Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Utami
"Upaya penanganan masalah kesejahteraan sosial merupakan tugas pokok dan fungsi Dinas Bintal dan Kesos Propinsi DKI Jakarta. Salah satu tugas pokoknya adalah menampung dan menyantuni warga yang berada di panti-panti sosial bagi warga yang tergolong terlantar dan tidak potensial. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka populasi PMKS di DKI Jakarta semakin meningkat. Hal ini menyebabkan panti-panti sosial kelebihan beban (over loaded), akibatnya mutu pelayanan belum seperti yang diharapkan. Jenis layanan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pelayanan pada Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya Tebet. Permasalahan yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah: Bagaimana persepsi pengguna jasa (Klien) terhadap kualitas pelayanan Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya Tebet ?
Dengan mengacu kepada pokok permasalahan di atas disusunlah tujuan penelitian sebagai berikut : Menjelaskan persepsi pengguna jasa (klien) terhadap kualitas pelayanan PSBR Taruna Jaya Tebet. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh klien yang tinggal di dalam Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya Tebet sejumlah 115 orang. Untuk mengukur sejauh mana kesenjangan (gap) antara persepsi dan harapan pengguna jasa, maka digunakan variabel sesuai dengan dimensi SERVQUAL yang dikemukakan oleh Zeithmal, Parasuraman dan Berry (1990) yaitu tangible, responsiveness, reliability, assurance dan empathy.
Penelitian menggunakan metode deskriptif dan evaluasi dengan hasil temuan sebagai berikut :
Hasil penjumlahan tingkat Persepsi dari keseluruhan dimensi adalah sebesar 5525 sedangkan hasil penjumlahan tingkat harapan adalah sebesar 7757. Dari angka tersebut maka kesenjangan antara persepsi dan harapan adalah -2232 yang artinya bahwa tingkat persepsi belum memuaskan seperti yang diharapkan.
Hal tersebut disebabkan oleh faktor internal dan ekstemal. Faktor-faktor internal meliputi : rendahnya mutu sumber daya manusia, lemahnya manajemen, pengorganisasian dan kepemimpinan. Sedangkan faktor-faktor eksternal, diantaranya ; kebijakan pimpinan yang lebih banyak memberikan perhatian pada unsur staf, pemberian anggaran yang relatif terbatas, pembagian tugas dan tanggungjawab yang tumpang tindih dan tidak jelas, dan belum adanya tolok ukur baku untuk mengukur kinerja dinas, sehingga sulit diketahui tingkat efisiensi dan efektifitasnya.
Berdasarkan temuan-temuan dan hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis menyarankan agar lebih memperhatikan dan memahami keinginan pelanggan yang membutuhkan layanan, dalam hal ini pelayanan di Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jay a Tebet, Membangun kualitas layanan bukan hanya tugas individu, atau bagian tertentu dalam organisasi, tapi tugas semua individu dari organisasi yang pada gilirannya menuntut pembenahan organisasi. Kualitas merupakan sesuatu yang relatif, kompleks dan senantiasa berkembang, sehingga upaya-upaya untuk mengembangkan, mengimplementasikan dan mengendalikannya secara berhasil perlu dilakukan terus menerus, kontekstual, menyeluruh dan terpadu.

An effort to cope with social welfare issues has become the main tasks and functions of Service Office of Mental Guidance and Social Welfare, the special province of Jakarta. One of its main tasks is to accommodate and donate the residence of social center or those who are classified as homeless and impotence. Along with the increased population in the special province of Jakarta, their number has also increased. This has caused the available social centers overloaded resulting in poor service quality. The type of services referred to in this research is the services of Taruna Jaya youth social center, Tebet. The issues that are going to be analyzed in this research are: How are the perceptions of the customers towards the service quality of Taruna Jaya youth social center, Tebet?
By referring to the above matters, the objective of this research is as follows: clarifying the customers' perceptions towards the service quality of Taruna Jaya youth social center, Tebet. The respondents in this research are all customers staying in Taruna Jaya youth social center, Tebet which amount to 115 people. To measure the gap between the perceptions and the expectations of the customers, the variable of SERVQUAL stated by Zeithmal, Parasuraman and Berry (1990), that is, tangible, responsiveness, reliability, assurance and empathy is used.
