Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raisatul Umami
"

Remaja yang ditinggal orangtuanya lebih rentan mengalami masalah emosional karena ketidakhadiran orangtua dalam masa perkembangannya. Beberapa penelitian menemukan bahwa masalah emosional memiliki kaitan yang sangat erat dengan hubungan interpersonal. Intervensi ini bertujuan untuk mencari tahu apakah Group Interpersonal Psychotherapy (IPT-G) dapat mengurangi masalah emosional pada remaja anak buruh migran yang ditinggal orangtuanya bekerja ke luar negeri. Intervensi ini berfokus untuk membantu meningkatkan keterampilan interpersonal dan komunikasi para partisipan, sebagai cara untuk mengurangi masalah emosional. Intervensi ini menggunakan desain one-group pretest-posttest dan dilakukan sebanyak enam sesi pertemuan. Partisipan dalam intervensi ini berjumlah delapan orang yang berusia 13-16 tahun dan merupakan anak pekerja migran di wilayah Cilamaya Kulon, Karawang. Instrumen pengukuran yang digunakan adalah Strength and Difficulties Questionaire (SDQ) untuk mengukur masalah emosional partisipan. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu pada saat pre-test, post-test, dan follow-up test. Penilaian kualitatif dari observasi dan wawancara juga dianalisis untuk mengetahui gambaran perubahan masalah emosional para partisipan di tiap sesi. Hasil intervensi ini menunjukkan skor individual dan skor rata-rata masalah emosional para partisipan mengalami penurunan secara berkala dari pre-test ke post-test. Pada sebagian partisipan skor follow-up meningkat dibandingkan skor saat post-test. Dari hasil observasi dan wawancara, partisipan juga menunjukkan penurunan gejala masalah emosional dari sesi ke sesi. Mereka juga mempelajari dan dapat mempraktikkan solusi-solusi IPT dalam kehidupannya, seperti berkomunikasi secara terbuka dan menjalin hubungan interpersonal yang lebih baik dengan orang terdekat. IPT-G merupakan intervensi yang dapat mengurangi masalah emosional pada remaja anak pekerja migran yang ditinggal orangtuanya ke luar negeri.

Kata Kunci: Masalah emosional, group interpersonal psychotherapy, remaja anak pekerja migran

 

 

 


Adolescents who were left behind by their parents are more susceptible to emotional problems because of the absence of parents during their developmental period. Some studies have found that emotional problems was correlated with interpersonal relationships. This intervention aimed to explore the Group Interpersonal Psychotherapy (IPT-G) to reduce emotional problems among left-behind adolescents. This intervention focused on improved interpersonal and communication skills among the participants as a way to reduced emotional problems. This intervention used a one-group pretest-posttest design and conducted six sessions. There were 8 participants in this intervention aged 13-15 in the Cilamaya Kulon, Karawang. The assessment tool was Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ). Measurement was done three times: pre-test, post-test, and follow-up test. Qualitative assessment obtained from observations and interviews was also conducted to describe the emotional problem changes of the participants in each session. The results of this intervention showed that individual scores and score of average emotional problem scores of participants decreased periodically from pre-test to post-test. In some participants, the follow-up score increased in comparison to the score at the post-test. IPT-G is an intervention that can be reduced emotional problems among left-behind adolescents.

 

Keywords: Emotional problem, interpersonal psychotherapy, left-behind adolescents

 

 

"
2019
T53264
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisatul Umami
"Remaja yang ditinggal orangtuanya bekerja sebagai Buruh Migran di Luar negeri rentan mengalami loneliness dan memiliki kecenderungan psikotik. Periode remaja ini merupakan periode paling sulit dalam kehidupan remaja (Gender, 1998). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi persentase loneliness dan kecenderungan psikotik pada remaja. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan alat ukur The 6-Item De Jong Gierveld Loneliness Scale untuk mengethui tingkat loneliness partisipan dan Psychotic like-Experince (PLE). Penelitian ini mengikutsertakan 171 remaja, usia 11-16 tahun yang berdomisili di Desa Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja mengalami lonelines sebesar 73.7% dan kecenderungan psikotik sebesar 81.9%.

Adolescent who were left behind by parent to work as migrant workers abroad prone to experience loneliness and has psychotic tendencies. This adolesence period is the most difficult period in their life (Gender, 1998). This study aims to determine how high percentage of loneliness and psychotic tendencies in adolescents. This study method using a quantitative approach using "The 6-Item De Jong Gierveld Loneliness Scale" and ?Psychotic-like experinces (PLE). This study included 171 adolescents, age 11-16 years old in Cilamaya Village, Karawang, West Java. The results showed that lonliness have 73.7% and psychotic tendencies is 81.9%.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library