Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sriningsih
Abstrak :
Salah satu masalah ketenagakerjaan di Indonesia adalah tingginya tingkat pengangguran yang dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. Meskipun pada tahun 2007 tingkat pengangguran teiah turun menjadi 9,11 persen, secara absolut jumlah pengangguran tetap tinggi, yaitu sekitar 10 juta jiwa. Dimensi penting dari tingkat pengangguran adalah lamanya masa mencari kenja (unemployment duration). Secara rnikro, perbedaan karakteristik antar individu membenikan konsekuensi pada perilaku larnanya mencari kerja, sehingga secara agregat akan mempengaruhi tinglrat pengangguran pada waktu tertentu. Oleh karena itu tesis ini akan mempelajari tentang perilaku Iama mencari keija pada pencari kerja pemula berdasarkan karakteristik sosial demografis pencari kezja, Tujuannya adalah untuk mernberikan gambaran tentang Iama mencari kenja pencari keija pemula menurut karakteristik sosial demografi serta pengaruh karakteristik sosial demografi tersebut terhadap risiko keluar dari pengangguran- menjadi bekeija, menjadi bekerja di sektor fomial dan menjadi bekeija di sektor informal. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial dengan manggunakan regresi cox. Hasil analisis menunjukkan bahwa umur remaja mempunyai durasi mencari kerja paling singkat dibanding umur muda dan dewasa. Semakin tinggi tingkat pendidikan pencari kerja semakin rendah risiko keluar dari pengangguran artinya semakin Iama masa mencari kerjanya. Pencari kerja dengan pengalaman kursus membutuhkan waktu lebih singkat untuk mendapatkan pekerjaan, demikian juga untuk laki-laki, pencari kezja berstatus kawin dan pencari kerja yang merupakan kepala rumahtangga, sedangkan tempat tinggal tidak signifikan secara statistik dalam mempengaruhi lamanya mencari kerja. Ada perbedaan pengaruh dari karakteristik pencari kelja pemula terhadap risiko keluar dari pengangguran untuk masuk sektor formal dan sektor informal. Pencari kerja pemula yang mempunyai risiko paling cepat masuk ke sektor fonnal adalah remaja, pencari kerja dengan pendidikan SD ke bawah, mereka yang punya pengalaman kursus, mereka yang tinggal di kota, berstatus tidak kawin dan kepala rumahtangga. Sedangkan pencari kexja yang mempunyai risiko paling cepat masuk ke sektor informal adalah remaja, pencari kerja dengan pendidikan SD ke bawah, laki-laki, pencari kerja yang berdomisili di desa, yang berstatus kawin dan kepala rumah tangga, sementara kursus secara statistik tidak berpengaruh rerhadap lamanya waktu yang diperlukan untuk masuk ke sektor informal. ......One of problem in Indonesia is high rate unemployment which from year to year show rising. Though in the year 2007 unemployment rate have decreased to become 9,11 percent, absolutely sum up unemployment remain to be high, that is about 10 million. Important dimension from unemployment rate is duration of a period of searching job (unemployment duration). Difference of individual characteristics give consequence at behavior of unemployment duration, so that in the aggregate will influence storey level of unemployment periodically. Therefore this thesis will learn about unemployment duration at searcher work beginner according to social and demographic characteristic ofsearcher work. The aims is to give description about unemployment duration of searcher work beginner according to social and demographic characteristic and to see what characteristics are associated with exit from unemployment to employment, exit to formal sector and exit to informal sector. The research’s methods are descriptive analysis and Cox regression for inference analysis. Result of analysis indicate that adolescent age have shorter unemployment duration than the young and the adult. Having higher education decreasing risk exit from unemployment, its means having longer unemployment duration. Searcher work beginner empirically the courses require short in unemployment length, and so do for men, searcher work to have married and the job searcher representing head of household, while residence do not signitikan statistically in influencing duration look for job. Searcher work beginner having fastest exit to fomtal sector is adolescent, searcher work with education of SD or below, those who have courses experience, those who live in town, have not married and lead of household. While searcher of job having fastest exit to informal sector is adolescent, searcher work with education of SD or below, men, searcher of job which living in countryside, have married and lead of household, whereas courses statistically do not have an effect on risk to exit to informal sector.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T34300