The research uses descriptive and evaluative methods with the following results: The calculation result of the perception level from all dimensions amounts to 5525 as for the calculation of the result of expectation level amounts to 7757. From these figures the gap between perception and expectation is 2232, which means that the perception level is not yet satisfactory as expected. This is caused by internal and external factors. The former includes poor human resource quality, weak management, organization and leadership. As for the latter, among others, the management-policy-tends to pay more attention to the staff; the budget is relatively limited; there are overlapping and unclear tasks and responsibilities and the absence of standard parameter to measure service performance makes it difficult to identify the level of efficiency and effectiveness.
Based on the findings and the results obtained in this research the writer suggests that it is necessary to pay more attention to and to understand what the customers wants in the service provision in Taruna Jaya youth social center, Tebet. To build service quality is not only the task of an individual or certain departments in an organization, but it is the task of all individuals in the organization, which, in turn, requires institutional development. The quality is something that is relative, complex and always developed in nature. Therefore, an effort to develop, implement and control in a successful manner needs to be continuously, contextually, wholly and integrated made.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Utami
"Case fatality rate penyakit stroke di RS PMI mempunyai angka tertinggi dibandingkan dengan penyakit lain pada periode tahun 1986 sampai 1988. Umur harapan hidup bangsa Indonesia masih relatif rendah yaitu 56.5 tahun (pada laki-laki) dan akan ditingkatkan menjadi 65 - 68 tahun pada tahun 2000. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi stroke pada laki-laki di RS PMI Bogor. Pencapaian obyek ini dimaksudkan untuk memberikan, bahan masukan Pemerintah guna merumuskan langkah-langkah intervensi pencegahan penyakit stroke, khususnya di Bogor.
Pengumpulan data sekunder dilakukan pada bulan April - Juli 1989 pada 72 kasus stroke dan 72 kontrol (penderita the paru) mencakup periode tahun 1986 - 1988. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisa pasangan, stratifikasi, dan multiple logistic reoresion by conditional method.
Hasil penting yang didapatkan dari penelitian ini adalah bahwa faktor hipertensi dan hiperglikemi dibuktikan mempunyai hubungan positif dengan stroke. Faktor hiperkolesterolemi tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan stroke. Faktor hipertensi merupakan faktor yang paling dominan mampu menimbulkan stroke. Faktor hipertensi dan hiperglikemi ini mempunyai pengaruh dose respone terhadap stroke. Makin tinggi tensi dan kadar glukosa darah makin tinggi pula risiko stroke.
Diusulkan beberapa alternatif intervensi pencegahan penyakit stroke, di Bogor. Misalnya dengar mengadakan skrining, pengontrolan dan pelayanan penderita hipertensi dan hiperglikemi, memberikan penyuluhan rutin kepada masyarakat luas tentang bahaya hipertensi dan Cara mendapatkan pelayanan yang baik dan murah, meningkatkan ketrampilan aparat kesehatan dalam menangani kasus penyakit hipertensi dan hiperglikemi. Sasaran intervensi dalam penelitian ini terbatas pada laki-laki dengan umur 40 tahun atau lebih."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Utami
"Dalam Tesis ini yang mengambil judul "PERMOHONAN HAK GUNA BANGUNAN DALAM RANGKA PENGADAAN TANAH OLEH DEVELOPER (Studi Kasus PT. Piradania di Bekasi)" sebagai salah satu bentuk hukum dalam hukum pertanahan di Indonesia. Dimana dalam pelaksanaannya mempunyai peraturan tersendiri yaitu mengacu kepada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 1993 yang diperbaharui dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2005. Beberapa masalah pokok yang harus diteliti dan memperoleh perhatian dalam kajian tesis antara lain mengenai: Bagaimana pelaksanaan peraturan-peraturan untuk memperoleh tanah yang diperlukan dalam rangka menyediakan tanah bagi perumahan masyarakat yang akan dibangun oleh Perseroan Terbatas PT. PIRADANIA di Bekasi? Bagaimana mengatasi masalah-masalah yang timbul dari pelaksanaan peraturan perundang-undangan tentang pertanahan dalam rangka menyediakan tanah bagi perumahan masyarakat yang akan di bangun tersebut? Terutama pengadaan tanah oleh pihak swasta yang dalam hal ini pihak developer agar menjalankan ketentuan-ketentuan secara efektif sehingga kepentingan perseroan dan kepentingan masyarakat tidak bertentangan.
