Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R. Siti Lestari
"Terdapat hubungan yang erat antara etika bisnis dan persaingan usaha. Terdapatnya aspek hukum dan aspek etika bisnis sangat menentukan terwujudnya persaingan yang sehat. Munculnya persaingan yang tidak sehat disebabkan karna peranan hukum dan etika bisnis dalam persaingan usaha belum berjalan sebagaimana mestinya. Dalam bisnis, terjadi persaingan yang ketat, yang kadang-kadang menyebabkan pelaku usaha menghalalkan segala usaha untuk memperoleh keuntungan usaha dan memenangkan persaingan.
Etika bisnis adalah perwujudan dari nilai-nilai moral. Hal ini disadari oleh sebagian besar pelaku usaha, karena mereka akan berhasil dalam kegiatan bisnisnya jika mengindahkan prinsip-prinsip etika bisnis. Jadi penegakan etika bisnis penting artinya dalam upaya menegakkan iklim persaingan sehat yang kondusif di Indonesia, penegakan etika bisnis dalam persaingan usaha semakin berat. Kondisi ini semakin sulit dan komplek, karena banyaknya pelanggaran terhadap etika bisnis oleh para pelaku bisnis itu sendiri, sedangkan pelanggaran etika bisnis tersebut tidak dapat diselesaikan melalui jalur hukum karena sifatnya yang tidak mengikat secara hukum.
Kondisi etika bisnis di kalangan pengusaha Indonesia sangat memprihatinkan seperti misalnya tampak pada adanya keserakahan, kolusi, korupsi, dan nepotisme yang menyebabkan timbulnya pengusaha besar atau kelompok pengusaha besar atau konglomerat, yang mengalahkan pengusaha kecil dan konsumen. Timbullah praktek bisnis curang seperti monopoli, oligopoli, kartel, dan sebagainva.
Upaya ke arah terbentuknya persaingan sehat dan penegakan etika bisnis, telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan mengeluarkan dua buah undang-undang, yaitu Undang-Undang Anti Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Persaingan usaha yang sehat akan menjamin keseimbangan antara hak-hak produsen dan konsumen. Indikator dari persaingan sehat adalah tersedianya banyak produsen, harga pasar yang ditentukan berdasarkan keseimbangan antara permintaan dan penawaran, dan peluang yang sama dari setiap usaha, dalam bidang industri dan perdagangan.
Adanya persaingan usaha yang sehat, akan menguntungkan semua pihak termasuk konsumen dan pengusaha kecil, dan produsen sendiri, karena akan menghindari terjadinya konsentrasi kekuatan pada satu atau beberapa usaha tertentu. Tanpa kepastian hukum, maka mekanisme pasar akan terancam. Adanya hukum yang pasti akan memelihara ketertiban pasar dan menjamin transparansi pasar.
Tesis ini bertujuan untuk mengkaji relevansi etika bisnis dengan persaingan usaha di Indonesia, dan apa aspek hukum dari adanya persaingan tidak sehat terhadap konsumen dan pengusaha kecil Iainnya. Juga bagaimana aspek hukum yang timbal dengan diundangkannya Undang-Undang Anti Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat dan Undang-Undang tentang Perlindungan Konsuumen yang akan diberlakukan pada tahun 2000 yang akan datang. PeneIitian ini bersifat yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000
T3913
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Lestari
"Dalam upayanya untuk meningkatkan penerimaan pajak, pemerintah melakukan ekstensifikasi Wajib Pajak dan intensifikasi obyek pajak. Salah satu usaha ekstensifikasi dan intensifikasi tersebut adalah pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak di lokasi usaha terhadap Orang Pribadi Pengusaha Tertentu yang mempunyai lokasi usaha di sentra perdagangan atau perbelanjaan atau pertokoan atau mal atau plaza atau kawasan industri atau sentra lainnya, serta kewajiban untuk membayar Pajak Penghasilan Pasal 25 sebesar 2% dari peredaranusaha tiap bulan di masing-masing lokasi usaha tersebut, di mana pembayaran ini diperlakukan sebagai pajak final.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kebijakan ini telah memenuhi azas keadilan. Di samping itu juga ditujukan untuk mengetahui bagaimana implementasi kebijakan ini pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Gambir Dua. Pembuatan suatu kebijakan perpajakan harus memperhatikan azas-azas perpajakan. Salah satu azas perpajakan yang harus dipegang teguh adalah azas keadilan. Suatu pemungutan pajak adalah adil, apabila orang-orang yang berada dalam keadaan ekonomis yang sama dikenakan pajak yang sama, sedang orang-orang yang keadaan ekonomisnya tidak sama diperlakukan tidak sama, setara dengan ketidaksamaannya itu. Apabila azas keadilan ingin diterapkan dalam sistem pajak penghasilan, maka baik syarat keadilan horizontal maupun syarat keadilan vertikal harus dipenuhi. Tingkat keadilan (fairness) yang tinggi dalam sistem perpajakan akan memicu setiap individu untuk patuh secara sukarela.