Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"Tabun 1960-an di Amerika ditandai dengan munculnya beberapa gerakan yang muncul dari berbagai kelompok masyarakat yaitu kulit hitam, wanita, kaum gay & lesbian, pemuda, Chicanos & Indian. Gerakan-gerakan tersebut pada dasarnya memperjuangkan persamaan hak di semua bidang kehidupan masyarakat. Salah satu gerakan yang muncul dari kalangan anak muda adalah budaya tanding, yang berkembang di Amerika pada tahun I960-an. Wujud budaya tanding itu sendiri terlihat dalam beberapa ha/ yaitu musik rock, seks bebas, pemakaian obat-obatan terlarang dan mistisisme religius, media underground, juga communal living. Semua wujud budaya tanding ini hadir dalam sebuah festival musik rock pada tahun 1969, yaitu Festival Musik Woodstock, karena itu festival ini dianggap sebagai puncak dari budaya tanding (counterculture). Di Festival Musik Woodstock 1969 ini, terlihal bahwa pendukung budaya tanding ini ternyata lebih besar dan menyeluruh dari yang selama ini dibayangkan, dengan hadirnya hampir 500. 000 yang sebagian besar anak muda dari berbagai penjuru dunia di Festival Musik Woodstock Hal ini pun menjadikan Festival Musik Woodstock 1969 bukan lagi sekedar suatu festival musik biasa, tapi menjadi sebuah gerakan dari anak muda yang menginginkan perubahan. Budaya tanding pun tidak lagi menjadi sebuah sub-culture di antara budaya dominan lainnya yang diterima oleh sebagian besar masyarakat tapi sebaliknya menjadi budaya yang sifatnya menyeluruh."

"Dalam penelitian ini salah satu tugas museum baru yaitu evaluasi telah dilakukan terhadap relief yang terletak di pintu masuk Museum Etnobotani Indonesia. Kegiatan evaluasi ini mencakup analisa konteks relief, makna illustrasi pada relief, interpretasi pesan Museum Etnobotani Indonesia melalui relief, dan pameran makna illustrasi relief. Penelitian ini merupakan aplikasi dari kajian museum poetics yaitu bagaimana meneliti makna dari objek museum dan memamerkan makna dari relief. Tahap pertama dalam evaluasi ini adalah menetapkan konteks dari relief. Tahap kedua adalah dengan menentukan makna dari illustrasi pada relief melalui proses semiosis. Dalam proses ini, illustrasiillustrasi tersebut akan dianggap sebagai tanda. Setelah makna illustrasi pada relief telah diperoleh, tahap selanjutnya adalah menentukan pesan museum yang ingin disampaikan kepada pengunjung. Tahap terakhir dalam evaluasi ini adalah memamerkan makna illustrasi relief kepada pengunjung sehingga pengunjung dapat menangkap pesan yang ingin disampaikan. Dari hasil analisa dan pembahasan yang dilakukan dalam penelitian ini, dapat dikatakan bahwa relief di Museum Etnobotani Indonesia merupakan media penyampaian pesan museum.

---

In this study, evaluation as one of the tasks of the new museum has been done to relief that is located at the entrance of the Indonesian Museum of Ethnobotany. The evaluation includes analysis of the context of relief, meaning of illustration in relief, message interpretation of Indonesian Museum of Ethnobotany through relief, and exhibition of the meaning from relief?s illustration. This research is an application of poetics museum studies that examines the meaning of museum objects and exhibit the meaning. The first step in this evaluation is to establish the context of relief. The second stage is to determine the meaning of illustration in relief through the process of semiosis. In this process, the illustration would be considered a sign. Once the meaning of illustration in relief has been obtained, the next step is to define the message to be conveyed to the museum?s visitors. The last stage in this evaluation is the exhibition of illustration?s meaning so that visitors can capture the message. From the analysis and discussion conducted in this study, it can be said that the relief in the Indonesian Museum of Ethnobotany is a media that convey the museum?s message."