Penelitian yang dipergunakan dalam penulisan tesis ini adalah normatif empiris, dengan jenis data primer dan sekunder. Untuk itu dilakukan pengumpulan data dengan penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan yang diharapkan dapat menjabarkan apakah pihak-pihak yang terkait berada dalam posisi yang diperintahkan oleh undangundang. Di samping itu penelitian ini diharapkan dapat mendorong pemerintah untuk dapat mengembangkan lagi Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang telah menunjang, agar lebih dapat diperluas lagi peraturan-peraturan yang tidak memberatkan masyarakat pada umumnya, sehingga di dalam pelaksanaannya di lapangan tidak lagi ditemukan ketidakseimbangan hak dan kewajiban antara masyarakat umum atau developer dan pemerintah. Dalam Peraturan perundangan-undangan tentang tanah di dalam masyarakat Indonesia masih banyak yang perlu dikaji lagi oleh pemerintah dalam membuat peraturan, dan perlu pengawasan lapangan yang ketat- oleh pemerintah agar pelaksanaan peraturan jadi efektif seperti yang diharapkan karena pembenahan dalam peraturan pertanahan untuk pemilikan tanah bagi masyarakat umum yang dicanangkan oleh pemerintah adalah sangat penting bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T16318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Utami
"Tinjauan Hukum Terhadap Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Fidusia atas Hak Merek pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, di latar belakangi banyaknya para usahawan yang membutuhkan dana cukup besar untuk menjalankan kegiatan usahanya, sehingga dengan adanya kredit diharapkan menjadi modal usaha, namun untuk mendapatkan kredit pihak debitur harus menyerahkan jaminan. Berdasarkan latar belakang tersebut dirumuskan beberapa pokok permasalahan antara lain Bagaimana eksistensi Hak Merek sebagai jaminan fidusia dalam pemberian kredit?, Adakah perlindungan hukum terhadap Bank BNI 46 yang terikat dalam suatu perjanjian pemberian jaminan berupa Hak Merek? dan Apakah upaya eksekusi yang dilakukan Bank BNI 46 untuk mengambil pelunasan hutang Debitor jika terjadi wanprestasi?
Dalam menganalisis masalah penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normative. eksistensi Hak Merek dapat diketahui dari ada atau tidaknya nilai dari Hak Merek dan Hak Merek harus telah terdaftar dalam Daftar Umum Merek pada Dirjen HAKI dengan bukti pendaftaran Sertipikat Merek, sehingga Bank BNI 46 mendapat perlindungan hukum apabila Hak Merek tersebut telah terdaftar dalam Daftar Umum Merek pada Dirjen HAKI, karena hanya Hak Merek terdaftar saja yang dilindungi Undang-Undang dan akan membawa akibat hukum pada pihak ketiga. Hak Merek yang sudah terdaftar memudahkan Bank BNI 46 mengeksekusi untuk mengambil pelunasan hutang Debitur jika terjadi wanprestasi dengan mendaftarkan Akta Jaminan Fidusia atas Hak Merek pada Kantor Pendaftaran Fidusia dan mencatatkan pengalihan Hak Merek dalam Daftar Umum Merek pada Dirjen HAM menjadi alas nama pemegang hak Baru (Bank BNI 46) dan mengeksekusi sesuai dengan ketentuan Undang-Undang.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas disimpulkan eksistensi Hak Merek sebagai jaminan kredit dapat diterima Bank BNI 46 apabila Hak Merek mempunyai nilai dan terdaftar dalam Daftar Umum Merek di Dirjen HAKI, Bank BNI 46 mendapat perlindungan hukum karena Hak Merek tersebut telah terdaftar, sehingga memudahkan eksekusi dengan mendaftarkan dan mencatatkan pengalihan Hak Merek dalam Daftar Umum Merek pada Dirjen HAKI menjadi atas nama Bank BNI 46. Dalam perkembangan hendaknya semua Hak atas Kekayaan Intelektual dapat dijadikan jaminan kredit Berta Pemerintah segera membuat peraturan yang mengatur tata cara pembebanan Hak atas Kekayaan Intelektual supaya jelas pengaturannya.

