Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rina
Abstrak :
Interkoneksi merupakan suatu keterhubungan antar jaringan telekomunikasi dari penyalenggara telekomunikasi yang berbeda. Tanpa intcrkoneksi, pelanggan tidak akan dapat berkomunikasi dengan penyelenggara jaringan yang berbeda kecuali dengan jaringan yang sama. Saat ini untuk layanan telekomunikasi domestik masih bersifat monopoli sehingga dalam hal ini tidak ada biaya interkoneksi dalam hal ini schingga dengan dipercepamya hak eksklusivitas maka akan banyak perusahaan yang juga bergerak dalam layanan ini yang juga membutuhkan interkoneksi dengan pemsaahaan yang telah ada. Tesis ini menjelaskan tentang penerapan interkoneksi dimasa mendatang sehubungan dengan dipercepatnya hak eksklusivitas operator incumbenz yang menyebabkan munculnya pcrusahaan baru yang dalam hal ini juga membutuhkan interkoneksi dari perusahaan yang telah ada yang juga dalam hal ini agar antar perusahaan baik yang ada maupun yang baru tidak merasa terbebani_ Kegiatan yang dilakukan dalam penyusunan tugas tesis ini adalah menghitung beban intcrkoneksi sehingga dapat diperoleh proporsi yang sesuai danjelas yang daiam hal ini menggunakan prinsip hanya membayar apa yang digunakan dan juga menentukan ketetapan letak titik interkoneksi yang sccara tak langsung berpengaruh kepada besarnya biaya yang dikeiuarkan setiap penyelenggara agar kompetisi dapat beljalan dengan adil.
Abstract
Interconnection represent circuit among telecommunications network from d_iH`ercnt telecommunications organizer. Without interconnection, subscriber will not earn to communicate with different network organizer except with same network. In this time for the domestic telecommunications service still have the character of monopolies so that in this case there no expense interconnection in this case so that by quickening of rights exclusive hence will a lot of company which also make a move in this service is which also require interconnection with company which there have This thesis explain about applying interconnection of a period of coming refer to quickening of rights of exclusive of operator incumbent causing new company appearance is which in this case also require interconnection from company which there have also in this case inter company in order to the new and also existing goodness do not feel encumbered. Activity of performed within compilation of this thesis duty is counting obtainable burden interconnection so that the clear and appropriate proportion is which in this case use principle only pay is used as well as determining decision of arrest point of interconnection which indirect have an effect on to level of expense released by every organizer in order to the ambulatory competition dispassionately
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T6349
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina
Abstrak :
Penelitian ini menganalisa dinamika interalcsi dalam keluarga orangiua tunggal untuk memahami fami{v_/imctionirzg dengan Beavers Systems Model. Pendekatan lcualitatif digunakan untuk memperoleh deskripsi yang kaya mengenai keluarga orangtua tunggal dan keberfimgsiannya saat ini. Wawancara dilakukan terhadap 3 keluarga dan masing-masing keluarga diwakili oleh orangtua tunggal dan salah satu anaknya yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Untuk mendukung data yang diperoleh, sebelum wawancara para panisipan diminta untuk mengisi instmmen Self-report Family Inventory (SFI) yang dikembangkan berdasarkan Beavers System Model. Hasil analisis menunjukkan keunikan dari masing-masing keluarga orangtua tunggal dalam berfungsi. Saat ini, ketiga kasus menunjukkan tingkatan family functioning yang berbeda-beda, yaitu adeqzzaiefamilies, midrange mfxedfamilies, dan borderline famlies. Penelitian ini juga memperlihatkan adanya usaha untuk menyamakan famiy functioning masing-masing keluarga tunggal dengan kondisi mcreka sebelum menjadi kcluarga orangtua tunggal. ......The study analyzed the dynamics of interactions in single-parent