada pertanyaan PICO dan ditulis menggunakan operator Boolean.Sebanyak 11 artikel penelitian yang menggunakan berbagai macam cell line dan xenograf kanker prostat manusia meliputi DU145, PC-3, LNCaP, dan xenograf 22Rv1 disertakan pada studi ini. Asam galat memiliki potensi sebagai radiosensitizer dengan melibatkan berbagai mekanisme yang berujung pada penurunan viabilitas sel, proliferasi sel, migrasi sel, invasi sel, peningkatan apoptosis, hambatan siklus sel, kerusakan DNA, dan pembentukan ROS. Mekanisme kerja utama asam galat sebagai radiosensitizer yang potensial yaitu dengan meningkatkan aktivasi caspase-3 dan caspase-9 yang menyebabkan apoptosis serta menurunkan kadar CDK, cyclin, dan cdc25 fosfatase yang menyebabkan siklus sel terhambat pada fase G2-M. Asam galat memiliki potensi untuk digunakan sebagai radiosensitizer dalam penatalaksanaan kanker prostat. Dibutuhkan Universitas Indonesia viii studi klinis lebih lanjut menggunakan derivat asam galat dengan lipofilisitas yang lebih baik.

Prostate cancer contributes to 366.000 mortality of men every year. Radiation is one of the available modalities widely used in the treatment of prostate cancer. Prostate adenocarcinoma accounts for majority of prostate cancer cases, and it was found to be highly radioresistant. Radioresistance of prostate cancer is contributed by many different factors, including resistance to reactive oxygen species (ROS),increased DNA repair activation, and the expression of differentially expressed genes including INHBA, CD22, and MAP2K5. Gallic acid is a phenolic acid naturally occurring in many plants and it is reported to exhibit biological activities in eliminating cancer cell lines and xenografts. The purpose of this study is to review gallic acid as a potential radiosensitizer in prostate cancer cell line and xenograft. This study is a systematic review written in adherence to the Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses (PRISMA) guidelines. Article search was conducted in PubMed, EBSCO, and Scopus. The systematic review focused on preclinical studies in regards to the absence of clinical trial done on the topic. The populations for the review include different types of human prostate cancer cell line and xenograft.Intervention reviewed in the study is gallic acid administration in different dosages and duration. Comparators in the study are control group receiving control treatment or placebo and representative normal prostate cell line. The outcome is the inhibition of the cancer cell and xenograft survivability measured in various parameters including cell death, cell growth, apoptosis, cell migration, ROS formation, cell cycle arrest, and DNA breakage. The literature search was done using keywords based on the PICO question and utilizing Boolean operators as needed. A total of 11 studies using different cell lines including DU145, PC-3, LNCaP, and 22Rv1 xenograft of human prostate cancer were reviewed in this paper. Gallic acid has potential as a radiosensitizer by involving various mechanisms that resulted in decreased cell viability, cell proliferation, cell migration, cell invasion, angiogenesis, and increased apoptosis, cell cycle arrest, DNA damage, and ROS formation. Gallic acid exerts its radiosensitizer characteristic mainly by increasing caspase-3 and caspase-9 activation resulting in apoptosis, while also reducing intracellular CDKs, cyclins, and cdc25 phosphatases ultimately causing G2-M cell cycle arrest. Gallic acid has a potential to be a new radiosensitizer compound in prostate cancer treatment. Additional clinical studies using gallic acid derivatives with higher lipophilicity are needed.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tofanstyo Tri Cahyono
"[ABSTRAK
Skripsi ini berfokus pada analisis kelayakan dari sistem e-audit yang digunakan oleh Pemeriksa BPK RI untuk melakukan pemeriksaan keuangan negara. Analisis kelayakan diperlukan agar BPK RI dapat memanfaatkan teknologi yang dapat menambah nilai dari hasil pemeriksaan serta dapat menggunakan teknologi dengan tepat guna sesuai dengan proses pemeriksaan keuangan negara. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Data utama didapatkan dari wawancara mendalam dengan responden pemeriksa BPK dan tim pengembangan sistem e-audit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem e-audit sudah layak digunakan dalam pemeriksaan keuangan negara. Namun peneliti menyarankan kepada BPK agar lebih aktif lagi dalam menangkap kebutuhan pengguna akhir yaitu pemeriksa, sehingga dapat dipastikan kebutuhan pengguna akhir dan jadwal pengembangan sistem di masa yang akan datang serta supaya pengembangan sistem sesuai dengan yang dibutuhkan pengguna. Selain itu, BPK juga harus mempertimbangkan untuk mulai melakukan seleksi jasa profesional Teknologi Informasi untuk membantu dalam pengembangan sistem e-audit karena besar kemungkinan banyaknya kebutuhan dari pengguna akhir di masa yang akan datang.