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
lsolasi, Elusidasi Struktur dan Uji Aktivitas Biologi Senyawa Kimia yang Terkandung dalam Tanaman Usnea articulata L. Hoffm. Telah diisolasi senyawa (+)asam usnat berupa kristal kuning dari ekstraks n-heksana talus Usnea articulata L. Hoffm. yang dikumpulkan dari Taman Nasional Cibodas, Gunung Gde Pangrango, Jawa Barat. ( + )Asam usnat menunjukkan aktivitas positif pada uji larvasida terhadap larva nyamuk Aedes aegypti instar 3 dengan nilai LC50 = 0,653 ppm. Disamping itu, aktivitas antibakteri (+)asam usnat terhadap Salmonella thyposa and Bacillus subtillis sudah banyak dikenal. Sementara itu, dari ekstraks aseton berhasil diisolasi senyawa kimia berupa kristal putih. Dari elusidasi struktur dengan menggunakan data spektra (IR, UV/Vis, 1H-NMR, 13C-NMR, 20-NMR and MS) diketahui bahwa senyawa tersebut tersusun dari 2 buah cincin aromatik yang dihubungkan dengan gugus karboksil, 4 gugus metil, l gugus metoksi, 2 gugus hidroksi fenol, l gugus karboksilat dan 2 buah proton aromatik. Struktur molekul senyawa tersebut adalah C19H2001. Struktur tersebut menyerupai struktur molekul asam barbatat, tetapi berbeda pada posisi l proton aromatik dan l gugus hidruKsi fenol. Oleh karena itu, diusulkan untuk diberi nama asam isobarbatat, sebagai senyawa baru dalam kelompok para-depsida. Senyawa tersebut menunjukkan aktivitas sebagai antibakteri terhadap Salmonella thyposa and Bacillus subtillis, tetapi aktivitas larvasida terhadap larva nyamuk Aedes aegipty instar 3 tidak nampak hingga konsentrasi 55 ppm. ...... Isolation, Structure Elucidation and Biological Activity Test Lead Compounds that Content in Usnea articu/ata L. Hoff m. From the n-hexane extract of thallus of the l /.mea articulata L. Hoffm. collected from the Cibodas National Botanical Garden-Mount Gde Pangrango, West Java has been isolated known (+)-usnic acid as yellow crystal. From larvacidal activity test against 3rd phase of Aedes aegypti larvae, (+)-usnic acid possesed positive result with LC50 = 0,653 ppm. Besides, the antibacterial activity of (+)-usnic acid against Salmonella thyposa and Bacillus suhtillis is well known. Whereas from the acetone extract has been isolated the white crystal. From the structure elucidation by mean of spectral data (IR, UVNis, 1H-NMR, 13C-NMR, 20-NMR and MS) can be know, that the compound has been constructed from 2 aromatic rings jointed with carboxyl group, 4 methyl group, I metoxy group, 2 hydroxy phenols, I carboxylic group and 2 aromatic protons. It has molecule formulae = C19H200 7 . The structure of the molecule closed to the structure of barbatic acid, but different in the location of the one aromatic proton and one hydroxy phenol. Therefore we suggested that the compound called isobarbatic acid, as the novel compound in the group of para-depside. The compound has antibacterial activity to Salmonella thyposa and Bacillus suhtillis, but unfortunately no larvacidal activity against 3rd Aedes aegipty larvae until 55 ppm.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T40303
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Endang Sriningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Suatu sensor pengukur medan magnit apabila dibuat dalam teknologi CMOS dalam array, akan bekerja pada suatu mode, yang mempunyai keluaran current mode sesuai dengan tegangan referensi dari sensor tersebut. Array yang dibentuk dengan MAGFET yang terintegrasi akan menjadikan suatu unit yang akan menaikan sensitifitas dan signal to noise ratio-nya. Sensor ini mempunyai karakteristik yang lebih linier, dibandingkan dengan rangkaian sensor hasil integrasi MAGFET dengan load resistor saja. Pengubahan bagian komponen pasif dengan komponen aktif menjadikan layout IC sensor lebih sederhana.