families in order to understand the family fiinctioning using the Beavers Systems Model. This qualitative study was conducted to provide rich descriptions of single-parent families and their functioning at this moment. Interviews were conducted with 3 families. Each was represented by the single parent and one ofthe children that were suitable for the research. In order to support the data, before the interviews, the participants were asked to iill in the Self-report Family Inventory (SFI) that was developed based on the Beavers Systems Model. The analysis revealed the uniqueness of each single-parent families in their functioning. The three cases showed different levels of family functioning; adequate families, midrange mixed families and borderline families. This study also revealed the efforts of each family to match their family functioning with what they had before they became single-parent families.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T38468
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina
Abstrak :
Kredit konstruksi adalah kredit yang diberikan bank kepada pemborong guna keperluan pembangunan atau perbaikan suatu prasarana seperti : gedung, jalan raya, jalan kereta api, jembatan, pelabuhan, lapangan udara, bendungan, dan instalasi listrik, tenaga air, komunikasi, pemanasan, pendinginan serta pengaturan suhu dan ventilasi. Kredit konstruksi diberikan kepada pemborong berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1994 tentang pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang telah dirubah dengan Keputusan Presiden Nomor 24 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 16 tahun 1994. Kredit konstruksi diberikan bank kepada pemborong sebagai tambahan modal bagi pemborong dalam melaksanakan pembangunan proyek yang diberikan oleh pemimpin proyekjbouwheer. Kredit konstruksi diperlukan pemborong karena dalam melaksanakan pembangunan proyek yang diberikan pihak bouwheer maka pemborong terlebih dahulu menggunakan modal/dana sendiri, sedangkan modal/dana yang dibutuhkan tidak sedikit. Pembayaran oleh pihak bouwheer diterima pemborong berdasarkan prestasi tertentu atau dibagi pertemin. Pembayaran dari pihak bouwheer uu kemudian dipergunakan untuk melunasi hutang pemborong pada bank.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1996
S20631
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina
Abstrak :
Dalam skripsi ini dijelaskan mengenai perbandingan umum mengenai perbedaan antara pengampuan menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (curatele) Indonesia dengan guardianship menurut Florida Guardianship Law yang di tinjau dari alasan-alasan seseorang dapat di taruh di bawah pengampuan dan guardianship serta orang-orang yang berhak menjadi kurator dan guardian. Selain itu juga dijelaskan mengenai bagaimana tata cara permohonan pengampuan, pemeriksaannya menurut hukum Indonesia. Setelah diangkat seorang kurator untuk kurandus, timbul beberapa akibat hukum sesuai dengan alasan seseorang ditaruh di bawah pengampuan. Skripsi ini juga menjelaskan tentang hal-hal yang menyebabkan berakhirnya pengampuan yang dapat dilihat dari dua segi yaitu dari segi kurator dan kurandus. Untuk lebih memenjelas penerapan hukumnya, maka penulis menganalisa beberapa penetapan pengadilan negeri tentang pengampuan di beberapa pengadilan negeri di Jakarta.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000
S20610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina
Abstrak :