ABSTRACT
This study focuses on the analysis of the feasibility of e-audit system used by BPK Auditors to audit state finances. The feasibility analysis is required in order to utilize technology that can increase the value of the audit results and can use the appropriate technology according to the state finances audit process. This research use descriptive qualitative method. The main data obtained from in-depth interviews with respondents from BPK Auditors and development team of e-audit system. The results showed that the e-audit system already feasible for use in the state finances audit process. The researchers suggested for the BPK to be more active in capturing end user requirements, ensuring the end user requirements and system development schedule in the future are met, and ensuring development of the system is met with the end user requirements. In addition, BPK also had to consider to begin selecting information technology professional services to assist in the development of e-audit system because most likely there are many end user requirements in the future.
, This study focuses on the analysis of the feasibility of e-audit system used by BPK Auditors to audit state finances. The feasibility analysis is required in order to utilize technology that can increase the value of the audit results and can use the appropriate technology according to the state finances audit process. This research use descriptive qualitative method. The main data obtained from in-depth interviews with respondents from BPK Auditors and development team of e-audit system. The results showed that the e-audit system already feasible for use in the state finances audit process. The researchers suggested for the BPK to be more active in capturing end user requirements, ensuring the end user requirements and system development schedule in the future are met, and ensuring development of the system is met with the end user requirements. In addition, BPK also had to consider to begin selecting information technology professional services to assist in the development of e-audit system because most likely there are many end user requirements in the future.
]"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soni Tri Cahyono
"Diabetes menjadi salah satu penyakit yang diderita sebagian besar manusia pada masa kini. Mahalnya alat deteksi insulin, hormon yang sangat penting dalam menjaga gula darah, menjadi masalah dalam pendeteksian kadar insulin. Sehingga dibutuhkan sensor yang murah, cepat dan sensitif terhadap insulin. Salah satunya sensor berbasis elektrokimia dari karbon. Dalam penelitian ini telah dibuat sensor screen printed carbon electrode (SPCE) termodifikasi multiwalled carbon nanotube (SPCE/MWCNT) dan termodifikasi nanopartikel emas (AuNP) ukuran 42,2 ± 8,7 nm (SPCE/MWCNT/Au 1- 20) dan 56,9 ± 6,3 nm (SPCE/MWCNT/Au 1-60) yang telah disintesis menggunakan metode Turkevich. Uji morfologi dengan SEM menunjukkan nanopartikel emas telah terdeposisi dengan adanya aglomerasi. Terjadi peningkatan luas permukaan aktif sensor menjadi 0,250 ± 0,007 cm2, 0,127 ± 0,001 cm2, 0,136 ± 0,002 cm2 dari sensor SPCE/MWCNT/Au 1-20, SPCE/MWCNT/Au 1-60 dan SPCE/MWCNT dari sensor SPCE yang hanya sebesar 0,108 ± 0,001 cm2. Karakterisasi impedansi dengan EIS menunjukkan SPCE/MWCNT/Au 1-20 memiliki nilai hambatan transfer muatan (Rct) terkecil, sebesar 124,62 Ω, sementara sensor SPCE/MWCNT/Au 1-60 dan SPCE/MWCNT masing-masing sebesar 240,03 Ω dan 230,50 Ω. Pengujian dengan insulin lispro komersial pada rentang konsentrasi 0,15 μM hingga 10,0 μM dalam larutan penyangga fosfat 0,1 M pH 7 menunjukkan adanya puncak oksidasi pada ketiga sensor, pada SPCE/MWCNT puncak oksidasi terlihat pada 0,5 V sementara pada sensor SPCE/MWCNT/Au 1-20 dan Au 1-60 masing-masing pada 0,42 V dan 0,44 V. Pada pengujian insulin dengan metode cyclic voltammetry (CV) sensor SPCE/MWCNT/Au 1- 60 menunjukkan performa terbaik dengan sensitivitas sebesar 16,25 μA/μM/cm2 (R2 0,98072), 25,67% lebih besar dibanding SPCE/MWCNT dengan limit deteksi (LOD) dan limit kuantifikasi (LOQ) sebesar 1,55 μM dan 5,18 μM. Sementara pengujian insulin dengan metode kronoamperometri, sensor SPCE/MWCNT/Au 1-60 juga menunjukkan sensitivitas terbaik, sebesar 2,17 μA/μM/cm2 (R2 0,99758), tidak terlalu signifikan berbeda dengan sensor SPCE/MWCNT yang memiliki sensitivitas sebesar 2,12 μA/μM/cm2 (R2 0,9904). Sensor SPCE/MWCNT/Au 1-60 dengan metode kronoamperometri ini memiliki limit deteksi (LOD) dan limit kuantifikasi (LOQ) sebesar 2,99 μM dan 9,96 μM.