Pada Tesis ini akan dilakukan simulasi dan analisa dari rangkaian sensor medan magnit array CMOS dengan menggunakan perangkat lunak PSPICE versi 5.1. Dengan mengubah load resistor dengan rangkaian cermin CMOS secara array, hasil simulasi menunjukan bahwa keluarannya lebih linier.

Juga akan dibuat perancangan layout IC rangkaian tersebut dengan bantuan perangkat lunak MAGIC versi 6.02. Layout menjadi lebih sederhana setelah mengganti komponen pasif resistor dengan resistor aktif. Layout resistor aktif keluaran MAGIC yang dibuat dapat lebih kecil 3.07% dari resistor pasif.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Sriningsih
Abstrak :
Pelaksanaan monitoring sangat penting dalam mewujudkan pelayanan keperawatan yang bermutu dan aman. Penerapan sasaran keselamatan pasien merupakan suatu proses asuhan keperawatan yang aman dengan menghindari, mencegah terjadinya KTD. Penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan pelaksanaan monitoring keselamatan pasien yang dipersepsikan oleh kepala ruangan dan ketua tim dengan penerapan sasaran keselamatan pasien pada perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap RSK Sitanala Tangerang. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian 11 kepala ruangan, 22 ketua tim dan 66 perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap RSK Sitanala Tangerang. Hasil membuktikan pelaksanaan monitoring keselamatan pasien terdapat hubungan yang bermakna dengan penerapan sasaran keselamatan pasien (p=0.005) nilai OR 13.3 (95% CI 2.08;84.99) berarti pelaksanaan monitoring keselamatan pasien yang dipersepsikan baik berpeluang 13.3 kali perawat menerapkan sasaran keselamatan pasien dengan baik dibandingkan dengan pelaksanaan monitoring yang kurang baik. Terutama pada tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi (p < 0.05), dengan faktor yang paling berpengaruh adalah tahap pelaksanaan monitoring (p = 0.026) nilai OR 0.115 (95% CI 0.017 ; 0.776). Rekomendasi Kepala ruangan perlu meningkatkan fungsi pengendalian dengan melaksanakan program monitoring keselamatan pasien secara terus menerus oleh kepala ruangan dengan penerapan sasaran keselamatan pasien pada perawat pelaksana. ...... Implementation of monitoring is very important in realizing a qualified and safe nursing service. Implementation of patient safety goals is a process of safe nursing care to avoid and prevent unwanted incidents. The purpose of this study was to identify the relationship of monitoring patient safety perceived by the room chief and team leader with the implementation of patient safety goals on operative nurses in the inpatient care facility of RS. This applied quantitative research design with cross-sectional approach. Sample of this research includes 11 room chiefs, 22 team leaders, and 66 executive nurses in the inpatient care facility of RSK SitanalaTangerang. Results showed that implementation of monitoring patient safety related significantly to the implementation of patient safety goals (p = 0.005). Meanwhile, the OR values13.3 (95% CI 2:08; 84.99) implied that implementation of well monitoring patient safety had an opportunity 13.3 times higher for the nurse well implementing patient safety goals than implementation of poorly monitoring, especially in the actuating and evaluation stages (P <0.05), with the most influential factor of monitoring stage (p = 0.026, OR value 0.115 (95% CI 0.017; 0776)). It is recommended for the room chief to improve the function of control by continuous implementation of monitoring patient safety program and implemention of patient safety goal by nurses.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Sriningsih
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peran dan kompetensi penyuluh pendamping terhadap keberhasilan Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP). Selanjutnya penelitian ini mencoba menganalisis kontribusi keberhasilan Gerakan P2KP dalam mendukung Ketahanan Pangan di Kabupaten Klaten. Jenis penelitian ini menggunakan mix methode dengan menggunakan metode embbeded konkuren. Teknik pengumpulan data kuantitatif melalui kuesioner tertutup dengan skala likert dan kuesioner terbuka, sedangkan penelitian kualitatif menggunakan wawancara mendalam dan terstruktur. Selain itu, peneliti juga melakukan studi pustaka, observasi dan dokumentasi. Untuk penelitian kuantitatif, peneliti menggunakan dua variabel independen yaitu peran (X1) dan kompetensi (X2), sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah keberhasilan Gerakan P2KP (Y1). Unit analisis dalam penelitian ini adalah penyuluh pendamping P2KP di Kabupaten Klaten pada tahun 2010-2013 dengan jumlah 36 orang. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif untuk mendeskripsikan data tentang responden, analisis regresi linier berganda untuk memprediksi pengaruh variabel independen terhadap variabel depernden serta teknik analisis gabungan untuk menggabungkan hasil kuantitatif dan kualitatif dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran penyuluh pendamping mempunyai pengaruh signifikan terhadap keberhasilan Gerakan P2KP yaitu sebesar 26,2%, sedangkan kompetensi penyuluh pendamping mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan Gerakan P2KP sebesar 10,1 %. Secara keseluruhan peran dan kompetensi penyuluh pendamping di Kabupaten Klaten terhadap keberhasilan Gerakan P2KP dapat dikatakan berhasil. Gerakan P2KP di Kabupaten Klaten berkontribusi dalam mendukung ketahanan pangan di Klaten dilihat dari kenaikan skor PPH yaitu pada tahun 2010 sebesar 81,6. ......This research is conducted to know the effect and the role of extension assistant competency on the success of the Acceleration Movement of Food Consumption Diversity. Another purpose of this research is to analyze the contribution of the Food Consumption Diversity Acceleration Movement to support food resilience in Klaten Municipal. This research is conducted by using mix method of embbeded konkuren. The technique in collecting quantitative data was using open and closed questionnaire and measured with likert scale. The qualitative research was conducted by using in-depth and structured interview. Moreover, the researcher conducted putala study, observation and documentation. As for quantitative research, the researcher used two independent variables, the role (X1) and the competency (X2) and the success of P2KP movement as dependent variables (Y). The unit analysis in this research is 36 P2KP extension assistants in Klaten Municipal on 2010-2013. The technique of data analysis is using descriptive statistics to describe the data about respondents, double linear regression analysis to predict the effect of independent variable on to dependent variable and combined analysis technique to combine the qualitative and quantitative result in this research. The result of the research showed that the role of extension assistant showed significant effect on the success of P2KP movement, that is about 26,2%, and competency showed significant effect on the success of P2KP movement about 10,1%. Totally, the role and competency of extension assistant in Klaten municipal toward P2KP movement categorized as success. P2KP movement in Klaten contributed to support food resilience in Klaten which can be seen from the increase of PPH score at 2010 is 81,6; at 2011 is 83,1; at 2012 is 89,9 and at 2013 is 91,5.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Endang Sriningsih
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S2532
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi H. Sriningsih
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Sriningsih
Abstrak :
Penelitian ini akan melakukan analisa unjuk kerja dari jaringan token ring dengan mode operasi prioritas oleh disiplin reservasi yang diambil dari Standard IEEE 802.5. Hasil simulasi yang akan dilakukan juga pada penelitian ini akan dibandingkan dengan hasil analisa di atas yang akan membuktikan bahwa jaringan yang dibentuk telah memenuhi syarat. Selama beberapa tahun terakhir ini, Lokal Area Network banyak digunakan untuk pertukaran data dan berbagi pakai pada suatu daerah lokasi seperti perkantoran, pabrik, kampus dll. Namun demikian ada batasan jumlah stasiun yang dapat dibangun untuk jaringan tunggal dan jarak yang terbatas. Untuk menaikkan jumlah stasiun atau memperbesar jarak jangkauan jaringan, Lokal Area Network perlu dihubungkan dengan bridge, yaitu suatu stasiun yang mempunyai fungsi khusus seperti untuk pengaturan route dan operasi store and forward untuk pesan-pesan antar jaringan. Pada interkoneksi sistem jaringan token ring, yang mana mempunyai 2 macam pesan (internetwork dan intranetwork) yang terdiri dari beberapa metoda untuk operasi mode prioritas memungkinkan pemberian prioritas tinggi pada bridge yang ada pada jaringan. Salah satu