Penelitian ini memiliki tujuan untuk (1) Menganalisis pengaruh Economic Value Added (EVA), Net Operating Profit After Tax (NOPAT), dan Cash Flow Operation (CFO) terhadap return dan abnormal return yang diterima oleh pemegang saham perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. (2) Mengetahui tolak ukur mana yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return dan abnormal return yang diterima oleh pemegang saham. (3) Mengetahui variabel mana yang lebih baik dalam mengukur penciptaan nilai bagi pemegang saham, return atau abnormal return. Penelitian ini menggunakan metode pooled ordinary least square dengan menggunakan data 29 emiten dengan jangka waktu 4 tahun (2000-2003). Adapun hipotesis penelitian ini adalah EVA memiliki kandungan informasi yang lebih dalam menjelaskan variasi return dan abnormal return dibanding dengan NOPAT dan CFO. Berdasarkan hasil regresi disimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham adalah EVA, ∆EVA dan CFO. Sedangkan variabel yang berpengaruh signifikan dalam menjelaskan variasi abnormal return adalah EVA, ∆EVA, NOPAT, ∆NOPAT dan CFO. Analisa menunjukkan bahwa variabel abnormal return lebih baik dalam mengukur penciptaan nilai bagi pemegang saham dibanding dengan return. Kata kunci: Economic Value Added, Net Operating Profit After Tax, Cash Flow Operation, Return, Abnormal Return
The purposes of this study are (1) to analyze the influence of economic value added, net operating profit after tax, and cash flow operation to the shareholders` return and abnormal return of the public companies listed on Jakarta Stock Exchange. (2) to know which of the three performance measures have the most significant effect to the shareholders` return and abnormal return. (3) to know which of the two measures is better to measure the creation of shareholders` wealth, return or abnormal return. This study used the pooled ordinary least square method or panel data on 29 Indonesia-listed companies in Jakarta Stock Exchange over the period 2000-2003. The hypotheses was economic value added has more information value in explaining the variances of shareholders` return and abnormal return. The regression models revealed that EVA, CFO and ∆NOPAT are closely associated with stock returns. EVA , ∆EVA, CFO, NOPAT and ∆NOPAT are associated closely with abnormal returns. The analysis also revealed that abnormal return is better in measuring shareholders` wealth than return. Keywords: Economic Value Added, Stock return, Abnormal Return, Net Operating Profit After Tax, and Cash Flow Operation
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rina
Abstrak :
Latar Belakang: Gizi merupakan salah satu komponen penting dalam tubuh manusia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi balita Metode: penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. populasi yang diteliti adalah balita berumur 7-59 bulan di Kecamatan Geragai Kabupaten Taniung Jabung Timur Propinsi Jambi Tahun 2012. Analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi square. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa persentase balita dengan status gizi kurang sebesar 14%. Berdasarkan uji bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu, pola asuh, penghasilan keluarga, penyakit infeksi, sarana air bersih dan jarak sumur dengan jamban/WC dengan status gizi balita. Background: Nutrition is a vital component in the human body Purpose: This study aimed to determine the factors associated with nutritional status of children Methods: This study used analytical research method With cross sectional approach. Population studied Was children aged 7-59 months in Geragai District of Tanjung J abung Timur Jambi by 2012. Bivariate analysis using Chi square test. Results: The study showed that the percentage of children with malnutrition status by 14%. Based on bivariate test showed a significant relationship between maternal education, parenting, family income, infectious diseases, water source wells and the distance to the toilet 1' WC with nutritional status of children.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Rina
Abstrak :
