Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Titis Sari Putri Rahayu
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris tentang hubungan antara penerapan tata kelola media sosial dengan legitimasi organisasi, serta pengaruh karakteristik internal organisasi dalam mempengaruhi hubungan tersebut. Tata kelola media sosial adalah sekumpulan kerangka kerja (frameworks) yang mengatur aktivitas dari anggota organisasi di media sosial. Berdasarkan teori legitimasi, organisasi yang melakukan kegiatan yang selaras dengan norma sosial akan diterima oleh masyarakat atau memperoleh legitimasi. Kegiatan ini juga meliputi aktivitas media sosial yang umum dimanfaatkan organisasi pada saat ini. Maka, model penelitian pertama dibangun untuk membuktikan asosiasi positif antara tata kelola media sosial dengan legitimasi organisasi. Namun, kekuatan hubungan ini turut dipengaruhi oleh karakteristik internal perusahaan seperti budaya dan tipe organisasi. Organisasi menurut tipe dibagi berdasarkan orientasi laba, kepemilikan pemerintah, dan kepemilikan publik di pasar saham. Sedangkan, budaya organisasi diidentifikasikan dengan The Competing Value Model. Perbedaan kekuatan hubungan ini diprediksi oleh teori institutional yang menyatakan bahwa konteks sosial dimana organisasi beroperasi, serta nilai dan norma internal antar anggota, mempengaruhi perilaku organisasi. Oleh karena itu, model penelitian kedua dan ketiga dibangun untuk meneliti efek dari budaya dan tipe organisasi terhadap hubungan antara tata kelola media sosial dengan legitimasi organisasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh organisasi di Indonesia. Sampel dipilih dengan purposive sampling untuk memastikan keterwakilan setiap tipe organisasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data kuesioner yang didistribusikan kepada pegawai di 51 organisasi sampel untuk mengukur tata kelola media sosial dan karakteristik internal organisasi. Lalu, legitimasi organisasi diukur berdasarkan analisis sentimen pada data Twitter terkait organisasi sampel selama periode Januari 2019 hingga Mei 2020. Hasil menunjukkan bahwa semakin baik aplikasi tata kelola media sosial, semakin baik pula legitimasi organisasi, dimana budaya klan dan orientasi laba memperkuat asosiasi tersebut. Penemuan in menunjukkan pentingnya tata kelola media sosial untuk meraih legitimasi organisasi yang memiliki karakteristik internal yang berbeda-beda. ......This study aims to provide empirical evidence on the association between social media governance and organizational legitimacy and whether organizations’ internal characteristics affect the association. Social media governance is a set of frameworks that regulate an organization’s members’ actions within the social web. This postulate is based on legitimacy theory; an organization that maintains its operations to comply with social norms will be regarded as legitimate, including in the area of social media communication as commonly used these days. Therefore, the first research model was built to seek evidence of the association between social media governance and organizational legitimacy. However, the magnitude of association might vary in different organizational characteristics, such as types and cultures. Organizational types distinguish organizations by profit orientation, state ownership, and public ownership. Organizational culture refers to The Competing Values Model. These discrepancies are predicted by institutional theory because of the social context where firms operate, and the shared value and norms between members influence an organization’s behavior. Therefore, two additional research models were developed to examine the effect of internal characteristics on the first model. The population of this study is all organizations in Indonesia. Samples were selected using purposive sampling to ensure the representation of each organizational types. Questionnaires were distributed to employees to measure social media governance and organizations’ internal characteristics. Subsequently, sentiment analysis was conducted to measure organizational legitimacy by examining tweets related to 51 sample organizations from January 2019 to May 2020. Results show that a better social media governance application is associated with better organizational legitimacy, and clan culture and profit-oriented characteristics strengthen this association. These findings reveal the benefit of social media governance to help organizations achieve the goals under different organizational settings.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titis Sari Putri Rahayu
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai penerapan sistem informasi manajemen pada institusi pendidikan (University Management Information System/UMIS) dengan pendekatan optimalisasi faktor-faktor pendorong, yaitu Dukungan Manajemen, Misi dan Strategi Proyek, Perencanaan dan Penjadwalan, Teknologi Operasional yang Mencukupi, Personel, Kemampuan, dan Keahlian yang Mencukupi, Sistem Kontrol yang Kuat, Monitoring, dan Feedback, Penerimaan User, Manajemen Krisis, Komunikasi Proyek yang Kuat, Motivasi, Budaya Organisasi dan Iklim Kerja. Penelitian ini dilakukan dengan studi kasus dengan penyertaan beberapa referensi yang relevan mengenai faktor-faktor penerapan sistem informasi di perguruan tinggi. Hasil penelitian menyarankan agar faktor-faktor pendukung harus ditingkatkan; sosialisasi harus ditingkatkan agar fase adaptasi sistem dapat segera berubah menjadi implementasi penuh; sistem informasi harus senatiasa digunakan, disempurnakan, dan diperbaiki kelemahan dari segi sistem dan kontens. ...... This thesis discusses about the implementation of management information system at the education institution (University Management Information System) with following supporting factors optimization: Management Support, Project Mission and Strategy, Planning and Scheduling, Sufficient Operational Technology, Personnel, Sufficient Capability and Expertise, Strong Control System, Monitoring, and Feedback, User Acceptance, Crisis Management, Strong Project Communication, Motivations, Organization Culture and Work Climate. This research is conducted with a case study by including somerelevant references about information system implementation factor in higher education institutions. The result of this research suggests that supporting factors should be improved; socialization should be expanded so that system adaptation phase can soon be transformed into full implementation; the information system should always be utilized, enhanced, and its weakness must be repaired in terms of system and content.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53465
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library