realisasinya adalah gabungan dari beberapa disiplin pelayanan contohnya, apabila stasiun berprioritas tinggi mendapat token bebas, stasiun tersebut dapat mengirim pesan secara exhaustive, sedangkan stasiun dengan prioritas rendah akan mengirim hanya satu pesan untuk setiap kali mendapatkan token. Operasi dengan prioritas yang ditekankan pada penelitian ini adalah operasi prioritas reservasi (disiplin reservasi) yang diambil dari Standard IEEE 802.5. Pada mode operasi prioritas, stasiun yang mempunyai prioritas tinggi (Stasiun ke-1) memesan transmisi berikutnya pada header dari pesan (yang dikirim oleh stasiun berprioritas rendah - stasiun ke-2) bila header pesan melewati stasiun ke-1, kemudian stasiun ke-2 mengirimkan token bebas pada tingkat prioritas tinggi setelah pengiriman pesannya selesai. Stasiun dengan prioritas rendah lainnya tidak dapat mengambil token bebas dan transmisi berikutnya diberikan kepada stasiun ke-1. Hanya setelah seluruh transmisi dari stasiun ke-1 dan stasiun berprioritas tinggi yang lain selesai, token bebas dikembalikan ke stasiun ke-2 dan memberikan token bebas pada tingkat prioritas rendah ke stasiun berikutnya setelah stasiun ke-2. Pada penelitian ini diteliti suatu sistem yang mana stasiun dengan prioritas rendah terhubung pada jaringan token ring. Suatu stasiun dengan prioritas tinggi yang mana diwakili oleh suatu bridge dihubungkan pada jaringan token ring ini dan menerima pelayanan pilihan oleh disiplin reservasi. Untuk penerapan disiplin reservasi terhadap interkoneksi sistem jaringan token ring, dibangun suatu model analitik yang mana terdiri dari stasiun berprioritas rendah dengan buffer tunggal dan satu stasiun berprioritas tinggi dengan buffer tak terhingga yang diwakili oleh suatu bridge. Pada penelitian ini akan dilakukan analisa terhadap stasiun dengan prioritas rendah dan stasiun dengan prioritas tinggi untuk disiplin reservasi. Dengan pendekatan secara analitik ini maka dapat diamati kedua kasus yang mana field reservasi berada pada header (kepala) pesan dan pada trailer (ekor) pesan. Sistem unjuk kerja (waktu tunggu rata-rata dan throughput) dapat diamati dari analisa tersebut dan dibandingkan dengan disiplin gabungan yang mana merupakan metoda alternatif untuk operasi mode prioritas pada jaringan token ring. Simulasi ini dilakukan dengan bahasa pemrograman Turbo S. Dengan adanya bridge dan reservasi prioritas diharapkan daya guna dan unjuk kerja jaringan akan meningkat. ...... This research is considered to analyze the performance of token ring network with priority-mode operation by a reservation discipline which is adopted by IEEE Standard 802.5. The simulation result will be compared with the analytical result above to prove that the network is available. During recent years, local area network have been widely used for high-speed data exchanges and resource sharing located in a single site such as office building, factory, campus etc. However, there is a limit to the number of stations that can be attached to a single network and to the distance the network can span. In order to increase the number of station and/or to extend the distance covered by the network, Local Area Networks should be interconnected by a bridge, which is a station with special function such as routing and store and forward operation for internetwork message. In an interconnected token ring network system where two kind of messages (internetwork and intranetwork message) concist several methods for priority mode operation are possible on each network to give a higher priority to the bridge. The one is realized by a mixture of different service disciplines, for example, the high-priority station transmits messages exhaustively when it captures the free token while other low-priority station can transmit at most one message per token possession. The priority operation which is considered in this research is a reservation priority operation (reservation discipline) which is adopted by IEEE Standard 802.5. In this priority - mode operation, the high priority station reserves the next transmission rights in the header of the message (sent by a low priority station), when the message header passes to the. first station. Then the second station issues the free token at the high-priority level after its transmitting message is returned. Their other low-priority stations cannot seize this free token and the next