The legal review conducted towards the fiduciary guarantee over the brand right of PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. was caused by the immense number of the entrepreneurs needing huge amount of capital to run or expand their business. The credit provided by the bank is definitely expected to be an aid for them to do the thing mentioned. However, in attaining a credit, an applicant should fill the requirements, such as that the applicant should hand a guarantee to the creditor. Such a matter inspires the formulation of several problems to be addressed in this research, that are: how is the existence of the Brand Right as a fiduciary guarantee in a credit grant? Is there any legal protection towards Bank BNI 46 which is bound by a guarantee grant agreement in form of Brand Right, and what would be the execution effort conducted by Bank BNI 46 to take the payment, in case the debtor commit a violation to the agreement?
In analyzing this matter, the writer applies a juridical normative approach method. We can trace whether a brand right exist or not by identifying whether there is any value of the brand right, and by figuring out whether the brand right also have been registered in the General List of Brand on the Directorate General of Intellectual and Property Rights (IPR), since it is only the registered brand right which is to be protected by the law, as well as is able bring a legal impact to the third party. A registered brand right will ease Bank BNI 46 to take the debt payment for the debtors in case of any hitch, by registering the fiduciary guarantee certificate on brand right to the fiduciary registration office, and by registering the transfer of the brand right to the new owner into the general list of brand in the Directorate General of IPR. Bank BNI 46 has been legally protected since it has registered, which enables it to execute such a thing by registering the transfer in the general list of brand in the directorate general of trips on behalf of Bank BNI 46.
As for recommendation, the writer would like to suggest that all Intellectual Property Rights should be able and allowed to be a credit guarantee, while the government should formulate a law regulating the mechanism of the imposing of rights of the IPR in order to ensure the clearness of the procedure as well as the effectiveness."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T19574
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Itah Sri Utami
"Latar belakang: Jemaah haji yang berangkat ke tanah suci harus melalui pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan istithaah kesehatan. Namun tingginya jemaah berusia lanjut ikut berpengaruh pada tingginya angka morbiditas dan mortalitas jemaah haji Indonesia di tahun 2017. Studi ini merupakan suatu penelitian untuk mengetahui penyebab kematian jemaah haji dalam penerbangan tahun 2017.
Metode: Desain penelitian ini adalah kualitatif, secara khusus metode ini mengikuti langkah-langkah verbal auotopsy dengan narasumber dokter tenaga kesehatan haji yang menangani kasus kematian di penerbangan, serta data-data pemeriksaan yang ada, serta wawancara dengan pusat kesehatan haji.
Hasil: Sepuluh kematian dalam penerbangan dilaporkan dalam laporan haji 2017, dimana sembilan kematian terjadi saat kembali ke tanah air. Sepuluh kasus kematian penerbangan dilaporkan pada tahun 2017, di mana sembilan kasus terjadi selama penerbangan kembali ke Indonesia. Berdasarkan wawancara dengan narasumber penyebab kematian terjadi hipoksia sebagai akibat dari (1) anemia, yang tidak diobati, (2) penyakit jantung; (3) Penyakit paru obstruktif kronik. Ada kemungkinan satu emboli paru karena trombosis vena dalam yang melepaskan ke aliran darah. Hipoksia sebagai faktor aerofisiologis, terjadi pada jemaah haji dengan risiko tinggi jantung, paru, SSP, DVT. Kurangnya pemahaman terhadap hipoksia dan risikonya termasuk penanganan yang adekuat berkontribusi terhadap terjadinya kematian pada jemaah dipenerbangan haji. Skrining yang dilakukan dalam pemeriksaan I dan II masih belum memperhatikan hal-hal yang terkait tentang penerbangan. Padahal jemaah haji akan terpapar lama dikondisi yang pada dasarnya tidak fisiologis di dalam lingkungan pesawat. Secara khusus pengetahuan petugas kesehatan terhadap risiko dalam penerbangan perlu ditingkatkan.

Background: Pilgrims who went to holy land had to undergo health examination and stated "istitaah". However because of the high number of the elderly that contributed to the morbidity dan mortality of the pilgrims from Indonesia in 2017. This purpose of this study was describe the cause of in flight mortality in 2017.
Method: The study design was qualitative, specifically following the method of verbal autopsy with medical doctor who handle that cases as the resource persons, we assessed the available data of the cases and also interviewed the pilgrim health center at the ministry of health.