Latarbelakang. Enhanced External Counterpulsation (EECP) dilaporkan oleh beberapa peneliti dapat meningkatkan aliran darah perifer yang selanjutnya menimbulkan shear stress tinggi dan pada gilirannya mempengaruhi fungsi sel sel endotel yang berperan langsung didalam penurunan resistensi pembuluh darah, melalui peningkatan pembentukan substrat vasodilatasi NO (nitrogen monoksida). Secara teori peningkatan NO menginduksi terjadinya dilatasi pembuluh darah, dikenal sebagai flow mediated dilation (FMD). Sampai saat ini belum ada laporan tentang perubahan FMD pasca EECP. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan apakah FMD arteri brakhialis mengalami perubahan pada penderita PJK yang menjalani EECP. Metodologi. Dilakukan penelitian prospektif eksperimental dengan desain pra pasca pada 20 penderita PJK laki-laki, umur 42 - 71 th di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita selama periode Mei - Juli 1999. Semua penderita telah menjalani pemeriksaan angiografi koroner. Lima penderita dengan satu penyempitan pembuluh koroner utama (1-VD), 5 penderita dengan 2-VD, 9 penderita dengan 3-VD. Satu penderita dikeluarkan dari penelitian karena operasi tumor paru Seluruh penderita mendapat perlakuan EECP selama 1 jam sekali perhari selama 36 kali, minimal 5 kali seminggu. Pada semua penderita dilakukan pengukuran diameter arteri brakhialis memakai scan Duplex ultrasonografi perifer, sebelum dan sesudah perlakuan EECP. Untuk menilai FMD, diukur diameter (mm) baseline arteri dan saat hiperemia. FMD adalah persentase perubahan diameter akibat induksi peningkatan aliran darah. Analisa statistik Data disajikan dalam nilai rerata + SD. FMD pra dan pasca disajikan dalam satuan persen (%). Analisa perubahan variabel pra dan pasca EECP dilakukan dengan pair-t test. Nilai bermakna bila p<0,05. Hasil penelitian. Usia rerata 58,1±7,72 thn. Peningkatan FMD pra (4.57±7,72%) dan pasca EECP (5,96±5,49%) pada penderita PJK secara statistik tidak bermakna (p>0,05). Uji statistik yang dilakukan pada 3 subkelompok VD dan 2 subkelompok umur (dibawah 60 th dan > 60 th), secara statistik tidak bermakna. Pada kelompok pra EECP (6 penderita) yang dengan kegagalan FMD (0%), pasca EECP terjadi peningkatan bermakna (p<0,05). Pada 2 penderita subkelompok usia lanjut (umur 60 th) FMD pasca EECP masih tetap menunjukkan penurunan, hal ini mungkin terjadi disfungsi endotel berat. Pembahasan. FMD adalah salah satu parameter untuk menilai perubahan biologis fungsi endotel pembuluh darah. Semakin tinggi respon FMD menunjukkan fungsi endotel semakin baik. Pada penelitian ini, FMD menunjukan peningkatan tidak bermakna, mungkin shear stress yang dihasilkan EECP secara mekano hemodinamik tidak cukup untuk merangsang pelepasan NO, walaupun D/S ratio yang optimal. Penderita dengan gangguan fungsi endotel berat, pelepasan NO kedalam darah sangat menurun, sehingga sehingga terjadi peningkatan rasio ET-1/NO atau terjadi pelepasan ET-1 dari smooth muscle cell (SMC) yang selanjutnya menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer. Kesimpulan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1. Peningkatan FMD pada penderita lelaki dengan PJK yang menjalani EECP secara statistik tidak bermakna. 2. Subkelompok penderita lelaki usia lanjut dengan PJK kemungkinan EECP menyebabkan kecendrungan penurunan FMD.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1999
T57284
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Derita Rina
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penerapan kebijakan revolusi hijau dalam peningkatan produksi beras masyarakat Ogan Komering Ilir tahun 1969 � 1998. Upaya peningkatan produksi pangan telah dilakukan oleh pemerintah dengan melaksanakan Revolusi Hijau melaui kegiatan pancausaha tani dan saptausaha tani. Program ini dapat dilaksanakan di berbagai daerah termasuk di Ogan Komering Ilir, karena adanya kerjasama antara lembaga¬lembaga pemerintah seperti Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Satuan Pelaksana Bimas, Dinas Pekerjaan Umum serta masyarakat. Agar Revolusi Hijau dapat dilaksanakan, dibentuklah organisasi Bimas mulai dari tingkat pusat, propinsi, kabupaten, kecamatan dan desa, setiap propinsi mempunyai tanggung jawab agar program ini bisa berhasil. Program intensifikasi mulai dilaksanakan sejak tahun 1969, hal ini terlihat dengan adanya pembukaan sawah baru, kalau sebelumnya yang ada hanya sawah lebak, dengan adanya pembangunan di bidang pertanian lewat pembangunan irigasi, drainase, jalan, jembatan maka telah ada