Diabetes is one of many chronic diseases that most people suffer nowadays. Insulin is an important hormone that regulates blood sugar to prevent diabetes. Since the cost of insulin detection instrument, a cheap, fast, and sensitive sensor for insulin detection is needed. One of them is a carbon-based electrochemical sensor. In this study, screen printed carbon electrode (SPCE) with multiwalled carbon nanotube (SPCE/MWCNT) and gold nanoparticles (AuNPs) with sizes of 42,2 ± 8,7 nm (SPCE/MWCNT/Au 1-20) and 56,9 ± 6,3 nm (SPCE/MWCNT/Au 1-60) which have been synthesized by the Turkevich method were selected for insulin determination. Morphology characterization with SEM showed the gold nanoparticles had been deposited into the sensor and had agglomerated. Active surface area of the SPCE/MWCNT/Au 1-20, SPCE/MWCNT/Au 1-60 and SPCE/MWCNT sensors enhanced to 0,250 ± 0,007 cm2, 0,127 ± 0,001 cm2, 0,136 ± 0,002 cm2 from 0,108 ± 0,001 cm2 of bare SPCE. EIS result showed each charge transfer resistance (Rct) of SPCE/MWCNT/Au 1-20, SPCE/MWCNT/Au 1-60 and SPCE/MWCNT are 124,62 Ω, 240,03 Ω dan 230,50 Ω. The SPCE/MWCNT, SPCE/MWCNT/Au 1-20 and Au 1-60 were oxidized at 0,5 V, 0,42 V, and 0,44 V, respectively, when given 0,15 μM to 10,0 μM insulin lispro diluted in 0,1 M phosphate buffer solution (pH 7). The SPCE/MWCNT/Au 1-60 with sensitivity of 16,25 μA/μM/cm2 (R2 0,98072) displayed a significant increase of sensitivity on cyclic voltammetry measurement to SPCE/MWCNT by 25,67%. The limit of detection (LOD) and limit of quantification of the sensor are 1,55 μM and 5,18 μM. Chronoamperometry measurement showed SPCE/MWCNT/Au 1-60 good sensitivity of 2,17 μA/μM/cm2 (R2 0,99758), LOD of 2,99 μM and LOQ of 9,96 μM. The sensitivity of the sensor in chronoamperometry measurement has not improved significantly from SPCE/MWCNT sensor."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunit Agus Tri Cahyono
Yogyakarta: Departemen Sosial RI, 2003
361 SUN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sunit Agus Tri Cahyono
Yogyakarta: Departemen Sosial, 2004
361.37 SUN u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sunit Agus Tri Cahyono
"Penelitian hak-hak difabel yang terabaikan ini bertujuan mendeskripsikan pemenuhan hak-hak rehabilitasi penyandang disabilitas dalam keluarga miskin di Kota Banjarmasin. Analisis data secara deskriptif kualitatif, informan terdiri atas keluarga dan penyandang disabilitas, aparat dinas sosial, pelaku program rehabilitasi, dan tokoh masyarakat peduli difabel. Data dan informasi diperoleh melalui wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa sebagian besar penyandang disabilitas mengalami perlakuan diskriminatif dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti hak mengikuti pendidikan, layanan kesehatan, pekerjaan, akses mobilitas fisik dan sosial, rekreasi, serta persamaan dalam hukum dan politik.
Penelitian merekomendasikan kepada Kementerian Sosial, dinas sosial, dan instansi terkait perlunya dilakukan konseling terhadap keluarga/orangtua terkait dengan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas, melalui peningkatan atau penguatan peran orangtua dalam pengasuhan, rehabilitasi, potensi dan kebutuhan, serta pemberdayaan ekonomi keluarga penyandang disabilitas, terutama yang berkaitan dengan ha pendidikan, kesehatan, pekerjaan, jaminan dan perlindungan sosial, informasi dan komunikasi, hak mobilitas fisik, situasi darurat, olahraga, hiburan, rekreasi, serta hak persamaan atas hukum dan politik."
Yogyakarta : Kementerian Sosial Republik Indonesia, 2016
360 MIPKS 40:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sunit Agus Tri Cahyono
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui layanan rehabilitasi sosial difabel pada keluarga miskin di Kota Bandung. Tipe penelitian deskriptif, dengan sasaran subjek informan dari keluarga miskin yang memiliki anggota penyandang disabilitas. Objek penelitian mencakup upaya keluarga mengakses layanan pendidikan, kesehatan, kesempatan kerja, jaminan dan perlindungan sosial bagi disabilitas. Teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Data dan informasi dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kurangnya pemahaman orang tua terhadap hak-hak dasar difabel, akses informasi, keterbatasan sarana-prasarana, serta kemiskinan yang menjerat keluarga, sebagai penyebab utama sebagian besar penyandang disabilitas kurang menerima layanan rehabilitasi di bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerkaan , perlindungan dan jaminan sosial. Perlunya Kementerian Sosial Rl, melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas melakukan advokasi, konseling, dan pendampingan bagi keluarga tentang hak-hak asasi penyandang disabilitas. merupakan satu dad sejumlah rekomendasi yang diajukan dalam penelitian ini."
Yogyakarta: Balai Besar dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta (B2P3KS), 2017
360 MIPKS 41:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library