Result: Ten cases in flight mortality were reported in 2017, where nine cases occurred during return flight to Indonesia. Based on the interview with the resource person cause of death was hypoxia happened as a result of (1) anemia, which was untreated; (2) heart diseases; (3) Chronic obstructive pulmonary diseases. There was a possibility of one pulmonary embolism due to deep vein thrombosis that release to the blood stream. Hypoxia as an aerophysiological factor, occurs in pilgrims with a high risk of heart, lung, CNS, DVT. Lack of understanding about hypoxia, the risk and adequate treatment, contributed to the in flight mortality among the pilgrims. The first and the second screening had not yet put attention to identify the risk of flying.In fact, the pilgrims were exposed quite long in an nonphysiologic environment inside the cabin. In particular there was a need to improve the knowledge on risks in aviation.
Conclusion: Aerophysiologyc factor that to inflight mortality of pilgrims in 2017 where hypoxia dan pulmonary embolism. The health system was not optimal, The health service system has not been implemented optimally, special training and assistance in aviation medicine is required."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Utami
"Tujuan penelitian ini, memberi pemahaman baru tentang pemikiran Kartini dalam 'Door Duisternis tot Licht ', Gedachten Over en Voor Her Javaansche Volk', yang diterjemahkan dalam Surat-Surat Kartini, Renungan untuk dan tentang Bangsanya (SSK), dengan memaknai adanya kesadaran poskolonial yang memperjuangkan tiadanya ketidakadilan, pembodohan, pemiskinan, dan diskriminasi, untuk kepentingan bangsa (Jawa). Dengan menggunakan metode Hermeneutika Fenomenologi Paul Ricoeur melalui tahapan distansiasi, interpretasi, dan aprosiasi, teks SSK dianalisis secara kritis dengan titik berangkat mengulas subyektivitas Kartini yang merupakan konstruksi dari realitas dunia Jawa dan dunia Eropa, yang merupakan etre au Monde dengan menggunakan teori fenomenologi eksistensial dari Maurice Merleau Ponty. Subyektivitas ini terarah pada wacana poskolonial dalam Lebenswelt Kartini, yang sesuai dengan teori-teori poskolonial dari Edward Said, Gayatri Spivak, dan Homi K. Bhabha. Hal ini membuktikan kebenaran Thesis Statement penelitian ini. Pemahaman baru ini dapat merefleksikan makna pemikiran Kartini, yaitu perlunya kesadaran pada kepentingan bangsa dalam membentuk nasionalisme yang kukuh.

This research is aimed to give a new understanding on Kartini's thought in 'Door Duisternis tot Licht', Gedachten Over en Voor Het Javaansche Volk', which was translated into 'Surat-Surat Kartini, Renungan Untuk dan Tentang Bangsanya' (SSK), by signifying postcolonial's consciousness against the effort of empoverishing and uneducating, and eliminating unfairness and discrimination, in the interest of the nation (Javaneese). Employing Paul Ricoeur's Hermeneutical Phenomenology method through distanciation, interpretation, and apropriation, the SSK's text is examined critically with starting point on explaining Kartini's subjectivity that was constructed by 'Javanese world and European world', which was her titre au Monde by using Maurice Merleau Ponty's Existential Phenomenonology. Kartini's subjectivity is constituted intentionally upon Postcolonial discourse in Kartini's Lebenswelt in compliance with Postcolonial theories of Edward Said, Gayatri Spivak, and Homi K. Bhabha. It meant that the thesis statement of this research is valid. This new understanding can reflect the meaning of Kartini's thought, which is our consciouness on nation's importance in building a sturdy nationalism."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T25917
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Utami
"Disertasi ini membentang pemikiran Edward Said tentang diskursus orientalisme, imperialism baru, kesadaran kritis, dan humanisme sekuler, sebagai pijakan untuk membahas perlunya kesadaran pascakolonial sebagai strategi untuk mengatasi konflik global yang disebabkan adanya pembedaan dan perbedaan identitas serta adanya penjajahan pikiran akibat dari hegemoni budaya yang dirasukkan pada warga bangsa yang pernah mengalami penjajahan kolonial melalui kekuatan media massa Barat/Amerika Serikat. Edward Said mengemukakan konsep contrapuntal untuk menguatkan strategi tersebut dalam mencapai worldliness humanism. Disertasi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan hermeneutika radikal. Secara ringkas rumusan permasalahan dalam disertasi ini adalah bagaimana melalui pemikiran Edward Said dapat menjelaskan pentingnya kesadaran paskolonial sebagai strategi untuk pencerahan dalam mengatasi penjajahan pikiran dan apakah konsep contrapuntal dan worldliness humanism dapat menjadi konsep penting dalam mengatasi konflik global pada saat ini.