sawah pasang surut dan sawah irigasi. Lahan sawah yang terbesar adalah sawah lebak diikuti sawah pasang surut dan sawah irigasi. Untuk sawah irigasi hanya berada di kecamatan Lempuing, karena lokasi ini memungkinkan dikembangkannya sawah irigasi teknis. Dengan adanya program pancausaha tani, cara kerja petani dalam pengolahan lahan mengalami perubahan, sehingga telah dapat meningkatkan rata-rata hasil produksi padi per musim tanam akibat adanya penanaman varietas unggul. Penanaman varietas unggul telah dapat meningkatkan produktivitas lahan, kalau sebelumnya untuk sawah lebak produktivitas lahan adalah 1.9 ton per hektar mengalami peningkatan menjadi
2001
T38596
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Mey Rina
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang. Sepsis masih menjadi masalah di bidang neonatalogi sampai saat ini karena dapat meningkatkan mortalitas dan morbiditas. Kolestasis merupakan salah satu morbiditas yang terjadi selama sepsis. Angka kematian dan lama perawatan di rumah sakit akan meningkat pada sepsis neonatorum yang disertai kolestasis. Asam ursodeoksikolat (AUDK) dilaporkan dapat memperbaiki luaran kolestasis pada dewasa dan anak. Penelitian mengenai manfaat AUDK pada neonatus masih terbatas, sampai saat ini belum ada penelitian tentang manfaat AUDK pada kolestasis terkait sepsis (KTS). Tujuan. Mengetahui pengaruh AUDK terhadap penurunan parameter fungsi hati (bilirubin total/direk/indirek, AST, ALT, GGT), angka kematian, dan lama rawat neonatus dengan KTS. Metode. Penelitian ini merupakan uji klinis acak tersamar ganda yang dilakukan di Divisi Neonatologi Departemen IKA FKUI-RSCM dari Januari - Oktober 2012. Neonatus yang memenuhi kriteria inklusi dibagi secara random menjadi 2 kelompok (AUDK atau plasebo). Asam ursodeoksikolat diberikan 30 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis selama 7 hari. Parameter fungsi hati di evaluasi setelah 7 hari pengobatan. Luaran utama adalah penurunan nilai bilirubin total/direk/indirek, AST, ALT, dan GGT. Luaran tambahan adalah angka kematian dan lama rawat. Analisis statistik untuk luaran utama dan lama rawat dilakukan dengan uji t/uji Mann-Whitney. Perbedaan kematian di analisis dengan uji x2 dan perbedaan survival dengan metode Kaplan Meier. Hasil : Penelitian dilakukan pada 37 subjek, 19 subjek pada kelompok AUDK dan 18 subjek pada kelompok plasebo. Perbedaan perubahan parameter fungsi hati antara kelompok AUDK dan kelompok plasebo tidak bermakna [bilirubin total (2,2 ± 2,9 vs 1,7 ± 4,6; p= 0,080), bilirubin direk (1,1 ± 2,3 vs 0,6 ± 3,6; p= 0,080), bilirubin indirek [0,4 (0,1-5,6) vs 0,9 (0,1- 4,1); p= 0,358], ALT (0,5 [(-80,0) – (21,0)] vs -2,0 [(-167,0) – (85,0)]; p= 0,730), AST (43,0 (14,0-297,0) vs 150,0 (24,0-840,0); p= 0,081), and GGT (125,0 (48,0-481,0) vs 235,0 (56,0- 456,0); p= 0,108)], tetapi perubahan nilai bilirubin total, bilirubin direk, dan AST cenderung lebih baik pada kelompok AUDK. Penurunan nilai bilirubin total terjadi pada 85,7% subjek kelompok AUDK dan 64,3% pada kelompok plasebo. Nilai bilirubin direk menurun pada 78,6% subjek kelompok AUDK dan 64,3% subjek kelompok plasebo. Penurunan nilai AST terdapat pada 57% subjek kelompok AUDK dengan penurunan terbesar 72 U/L, sedangkan pada kelompok plasebo 57% subjek mengalami peningkatan nilai AST dengan peningkatan tertinggi 473 U/L. Kematian terjadi pada 10,5% subjek di kelompok AUDK dan 27,7% di kelompok plasebo (p=0,232). Dari analisis kesintasan tidak terdapat perbedaan survival antara kedua kelompok. Tidak terdapat perbedaan rentang waktu lama rawat antara kelompok AUDK (15-70) hari dan kelompok plasebo (10-88) hari (p=0,148). Simpulan : Pemberian AUDK 30 mg/kg/hari selama 7 hari cenderung menurunkan nilai bilirubin total, bilirubin direk, AST, serta angka kematian meskipun secara statistik tidak terbukti bermakna. Hal ini masih mungkin disebabkan oleh power yang kurang pada penelitian ini. Penelitian ulang perlu dilakukan dengan jumlah sampel yang lebih besar dan durasi pemberian AUDK yang lebih panjang.
