Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Santi Apriyani
Abstrak :
Intervensi yang dilakukan untuk Penyakit jantung Koroner (PJK) adalah reperfusi miokard dengan tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI). Namun paska tindakan PCI dapat terjadi risiko infark miokard dan restenosis sehingga kepatuhan perawatan diri penting pada pasien Post PCI. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawatan diri pada pasien Post PCI. Desain penelitian ini menggunakan desain non eksperimental jenis cross sectional. Responden sebanyak 90 orang yang diperoleh melalui teknik consecutive sampling. Analisa data yang dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat (regresi logistik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawatan diri secara signifikan adalah usia (p= 0.05, α=0.05), jaminan kesehatan (p= 0.020, α=0.05), dukungan keluarga (p=<0.001, α=0.05), keyakinan terhadap pengobatan (p= 0.018, α=0.05) dan motivasi (p=0.032, α=0.05). Sedangkan pada analisa multivariat, faktor yang paling berhubungan dengan kepatuhan perawatan diri Post PCI adalah dukungan keluarga. Implikasi dalam keperawatan adalah memberikan edukasi yang sesuai dengan kebutuhan pasien dengan melakukan skrining sebelumnya dan melibatkan keluarga dalam pemberian edukasi ......The intervention for coronary heart disease (CHD) is myocardial reperfusion with Percutaneous Coronary Intervention (PCI). However after PCI, there are a lot of risk such as myocardial infarction and restenosis, so self-care adherence is important for patients after PCI. This study aimed to identify factors related with self-care adherence in post-PCI patients. A non-experimental design with cross-sectional approach was used in this research. while 90 respondents were obtained through consecutive sampling technique. Data analysis was using univariate, bivariate and multivariate (logistical regression). The results showed that age (p= 0.05, α=0.05), health insurance (p= 0.020, α=0.05), family support (p=<0.001, α=0.05), medication beliefs (p=0.018, α=0.05) and motivation (p=0.032, α=0.05) had significant relationship with self care adherence. Family support was the dominant factor associated with self care adherence. Implication for nursing is providing education that focused on patient’s needs by performing screening and involving family in providing education.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Apriyani
Abstrak :
Selang dada sering terpasang pada pasien yang telah dilakukan operasi jantung atau thorax yang berfungsi untuk memelihara fungsi kardiorespirasi dan stabilitas hemodinamik dengan mengalirkan udara, darah atau cairan yang berasal pleura dan mediastinal. Pencabutan selang dada merupakan prosedur yang menyakitkan yang dirasakan oleh hampir seluruh pasien. Tindakan pencabutan selang dada sering menyebabkan tarikan pada jaringan endotel yang melekat pada selang dada, merangsang saraf intercostal dan menginflamasi pleura. Berdasarkan evidence based kombinasi cold therapy dan terapi musik dapat mengurangi nyeri pada pasien saat pencabutan selang dada. Tujuan dari penerapan EBN ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemberian kombinasi cold therapy dan terapi musik terhadap nyeri pada pasien yang dilakukan pencabutan selang dada. Jumlah sampel pada penerapan EBN ini adalah 20 orang dengan kriteria inklusi pasien berusia > 18 thn, terpasang selang dada (WSD), tidak ada gangguan pendengaran dan penglihatan, tidak ada gangguan mental, kesadaran compos mentis dan tidak terpasang ventilasi mekanik. Hasil penerapan EBN menunjukkan penerapan kombinasi cold therapy dan intervensi musik secara signifikan efektif terhadap nyeri pada pasien yang dilakukan pencabutan selang dada (P< 0.000, ?=0.05). Kombinasi cold therapy dan terapi musik dapat dijadikan pedoman dalam manajemen nyeri nonfarmakologis pada pasien yang dilakukan pencabutan selang dada. ......Chest tubes were often placed in patients who have undergone cardiac or thoracic surgery to maintain cardiorespiratory function and hemodynamic stability. Chest tube removal was a painful procedure that was felt by almost patients. Chest tube removal often caused a pull on the endothelial tissue attached to the chest tube, stimulating the intercostal nerves and inflaming the pleura. Based on evidence based the combination of cold therapy and music therapy could reduce pain in patients during chest tube removal. The purpose of this EBN application was to determine the effectiveness of providing a combination of cold therapy and music therapy on pain in patients with chest tube extraction. The sample size was 20 people with the inclusion criteria of patients aged> 18 thn, attached chest tube (WSD), no hearing and vision impairment, no mental disorders, compos mentis consciousness and not installed mechanical ventilation. The results of the application of EBN showed that the application of a combination of cold therapy and music intervention was significantly effective on pain in patients with chest tube removal (P < 0.000, ? = 0.05). The combination of cold therapy and music therapy can be used as guideline in nonpharmacological pain management chest tube removal.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library