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara terhadap para informan yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi pengusaha Tertentu. Informan dipilih dari pihak fiskus dan Wajib Pajak. Dari pihak fiskus wawancara dilakukan dengan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Gambir Dua, Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi, Kepala Seksi Ekstensifikasi, dan salah seorang petugas seksi ekstensifikasi. Selain itu kajian dokumentasi yang merupakan data sekunder juga dilakukan terhadap berbagai dokumen yang relevan. Kewajiban pendaftaran di setiap lokasi usaha bagi Wajib Pajak orang pribadi pengusaha tertentu sebenarnya sudah tepat dan dapat membawa pada keadilan, tetapi adanya pengecualian bagi pedagang kendaraan bermotor dan restoran menyebabkan timbulnya ketidakadilan. Selanjutnya pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 25 yang ditetapkan sebesar 2% dari peredaran bruto serta diperlakukan sebagai pajak final juga tidak memenuhi azas keadilan dengan tidak terpenuhinya lima syarat keadilan horizontal dan dua syarat keadilan vertikal.
Pada tingkat implementasi, ketidakadilan tersebut membawa kepada banyaknya ketidakpatuhan pada kebijakan ini. Dari sisi kantor pajak, lemahnya law enforcement, yang antara lain ditandai dengan tidak adanya sanksi bagi Wajib Pajak yang tidak memenuhi kewajibannya sesuai kebijakan ini, juga memiliki andil dalam membuat ketidakpatuhan Wajib Pajak. Selanjutnya ketidakpatuhan ini dapat membawa pada ketidakadilan dalam implementasi peraturan, karena Wajib Pajak yang berada dalam kondisi sama mendapat perlakuan perpajakan yang berbeda.

In its effort to increase the income tax, the government has conducted taxpayers expansion and tax base intensification. One of the expansion and intensification effort is to give Taxpayer Identification Number (NPWP) to each of certain entrepreneur person having shop in a trading or shopping centre or stores or mall or plaza or industrial area or other centre, as well as the obligation to pay income tax Article 25 at 2% of gross revenue per month in respective business location. The payment is treated as final tax.
This research is made to find out whether this policy has met the requirement of equity principle. In addition it is also aimed to recognize how the implementation of this policy at Pratama District Tax Office of Jakarta Gambir Dua. Determining a tax policy should comply with taxation principles. One of the tax principles that must be obeyed is the equity principle. A tax collection is considered fair if those who are in equal economic condition were imposed with equal tax, while those who are in unequal economic condition were treated unequal, relative to its difference. If equity principle would be applied in income tax system, then both horizontal equity requirements and vertical equity requirements should be fulfilled. The high fairness level in tax system will motivate every taxpayer to comply voluntarily.
This research used descriptive qualitative method. Primary data collection was conducted through interview with informants having knowledge and experience on individual taxpayer of certain enterpreneurs. Informants were selected from tax officers and taxpayers. Interview with the tax officers were conducted with the Head Officer of KPP Pratama Jakarta Gambir Dua, head of supervision and consultancy section, head of expansion section, and one of the expansion section officer. In addition documentation evaluation representing secondary data was also conducted on various documents. The obligation to register for each business location for individual taxpayer of certain entrepreneur actually is proper and can direct to equal treatment, but the fact that motor vehicle and restaurant enterpreneu were excluded from this obligation make it become unfair. Further the imposition of income tax Article 25 at 2% of gross revenue and treated as final tax does not fulfill equity principle, in the way that it does not fulfill five requirements of horizontal equity and two requirements of vertical equity.