<ABSTRACT
Background. Sepsis is still an important issue in Neonatology field since it is related with high mortality and morbidity. Cholestasis is one of the morbidities that related with sepsis. Mortality and length of hospital stay will be increased in neonatal sepsis that associated with cholestasis. Efficacy of ursodeoxycholic acid (UDCA) in cholestasis has been reported from adult and pediatric population, however there is no publication regarding the efficacy of this drug in neonates with sepsis associated cholestasis. Objectives. To investigate the role of UDCA in liver function parameter (total, direct, indirect bilirubin, AST, ALT, GGT), mortality, and length of hospital stay in neonates with sepsis associated cholestasis. Methods. A randomized controlled trial were done in Neonatology Division, Pediatric Department, Cipto Mangunkusumo Hospital from January to October 2012. Neonates that fulfilled the inclusion criteria, randomized into UDCA group and placebo group. We gave ursodeoxycholic acid 30 mg/kg BW/day which divided into 3 doses for 7 days. Liver function test were done after 7 days treatment. Primary outcome are an improvement of liver function parameter and the secondary outcome are mortality rate and length of hospital stay. Statistical analysis with t test/ Mann-Whitney test was done for primary outcome and length of hospital stay, x2 test for differences of mortality, and Kaplan Meier method for survival analysis. Result. There were 37 subject, 19 subject in UDCA group and 18 in placebo group. There were no significant differences of liver function parameter between UDCA group and placebo [total bilirubin (2.2 ± 2.9 vs 1.7 ± 4.6; p= 0.080), direct bilirubin (1.1 ± 2.3 vs 0.6 ± .6; p= 0.080), indirect bilirubin [0.4 (0.1-5.6) vs 0.9 (0.1-4.1); p= 0.358], ALT (0.5 [(-80.0) – (21.0)] vs -2.0 [(-167.0) – (85.0)]; p= 0.730), AST (43.0 (14.0-297.0) vs 150.0 (24.0-840.0); p= 0.081), and GGT (125.0 (48.0-481.0) vs 235,0 (56.0-456.0); p= 0.108)]. Although that, there were a better improvement of total bilirubin, direct bilirubin, and AST in UDCA group. Decrease of total bilirubin and direct bilirubin level occurred in 85.7% and 78.6% in UDCA group vs 64.3% and 64.3% in placebo group. For the AST level, there was an improvement in 57% subject UDCA with the profound declining 72 U/L; conversely, deterioration occurred in 57% subject placebo, with the maximal increment 473 U/L. Mortality occurred in 10.5% subject in UDCA group and 27.7% placebo group (p=0.232). There were no differences of survival from both groups. Length of hospital stay in UDCA and placebo group were 15-70 days and 10-88 days (p=0.148). Conclusion: UDCA treatment 30 mg/kgBW/day for 7 days tends to decrease the total bilirubin, direct bilirubin, AST level, and mortality, although not statistically significant. This could be happened due to the limitation of power in this study. Future studies with larger subject and longer duration of UDCA treatment will be needed.
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>