This dissertation elaborates Edward Said's thought of discourse of Orientalism, new imperialism, critical consciousness, and secular humanism. These are as a basis to explain the need for post-colonial consciousness as a strategy to address global conflicts caused by distinctions and differences of identities and the colonizing of mind due to the cultural hegemony through the power of the Western / United States media, that penetrates to the citizens of a nation that had have experienced of colonial rules. Edward Said argued that contrapuntal concept could strengthen the strategy in achieving worldliness humanism. This dissertation uses qualitative research methods and radical hermeneutics. In short, the problems are how through Edward Said's notion to explain the importance of post-colonial consciousness as a strategy to overcome the enlightenment in overcoming of colonized of mind and whether the concept of contrapuntal and worldliness humanism become an important concept in dealing with the current global conflict."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2013
D1392
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Utami
"Sesoot (G. picrorrhiza Miq.) merupakan sumber daya hayati yang memiliki potensi sitotoksik terhadap sel kanker payudara. Potensi ini memberikan peluang untuk penatalaksanaan kanker payudara melalui permodelan doksorubisin dan kombinasinya dengan sampel herbal. Penelitian ini untuk membuktikan potensi antikanker payudara terhadap sel MCF-7 dan T47D dari daging buah dan kulit buah sesoot (G. picrorrhiza Miq.) yang selanjutnya disebut buah. Telah dilakukan karakterisasi sampel secara kimia dan biomolekuler sehingga menghasilkan sampel terkarakterisasi, GpKar. Sitotoksisitasnya ditentukan dengan metode MTT (3-[4,5-dimethylthiazol-2-yl]-2,5 diphenyl tetrazolium bromide) Assay, lalu dilakukan uji kombinasi dengan doksorubisin untuk mendapatkan Combination Index (CI). Pengamatan induksi apoptosis dilakukan dengan metode Double Staining dan ekspresi protein Caspase 3 dengan metode Enzyme-linked Immunosorbent Assay (ELISA). GpKar memiliki LC50 terhadap larva Artemia salina Leach sebesar 21,110 μg/mL (paling kecil di antara 15 sampel lainnya). Pada uji terhadap sel Vero dengan konsentrasi 250 μg/mL hanya mematikan 11,844 %, tetapi mematikan sel T47D 50,825 % dan MCF-7 31,743 %. Kombinasinya dengan doksorubisin menghasilkan efek sinergis dalam mematikan sel MCF-7 pada konsentrasi 0,200 μg/mL doksorubisin dan konsentrasi GpKar maksimal 125,238 μg/mL (1/4 IC50) juga terhadap sel T47D pada konsentrasi 0,200 μg/mL doksorubisin dan konsentrasi GpKar maksimal 61,799 μg/mL (1/4 IC50). GpKar mempengaruhi induksi apoptosis pada konsetrasi 500,951 μg/mL (1 IC50) dengan menghasilkan persentasi kematian sel MCF-7 paling tinggi yaitu 99 % dan terhadap Sel T47D sebesar 91 %, pada konsentrasi 61,799 μg/mL (1/4 IC50) sedangkan terhadap sel Vero dapat menghasilkan persentase kematian paling rendah yaitu 2,100 % pada konsentrasi 132,943 μg/mL (1/4 IC50). Kombinasinya dengan doksorubisin menghasilkan persentase kematian yang lebih rendah akibat induksi apoptosis. GpKar dan kombinasinya dengan doksorubisin mampu meningkatan konsentrasi protein Caspase 3.