In implementation level, the inequality can caused much incompliance with this policy. From the tax office side, the weakness of law enforcement, among of them s indicated by none penalty for the tax violator pursuant to this policy, also contribute in creating taxpayer incompliance. Further this incompliance may caused unfairness in policy implementation, because taxpayer in similar condition get different treatment in tax area."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24565
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
R. Siti Lestari
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1998
TA3658
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Lestari
"ABSTRAK
Praktik klinik keperawatan anak menuntut mahasiswa berpikir cepat dan dinamis untuk merespon situasi yang ada di lahan praktik. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan secara mendalam pengalaman mahasiswa yang melaksanakan refleksi sebagai strategi pembelajaran mandiri untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada praktik profesi keperawatan anak. Metode yang digunakan yaitu kualitatif multiple instrumental case study. Partisipan berjumlah 11 orang melaksanakan refleksi selama 3 minggu menggunakan Model PiKir 5D. Pengumpulan data melalui studi dokumen, kuesioner evaluasi diri pre dan post refleksi, dan focus group discussion FGD . Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan level refleksi, sebagian besar partisipan mampu mencapai level critical reflector. Hasil evaluasi diri post refleksi partisipan merasakan peningkatan kemampuan berpikir kritis. Hasil FGD diperoleh 6 tema yaitu proses adaptasi refleksi 5D; fasilitasi model PiKir 5D; kesadaran diri; meningkatkan kemampuan berpikir kritis; meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap; serta meningkatkan kepercayaan diri. Kesimpulan penelitian ini yaitu refleksi dapat dijadikan sebagai strategi pembelajaran mandiri untuk meningkatkan berpikir kritis mahasiswa. Saran peneliti, institusi pendidikan keperawatan menerapkan refleksi sebagai strategi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa.

ABSTRACT
Clinical practice of pediatric nursing requires students to think quickly and dynamically to respond the situations in clinical area. The objective of the study was to describe the experience of students who carried out reflection as self learning strategies to improve critical thinking skills for students in internship program of pediatric nursing. The method of this study was qualitative using multiple instrumental case study approach. The number of the participants in this study was 11 participants carried out reflection practice for 3 weeks using PiKir 5D model. The collection of data through three ways, document study, self evaluation questionaire pre and post reflection, and focus group discussion FGD . The result of the study showed that the level of reflection had improved some participants were able to achieve a critical reflector level. The result of self evaluation through participants noticed an improvement in critical thinking skill. FGD rsquo s results was obtained 6 themes that are adaptation process of PiKir 5D Model facilitation of PiKir 5D Model self awareness improvement of critical thinking improvement of knowledge, skill, and attitude improvement of self confidence. The conclusion of the study was the reflection can be used as self learning strategies by students to enhance their critical thinking skills. The researchers suggest that the institution of nursing education apply reflection as a strategy to improve students 39 critical thinking skills."
2017
T46938
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Lestari
"Pemenuhan kebutuhan cairan merupakan bagian penting dalam proses asuhan keperawatan pada anak dengan penyakit infeksi. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak dengan kasus infeksi yang mengalami defisit volume cairan melalui pendekatan teori Self-care Orem. Teori Self-care orem diaplikasikan pada 5 kasus kelolaan. Pengkajian dilakukan berdasarkan gangguan pada universal self-care, ketidakmampuan self-care agency, dan defisit self-care. Intervensi dan implementasi keperawatan ditujukan untuk meningkatkan pasien sebagai self-care agent, memenuhi kebutuhan self-care dan menurunkan self-care deficit melalui method of helping sesuai dengan ketidakmampuan total, partial, dan suportif. Penerapan Evidence Based Nursing Practice berupa praktik reflektif menggunakan Model PiKir 5D sebagai strategi meningkatkan peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dengan masalah cairan maupun masalah lain yang muncul pada anak. Reflektif dapat digunakan sebagai strategi untuk meningkatkan peran perawat dalam memenuhi kebutuhan cairan.

Fluid needs fulfillment is an important part in the process of pediatric nursing care with infectious diseases. This final study was to provide an illustration of nursing care in children with cases of infections that have fluid volume deficit through Orem's Self-care Theory. The Orem's Self-care theory was applied to 5 cases of nursing care. Assessments were conducted on the basis of impairments in universal self-care, inability of self-care agents, and self-care deficits. Nursing interventions and implementation are aimed at improving patients as self-care agents, helping self-care needs and lowering self-care deficits through method of helping in accordance with total, partial, and supportive disabilities. The Evidence Based Nursing Practice uses the reflection of the PiKir 5D Model as a role-enhancing strategy in providing nursing care with potential problems and other problems that arise in children. Reflection can be used as a strategy to increase the role of nurses in supplying fluid needs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library