transmission right is given to the station. Only after all transmission from the first station and other high priority stations have been completed, the free token is return to the second station and it passes the free token at the low priority level to the station immediately downstream of the second station. In this research are considered the system in which the low-priority station and a single high priority station are connected in the token ring network. Then the high priority station which is intended to represent the bridge in interconnected token ring network system, receives preferential service by the reservation discipline. To apply this reservation discipline to an interconnected token ring network system, we construct an analytical model which consist of low-priority station with single buffer and a single high priority station with infinite - buffer, which is intended to represent a bridge. We present an analysis for the low-priority station and for the high priority station in the reservation discipline. By this analytical approach, its can treat both cases where the reservation field reside in the message header and in the message trailer. System performance (mean waiting times and throughput) derive from this analysis are compared to a mixed discipline which is an alternative method for priority mode operation in token ring network.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
A. Endang Sriningsih
Abstrak :
ABSTRAK
FDDI, Fiber Distributed Data Interface merupakan standar jaringan dengan motode akses monggunsKan token ring pada jaringan dengan kecepatan tinggi (Hiigh Speed LAN), yang telah dibakukan dalam standar American National Standards Instiiule's (ANSI) Accredited Standards Committee (ASC) Task Group X3T9.5. Pada penelitian inl dibicarakan unjuk kerja (performance) FDDI pada jaringan dengan integrasi data dan suara, berdasarkan perhitungan-perhitungan secara analitis. Unjuk kerja (performance) diukur berdasarkan penundaan (delay) dan throughput dari Integrasi data dan suara pada jaringan serta jumlah terminal aktif yang dapat ditanganl. Integrasi data dan suara yang dimaksudkan disini adalah transmisi frame data dan frame suara dalam satu jaringan, dimana untuk transmisi data menggunakan transmisi Asynchronous dan untuk suara digunakan transmisi Synchronous. Semoga penelitian dapat meningkatkan pengertian dan pemahaman tentang standar jaringan FDDI khususnya mengenai integrasi data dan suara.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
A. Endang Sriningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Pada hubungan telepon, kadang-kadang ada panggilan yang tidak terjawab, yaitu suatu panggilan yang tidak mendapatkan jawaban dari pelanggan yang dipanggil. Keadaan yang seperti ini cukup merugikan pelanggan telepon dan penyelenggara telepon. Bagi pelanggan telepon, panggilan yang tidak terjawab ini cukup nierugikan karena pelanggan pemanggil gagal untuk mendapatkan/memberikan informasi dari/kepada pelanggan yang dipanggil. Sedangkan bagi penyelenggara telepon, panggilan tidak terjawab ini cukup merugikan karena akan menurunikan SCR (Succesfull Call Ratio) dan tidak menhasilkan pulsa pembicaraan.

Salah satu solusi dari persoalan di atas adalah dengan memasang Alat Penjawab Telepon (Telephone Answering Machine.) pada pesawat telepon. Alat penjawab telepon yang telah banyak dipakai nasyarakat masih berbasis kaset rekorder. Kelemahan utama alat ini adalah tidak dapat memberikan pesan yang berbeda-beda untuk beberapa orang yang berlainan, dimana orang yang tidak berhak tidak dapat mendengarkan pesan yang bukan untuknya.

Dengan pertimbangan bahwa pemakaian komputer jenis PC sudah cukup memasyarakat, maka penelitian ini akan dibuat pra-rancangan alat penjawab telepon berbasis PC. Paling tidak ada 4 hal yang harus bisa dilakukan oleh alat ini, yaitu : 1. Menyimpan beberapa pesan yang berbeda-beda. 2. Mengenali pemanggil melalui suatu prosedur pengenalan. 3. Menyortir pesan yang sesuai untuk disampaikan. 4. Menampung pesan yang disampaikan oleh pemanggil, jika ada. 1606903822 Dengan mengaplikasikan alat penjawab telepon berbasis PC pada saluran telepon, maka diharapkan daya guna telepon dapat ditingkatkan, terutama pada saat ditinggal pergi ataupun pada saat yang bersamaan ada kesibukan lain yang menghalangi untuk melayani panggilan telepon.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>