Sesoot (G. picrorrhiza Miq.) is a medicinal plant which has cytotoxic activity against breast cancer cells. This potency provides the opportunity for treatment of breast cancer through doxorubicin modelling and its combination with herb. This study was done to prove the anti-breast cancer potency of the fruit and the hull of sesoot (G. picrorrhiza Miq.) hereinafter referred to as the fruit against MCf-7 cell and T47D cell. Chemical and Biomolecular Characterizations were done to obtain the characterized sample of GpKar. The cytotoxicity effect was determined using the method of MTT (3-[4,5-dimethylthiazol-2-yl]-2,5 diphenyl tetrazolium bromide) Assay, and the combination test with doxorubicin resulting the Combination Index (CI). The apoptotic induction was observed using Double Staining Method and the Caspase 3 protein expression was observed using the method of Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA). The LC50 of GpKar against the larvae of the Artemia salina Leach was 21.110 μg/mL (the least among 15 samples). The Gpkar concentration of 250 μg/mL was the least toxic in term of mortality against Vero cell (11.844 %), but toxic in term of mortality against T47D cell (50.825 %) and MCF-7 cell (31.743 %). The combination with doxorubicin resulted in the synergystic effect against MCF-7 cell (0.200 μg/mL doksorubicin with the maximum GpKar concentration of 125.238 μg/mL (1/4 IC50)) and also against T47D cell (0.200 μg/mL doxorubicin with the maximum GpKar concentration of 61.799 μg/mL (1/4 IC50)). GpKar induced the apoptosis at the concentration of 500.951 μg/mL (1 IC50) resulting the mortality percentage of the MCF-7 cell up to 99 % and up to 91 % against T47D cell at the concentration of 61.799 μg/mL (1/4 IC50) of GpKar, whereas the concentration of 132.943 μg/mL (1/4 IC50) of GpKar resulted in the lowest mortality percentage against Vero cell which was 2.100 %. The combination of GpKar with doxorubicin resulted in the lower mortality percentage as the consequence of apoptotic induction. GpKar and its combination with doxorubicin increased the concentration of the Caspase 3 protein."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2014
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Utami
"Rumah sakit adalah suatu sarana untuk pelayanan kesehatan nlasyarakal yang menangani proses pendeteksian, penyembuhan, perawatan dan pemulihan penyakit, baik secara fisik maupun psikologi. Rumaah sakit yang khusus melayani pasien anak dengan proses penyembuhan yang tidak hanya niengandalkan pengoba tan fisik namun juga melalui dukungan psikologis di lingkungan sekitarnya, dirasa semakin perlu, mengingat kemakmuran dan kesadaran akan kesehatan masyarakat telah semakin nteningkat. Dengan perancangan suatu rumah sakit anak yang mempertimbangkan aspek psikologi selain fisik, diharapkan dapat ikut meningkatkan tingkat kesehatan anak dan memenuhi kekurangan fasilitas kesehatan anak khususnya di wilayah Jakarta Selatan ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Utami
"Cakupan ASI eksklusif pada 3 tahun terakhir pada Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo masih rendah bila dibandingkan dengan target Kementerian Kesehatan RI yaitu kurang dari 80. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2017. Desain penelitian ini cross sectional dengan sampel ibu yang memiliki bayi usia 6-24 bulan.
Dari hasil penelitian diperoleh perilaku pemberian ASI eksklusif hanya sebesar 34,6 . Dari 11 variabel yang diteliti terdapat 5 variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif yaitu pengetahuan ibu, sikap ibu, IMD Inisiasi Menyusu Dini, dukungan suami dan dukungan petugas kesehatan.
Hasil penelitian menyarankan mengenai upaya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan pertama melahirkan. Upaya peningkatan pengetahuan dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan serta tidak hanya kepada ibu hamil dan menyusui saja, namun terhadap suami, keluarga dan masyarakat, agar masyarakat sadar dan mempunyai sikap positif tentang pentingnya memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan.

The Achievement of exclusive breastfeeding in the last 3 years at Puskesmas Kecamatan ePasar Rebo is lower than the Ministry of Health 39 s target less than 80 . The purpose of this study is to determine the factors associated with exclusive breastfeeding behavior in Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo East Jakarta, 2017. The design of this study cross sectional with a sample of mothers who have babies aged 6 24 months.
Based on this research, the behavior of exclusive breastfeeding is only 34,6 . From 11 variables studied, there are 5 variables that have significant relationship with exclusive breastfeeding behavior that is mother 39 s knowledge, mother attitude, IMD Early Breastfeeding Initiation , husband support and health officer support.
The results suggest about efforts to conduct health promotion about the importance of giving exclusive breastfeeding to babies during the first 6 months of childbirth. Also, this health promotion are conducted thoroughly and continuously and not only to pregnant and lactating mothers, but to husbands, families and communities, so that people are aware and have a positive attitude about the importance of giving exclusive breastfeeding to babies for 6 months.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>