Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shafa Dwi Andzani
"Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien perlu memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja, karena segala perilaku perawat akan mencerminkan bagaimana gambaran mutu pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut. Di unit kerja manapun perawat akan berhadapan dengan tantangan, risiko dan situasi kerja yang dapat menurunkan motivasi kerja, sehingga diperlukan kompensasi untuk meningkatkan motivasi tersebut. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran kompensasi dan motivasi kerja perawat di RSUD Kota Depok. Penelitian ini menunjukkan bahwa 53 orang (48,6%) perawat memiliki motivasi rendah, dan 48 orang (44,0%) perawat mempersepsikan bahwa kompensasinya tidak sesuai. Direkomendasikan untuk selanjutnya dapat dilakukan penelitian terkait hubungan atau faktor-faktor yang memengaruhi rendahnya motivasi kerja dan kompensasi yang tidak sesuai. Penelitian ini juga dapat menjadi pertimbangan bagi rumah sakit untuk dapat mengelola kompensasi secara adil dan proporsional untuk menyesuaikan antara hak dan kewajiban perawat dalam bekerja, guna meningkatkan motivasi kerja pada perawat.

Nurses, in providing nursing care, need to have high work motivation because the nurses behaviors reflect the health services quality. In any work unit, nurses face challenges, risks, and work situations that can reduce work motivation, so that compensation is needed to increase that motivation. This descriptive research aimed to identify the overview of nurses compensation and work motivation in Depok City Public Hospital. This study showed that 53 people (48.6%) nurses had low motivation, and 48 people (44.0%) nurses had inappropriate compensation. It is recommended that further research can be carried out regarding the correlation or factors that influence the low work motivation and inappropriate compensation. This research can also be a consideration for hospitals to be able to manage compensation fairly and proportionally to adjust between the rights and obligations of nurses at work, to increase nurses work motivation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafa Dwi Andzani
"Ketidaknyamanan pada ibu Post Sectio Caesarea (SC) salah satunya adalah konstipasi. Hal ini disebabkan rasa nyeri pada bekas jahitan SC yang mengakibatkan mobilisasi ibu menjadi terbatas dan memengaruhi gerak peristaltik ususnya. Penggunaan anestesi selama prosedur operasi juga turut memengaruhi masalah konstipasi pada ibu post SC. Salah satu intervensi yang mampu mengatasi permasalahan konstipasi tersebut adalah menganjurkan ibu melakukan mobilisasi aktif dengan terapi berjalan dan intervensi Physio Bowel Emptying Technique (PBET). Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada ibu post sectio caesarea yang mengalami konstipasi dengan tindakan mobilisasi aktif terapi berjalan dan PBET. Metode yang digunakan adalah case study pada pasien post SC yang sudah berada di rumah, yaitu di Kecamatan Ciracas, dan mengalami konstipasi. Hasil evaluasi setelah tindakan menunjukkan bahwa ibu post sectio caesarea cenderung merasa lebih rileks dan nyeri BAB berkurang sehingga ia merasa lebih nyaman. Mobilisasi aktif dengan terapi berjalan serta intervensi PBET direkomendasikan untuk mengurangi masalah konstipasi pada ibu post SC.


One of the discomfort in post caesarean section (C-section) mother is constipation. This is due to the pain in the C-section suture mark which causes the mothers mobilization to be limited and affects her intestinal peristalsis. The use of anesthesia during surgical procedures also triggers constipation problem in post C-section mothers. One of the interventions that can overcome the constipation is to encourage mothers to carry out active mobilization with walking therapy and getting Physio Bowel Emptying Technique (PBET). This scientific paper aims to analyze nursing care for post caesarean section mothers who experience constipation by applicating active mobilization with walking therapy and PBET. The method used is a case study on post C-section patients who are already at home, namely in Ciracas District, and experiencing constipation. The results of the evaluation after the action showed that post C-section mothers tended to feel more relaxed and had less pain when defecating so that they felt more comfortable. Active mobilization with walking therapy as well as PBET interventions are recommended to reduce constipation problems in post C-section mothers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library